Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto
Warning : Belajar nulis tahap dua
LISTEN MY ANSWER
Chapter 1
Matahari bersinar sangat terik, tapi panasnya tidak sampai menembus ke dalam hutan Konohagakure tempat dimana cowok keren berambut ayam itu kini sedang latihan seorang diri. Yup!, siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke, cowok itu memang lebih suka kesendirian dan tidak suka diganggu oleh siapapun. Meskipun begitu, tetap saja dia tidak bias lolos dari gadis berambut pink yang setiap hari selalu mencarinya.
"Akhirnya…, ketemu juga!", kata Sakura senang. Lalu dia melompat turun dan menghampiri Sasuke dengan malu-malu.
"Hai Sasuke, aku mencarimu kemana-mana ternyata kau ada disini", sapa Sakura. Tapi Sasuke sangat acuh dan terus melanjutkan latihannya, Sakura tidak marah karena Sasuke memang seperti itu.
"Maaf kalau aku sudah mengganggu latihanmu, tapi tidak bisakah kau menghargai aku yang sudah sengaja mencarimu?", ujar Sakura dengan sabar. Sasuke jadi terpaksa menghentikan latihannya, lalu menatap tajam pada Sakura.
"Ada kepentingan apa kau mencariku?", tanya Sasuke dingin. Sakura tersenyum malu-malu dan menghampirinya.
"Aku tahu kau pasti bosan mendengar ini, karena sudah sekian kali aku mengatakannya…", kata Sakura kemudian. "Tapi aku tidak akan pernah berhenti dan menyerah, sebelum kau memberiku jawaban".
"Aku…aku sangat mencintaimu Sasuke, apa sekarang kau sudah bias menerimaku?", ungkap Sakura yang memang sangat berani menyatakan cintanya itu bak pejuang cinta. Biasanya Sasuke akan pergi begitu saja dan Sakura akan merasa sangat kesal, tapi kali ini dia menatap serius pada gadis itu lama sekali. Setelah itu dia mendesah dan menatap langit, seakan mencari jawaban disana.
"Ayo jawab Sasuke…, beri aku jawaban iya!", batin Sakura tidak sabar lagi. Hatinya berdebar-debar penuh harap kali ini, tapi…
"Hooooiiiyy…Temeeee!", seru Naruto. Cowok berambut duren itu mendadak muncul dari atas pohon dan melompat turun dengan wajahnya yang penuh semangat seperti biasa, polos dan tanpa dosa.
"Ternyata kau ada disini, kau kan sudah janji kalau kita akan latihan sama-sama di sungai?. Aku sudah lama sekali menunggumu disana!, kau mau ingkar janji ya?", tukas Naruto. Kontan Sakura jadi sangat geram, tangannya terkepal dan tubuhnya bergetar.
"Hn, kalau begitu ayo kita pergi", kata Sasuke. Kemudian dia melompat dan pergi. Tubuh Sakura semakin bergetar, dia sangat kesal dan marah. Lalu dia melirik tajam pada Naruto dan memelototinya dengan sangar seperti singa betina, melihat itu Naruto jadi nyengir.
"He he he he Sa_Sakura…, maaf ya…?", ucap Naruto yang kemudian langsung ngacir karena takut dibombastik.
"NARUTOOO…!, kenapa kau merusak kesempatan emasku?!. Awas kau!, aku akan membuat perhitungan denganmu…!. Kekesalan Sakura akhirnya meledak, teriakannya sampai terdengar ke pelosok Konoha. Kakashi yang kebetulan lewat di hutan jadi sangat kaget dan nyaris jatuh dari pijakannya, lalu dia mencari arah teriakan sakura itu.
"Hmm…, sepertinya mood anak itu sedang tidak baik", gumam Kakashi setelah melihat keadaan Sakura.
"Padahal tadi hampir saja…, hampir saja Sasuke memberiku jawaban. Tapi…tapi gara-gara Naruto!, gara-gara dia…semuanya jadi gagal dan percuma…", geram Sakura. Bersamaan itu Kakashi menghampirinya.
"Sakura", sapa Kakashi sambil menepuk pundak gadis itu.
"SIALAN KAUU…!", histeris Sakura dengan marah. Dia langsung membanting Kakashi dan memukul tanah dengan jurus andalannya.
"Sialan!, sialan kau!, shanarooo…!"
DUARR! DUARR! DUAARRR…!
"Aaaaaaargh…!".
Tanah disekitarnya langsung retak dan bergetar dahsyat seperti gempa bumi, Kakashi terlempar ke dalamnya.
"Aduh aduh aduh…, sepertinya bukan waktu yang tepat", ujar Kakashi. Sakura kontan kaget melihat gurunya itu.
"Hah?, Gu_Gu_Guru Kakashi!". Sakura bergegas menghampiri dan menolongnya.
"Guru tidak apa-apa?, maaf aku tidak sengaja!", ucap sakura merasa bersalah sambil membantu gurunya itu berdiri.
"Sebenarnya kau itu kenapa?, marah-marah begitu sampai gurumu ini yang harus jadi korban", tanya Kakashi.
"Mmph…tadi, tadi aku sedang berdua dengan Sasuke, momentnya juga sangat bagus dan sangat sulit mendapatkan moment sebagus itu…", curhat Sakura dengan sedih. Tapi kemudian ekspresinya berubah sangar.
"Tapi…, tapi Naruto tiba-tiba dating dan mengacaukan semuanya!. Dia benar-benar keterlaluan!, tidak bias ku maafkan!", tukas Sakura jengkel.
"Oh begitu…", komentar Kakashi biasa saja.
"Apanya yang begitu?, tadi Sasuke hampir saja mau memberiku jawaban!", sungut Sakura.
"Hmm sakura…, daripada kau memikirkan Sasuke lebih baik kau memikirkan gurumu ini", kata Kakashi.
"Hah?", kontan Sakura terkejut mendengar itu.
"Iya, menurutmu aku ini bagaimana?, aku juga tidak kalah keren dari Sasuke kan?", ujar Kakashi sambil pose. Sakura memperhatikan penampilan gurunya itu dari ujung rambut hingga ujung kaki, lalu manggut-manggut.
"Iya, guru Kakashi juga keren kok", jawab Sakura. Kakashi tersenyum puas.
"Lalu… apa kau mau jadi pacarku?, aku sangat menyukai wonderwoman sepertimu Sakura", ungkap Kakashi akhirnya.
"APUAA?!", Sakura melotot kaget dan marah, reflek langsung memukul Kakashi dan menendangnya berkali-kali dalam sekali putaran.
BUG! DEBAG! DEBUG! DEBUG! GUBRAK!
"Aaaaaaargh…!"
PLOK PLOK PLOK PLOK…
Sakura membuang nafas lega sambil menepokkan kedua tangannya, lalu berbalik.
"Baiklah, akan ku pikirkan nanti!", tandas Sakura. Kemudian dia melompat dan melesat pergi, meninggalkan Kakashi dalam posisi nungging di tanah.
"Aduh aduh aduh…anak itu kalau marah mengerikan sekali, benar-benar wanita yang kuat dan sehat, aku jadi semakin menyukainya", kata Kakashi seraya bangkit sambil meringis kesakitan.
"Kau adalah wonderwomeanku Sakura, aku rela babak belur begini asal kau mau jadi pacarku", kata Kakashi lagi. Tenten yang kebetulan lewat sangat kaget dan heran melihat gurunya yang kotor dan babak belur begitu.
"Guru Kakashi?". Tenten berlari menghampirinya dengan cemas.
"Tenten?", Kakashi hanya tersenyum melihatnya.
"Kenapa guru babak belur begini?, tidak mungkin kan guru kalah dalam bertarung?", Tanya Tenten heran.
"Tidak apa-apa, tadi hanya mengalah pada Sakura", ujar Kakashi santai.
"Apa?, jadi Sakura yang sudah melakukan ini?, dia benar-benar kelewatan!". Tenten jadi marah.
"Bukan Sakura yang salah, tapi aku yang…"
"Meskipun begitu, dia tidak boleh memukul gurunya sendiri!. Apalagi aku tidak terima, aku akan membalasnya nanti!", potong Tenten sangat marah dan Kakashi jadi heran memandangnya. Tenten jadi sadar telah menunjukkan perasaannya, dia jadi salah tingkah.
"Ma_maaf…, maksudku…aku…aku tidak ingin melihat guru Kakashi terluka". Tenten nyengir, lalu mengalihkan perhatian.
"Kalau begitu sini biar aku obati luka Guru", kata Tenten dan menarik tangan Kakashi ke bawah pohon besar. Mereka duduk di bawah pohon itu, lalu dengan cekatan Tenten mengeluarkan obat-obatan dari tas kecilnya. Setelah itu dengan hati-hati dia membersihkan luka-luka Kakashi dengan sapu tangan, lalu baru mengolesinya dengan obat antiseptik.
"Jangan", larang Kakashi. Dia menahan tangan Tenten saat gadis itu hendak membuka masker yang menutupi wajahnya, karena selama ini belum ada seorang pun yang pernah melihat wajahnya.
"Tapĩ Guru, kalau maskernya tidak dibuka bagaimana aku bisa mengobati luka Guru?", ujar Tenten. Sebenarnya dia sengaja menggunakan kesempatan ini untuk bisa melihat wajah guru yang dicintainya itu.
"Terima kasih Tenten, tapi aku tidak apa-apa", ujar Kakashi menghindar.
"Tidak apa-apa bagaimana?, aku tahu bibir Guru berdarah", tukas Tenten. Dia sangat berharap sekali bisa melihat wajah asli Kakashi, jadi dia pura-pura memasang tampang khawatir. Akhirnya Kakashi mendesah pelan, takluk pada wajah polosnya.
"Hmm…baiklah, tapi kau jangan mengatakan hal ini pada siapapun ya?", kata Kakashi.
"Oke!". Tenten mengangkat dua jarinya dengan senang tanda setuju. Akhirnya dengan slow motion, Kakashi membuka masker yang menutupi wajahnya itu. Tenten langsung terpaku, terpana dan hatinya berdebar kencang setelah melihat wajah asli Kakashi yang tidak pernah dia lihat selama ini.
"Oh my god…", desis Tenten hampir pingsan.
To be continue…..
Ermaci :
Huwaaa…kayaknya makin gaje dan dipaksain, ruwet pairingnya kayak yang nulis lagi ruwet nch -.-". Protes boleh aja, tapi jangan lupa review dan ikutin terus ceritanya yaa?. Thanks untuk para senior dan semua yang sudah review dan ngasih saran fanfictku yang sebelumnya, tapi jujur aku masih belum begitu paham dengan cara publish chapter xixixi…
