A/N : Hey, mina! XD Ane mbuat oneshot baru neh! Mohon dibaca n' review yah! Terinspirasi dari acara The Master XD Ahuahua... Happy Reading! XD
Rating : K
Genre : Humor / Parody
Desclaimer : Masashi Kishimoto
Naruto Main Sulap
Di malam hari yang dingin di Konoha, di tengah-tengah sparring field yang cukup luas, berdiri sebuah panggung besar yang biasa dipakai untuk pertunjukkan. Di bagian tengah atas panggung itu tertuliskan sebuah spanduk besar bertuliskan, "ATRAKSI SULAP OLEH NARUTO UZUMAKI!" Yap. Ini adalah panggung di mana sulap itu diadakan.
"Sulap? Kau percaya Naruto bisa melakukannya?" tanya Ino yang berada di salah satu kursi penonton.
Kiba mengangkat bahunya, "Entahlah. Tapi penasaran juga apa dia benar-benar bisa. Kalau gagal sih, sudah biasalah," ujar Kiba mengejek.
"Ki... Kiba-kun. Masa kau... ti... tidak percaya pada Naruto-kun?" ujar gadis berambut ungu di sebelah kiri Kiba.
"Ehehe... sori Hinata. Tapi memang terlihat seperti itu sih," ujar Kiba sambil nyengir.
"Tapi, rame juga yah? Kursi-kursi ini... kayanya ada 500-an lebih deh. Semua terisi penuh, tapi masih ada juga yang berdiri," ujar Ino mengamati sekelilingnya.
"Sepertinya acara ini sangat ramai. Padahal katanya Naruto-kun cuma menunjukkan 1 sulap kan?" ujar Lee.
Yang lain mengangguk saja. Teman-teman seangkatan Naruto plus Neji, Ten Ten, Lee dan ketiga shinobi dari Suna hadir di sini. Mana mereka ada di front row loh! Bagian VIP! Kata Naru sih, khusus untuk teman-temannya. Mengharukan sekali bukan??? -halah!-
"Hei, hei! Sudah mau mulai nih!" ujar Kiba semangat.
"Katanya sih, Sasuke-kun dan si jidat lebar itu asistennya," ujar Ino.
"Kok mau-maunya sih?" ujar Shikamaru sweatdropped.
Tiba-tiba keluarlah seorang cowok berambut pirang berbaju tuxedo rapi membawa segerobak penyumpal telinga.
Was... wes... wos...
Penonton semuanya sudah mulai penasaran, apalagi, untuk apa penyumpal telinga sebanyak itu???
Naru mengambil mic yang ada di depan lalu berteriak dengan lantang, "OHAYOU MINA-SAAAN!!!!!!!!!!"
Ngiiing...............
Suara tersebut menggelegar begitu besarnya sampai-sampai Sandaime yang sudah ada di surga saja bisa denger, kutub utara terbagi menjadi 2, Badai Katrina tiba-tiba hilang, tsunami yang mengarah ke Aceh langsung ambruk, dan.... gunung api yang mau meletus langsung ciut, takut sama suara Naru.
Oke! Back to story!
"Baiklah, hari ini aku akan menunjukkan sebuah atraksi sulap! Dibantu oleh Sakura-chaan!!!"
Sakura keluar dari belakang panggung diiringi siulan dan tepuk tangan.
Suit... suit!!! Plok! Plok! Plok!!!
Sakura mengenakan dress selutut berwarna pink cerah, sepatu hak, dan wajahnya sudah di-make up lengkap oleh Shizune. Sakura berjalan ke arah Naruto sambil melambai-lambaikan tangannya dan segera berdiri di sebelah kanan Naruto.
"Daaan... Sasuke TEME!!!" seru Naruto, lebih menekankan pada kata 'teme'.
"Baka, dobe..." gumam Sasuke saat memasuki panggung tersebut.
"KYAAA!!!! SASUKE-KUUUN!!!!!!!!" Spontan fangirl Sasuke langsung ribut.
Sasuke mengenakan tuxedo yang hampir sama dengan Naruto. Bedanya, warna yang ia pakai adalah biru tua kehitaman. Dan ia juga melepas pita kupu-kupu merah, yang menurutnya sangat norak. Sasuke berjalan ke arah Naruto dan berdiri di sebelah kirinya.
"Karena kedua asistenku sudah di sini, mari kita mulai saja!" ujar Naruto bersemangat, membuat para penonton semangat juga.
Di panggung, sudah tersedia 2 buah kursi dan sebuah kain yang melingkari tempat di mana kedua kursi itu berada.
"Baik, hari ini aku akan menghilangkan kedua asistenku ini!" ujar Naruto menjelaskan.
Para penonton mulai sibuk berdiskusi, meributkan beberapa cara bagaimana Naruto melakukannya.
"Heh? Bagaimana ia akan menghilangkan mereka berdua?" ujar Kiba bingung.
"Entahlah," ujar Shikamaru sambil menguap.
"Paling-paling gagal," ujar Temari sadis.
Yang lain sweatdropped mendengarnya, walau mereka cukup setuju dengan Temari.
"Shikamaru mau?" tanya Chouji yang duduk di sebelahnya, menawarkan potato chips-nya.
"Tidak terima kasih, Chouji. Untukmu saja," tolak Shikamaru.
"Kalian seperti nonton bioskop saja, bawa-bawa makanan begitu," ujar Ten Ten sweatdropped.
"Sudah kebiasaan sih," ujar Chouji sambil memakan potato chips-nya dengan lahap.
Ten Ten menggeleng-gelengkan kepalanya.
PLOK! PLOK! PLOK!
3 tepukan keras dari Naruto di panggung membuat para penonton kembali berkonsentrasi menonton panggung.
"Oke, silahkan duduk, Sakura-chan dan Teme," ujar Naruto.
Segera mereka berdua duduk di kedua kursi tersebut.
"Ah, iya, sebelumnya, silahkan gunakan penyumpal-penyumpal telinga ini dulu yaah!!" ujar Naruto. "Taju! Kage bunshin no jutsu!"
BUM! Ratusan kloning Naruto segera dengan cepat membagikan penyumpal-penyumpal telinga tersebut.
"Hah??? Buat apaan sih ini???" tanya Ino bingung.
"Dimakan? Ya buat nyumpal telinga lah!" canda Kiba.
"Aku tahu itu! Tapi, untuk apa disumpal gitu looh!!" ujar Ino sweatdropped.
"Tau deh si Naruto ini," ujar Kiba sambil memain-mainkan penyumpal telinganya sampai tiba-tiba Akamaru melompat dan menangkapnya. "Wo... woi! Akamaru! Jangan dimakan!!!!"
Gara-gara penyumpalnya mirip marshmallow, Akamaru langsung memakannya, walau kemudian ia muntahkan karena jelas, rasanya hambar. Kiba hanya bisa ber-swt ria membersihkan penyumpal itu sebelum kemudian ia gunakan.
"Ikh... jorok ah," ujar Ino.
"Kok tidak minta yang baru saja sih?" ujar Lee.
"Jelas-jelas sudah kotor. Memang sudah seperti saudara ya, air liur Akamaru bagimu?" ujar Temari blak-blakan.
"..." Kiba diam seribu bahasa.
Kembali ke panggung, Naru sudah bersiap-siap untuk melakukan sulapnya.
"Oke mina, silahkan pakai penyumpal telinganya! Ingat! Jangan dilepas sampai lampu di panggung ini menyala kembali, ya!" ujar Naruto memberi instruksi.
Segera saja semuanya mengenakan penyumpal telinga tersebut, tidak begitu peduli sebenarnya apa yang akan terjadi. (baca : pasrah) Setelah yakin semua mengenakan penyumpal tersebut, lampu panggung mati, menyisakan lampu sorot yang menyoroti Naruto, Sasuke dan Sakura. Naruto mengangkat kain yang melingkari Sakura dan Sasuke dan mengangkatnya, menutupi kedua orang tersebut. Naruto menggoyang-goyangkan lingkaran kain itu sebentar, sekitar 5 detik... lalu ia turunkan kembali daan...!!! Lampu menyala kembali diikuti tepuk tangan riuh terdengar di seluruh penjuru Konoha. Ternyata Naruto memang berhasil menghilangkan Sakura dan Sasuke.
"Whoa! Ternyata Naruto memang bisa!" ujar Kiba sambil melepas penyumpal telinganya.
"Hebat juga dia. Aku tidak menyangkanya," ujar Ino.
"Apa tidak ada trik di balik ini?" tanya Shikamaru, yang tiba-tiba saja jadi penasaran.
"Entahlah, tapi sepetinya penyumpal telinga ini ada hubungannya..." ujar Neji mengeluarkan pendapatnya.
"Aku setuju dengannya," ujar Sai.
"Hn..." Gaara berkomentar pendek, yang sepertinya dapat diartikan bahwa ia setuju dengan Neji dan Sai.
"Paksa saja dia untuk memberitahu rahasianya," ujar Ino nyantai.
"Hush! Sudah! Masa dia bakal semudah itu memberikan jawabannya?" ujar Shikamaru sweatdropped.
Di balik panggung...
"Rahasianya? Oh! Gampang kok! Sini aku kasih tahu!" ujar Naruto sambil nyengir lebar saat melihat teman-temannya bertanya.
Shikamaru langsung sweatdropped sejadi-jadinya dan membentur-benturkan kepalanya di tembok. "NARUTO BEGO!!!" batinnya kesal.
"Ke... kenapa dia?" tanya Naruto bingung.
"Ah, gak usah dipikirin Nar, trus, rahasianya gimana???" tanya Ino mulai tidak sabaran lagi.
"Oh, iya. Sakura-chan! Teme!!! Sini!" seru Naruto lantang.
"Apaan sih teriak-teriak begitu, Naruto?" ujar Sakura kesal sambil berjalan ke arah Naruto, diikuti Sasuke.
"Nih, temen-temen nanyain rahasianya. Nah, sekarang setelah semua lengkap, begini rahasianya..."
DHUAK!!!!
"NARUTO BEGO!" seru Sakura lantang.
Langsung saja kepala Naru benjol, "Adudududuh!!! Sakura-chan! Kenapa sih?!" tanya Naruto sambil meringis kesakitan.
"Masa kamu begitu mudahnya memberitahu rahasiamu?" tanya Sakura sambil menghela nafas panjang.
"Bener itu Sakura! Akhirnya ada juga yang bilang begitu sama si bego satu ini..." batin Shikamaru lega.
"Kan untuk temen. Tidak apa kan Sakura-chan?" tanya Naruto sambil ber-puppy eyes.
"Ya ampun... Gimana Sasuke-kun?" tanya Sakura.
"Hn... terserahlah," ujar Sasuke tidak peduli.
Sakura merasa putus asa, "Ya, sudahlah. Sana kasih tau!" ujar Sakura.
"Sa.. SAKURA?! KOK KAMU JUGA JADI SEBEGO NARUTO SIH?!" Shikamaru berteriak, sudah tidak kuasa menahan dirinya lagi.
BHUAAAG!!!!!!!!!!!!! Langsung saja dia mental dipukul bogemnya Sakura. Yang lain sweatdropped semua melihat kepergian yang menyakitkan nan tak anggun tersebut.
"O... oke... jadi begini," ujar Naruto agak terbata, masih takut sama Sakura yang emosi gara-gara dibilang 'bego'.
-x FLASH BACK x-
Lampu-lampu panggung telah dimatikan. Naruto mengangkat kain yang melingkari Sakura dan Sasuke dan mengangkatnya, menutupi kedua orang tersebut. Naruto menggoyang-goyangkan lingkaran kain itu sebentar, sekitar 5 detik. Dalam 5 detik tersebut, Naruto menghentakkan kakinya sekali, membuat lantai di bawah Sakura dan Sasuke roboh. Ceritanya sih, bahan lantainya itu kayu bangunan yang sudah lapuk, sehingga hentakkan sekecil apa pun akan merusaknya.
Suaranya keras, jadi itulah mengapa mereka menyuruh para penonton menggunakan penyumpal kuping.
Setelah roboh, Sakura dan Sasuke pun jatuh ke bagian dalam panggung itu. Dan segera dengan cepat mereka mangambil potongan lantai tersebut dan mengangkatnya, sehingga terlihat seakan-akan masih menempel di panggung, beserta kursinya. Kursinya juga sudah di beri lem alteko sampai benar-benar lengket. Selesailah tugas mereka setelah mereka mendengar tepukan tangan para penonton.
-x FLASH BACK OFF x-
"Jadi begitu!" ujar Naruto sambil nyengir.
Semua merasa cengo.
Chouji menjatuhkan keripik terakhirnya. Akamaru lari keluar sambil menggonggong ga jelas. Mulut Kiba menganga lebar. Ino ambruk di tempat. Senyuman Sai tiba-tiba hilang, baik yang asli mau pun yang palsu. Shikamaru semakin menjadi jedukan kepala ke dindingnya. Shino menjatuhkan kandang serangganya dan alhasil kecoak-kecoak yang dibawanya lari ke mana-mana. Hinata pingsan. Lee kehilangan semangat masa mudanya. Ten Ten ngibrit lari gara-gara kecoaknya Shino. Neji sweatdropped. Kendi pasir Gaara jatuh. Kipas Temari jatuh. Kugutsu Kankurou jatuh.
"SULAP APAAN TUH?!!!!!!!!!!!!!!!" Semua berteriak serempak.
-OWARI-
A/N : Huff... lebih panjang dari yang kukira. Haha... Fict ini dibuat sambil aku nonton The Master. Hehe... Dapet inspirasi juga dari sana, walo, jelas, tingkatannya beda jauh. Masa mbandingin si bego Naru sama Master Deddy Corbuzier (Maaf kalau salah tulis namanya -.-') ato Master Romi Rafael sih? Ga level laah!!! -dihajar Naru- Maaf kalau untuk ending tidak begitu memuaskan =_=' Tapi fict ini mungkin suatu saat akan saya buat sequel pendeknya. Hoho... nantikan saja selama mungkin XP -dikeplak readers-
Oke! Sekiaan! Mohon reviewnya! XD Doumo arigatou sudah membaca!!
- Yuuichi -
