Ini fic kolaborasi loohh~ /terus kenapa? Gomen ya minna, kalo banyak typos TTATT

Disclaimer: Akira Amano

Genre: apa yaaa~

.

.

YamaGoku

.

.

Dedicted to Yamamoto birthday

.

.

Yamamoto Galau

.

.

Hari ini Yamamoto Takeshi sedang kebingungan, 'Ini cuma masalah sepele. Kenapa sampai seperti ini sih?' pertanyaan itu terus berulang-ulang di kepalanya bak kaset rusak dalam perjalanannya ke lapangan baseball. Kalau kalian bertanya-tanya kenapa dia seperti itu, ini nih alasannya

-Flashback 3 hari yang lalu-

Suasana salah satu kelas di Namimori-Chuu tempak sepi, seorang guru yang terkenal killer mengajar fisika dan memberi latihan-latihan soal untuk siswa-siswi kelas itu, kelas 2A. Kelas dimana Yamamoto Takeshi, Gokudera Hayato, Sawada Tsunayoshi dan yang lainnya belajar.

"Baiklah semua! Coba kerjakan soal ini. Sebuah cermin cekung mempunyai titik focus 4 cm. Jarak benda dari cermin itu 6 cm. Hitunglah berapa jarak bayangan dari cermin, tentukan perbesaran bayangan serta sifatnya!"

Serentak setelah sang guru membacakan soal, seluruh murid langsung berkutat dengan buku masing-masing, tentunya termasuk Gokudera Hayato, pria Italy berstatus tangan kanan Don Vongola Decimo dan Vongola Arashi no Shugosha yang notebane menyukai pelajaran ini. Siapa sih yang gak akan suka kalau otaknya encer seencer air mengalir (?) seperti Gokudera. Untuk beberapa saat dia dapat mengerjakan soal dengan tenang. Tapi, ketenangan itu tidak berlangsung lama.

Saat dia akan menulis jawaban..

"Psst.. Psst… Hayato!" sebuah suara memanggilnya. Awanya, Gokudera hanya mengabaikan suara dari sang 'arwah penasaran' dibelakangnya

"Psstttt…. Psstttt… Hayatoooooo"

'Abaikan.. Abaikann…;' ucap Gokudera dalam hati sambil berkutat dengan soal yang seharusnya bisa ia selesaikan dalam waktu yang tidak lama. Tapi karena kehendak kami… Author yang memutuskan nasib Gokyuun di fanfic ini, harapannya untuk segera menyelesaikan soal ini tidak terwujud begitu saja/

"Pssttt Hayatoooooo!" bisik sang 'arwah penasaran lebih keras. Gokudera yang sudah kesal karena sang 'arwah penasaran tidak kapok-kapok dikacangin akhirnya menoleh ke belakang.

"Ada apa Yakyuu baka?" bisik Gokudera dengan nada kesal. Sebelum sang arwah penasaran a.k.a Yamamoto Takeshi itu menjawab, Gokudera melanjutkan omelannya

"Kalau minta diajari nanti saja! Aku sedang sibuk!"

"Hehe.. Maa.. Maa Hayato-kun… Bukan itu.. Ahahaha" jawab Yamamoto dengan nada rada mencurigakan

"Terus apa? Cepatlah!" bentak Gokudera yang kesabarannya sudah habis, tentunya dengan berbisik

"Itu… Aku pinjam pensil yah? Kotak pensilku ketinggalan dirumah… Hehehehe…" pinta Yamamoto dengan wajah innocent sambil cengengesan

"JDERRR!". Setelah mendengar maksud dari sang arwah penasaran memanggilnya, background dibelakang Gokudera menjadi petir-petir serta kilat menyambar, disusul mendung tingkat extreme, lalu hujan lebat selebat Hutan Amazon, tidak lupa badai ikut meramaikan suasana. Rumah hancur dan terdengarlah kumandang lagu penyanyi salah satu Negara Asia Tenggara yang mendapat julukan"Zamrut Khatulistiwa" berjudul "Badai Pasti Berlalu" (Kio: salah skrip lu woy!| Mii: Eh iya kah? *bolak-balik script* wah iyanih.. Ini script drama kelompok aye.. *ditabok*)

Oke. Ulang dari part background Gokudera. 3…2….1… ACTION!

Background Gokudera menjadi menjadi petir-petir dan tiba-tiba Lambo nongol dengan tidak elitnya di petir-petir itu.. Mentang-mentang dia sang Lightning Guardian. Lalu Lambo menggigit kepala Gokudera yang disangkanya Gurita (Kio: salah script lagi nengg! *nendang*)

Ulang lagi….

Background Gokudera menjadi petir-petir menyambar dan perempatan siku-siku mulai terlihat di dahi sang uke itu.

"BAKA! Kalau itu sih gak usah manggil berkali-kali juga! Tinggal bilang aja susah amat sih! Nih pensilnya. Tapi ingat ya! Itu pensil kesayanganku, KE-SA-YANG-AN-KU! Sampai patah, rusak, kelindes, dimakan (?) hidupmu gak bakal selamat! TO THE EXTREME! Dan jangan sok akrab panggil namaku atau, KAMIKOROSU!" ancam Gokudera dengan trademark nyolong dari Hibari dan Ryohei.

"Maa… Maa… Tenang saja Hayato.. Pensil ini akan kujaga baik-baik, sebaik aku menjaga hatimu (?)" jawab Yamamoto dengan pede. Wah wah.. Belum tau dia ya.. Malapetaka yang akan menghampirinya nanti. Kufufufufu~

Setelah mendengar jawaban dari kembali berkutat dengan soal-soalnya sebari berharap kali ini tidak akan di 'hantui' sang arwah penasaran. Ketenangan itu berjalan sekitar 1..2...3…4…5…6…7…8…9… "kretek" sampai bunyi itu merusaknya. Gokudera sudah mempunyai firasat bunyi indah nan nyesek tadi itu berasal dari pensil-chan. Tapi karena Yamamoto sudah berjanji, jadi dia tenang-tenang saja. Kemudian…

"Pssttt! Hayato!"

'Abaikan dia Hayato.. Paling-paling mau minjam penghapus atau pengerot. Tunggu sampai dia bilang tujuannya' pikir Gokudera mengacangi Yamamoto dan melanjutkan kegiatannya.

"Pssttt, Hayatooooo"

'Abaikannn'

"Hayatoooo" sekarang Yamamoto memanggilnya sampai mencolek pipi Gokudera lalu menjalar ke mulut dan mulut mereka bertemu (Kio: asdfghjkl ni anak berapa kali salah script |Mii: ampun Ndoroo). Yang bener seragam deh… Padahal Mii maunya kayak gitu hiksu *dibunuh readers)

"Baiklah, apa lagi Yakyuu baka?" tanya Gokudera. Akhirnya dia merespon juga karena risih. Tapi tetap saja dia tidak menoleh ke belakang

"Jangan marah ya…" rayu Yamamoto sebelum mengatakan maksud dan tujuannya

"Tch. Memang ada apa sih Yakyuu baka?" tanya Gokudera yang kesal karena diganggu sang calon seme

"Pensilmu patah" kata-kata itu meluncur dengan sukses tanpa hambatan dari mulut Yamamoto. Setelah mendengar kata-kata sok innocent padahal aslinya nggak innocent itu, Gokudera menggebrak meja Yamamoto lengkap dengan aura hitam di tubuhnya. Langsung saja, Gokudera mencengkram kerah baju Yamamoto yang sudah keringat dingin.

"KAU BILANG KAU TIDAK AKAN MEMATAHKANNYA! TIDAK ADA SEPULUH MENIT KAU BERKATA BEGITU DAH SEKARANG SUDAH PATAH? YAKYUU BAKA BENAR-BENAR BAKAAA! KURANG AJARRRR!" teriak Gokudera hingga sekelas takut, termasuk Tsuna

"Maaf Hayato! Aku benar-benar tidak sengaja! Karena pensilmu ada gambar bola baseballnya jadi aku terhanyut dan memegangnya terlalu kuat hingga patah! Maaf Hayato!" kata Yamamoto sambil berusaha melepaskan cengkraman Gokudera

"MAAF KATAMUU? TIDAK AKAN!" teriak Gokudera hingga sang guru bertindak

"Gokudera! Untuk apa kau berteriak seperti itu dikelasku? KELUAR! SEKARANG JUGA!" bentak sang guru

"Cih! Guru sialan! Baiklah aku aka keluar!" teriak Gokudera sebari keluar kelas. Tidak lupa membanting pintu kelas yang malang. Andai saja pintu bisa bicara. Pasti si pintu sudah nangis tuh

Saat Istirahat…

"Juudaime~ Ayo kita ke kantin" ajak Gokudera pada sang Don Vongola

"Iya Gokudera-kun, Yamamoto mau ikut ?" setelah Tsuna berkata seperti itu,Gokudera langsung menarik tangan Tsuna dengan keras meninggalakn Yamamoto yang mematung. Tsuna, korban yang ditarik hanya heran dan bertanya pada Gokudera tentang masalah tadi dikelas.

Dasar Dame-Tsuna, sudah tau mereka tadi di kelas bermasalah, masih aja diajakin. Kayak gak tau sifat sang storm guardiannya yang sangat temperamen itu.

Perilaku Gokudera yang aneh itu berlanjut sampai besok dan seterusnya. Dia sama sekali tidak mau bicara dengan Yamamoto. Menoleh.. Bahkan sekedar melirik pun tidak. Perilaku itulah yang membuat Yamamoto keheranan sampai sekarang

-flashback off-

"To… Motoo… Yamamoto… Yamamoto-senpai!" sebuah suara mengagetkannya dan sukses membawanya kembali ke dunia nyata

"Eh iya.. Ada apa?" tanya Yamamoto, tidak lupa dengan senyum pepsodentnya pada salah satu kouhainya di klub baseball

"Senpai hari ini sepertinya pucat dan agak lesu, sakit?" tanya sang kouhai

"TIdak kok… Ahahaha… Yasudah, ayo kita latihan"

Yamamoto memutuskan untuk focus pada latihannya siang ini dan melupakan masalah kemarin. Tapi apa daya? Dimana ada Yamamoto pasti ada kata"Gokudera". Entah kata itu keluar dari mulut siapa tapi jelas, Yamamoto pun mau tidak mau teringat lagi kejadian kemarin

"Hei ! Kau tau tidak? Aku tadi lihat pemandangan bagus loh!" seru sang biang gossip fujo Namimori-Chuu pada temannya

"Apaan?" tanya sang teman

"Aku melihat Gokudera-kun dari kelasku berbincang di depan ruang Komite Kedisiplinan lho, dan kelihatannya mereka itu akrab banget. Kayak orang pacaran gitu eh, kyaaaaa ." kata sang biang gossip dengan menggebu-gebu

"EHH? MASAAA? Wahwah.. Bakal jadi skandal baru nih di sekolah! Mereka pacaran?" sahut si teman dengan menggebu-gebu juga

Yamamoto tidak sengaja mendengar percakapan mereka. Dia langsung menajamkan pendengarannya

"Mungkin aja sih, soalnya mereka abis ngomong di depan langsung masuk ke ruang komite kedisiplinan. Biasanya kan kalo orang masuk sana keluar-keluar babak belur, eh ini nggak! Gokudera-kun keluar dengan wajah memerah kayak kepiting rebus dan badan utuh gaada goresan sedikit pun! Ketua Hibari juga keluar sambil senyum-senyum rada mesra gitu sambil nepuk-nepuk kepala Gokudera-kun loh. Gak nyangka banget soalnya aku sering mengira Gokudera-kun pacaran sama Yamamoto-kun lho!" jawab si biang gossip

"Aku juga kok… Kalo melihat mereka bertiga ke kantin, sama Dame-Tsuna. Aku ngerasa di Tsuna cuma jadi obat nyamuk doang disana. Gokudera dan Yamamoto bertengkar mulu sih, tapi mesra juga mereka…" kata teman si biang gossip

"hmm… Kalo Gokudera sama Ketua Hibari cocok juga kok… Pokoknya Gokudera-kun lebih cocok ama ketua Hibari! Semoga mereka beneran jadian deh itu, nanti majalah gossip fujo mingguan kita bakal laku keras dan kita dapet entertainment menarik! Hahahahaha" seru si biang gossip dengan semangat 45.

'JDERRR!' obrolan mereka, apalagi bagian tengah-tengah yaitu Gokudera-Hibari-muka merah-nepuk-nepuk kepala mesra. Kalau digabung dengan rumus cinta (?) bisa disimpulkan mereka itu sedang pedekate atau lebih jauh… Jadian.. Obrolan-obrolan mereka dan teori yang dihitung Yamamoto di otaknya bagaikan petir di siang bolong sekaligus buat dia nyesek, galau, menusuk hati banget.

'Jadi karena itu ya… Hayato sudah sama Hibari… Pantas saja dia menghindariku, memangnya tingkahku ke dia ketahuan banget ya kalau aku mencintainya?' pikir Yamamoto galau hingga tidak konsen latihan. Banyak bola yang meleset dari tangkapannya sehingga dirinya dimarah pelatih. Tapi Yamamoto tumben-tumbennya tidak peduli dengan omelan sang pelatih, pikirannya hanya terfokus satu yaitu, Ia harus membuktikan apa yang dikatakan dua orang fujo penggosip kelas paus (?) di Namimori-Chuu itu…

Setelah latihan, Yamamoto segera pulang ke rumah dan mengurung diri di kamar layaknya orang depresi sambil menyusun rencana untuk menguntit HIbari dan Gokudera, ia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri. Ayahnya saja sampai heran, tumben sekali anak semata wayangnya tidak mengeluarkan senyum pepsodent seperti biasa, tidak menawarkan bantuan di Take-Sushi pula. Sang ayah hanya membiarkan Yamamoto seperti itu. Sepertinya Tsuyoshi Yamamoto tau bahwa anaknya sedang mengidap penyakit "galau"

Keesokan harinya…

Saat jam pulang, Yamamoto mengendap-ngendap menuju ruang komite kedisiplinan. Ia akan menjalankan rencananya. Setelah tiba di dekat ruang komite kedisiplinan, Ia bersembunyi di tembok lorong dekat sana. Dan ternyata pemandangan yang dia lihat…

Hibari… Dan Gokudera… Posisinya… Hibari mengapit Gokudera dan Gokudera bersender pasrah di tembok dengan muka memerah. Jarak wajah mereka cukup dekat, kurang lebih 7 cm. Dan Yamamoto melihat mereka berciuman.

Pemandangan itu benar-benar membuat hati Yamamoto teriris-iris. Di dadanya mulai ada desiran aneh, dan matanya mulai memanas. Dia tidak kuat melihat adegan mereka (Hibari x Gokudera) lebih lanjut. Dia akhirnya pulang kerumah dengan perasaan galau. Saking galaunya, ia berjalan layaknya zombie. Ditengah-tengah perjalanan pulang, ia bertemu duo nanas iseng alias Mukuro dan Chrome

"Oyaoya, ada apa denganmu Yamamoto? Mukamu kusut sekali… Kufufu~" suara sexy nan mesum itu mengejutkan Yamamoto

""Oh… Mukuro dan Chrome ternyata. Tumben nih, ada apa kalian kesini?" tanya Yamamoto heran

"Tidak ngapa-ngapain kok…" jawab Mukuro santai

"Ahahaha… Kalian pasti lagi kencan yah… Tuh buktinya pada gandengan tangan. Ahahahaha" ledek Yamamoto pada duo nanas. Yang diledek cuma tertawa sinis dan satunya malu-malu nanas (?)

"Kufufufufu~ Kalau kami memang kencan kenapa? Iri ya karena Gokudera-kun sudah berpindah hati? Kufufufu~" ledek Mukuro sambil merangkul Chrome. Yang dirangkul mukanya sudah seperti kepiting rebus

"Ahaha.. Jadi benar ya kalian sudah jadian… Ahahaha" kata Yamamoto tertawa agak hambar. Sejujurnya dia iri dengan mereka. Kembali terlintas adegan Hibari dan Gokudera tadi di benaknya…

"Kufufufu~ Tumben kau tidak bersama Tsunayoshi dan Gokudera hm, Yamamoto?" tanya Mukuro

JLEB! Pertanyaan Mukuro bagaikan pisau yang menancap di dadanya. Ekspresi Yamamoto berubah menjadi sedih. Ia menundukan kepalanya dan mengepalkan tangannya. Chrome yang melihat perubahan ekspresi Yamamoto langsung menyenggol Mukuro. Dan Mukuro langsung punya niat jahil

"Sttt! Mukuro-sama! Gokudera-kun kan… psstt.. psstt" bisik Chrome misterius

"Ngg..? Soukaa.. Soukaa kawai no Chrome! Gokudera kan sudah berpindah hati ya!" seru Mukuro dengan keras serta senyum jahil, bertingkah seakan-akan ia lupa kalau sang Rain Guardian memiliki perasaan khusus pada sang storm guardian.

JLEB! Kata-kata itu tambah menusuk Yamamoto saja. Seharusnya jika Yamamoto waras. Ia mengetahui kalau Mukuro hanya menjahilinya. Tapi kondisinya sedang galau berat, jadi ia tidak menyadarinya

Yamamoto yang mendengarnya hanya memasang wajah pura-pura tidak tau dan bertanya

"Berpindah hati? Maksudmu apa Mukuro?"

"Kufufu~ Iya Yamamoto~ Kau tidak tau gossip ya? Hellaww, sekali-sekali bergaulah dengan grup penggosip di sekolahmu biar tidak kalah eksis seperti aku yang dari sekolah lain saja eksis disini" jawab Mukuro dengan gaya lebay plus OOCnya. Chrome dan Yamamoto sweatdropped

"Yamamoto-kun pasti tidak akan senang mendengar ini…" jawab Chrome dengan gaya bicaranya yang sumpah kayak putri soloooo banget

"Tidak apa-apa Chrome-san… Aku siap mendengarkannya…"

"Kufufu~ Kau pasti setelah mendengar ini akan galau enam tingkatan deh… Ini cerita nyata loh bukan fiksi… Kufufufu~" sambung Mukuro

"Gokudera-kun sekarang lagi dekat dengan si Kyouya tuh… Bahkan Chrome sempat mendengar kalau mereka sudah berciuman beberapa kali di lorong sekolah, atap sekolah dan lain-lain. Entahlah apa itu beneran atau tidak. Yang jelas itulah gossip yang kami dengar. Tapi kalau masalah melihat mereka suka berduaan itu kami sudah melihatnya kira-kira 2 hari yang lalu." Jelas Mukuro panjang lebar

"Dua hari yang lalu, mereka pergi berdua ke sebuah toko, seperti toko hadiah diseberang itu" kata Chrome sambil menunjuk salah satu toko

"O.. Oh begitu ya.. Souka… Kalau ketemu dengan Gokudera aku akan memberinya selamat deh. Ahahaha…" jawab Yamamoto plus tertawa hambar

'Asal kalian tahu, aku sudah melihatnya secara langsung. Dan terima kasih pada kalian. Kegalauanku bertambah' pikir Yamamoto pada dua nanas iseng ala kompor di depannya

"Ba-Baiklah kalau begitu.. Aku pamit dulu ya, selamat berkencan…" pamit Yamamoto sambil berlari menuju rumahnya

Mukuro yang melihat kegalauan Yamamoto hanya tersenyum iblis.

"Mukuro-sama, ada telfon untukmu…" kata Chrome

"Hmm, dari siapa? Halo? Oyaoya.. Rupanya kau toh… Eh? Apa? Baiklah. Kufufu~" begitu Mukuro selesai berbicara gaje di telepon, Chrome bertanya

"Itu dari siapa Mukuro-sama?"

Mukuro tidak menjawab, ia hanya menarik tangan Chrome ke suatu tempat

"Eh? Kita mau kemana Mukuro-sama" tanya Chrome heran

"Kufufufu~ Kau akan segera tau, Kawai no Chrome…" jawab Mukuro misterius

.

.

.

T

B

C

Kio: BOONG! Saya ga sekejam cerita di atas, saya itu luguuu! *nangis guling-guling di lantai*

Mii: maza zii?~

Oke abaikan kedua author ini, yang baik minta reviewnya yaa, hehe