YOU ARE MINE

.

.

Kyuhyun X Sungmin

Other cast

.

.

Rated M | GS | Typo(s)

.

Cerita ini sepenuhnya milik saya, karangan saya, dan ide saya. Saya hanya meminjam nama member super junior dan group lainnya untuk kepentingan cerita ini.

.

.

Don't like don't read.

.

Happy Reading

PROLOG

Ini adalah pesta membosankan. Aku tak mengerti mengapa mereka selalu mengadakannya setiap tahun. Sama seperti tahun sebelumnya, beberapa perkumpulan mahasiswa mengadakan acara pesta tanpa ada tujuan dan murni hanya untuk bersenang-senang. Mereka bilang, kita juga butuh hiburan, dan acara pesta seperti ini akan membuat hubungan antar mahasiswa semakin erat. Begitukah?

Aku seharusnya berada di rumah memakan sekotak pizza sambil menonton televisi jika saja Eunhyuk tak memaksaku untuk pergi. Aku menawarinya sepasang jimmy choo jika ia membiarkanku untuk tetap tinggal dirumah. Tapi itu tidak berlaku untuk malam ini. Eunhyuk tetap melemparkan kunci mobilnya padaku dengan sedikit ancaman menyebalkan. Sementara ia pergi bersama Donghae. Itu tidak adil.

Aku berjalan menuju meja bar. Beberapa pasang mata terus memperhatikanku sampai aku tiba di sana. Mungkin karena penampilanku yang hanya memakai kemeja dan celana jeans usang. Sedangkan mereka, memakai gaun-gaun seksi dan jas-jas mahal. Aku memang seharusnya tak datang kemari.

Aku memesan margarita sebagai minuman pembukaku malam ini. Eunhyuk berteriak memanggilku dari lantai dansa. Ia bersama Donghae yang terus memeluk pinggangnya posesif. Aku tersenyum canggung membalas lambaian tangan Donghae. Kami tidak begitu akrab, mungkin belum karena mereka baru berkencan kurang dari satu bulan. Aku jarang bertemu Donghae sebelumnya.

Eunhyuk mengedipkan sebelah matanya padaku. Aku hanya mengangkat bahuku membalasnya, membiarkan mereka kembali meliukan badan di lantai dansa. Malam ini Eunhyuk terlihat cantik dengan gaun sepan selutut berwarna biru yang melekat di tubuhnya. Donghae juga tampan. Ia mengenakan kemeja hitam dengan dua kancing atas yang terbuka. Aku rasa mereka adalah pasangan yang panas.

"Tolong White Russian satu untukku."

Aku menoleh ke sisi kananku. Itu Kyuhyun, aku tidak tahu sejak kapan ia duduk disana. Kyuhyun adalah mahasiswa tingkat akhir yang sangat terkenal. Tapi aku tidak terlalu mengenalnya, hanya saja aku sering mendengar jika Kyuhyun sering bergonta-ganti pasangan. Itu membuatku mual.

Satu lagi. Kyuhyun adalah sahabat Donghae. Itu yang membuatku belum bisa akrab dengannya. Aku takut jika Donghae hanya memanfaatkan Eunhyuk dan mengencaninya untuk sementara saja. Mengingat pergaulannya dengan Kyuhyun yang membuat perutku seperti dikocok setiap membicarakannya. Tapi jika Donghae memang seperti itu. Aku tidak akan segan-segan untuk menendang pantatnya dan mendorongnya ke jurang dengan tanganku sendiri. Ingatkan aku untuk itu.

"Aku tahu aku tampan. Kau tidak perlu memperhatikanku seperti itu."

Aku mengerjapkan mata menarik diriku kembali ke dunia nyata. Sial, apa aku memandanginya? Atau aku melakukan hal bodoh lain yang tidak kusadari?

Aku menjilat bibirku yang mendadak mengering. Berdeham kecil sebelum menanggapi perkataannya.

"Maaf. Tapi aku tidak memperhatikanmu." Jawabku datar. Mencoba datar sebenarnya.

Ia tersenyum. Ini kali pertamaku melihat senyumnya dari dekat. Aku merasa pipiku sedikit menghangat. Well, Kyuhyun memang memiliki wajah yang tampan dan tubuh yang mempesona. Tidak seperti seorang atlet, tapi itu adalah tipe dari banyak perempuan. Tingginya sekitar 182cm, kulitnya putih seperti pria korea pada umumnya. Rambutnya sedikit panjang berwarna coklat gelap dan tambahan bahwa ia juga memiliki senyum yang bisa membuat pipimu menghangat seketika. Tak heran jika banyak dari mereka rela menggadaikan malunya hanya untuk menggoda Kyuhyun. Tapi aku tidak, Kyuhyun bukan pria yang aku inginkan.

"Hey, aku pernah melihatmu sepertinya. Bukankah kau teman Eunhyuk." Dia meneguk white russiannya. Menatapku kembali.

"Ya, kami berteman. Eunhyuk adalah teman serumahku."

"Wow." Ia mengangkat kedua alisnya. "Itu terdengar menyenangkan."

Apa maksudnya? Apa ia menginginkan berada dirumahku sementara kami berdua telanjang. Pikiran yang tolol. Itu tidak akan terjadi.

"Jadi kau sahabat Eunhyuk ya?"

Giliranku yang mengangkat alis dan menatapnya bingung. matanya menatapku dari atas kebawah. Membuatku risih dan juga... lupakan saja.

"Memangnya kenapa?"

Kyuhyun beralih menatap wajahku. Mata kami tak sengaja bertemu. Aku sepertinya butuh air untuk menyegarkan kepalaku sekarang. Atau lebih baik aku pergi dari sini secepatnya.

"Kau mungkin harus belajar fashion dari Eunhyuk. Dia memiliki style A+."

Sial, dia mengkritikku? Apa yang salah dengan kemeja dan jeans ku? Tak ada yang memprotes penampilanku selama ini. Ini adalah aku. Well, sebenarnya Eunhyuk melakukannya. Tapi apa hak Kyuhyun menilai penampilanku? itu menjengkelkan.

"Ini gayaku. Kau tidak berhak menilainya."

Aku bangkit dari kursiku. Ingin melarikan diri dari tempat membosankan ini sebelum tangannya menarik lenganku untuk tinggal.

"Hey. Aku tidak bermaksud menilaimu."

"Kata-katamu membuktikannya."

"Kau cantik. Percayalah. Ya... walaupun kau memakai kemeja dan jeans usang itu. Kau tetap tetap cantik. Aku berkata jujur."

"Kau sebaiknya simpan kata-kata itu untuk wanita yang sering kau kencani. Bukan aku."

"Oh ayolah, kita bahkan belum berkenalan."

Aku melepas genggaman tangannya di lenganku. Ia menampakan ekspresi wajah tak suka. Apa peduliku dia suka atau tidak?

"Tidak perlu." Aku memberinya senyuman palsu. "Senang bertemu denganmu."

Aku membalikan tubuhku melangkah pergi. Kyuhyun tidak mengejarku. Aku juga tidak mengharapkannya karena itu tidak mungkin. Aku terus melangkah menjauh dari sana. Aku mendengarnya berteriak 'My jeans', apa dia memanggilku dengan sebutan itu?

.

.

.

T.B.C