SNS
Author : Maria Kim
Main cast : Luhan & Xiumin, Seme! Luhan
Support cast : EXO's members, Super Junior's members, Youngjae B.A.P, GD Bigbang.
Genre : Friendship
Length : Chapter
Warning! Bikin ngantuk, banyak typo, yaoi
A/n : mungkin sebelumnya ada yang pernah baca ff ini di salah satu grup LuMin/XiuHan shipper di facebook. FF ini bukan hasil copas maupun plagiat. Kalau di grup aku sharenya dikit-dikit, kalo disini versi panjangnya :3
Summary : "HACKER GILA !" – Xiumin | "sejak kapan kau jadi cry baby, Zi ?" – Luhan
SNS | 1
.
.
.
Ketika baru satu langkah melewati gerbang sekolah, Xiumin langsung diserbu 2 sahabatnya.
"kau tidak apa ?" Baekhyun meneliti wajah Xiumin sambil mengerjap-ngerjapkan matanya lucu.
"aku ?" tunjuk Xiumin pada dirinya sendiri sembari tersenyum aneh.
Alis kyungsoo bertautan "jangan terlalu mencintai seseorang kalau kau sendiri sudah tahu bagaimana akhirnya" kata kyungsoo datar.
"a- aku benar-benar tidak mengerti apa yang kalian berdua bicarakan.
Baekhyun menyerahkan ponselnya pada Xiumin
...
XiuZi Minseok Kim
Melihat 2 orang itu bersama, membuatku sedikit sulit untuk bernapas TT_TT
7 hours ago
137 people . Like . 24 Comments . More...
...
"sejak kapan uname-ku berubah menjadi 'XiuZi' ?" Xiumin menggaruk-garuk pipinya bingung."terakhir kali aku membuka SNS 4 hari yang lalu".
Baekhyun dan Kyungsoo saling berpandangan horor, "hacker" ucap mereka bersamaan.
seseorang yang kebetulan lewat di samping trio itu berhenti sejenak, tersenyum tipis kemudian melanjutkan langkahnya memasuki area sekolah.
Bel masuk berdering. Semua siswa sudah berbaris rapi di lapangan basket. Mengingat sekarang adalah hari senin, sudah pasti saatnya untuk upacara rutinan.
Kepala sekolah telah mengambil tempat untuk berpidato. Seperti biasa, Xiumin dan Baekhyun hanya mengobrol sendiri.
"sekolah kita sudah memilih 3 calon siswa yang akan mewakili sekolah untuk lomba web programmer tingkat nasional" kali ini Xiumin tertarik untuk mendengar ocehan pak kepsek, brb, dirinya adalah salah satu siswa jurusan Software Engineering 1 (SE). "nama murid yang saya panggil harap maju ke depan"
Seluruh siswa kelas SE mulai tidak bisa mengontrol degup jantung mereka, tak terkecuali Xiumin. Pemilihan wakil lomba ini dilakukan secara rahasia oleh guru2 teknik. Tentu saja tak seorangpun tau siapa yang akan dipilih.
"calon pertama dari kelas SE 1 Oh Sehun"
Sehun tersenyum. Dia melangkah ke depan dibarengi tepuk tangan bangga dari teman-teman sekelasnya.
"Huang Zi Tao, kelas SE 2"
"kira-kira siapa ya yang terakhir ? Suho ?" Xiumin melirik pada Suho, teman sekelasnya.
"Kris ?" kali ini Baekhyun menoleh pada kelas SE 2.
"dan yang terakhir, Xi Lu Han dari kelas Multimedia 1 (MM)" lanjut kepsek.
"apa ?" XiuBaek saling tukar tatap heran.
seluruh siswa SM High School mulai gaduh.
"bagaimana bisa siswa MM mewakili lomba ini ?, bahkan aku lebih pandai darinya !" timpal Yixing dr kelas SE 2
DUG DUG DUG
Kepala sekolah Lee Sooman mengetuk mic yang ada di depannya 3 kali. "apa kalian tidak bisa diam ?" Seketika lapangan itu menjadi senyap. Meskipun Lee Sooman bukan orang yang terkenal garang dan suka menghukum seenaknya, tapi anak-anak didiknya sangat respect terhadapnya.
Istirahat pagi seusai upacara, Xiumin mulai mengecek satu persatu komentar yang masuk dari status misterius yang ada pada akunnya tadi malam.
...
Se Hun Oh
Min ?
SUGA Yoongi Min
What's goin' on babe ?
Heechul Jung
Hey hey ! uljima Minseok-ah
Dodongwoo Jang
Min, aku selalu ada untukmu ! kita itu teman !
ByunBaek
Ada apa Min ? apa terjadi sesuatu ?
Heechul Jung
BaekByun : tidak seperti biasanya dia bersikap seperti ini
ByunBaek
Heechul Jung : benar, besok aku akan menanyakan langsung padanya
ByunBaek
Ping !
ByunBaek
PING !
ByunBaek
PING !
ByunBaek
MIN ! KAU KEMANA ?
...
Dan selanjutnya hanya komentar panggilan tidak jelas Baekhyun.
Pelajaran pertama untuk hari ini adalah Biologi. Murid-murid kelas SE 1 telah siap memulai praktek di ruang laboratorium.
"Kim Minseok" panggil Nam seonsaengnim
"ne, saem ?"
"tolong ambilkan pinsetku di kantor, aku lupa membawanya"
"baik saem"
Minseok yang biasa dijuluki Xiumin oleh teman-temannya, menjabat sebagai sekretaris kelas. Dia sudah terbiasa dengan segala perintah yang ia dapatkan, mulai dari guru, hingga wakil ketua kelasnya. Dia melakukannya dengan senang hati.
"Baek, mau ikut denganku ?" tawar Xiumin pada Baekhyun.
"mian Min, aku sedang mendata bahan praktek kelompok kita" jawab Baekhyun tanpa menoleh. Dia sibuk bersama Kyungsoo dan Suho.
"ayo ku antar" Sehun yang berada di kursi kelompok lain berdiri kemudian merangkul pundak Xiumin.
Xiumin mengangguk.
"Hun, ambilkan lembar pertanyaan di meja guru. Biar aku dan Jongin yang urus mikroskopnya" kata Jongdae sambil memilih lensa.
"hey Dino, kau sedang berbicara dengan siapa ?" Jongin bersedekap sambil mengangkat sudut bibirnya.
"sama Se-" Jongdae tidak mendapati Sehun di bangkunya. "mana anak itu ?"
"ngedate sama Minseok" enteng Jongin.
Di lain tempat, Minseok dan Sehun berjalan di koridor, dengan Minseok memimpin di depan.
Sesampainya di depan kantor, mereka melihat Luhan membungkuk pada salah satu guru teknik kemudian berjalan ke arah mereka.
"fuuuh..." Minseok membuang nafasnya kasar.
"kenapa kau Min ?" tanya Sehun heran.
"a- ti- tidak apa-apa, hehe..."
"hey Hun ! jangan lupa pulang sekolah nanti bertemu di ruang SAS, Zitao juga" sapa Luhan pada Sehun.
Dengan cepat Minseok membuang muka dan menyandarkan dahinya pada salah satu tiang gedung kantor yang kebetulan berada tepat di sampingnya.
"tentu thaja. Ngomong-ngomong kau hebat juga ya ?" ucap Sehun sambil meninju pelan lengan Luhan.
"haha...eh...hei, apa kau pusing ?" Luhan menepuk bahu Minseok.
DEG
Jantung Minseok seolah berhenti berdetak.
Hey...ayolah...siapa yang tidak heran dengan kelakuan Minseok saat ini ? dia berdiri berhadapan dengan tiang dengan lebar sekitar 40 sentimeter, dengan dahi yang ditempelkan pada susunan batu bata itu.
Minseok reflek menoleh pada Luhan dan menggeleng cepat. "aniyo, hehe..." yah, dia tersenyum bodoh.
"jangan bergerak..." Luhan meraih dahi Minseok. Dia membersihkan remah-remah cat yang menempel pada dahi Minseok. "sudah" Luhan tersenyum.
"S- Sehun-ah, aku ke ruang Nam Gunhee saem dulu, kau mengobrol saja dengan Luhan"
Minseok berlari meninggalkan Luhan dan Sehun yang dihadiahi tanda tanya besar di kepala mereka.
...
Xi Lu Han
Add Friend
Friend Request Sent.
...
.
.
1 jam
.
.
.
3 jam
.
.
.
9 jam
.
.
.
1 hari
.
.
.
4 hari
.
.
.
5 hari
.
.
.
Seminggu
.
.
.
Selama seminggu tidak ada notifkasi 'permintaan teman diterima'. Maka Private Message adalah salah satu jalan lain.
...
To :
Xi Lu Han
Hei, aku Minseok. Aku temannya Sehun waktu itu. Apa kau ingat aku ?
...
5 menit kemudian Xiumin mengecek kembali akunnya. '1 Message'
...
Xi Lu Han
Siapa yang tidak tahu ?
Sebuah senyum tercetak di bibir Xiumin.
XiuZi Minseok Kim
Lantas kenapa tidak menerima friend request-ku ?
Xi Lu Han
Mungkin kau salah lihat ^^
...
Xiumin mengecek notifikasinya. Ternyata Luhan telah menerima permintaan pertemanannya beberapa saat yang lalu.
...
XiuZi Minseok Kim
Ei...apa kau ingin mempermainkanku ? -_-
Xi Lu Han
Tidak juga, jangan terlalu percaya diri. Aku adalah orang baik-baik.
XiuZi Minseok Kim
Ah...whatever. Btw, untuk lomba mendatang, fighting ! :D
Xi Lu Han
Terima kasih ^^
...
keesokan harinya, Xiumin duduk sendirian pada salah satu anak tangga yang menuju ruang kelas lantai 2. Ia menunggu 2 sahabatnya yang tak kunjung datang.
'kenapa sekolah masih sepi saja ?' batin Xiumin.
Oh bodohnya kau Kim Minseok. Dia lupa kalau jam tangannya diatur 30 menit lebih awal. Sekolah masuk pukul tujuh tepat, dan jam tangan Xiumin menunjukkan pukul 6.15, yang artinya waktu yang sebenarnya saat ini adalah 5.45. Tentu saja sekolah masih sepi. Bahkan security sift malam masih belum digantikan security sift pagi. Dia mengacak-acak rambutnya frusatasi.
Tangan Xiumin memainkan bulatan-bulatan coklat bermerk yang terbungkus alumunium foil. Ada 3 coklat di tangannya, ia hendak memberikannya pada Baekhyun dan Kyungsoo, satu lagi untuk dirinya sendiri.
Sialnya salah satu coklat itu luput dari tangannya, menggelinding menuruni tangga, dan berhenti dengan tidak elitnya di ujung sebuah sepatu.
Ulangi lagi, sepatu ?
Xiumin yang dalam keadaan membungkuk mencoba meraih coklat tadi mau tidak mau harus mengangkat kepalanya untuk melihat siapa sang pemilik sepatu.
"Lu- Luhan ?" gagapnya dengan mata membulat.
Luhan mengambil benda bundar mahal itu dan menyodorkannya pada Xiumin. "milikmu ?" tanyanya dengan alis sedikit terangkat.
Bukannya mengambil kembali, tapi Xiumin malah meraih tangan Luhan dan menaruh dua coklat lainnya. "untukmu saja" singkatnya kemudian berlari kecil meninggalkan Luhan.
Sesampainya di kelas, Xiumin langsung mendudukkan dirinya di bangku paling dekat dengan pintu masuk dan segera mengatur nafasnya yang sedikit tersengal. Untung saja kelas masih dalam keadaan sepi. Tidak ada murid lain selain Xiumin.
Ia memejamkan matanya lalu menaruh kepalanya yang terasa berat di meja.
"kau lagi ?"
'Suara itu' batin Xiumin dibarengi matanya yang reflek melebar.
Xiumin mendapati wajah tak-percaya-Luhan zoom in tepat di depan matanya.
Xiumin mengalihkan pandangan dan mencoba berpikir. "bukannya jadwalku sekarang di ruang Matematika ini ?" gumamnya kecil.
Luhan keluar ruangan demi melihat plakat nama yang ada di depan ruang kelas.
"benar, ini ruang B. Inggris. Apa kau pindah jurusan ?" tanya Luhan sedikit menyindir.
Xiumin hanya membuka mulutnya tak percaya. 'ya tuhan...ada apa denganku hari ini ?!' rancaunya dalam hati.
"maaf, aku salah ruangan" ujar Xiumin, yang lebih terdengar seperti bisikan.
Xiumin melewati Luhan begitu saja dengan kepala yang menunduk. Dan tentu saja dengan perasaan malu yang...ah...tidak bisa didefinisikan lagi.
"hey Zi !" teriak Luhan saat Xiumin hampir menggapai daun pintu kelas Matematika yang sebenarnya.
Xiumin hanya menoleh pada Luhan dengan wajah datar.
"kau itu lucu sekali ! dan.." Luhan tertawa geli kemudian mengangkat tangan kanannya yang menggenggam 3 coklat pemberian Xiumin tadi. "terima kasih untuk ini"
Xiumin menganggukkan kepalanya mengerti.
Setelah Xiumin benar-benar masuk kelas, ia membentur-benturkan dahinya sendiri pada tembok yang terletak di samping pintu masuk. Mulut tipisnya itu tak ada henti-hentinya mengumpat, 'bodoh..bodoh...bodoh...'.
.
.
.
TBC
