Kumpulan uap kasat mata berhembus pelan dari gadis bersurai merah muda. Gadis itu mengeratkan mantel lebih erat. Dinginnya udara lebih menusuk kulit, merayap ke tulang-tulang.
Harusnya aku di rumah saja. runtuk gadis itu dalam hati.
"Ayo cepat!"
Gadis itu―Sakura―merotasikan bola matanya malas. Rasanya ingin sekali ia membuat bola salju super besar lalu melempar telak ke wajah pelaku yang sudah membuatnya ke luar dari kotatsu tercintanya.
Mau tak mau Sakura berlari agar langkahnya dapat sejajar dengan sahabat menyebalkannya itu.
Sakura sedikit menyesal menerima tawaran sahabat menyebalkannya―Ino. Hanya karena akan ditraktir cokelat panas, gadis bersurai merah muda itu mengiyakan saja untuk menemani gadis blonde ini mencari majalah berisi pria-pria tampan(begitulah Sakura menyebut majalah berisi foto idola para remaja yang tengah naik daun sekarang).
Baru beberapa langkah, gadis itu menoleh ke belakang. Sedetik kemudian senyum manis menghiasi wajahnya.
Laki-laki itu. Masih di sana. Setia menjadi stalker seorang Haruno Sakura. Bahkan sekilas pemilik manik emerald ini melihat syal merah buatannya―entah berapa tahun lalu―bertengger manis melingkari lehernya dari hawa dingin yang menyergap. Raven dan merah terlihat khas dengannya. Cocok. Membuat Sakura mendengus kecil.
"Saki, ayo!"
Surai merah mudanya menari bersama angin musim dingin. Puas menoleh ke belakang, Sakura kembali memusatkan atensinya ke depan.
"Ya."
Nyatanya, mengulang kembali kisah lama tidak menarik perhatian gadis manis ini.
Setelah memutuskan tali cintanya di bangku sekolah menegah pertama tahun ketiga bersama laki-laki yang kini tengah menjadi stalkernya membuat Haruno Sakura menutup hatinya.
Bahkan setelah beberapa tahun kemudian laki-laki itu kembali hadir. Memunculkan diri, mengambil alih atensi Sakura beberapa saat.
Tapi gadis ini menolak memberikan lagi hatinya. Tidak―
―tidak untuk kali ini.
Biarlah waktu dan rantai takdir yang menjawab. Toh, jika mereka memang ditakdirkan bersama waktu juga yang akan mempersatukan mereka kembali.
Kali ini, Sakura menantang sang takdir. Menunggu sang waktu untuk bertindak.
Hei, Sakura. Mari kita lihat siapa yang menang kali ini.
Kau dan keegoisan hatimu―
―atau sang takdir dan waktu?
サスサク
AN: heyhoo~~ ada yang ga asing sama cerita ini? Kalau kalian pernah main ke wordpress saya pasti pernah menemukan drabble ini :'3
Entah kenapa jadi kepikiran pengen buat multichapnya dengan cast SasuSaku. Tapi, entahlah, itupun jika readers mau, kalau mau berarti ini terhitung prolog :'3 jika engga, oke, terima kasih sudah membaca drabble-kurang-manis ini! X3
Sign,
예성의토끼
