Author : Hibiki Kurenai

Title : the UnRomantic Love Story

Genre : Comedy 50%, Friendship 30%, Romance 20%, Slice of Life

Cast : EXO, SHINee, TVXQ, SuJu

Pair : SuHo x Lay, and other OffPairs [except ChangMin x JinKi]

Setting : Alternate Universe

Rate : T (beneran segala umur loh)

Length : masih belum jelas. LoL

Warn : OOC! Of course, Don't Like Don't Read. You've been warned, ma dear~

.

.

DisClaim : semoga amal n ibadah semuanya di terima di sisi-Nya. *PLAKK! BUGH! DHIESS! dihajar massa* euhm... mereka semua milik Yang Maha Kuasa n orang tua masing2. Hehehe...

.

.

.


.

.

.

Okeee~ guys~

Ketemu lagi sama Hibiki, ne~

.

.

Hehe~ Hibi emang udah lama banget ga muncul n bikin fics baru. Masih ada satu tanggungan sih sebener.x yang belum kelar gue post di FFn, tapi yah~ W.B. itu ganggu banget. Apalagi akhir2 ini gue kekurangan asupan novel fantasy buat ngelanjutin Priestess Unicorn, the Guardian SweetHeart… uhumm… curcol dikit ga apa yaaa~

.

.

Jya, fics kali ini masih dengan MC SuLay. And seperti judul.x, ini fics ga terlalu banyak sisi romantisnya. Tapi tenang aja, Hibi rasa fics kali ini bisa ditamatkan dengan selamat kok. Udah 80% nih progressnya…

.
.

Well, please always stay tune with me every Saturday night, ne?

.

.

.


.

.

.

.

.

.

There's

CHAPTER I

.

.

.

.

HAPPY READING NYAAAW~ (n_n)V

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

" Kai, sudah ketemu belum? " tanya seorang pemuda pucat yang tengah memangku seorang batita di sofa ruang tengah.

" Belum. Yang ada aku malah menemukan ini… "

.

.

.

.

Kai, pemuda berkulit tan itu tidak sengaja membuka sebuah kompartemen rahasia dalam lemari antik berukir di sebelah LCD plasma enam puluh empat inch keluaran terbaru. Niatnya mencari dvd animasi Disney yang bisa ditonton semua umur segera disingkirkan oleh rasa ingin tahu yang besar. Ketika Kai mengintip isi laci tersembunyi itu, matanya melotot lebar. Di dalamnya ternyata berisi koleksi lengkap dvd anime mesum sekelas JAV, alias Japan Adult Video. Temanya beragam. Seperti maid café, host club, kinky hobby, horror erotis, harem macam Ai Yori Aoshi atau Onegai Teacher dan yang berbau 17+ lainnya.

.

.

Ketika pemuda tan itu menumpukkan semua dvd anime yang memenuhi dekapannya ke atas meja kopi. Ekspresi SeHun, sang istri tercinta, pun tidak jauh beda sepertinya tadi. Apalagi saat pemuda pucat itu membaca judul yang tertera dan gambar shoujo chara dengan buah dada ukuran D keatas serta berpakaian minim tercetak di setiap cover dvd. SeHun makin shock saat menemukan ada beberapa anime bergenre yaoi, SadoMasochist, hardcore dan gore juga. Ini sih bukan anime yang bisa ditonton sembarang orang, apalagi anak-anak! batin pemuda pucat itu sambil mengelus-elus kepala sang buah hati yang duduk anteng dalam pangkuannya.

.

.

.

.

" Nah, jadi kau mau menonton yang mana, SeHun-ah? Adaow! " seketika itu juga Kai bergulingan di lantai karena kepalanya digetok SeHun pakai selop toilet.

" Pabbo! Simpan sifat mesummu itu sendiri! Jangan kau tularkan pada baby YoungJae! " SeHun menutupi telinga putera mungilnya rapat-rapat saat dia mengumpat memarahi suaminya.

" Aish! Baby JaeJae, mommy-mu galak sekali… hiks… " Kai berpura-pura mewek di depan anaknya.

" Hush! Sudah sana, cari lagi dvd animasi Transformer-nya! " usir SeHun sambil memutar bola matanya malas. " Cepat, mumpung SuHo-hyung belum pulang! "

" Iya, iya… Sabar sedikit kenapa sih… " Kai menuruti perintah 'istri'nya itu sambil menggerutu. " Hufff… aku tidak menyangka, kalau SuHo-hyung yang wajah dan sifatnya seperti malaikat itu hobi menonton anime straight porn sampai anime gay porn macam ini… " gumam SeHun.

" Kau saja tidak menyangka. Apalagi aku yang tiap hari kerja bareng dia. " sahut Kai dari seberang ruangan. " Ah! Ini dia! "

" Ketemu?! "

" Yap! Ayo kita tonton Transformer-nya bareng-bareng! "

" Ehehehe~ yaaaay! " mendengar kata Transformer, YoungJae langsung tertawa-tawa dan bertepuk tangan kegirangan.

.

.

.

.

.

.

\(^._.^)_(^._.^)/

.

.

.

.

.

.

Dentingan piano Canon Pachebell yang biasa terdengar dalam acara-acara pernikahan mengalun lembut dalam sebuah ruangan luas bertabur dekorasi bunga mawar putih dan tirai-tirai lavender itu. Di depan sebuah gazebo kecil yang atapnya penuh digantungi bunga whisteria biru langit dengan gerbang lengkung yang terbuat dari jalinan lilly of the valley dan blue hyacinth itu terdapat tiga baris kursi tamu berderet di kanan dan kiri satu-satunya jalan dari karpet beludru berwarna biru tua. Kursi-kursi antik dari baja tempa berjumlah tiga puluh buah itu penuh dengan para tamu undangan.

.

.

Suara gesekan biola yang manis mulai mengalun meningkahi dentingan piano kala pintu ruangan terbuka. Bisik-bisik di dalam ruangan itu seketika berhenti saat dua orang melangkah masuk ke dalam. Yang seorang adalah pria paruh baya keturunan China yang berwajah teduh. Yang seorang lagi tampak anggun dalam balutan gaun pengantin model Chinese long dress putih sederhana yang menutup rapat seluruh tubuhnya. Dengan langkah pelan dan diiringi tebaran kelopak mawar dari para bridemaids kecil, keduanya berjalan menuju altar pernikahan di dalam gazebo bernuansa biru.

.

.

Selama itu, tidak terdengar bunyi apa pun selain denting piano dan gesekan biola. Rupanya para tamu tengah menahan nafas mereka. Takjub dengan aura kencantikan yang memancar dari sang pengantin meskipun wajahnya tersamarkan oleh bride veil putih. Pria paruh baya itu terkekeh geli melihat reaksi pengantin lainnya yang sudah menunggu di ujung altar. Pria muda yang akan segera menjadi menantunya itu melongo bodoh dengan mulut menganga lebar. Sementara anaknya sendiri terlalu sibuk berblushing ria untuk melihat tampang cengo pasangannya.

.

.

.

.

" JoonMa, aku serahkan anakku padamu. " tepukan pria paruh baya itu di bahunya segera mengembalikan kesadarannya. " Jaga dia baik-baik, ne? "

" Ba… baiklah, HanGeng-ssi! " JoonMa tergagap.

" Tsk! Tsk! Mulai hari ini kau adalah menantuku, jadi panggil aku baba, mengerti? " ujar HanGeng sambil mengulum senyum.

" Ne… ne, baba. "

.

.

.

.

Prosesi pernikahan sederhana itu pun kembali berjalan. Pastor ShinDong, teman lama HanGeng, memberikan ceramah singkatnya sebelum masuk ke acara inti. Setelah itu, barulah kedua mempelai saling membacakan sumpah pernikahan mereka. Agak lama memang, apalagi bagian JoonMa lumayan panjang, dia sendiri membacanya sambil memegang contekan takut-takut kalau dia lupa. Yah, saking perfeksionisnya JoonMa, jadi ya, begitulah. Hahaha~ Situasi jadi agak mendebarkan sesaat setelah kata 'I do' terucap dari bibir sang bride. JoonMa tampak sangat gugup saat kedua tangannya menyentuh ujung veil sang mempelai sembari menunggu perkataan pastor selanjutnya.

.

.

.

.

" You may kiss your bride, Mr. Kim. " ujar sang pastor.

.

.

.

.

Mata sepasang suami istri yang kulitnya kontras mirip papan catur itu membulat ketika filmnya mulai berjalan. Karena yang muncul di layar plasma bukannya movie Transformer seperti yang ingin mereka lihat, tapi justru rekaman sebuah acara pernikahan. Mulut keduanya melongo lebar saat melihat siapa mempelai prianya. Itu hyung angelic mereka! Itu SuHo atasan mereka! Demi apa, ini kapan terjadinya? Di mana?! Terus, siapa yang jadi mempelai wanitanya?! Karena sejauh yang Kai ingat, mereka tidak pernah mengambil job drama yang ada wedding scene-nya seperti ini. Masa sih, ini kejadian asli?

.

.

Kai dan SeHun yang penasaran sampai harus mendekatkan wajah mereka ke layar televisi supaya dapat melihat jelas wajah sang bride. Tepat sesaat setelah veil diangkat dan sang bride baru saja membuka mata, tiba-tiba Kai memencet tombol pause pada remote yang dibawanya. Pria tan itu melakukannya secara otomatis karena mendengar pintu depan terbuka. Yang punya rumah sudah pulang ternyata. Dengan gerakan patah-patah dan ekspresi layaknya anak kecil yang ketahuan berbuat salah, keduanya menoleh ke arah lorong.

.

.

.

.

" Xing-ah, nanti belanjaannya langsung kau tata di kulkas saja ya. Aku mau langsung kerja lagi, mumpung libur shooting, kerjaan kantor jadi bisa aku bereskan. " terdengar suara orang mengobrol dari arah ruang tamu.

" Terserah hyung saja. Tapi jangan lupa, nanti kita makan malam di luar ya? " sahut seorang lagi yang suaranya sedikit lebih lembut.

" Boleh~ kau ingin kita makan di mana? Eh… lho, Kai? SeHun? Sedang apa kalian di dalam rumahku? " SuHo, si empunya rumah, tertegun melihat kedua tamu tak diundang itu.

" Hyung, ada apa? Eh, nuguya? " seorang pria muda berparas manis menyusul dari belakang SuHo.

.

.

.

.

.

\(^._.^)_(^._.^)/

.

.

.

.

.

.

" Hyuuung! Kau berhutang penjelasan pada kami! " jerit Kai histeris sambil mengguncang-guncang bahu SuHo. Permasalahan koleksi dvd anime porno itu sudah lenyap dari otaknya.

" Ahahaha~ penjelasan apa, Kai? " yang bersangkutan malah cengar-cengir tanpa dosa.

" Video pernikahan itu! Itu pernikahanmu 'kan, hyung?! " SeHun menunjuk layar televisi yang masih dipause. " Bukan pernikahan palsu seperti saat shooting drama, tapi pernikahan asli, 'kan! "

" Oooh~ itu. Kalau iya memangnya kenapa? " cengiran SuHo berubah jadi seringai.

" Aish! Hyung! Kau ini menikah kenapa tidak bilang-bilang?! Kalau ini sampai bocor ke media, bagaimana nasib karirmu sebagai entertainer hyung?! " Kai kembali mengguncang SuHo, kali ini lebih keras.

" Bagaimana? Biasa saja kali. Toh yang punya agensi itu 'kan aku sendiri. " sahut SuHo cuek.

.

.

.

-PLAKKK-

.

.

.

" Kau sih santai hyung! Kau tidak memikirkan nasibku dan YoungJae apa?! Kalau Kai jadi pengangguran, lalu kami mau makan apa?! " whew, jurus selop toilet SeHun beraksi lagi.

" Haaah~ Kai, SeHun, kalian ini pintar atau bodoh sih? Selamanya Kai tidak akan pernah jadi pengangguran, soalnya dia 'kan juga merangkap jadi sekretarisku. " SuHo mengelus kepalanya yang benjol dijitak sandal.

" Eh, iya juga… " hanya reaksi absurd itu yang bisa keduanya ucapkan.

" So, mau dengar garis besar ceritanya tidak? " tawar SuHo yang direspon dengan anggukan.

.

.

.

.

Jadi, pernikahan itu berlangsung dua tahun yang lalu. Tepat seminggu setelah hari perayaan satu tahun pernikahan managernya yang berkulit tan itu. Upacara sakral itu dilaksanakan di China, di tempat asal pasangan hidupnya. Acara itu dilakukan secara diam-diam dan kedua keluarga bekerja sama menutup rapat jejaknya dari endusan paparazzi yang haus berita. Karena itu, yang diundang sebagai tamu hanya keluarga inti kedua belah pihak serta orang-orang yang sekiranya bisa menjaga rahasia dan tidak akan membocorkan peristiwa penting itu ke media.

.

.

Bahkan pekerja yang mempersiapkannya pun diseleksi secara ketat. Kai dan SeHun sebetulnya juga akan diundang, tapi berhubung yang bersangkutan sedang honeymoon ke Melanesia. SuHo yang tidak tega mengganggu liburan mereka pun mencoret nama keduanya dari daftar tamu. Maksudnya nanti akan dia ceritakan sendiri, tapi malah lupa gara-gara kesibukan yang menggunung. Penjelasan SuHo itu berakhir dengan jitakan quadrat yang diterimanya dari pasangan suami istri hitam putih yang sudah jadi temannya sejak mereka masih pakai popok.

.

.

.

.

" Terus, selama ini kalian LDR-an begitu?! " pertanyaan itu Kai lontarkan setelah dia puas membully seniornya itu.

" Betah banget hyung LDR sampai dua tahun. " SeHun menggeleng tidak percaya. " Kucing-kucingan dari wartawan pula. "

" Well, mau bagaimana lagi. Itu resiko yang harus kami tanggung sebagai public figure. " SuHo menghela nafas.

" Dia artis hyung?! Yang benar, ah! Setahuku aktris atau model wanita di China tidak ada yang berwajah seperti ini. " Kai kembali mendekatkan wajahnya ke layar televisi untuk memastikan.

" Pffft… Wa… wanita katamu?! " tiba-tiba SuHo terkikik. " Kalian yakin dia seorang 'wanita'? "

" Memang wanita 'kan hyung?! Soalnya, mana ada pria yang mau menikah dengan mengenakan gaun meskipun posisinya uke? " alis SeHun bertautan kebingungan.

" Tunggu sebentar. Xing-ah! Kau sudah selesai?! " SuHo berteriak memanggil pria muda yang tadi ikut bersamanya.

" Sudah hyung! Ada apa?! " sahut YiXing dari arah dapur.

" Kemari sebentar! " seru SuHo.

" Ne, hyung! "

.

.

.

.

.

.

\(^._.^)_(^._.^)/

.

.

.

.

.

.

YiXing duduk manis di sofa, tepat di sebelah SuHo. Cowok berparas teduh itu terlihat clueless, terbukti dari tatapan matanya yang blank. Dia benar-benar tidak mengerti dengan situasinya saat ini. Tadi 'kan SuHo memanggilnya, menyuruhnya ke ruang tengah. Begitu sampai, SuHo langsung menyerahkan baby YoungJae padanya dan memintanya duduk. Sementara dua orang tidak dikenal yang ditemuinya saat masuk ke dalam rumah tadi terus memandangnya dengan tatapan menyelidik.

.

.

Beberapa menit berlalu dan YiXing mulai jengah diperhatikan terang-terangan seperti spesimen hewan langka. Ditambah dengan SuHo yang terlihat berusaha keras menahan tawa, membuat YiXing jadi jengkel. Sebenarnya apa sih yang sedang terjadi? Pikiran itu berputar-putar di benaknya. Moodnya makin gelap saat dua orang asing itu membandingkannya dengan image seseorang yang tampak di layar televisi. Image seseorang yang tampaknya sangat familiar baginya.

.

.

.

.

" Geez~ kalian berdua ini… Kalian mengaku sebagai dancer professional, tapi tidak bisa mengenali idolanya sendiri. " SuHo mendecih gemas.

" A… apa hyung?! Idola kami?! " Kai tersentak kaget, sepertinya otaknya sudah connect lagi.

" Bohong ah, hyung! Mana mungkin wanita yang ada di sana dan pria manis ini orang yang sama! Apalagi menyamakannya dengan Lay laoshi, dosen seni tari kontemporer dari Universitas Beijing sekaligus composer lagu terkenal itu. Pria ini masih terlalu muda hyung! " bantah SeHun panjang lebar.

" Eoh?! Memangnya kenapa kalau aku sudah jadi dosen dalam usia muda? " celetuk YiXing yang merasa name stage-nya dipanggil dengan wajah heran yang sangat menggemaskan.

" Tidak, tidak kenapa-kenapa kok, Xing-ah. " SuHo mengecup lembut bibir peach milik YiXing.

" Aaaah! Pantas aku merasa familiar dengan yang kalian tonton. Itu video hari pernikahan kita 'kan hyung? Ternyata kau menyimpannya juga? " YiXing menggeser badannya menghadap ke arah SuHo.

" Tentu saja. Hal sepenting itu jangan sampai hilang, dear. Eh, tunggu… " SuHo menaikkan sebelah alisnya.

" Eeer… dvd milikku rusak tersiram kopi, hyung. Ehehe… " YiXing nyengir tanpa dosa.

.

.

.

.

Pemuda manis itu lalu menjelaskan dengan wajah bersalah kalau dia tidak sengaja merusakkan dvd rekaman itu. Saat itu, setengah tahun yang lalu, YiXing yang tergesa pergi hendak menyerahkan demo lagunya bertabrakan dengan ZiTao yang membawa satu nampan penuh gelas-gelas kopi panas di depan ruang dosen. Sebagian dari barang bawaan pemuda manis itu yang jatuh berhamburan terkena tumpahan kopi panas yang dibawa ZiTao, termasuk juga rekaman pernikahan dan kaset demo lagu barunya. Sementara SuHo yang mendengarnya hanya mendesah memaklumi sifat clumsy istrinya yang tidak ketulungan itu.

.

.

.

.

" Ja… jadi benar? " guman SeHun masih agak shock.

" YiXing, perkenalkan dirimu. " SuHo mengambil YoungJae yang tertidur lelap dari pangkuan YiXing.

" Oh, iya. Aku lupa memperkenalkan diri. Annyeong, nanneun Zhang YiXing imnida~ tapi kalian bisa memanggilku Lay~ " pria manis itu membungkukkan dirinya di depan dua orang pemuda yang melongo terkena triple shock strike.

" MWOOOOOOOOOO?! "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

\(^._.^) Tsuzuku nyaw~ (^._.^)/

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Before…

Buat yang berkenan kasih comment, sankyuu for your appreciation nyaw~

Buat yang sekedar SiDer… well… sankyuu udah nyempatin baca fics gue ini nyaw~

Semoga karya gue kali ini memuaskan n menghibur.

.

.

Then, see ya next chapter~

.

.

#flying_KISS