Previous Fire
Chap. 01
.
Disclaimer:
Naruto©Masashi Kishimoto
Percy Jackson and Olympians© Rick Riordan
.
Awan mendung kini samar-samar terlihat di langit malam London kali ini, tapi seakan tak peduli dengan cuaca yang akan hujan sebentar lagi, orang-orang masih saja sibuk dengan urusan masing-masing seakan mereka tidak takut akan sakit nantinya
Jalanan kota London masih juga begitu ramai, masih banyak orang yang berlalu lalang di jalanan, dan salah satu dari mereka adalah tiga orang yang kini sekarang sedang berjalan bersama-sama
"Ayolah Naruto-kun, apakah kau tega meninggalkan kami disana" ucap salah satu ketiga orang tersebut, dari mimik wajahnya bisa ditebak kalau perempuan itu sedang ngambek dengan laki-laki yang berjalan paling depan
Lelaki itu hanya mendengus kecil saja, dia tahu kalau perempuan yang dibelakangnya itu sedang mencoba membujuknya untuk membawa dia pergi bersamanya dengan wajah yang dari dulu tidak bisa dia tolak yaitu Puppy Eyes
"Sudah kubilangkan Tsukiyomi, aku tidak ingin membawa kalian karena aku sudah berjanji pada ayah dan ibu kalian kalau aku tidak akan membahayakan kalian berdua, aku tidak bisa membawa masuk dewa dewi lain selain mitologi Yunani"
"Tapi bukannya kita harusnya selalu bersama, kau masih ingat janjimu saat kita menikah dulu?, kau berjanji tidak aka meninggalkan kita bukan"
Kini perempuan satunya berbicara, dialah Amaterasu salah satu dari Dewi dari Mitologi Shinto, dia adalah salah satu anak dari Dewa Izanagi dan Dewi Izanami, dan diabadalah adik dati Dewi Bulan Shinto yaitu Tsukiyomi
Pemuda bernama Naruto itu hanya menghela nafasnya saja, jika mereka sudah menyinggung janjinya maka dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dari dulu dia selalu memegang janjinya dan tidak pernah mengingkari janji yang ia buat
"Baiklah kalian boleh ikut aku, tapi kalian harus ingat kalau kalian harus menahan kekuatan sampai aura kalian saat kita sampai, aku tidak mau terkena masalah akibat kekuatan dewi kalian" ucap Naruto membolehkan kedua istrinya ikut dengannya
Kedua Dewi itu hanya bersorak 'yeay' saja mendengarnya, mereka tentu nya sangat senang karena diizinkan ikut oleh Naruto untuk menuju tempat asal suami mereka berada, bagi mereka ini adalah pertama kalinya mereka mengelana ke tempat mitologi lain
Naruto hanya tersenyum simpul mendengar sorakan itu, dia masih ingat jelas saat-saat dimana dia bertemu dengan kedua Dewi itu saat dia berkelana di dunia ini dan berakhir dengan dia menikah dengan dua dewi itu
Naruto lalu menghela nafas, mengingat itu dia juga mengingat dimana dia dijatuhkan sti kursi tahtanya dulu oh saudaranya sendiri yaitu Zeus sang Raja dari semua Dewa-Dewi di Olympus sampai sekarang
Dahulu dia adalah Dewa Api hingga akhirnya dia dilengserkan oleh Zeus yang dibantu oleh Hades dengan cara peperangan dan cara licik mereka hingga akhirnya dia kalah dan tidak diizinkan lagi menemui mereka, tapi dengan kejadian itu dia harus bersyukur bisa bertemu dengan Amaterasu dan Tsukiyomi serta mempelajari sesuatu yang belum pernah ia temui dahulu
"Naruto-kun, kau tidak apa-apa" Naruto teraentak embdengar suara Amaterasu yang kini menatap khawatir dirinya, mungkin dirinya ketahuan melamun oleh mereka sehingga menimbulkan rasa khawatir padanya
"Ah aku tidak apa-apa Amaterasu, Tsukiyomi" ucap Naruto sambil tertawa hampar mencoba untuk menenangkan kedua Dewi itu tapi yang ia dapat malah tatapan tajam dari mereka berdua
"Jangan pernah membohongi kami Naruto Maelstrom" ucap Tsukiyomi pada suaminya
Dewi Bulan itu serta adiknya lalu mendekati Naruto, laku mengusap pipi suami mereka itu dengan lembut, "Kau pasti memikirkan masa lalumu iyakan Naruto-kun" ucap Tsukiyomi lembut pada Naruto
Naruto tidak menjawab pertanyaan tapi hanay mengangguk lemah saja, rupanya dia ketahuan sedang berpikir tntang masa lalunya oleh kedua istrinya itu, salahkan dirinya yang menceritakan masa lalunya pada mereka
Amaterasu lalu mengecup bibir Naruto sesaat berusaha menenangkan suaminya dari rasa sakit yang diperoleh Naruto saat dulu berada di tempat asalnya, ciuman iu tudak lama hanya beberapa detik saja lalu sang Dewi api itu melepaskan ciumannya
"Jangan khawatir Naruto-kun, kita ada disini jadi kau tidak perlu khawatir tentang masa lalumu yang kelam itu, itu sebabnya kami ingin ikut denganmu dimanapun kau pergi karena kuta adalah sebuah tempat keluarga benarkan kakak?" ucap Amaterasu dan diberi anggukan oleh Tsukiyomi
"Amaterasu benar, kita adalah sebuah keluarga, dan kita tidak akan berpisah sedetik pun, kita sudah berjanji saling melengkapi iyakan ?" ucap Tsukiyomi sambil memegang tangan milik Naruto dengan lembut
Naruto hanya tersenyum padaku mendengarnya, dia lalu menarik kedua 'mate' nya ke pantai pelukannya, dia sangat suka suasana ini dimana dewa-dewi yang menikah saling menyayangi satu sama lain, inilah yamg dari duku Naruto idamkan
"Aku bangga memiliki kalian, kita akan selalu bersama-sama tapi sebelum itu aku ingin kita menyamar dengan kekuatan dewa kita"
"Dan aku ingin menyamar menjadi anak duabelas tahunan... "
Beberapa Minggu kemudian...
Akademi Yancy
"Anak-anak , kita mendapat murid baru disini, Naruto silahkan masuk" ucap seorang guru yang sedang mengajar disana dialah Mr. Brunner guru bahasa latin di Akademi Yancy
Terlihat sosok dengan rambut kuning aku masuk menuju kelas yang ditempati oleh pak Brunner, anak itu terlihat sangat imut dan tampan diusianya ditambah lagi sebuah whisker yang berada di kedua pioinya membuat dia semakin imut saja
"Hai namaku Naruto Namikaze, aku aku pindahan dari Jepang, senang bertemu dengan kalian"ucap anakdengan senyumnya yang hangat yang bisa menenangkan hati orang yang melihatnya
Pak Brunner hanya tersenyum saja mendengarnya, 'anak yang menarik' batin nya sambil memperhatikan anak baru itu dengan seksama, dalam penilaiannya anak baru itu mempunyai sopan santun yang lebih tinggi dari anak seusianya itulah yang membuat pak Brunner merasa tertarik pada anak itu
"Baiklah apakah ada pertanyaan? " tanya Pak Brunner pada murid-muridnya, terlihat salah satu dari mereka mengacungkan tangannya keatas
"Apakah kau seorang pengecut" tanya murid yang kelihatan sangar itu, dia mempunyai jerawat yang banyak di wajahnya dialah Nancy Bobofit salah satu murid bandel di kelas yang ditempati oleh anak itu saat ini
Naruto dengan santai menjawab, "Tidak juga, saat aku tiba disini aku memukul salah satu preman jalanan yang mencoba mengambil uangku" ucap Naruto kelewat santai menjawab pertanyaan Nancy tadi
Terlihat para murid disana hanya memandang Naruto tak percaya bahkan Pak Brunner juga tak percaya yang barusan di omongkan anak baru itu, bagaimana mungkin mereka percaya kalau seorang anak berumur dua belas tahun memukul seorang preman, itu tidak mungkin terjadi
"Itu lolucon yang bagus Naruto, sekarang duduklah di sebelah Percy, Percy Jackson angkat tanganmu" ucap Pak Brunner yang lalu disusul oleh seorang anak kecil yang mengacungkan tangan pertanda kalau utu adalah Percy yang dibicarakan
Anak itu hanya mengangkat bahu tak peduli, sebenarnya dirinya berkata jujur kalau dia benar-benar memukul seorang preman jalanan tapi tidak ada yang percaya jadi apa pedulinya sekarang, dirinya lalu berjalan kearah meja kosong disamping anak bernama Percy itu
Saat dia ingin duduk tiba-tiba kursinya ditarik oleh Nancy kebelakang , untungnya dirinya menyadari kalau kursinya ditarik jadi dirinya tidak terjatuh, dia lalu menatap kearah Nancy yang menatap remeh dirinya
Bukh
Dengan kuat anak itu menginjak kaki Nancy membuat anak jerawatan itu kesakitan, anak itu hanya tersenyum mengejek saja lalu duduk di kursi yang sudah disediakan untuknya
"Ada apa denganmu Nancy?" tanya Pak Brunner saat melihat gelagat aneh muridnya itu
Sebelum Nancy menjawab anak berambut kuning itu duluan menjawabnya, "dia hanya tergigit semut saja pak" ucap anak itu santai tak menghiraukan tatapan tajam dari Nancy, apa pedulinya dengan anak itu
Pak Brunner hanya mengangguk paham saja lalu memulai pelajarannya yang sempat tertunda akibat perkenalan murid baru tersebut
"Hei namaku Percy Jackson, senang bertemu denganmu" ucap Percy sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan anak itu
Anak itu hanya tersenyum saja lalu berjabat tangan dengan Percy, "Ya, aku senang bertemu denganmu , namaku Namikaze Naruto" ucap anak itu yang lalu sekarang menatap kearah oapan tulis dimana Pak Brunner sedang mengajari muridnya bahasa latin
Perlahan tangannya mengusap pipinya yang memerah, sebenarnya anak itu adalah Naruto Maelstrom yang sekarang menyamar menjadi seorang anak kecil berumur dua belas tahun, kalau kalian ingin tau darimana Naruto mendapati pipinya memerah maka jawabannya adalah kedua 'mate' nya itu
Tsukiyomi dan Amaterasu sangat tidak setuju dengan rencana Naruto, masalahnya sungguh sepele mereka tidak ingin ketampanan dan kegagahan suami mereka berkurang, itu sebabnya mereka menampar Naruto hingga pipinya menjadi merah
Tapi setelah sekian lama berdebat akhirnya Naruto bisa meyakinkan Amaterasu dan Tsukiyomi kalau ini tidak seberat yang mereka pikirkan dengan dengan satu syarat yaitu saat bertemu mereka dia harus kembali ke tubuh dewasanya
'Huh, harusnya aku memilih menyamar jadi yang lain saja tadi' batin Naruto meratapi nasibnya, Naruto memang dewa yang sngat pintar yang mungkin bisa bersaing dengan Athena dan lainnya tapi dia juga sangat pemalas untuk mempelajari sesuatu, dia hanya akan mempelajari sesautu jal kalau dia ingin
Sebenarnya tujuan Naruto datang ke sini karena dia mendapat informasi kalau ada kekacauan yang terjadi antara dewa-dewi Olympia, sejujurnya Naruto tidak tau persis dimana tempat tinggal para Dewa Oympian sekarang
Semenjak Petang Dunia ke -2, katanya tempat tinggal Dewa-Dewi Olympian berpindah-pindah, terakhir dia mendapat informasi dari mata-matanya kalau para Dewa-Dewi berada di Italia tapi setelah mengecek kesana , dia tidak menemukan apa-apa
Dan daripada dia susah-susah mencari mereka, lebih baik mencari Camp Half Blood yang berada disini, mungkin dengan begitu dia bisa bertemu dengan mereka mengingat Half Blood juga memiliki hubungan dengan para Dewa-Dewi walaupun tidak secara langsung
Mengenai Half Blood , fia bisa merasakan aura kakaknya yaitu Poseidon dari anak bernama Petcy tersebut, mungkin dia bisa membawa dirinya ke Camp itu suatu saat tapi sepertinya Percy tidak tau apa-apa tentang kalau dia adalah seorang Half Blood
Huh, lagi-lagi dirinya harus bekerja sendiri menemukan Camp itu tidak walaupun ia dibantu oleh kedua istrinya tapi itu tidak terlalu membantu karena mereka tidak trlaku persis aura Half Blood karena mereka berdua bukan dari mitologi Olympus, ini akan menjadi sebuah Pr baginya
Mungkin dia kebanyakan melamun atau memang jam pelajaran Pak Brunner terpotong sangat banyak akibat pekenalan dirinya sebagai murid baru, bell Istrirahat berbunyi membuat para murid bersorak lalu berhamburan keluar kelas menuju tempat yang mereka tuju
Naruto kemudian bangkit dri tempat duduknya untuk ke kantin tapi sebelum dia keluar sia bisa melihat seorang anak yang ia tahu bernama Grover Underwood sedang dilempari selai kacang oleh Nancy dan juga terlihat Percy yang mencoba membela temannya
"Apakah kalian bisa meninggalkan mereka berdua sendiri" ucap Naruto datar sambil menatap dingin Nancy yang masih saja melempari Grover dengan selai kacang
Nancy hanya tersenyum remeh saja melihat Naruto, "Apa urusanmu, apakah kau mau menjadi super hero bagi mereka" ucap Nancy mengejek Naruto
Naruto hanya diam saja mendengarnya, sepertinya anak ini harus diberi pelajaran, Naruto lalu mendorong Nancy hingga sedikit terdorong kebelakang hingga akhirnya jatuh di dekat aquarium kelas mereka
"Hei!"
Nancy hanya menglare Naruto saja, dirinya berjanji akan membicarakan ini pada ibu Doods , guru kesayangannya
Sedangkan Naruto tidak peduli dengan apa yang dilakukan Nancy, dirinya lalu melangkah kearah Percy dan Grover, "kalian tidak apa-apa kan" tanya Naruto santai seperti biasa, puluhan atau mungkin ratusan tahun mungkin membuatnya belajar mengendalikan emosinya
"Yah kami baik-baik saja, emm... terima Kasih atas pertolongannya" ucap anak bernama Grover utu pada Naruto
Naruto hanya mengangguk saja dia lalu menepuk pundak kedua temannya, "Ayo kita ke kantin, tidak baik rasanya jika kita istirahat tanpa ada sesuatu yang kita makan" ucap Naruto dengan senyumannya sepeti biasanya
Percy dan Grover hanya menyanggupi saja ajakan dari teman baru mereka, mereka bertiga lalu menuju ke kantin, disana sudah bagaikan lautan manusia, oara murid berdesak-desakan untuk membeli makanan yang mereka sukai terkadang banyak murid-murid yang terjepit dan tidak bisa gerak akibat banyaknya orang yang mengantri , utu yang membuat Naruto meringis
Tapi untung bagi Naruto, dia bagaikan tidak terlihat, dia bisa mendapat sebuah makanan yang mungkin membuat perutnya dan kedua temannya itu kenyang, hanya sebuah roti berisi daging yang hanya bisa Garito bawa
"Maaf, aku hanya bisa membawa roti ini, disana makanan sudah habis-habisnya aku bahkan hanya mendapatkan roti ini, sepertinya kita harus lebih cepat dari mereka" ucap Naruto terkekeh pelan sambil memakan rotinya
Hening, tidak ada yangvmencoba membuka pembicaraan dari tiga orang tersebut, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing sampai Percy berbicara sesuatu pada Naruto, "Emmm seharusnya kau tidak usah menolong kami Naruto"
Naruto mengangkat alisnya bingung, memang ada yamg salah saat dia menolong mereka berdua, dia rasa tidak ada yang slah bahkan saat dia melaukan perjalanan keliling dunia, saat ia menolong seseorang bukanlah sebuah penolakan tapi sebuah ucapan terima Kasih yang ia dapat, jadi apa masalahnya
"M-maksud ku, kita sudah terbiasa akan hal ini, jika kau menolong kita yang ada kau akan kena hukuman " ucap Percy memperingatkan sahabat barunya tapi bukannya menjawab Naruto hanya tersenyum saja kearah mereka
"Jawab ini Percy, apakah sesama teman kita tidak boleh saling membantu? " tanya Naruto membuat Percy dan Grover diam memikirkan jawaban yang akan ia ucap untuk sahabatnya itu walaupun sejujurnya dirinya tidak bisa menjawab pertanyaan itu
Naruto tersenyum saja mendengarnya, ini seperti dirinya menggoda Susano'o dulu, "kau tidak bisa menjawabnya kan, kita ini adalah sebuah teman, teman tidak akan berarti jika kita tidak bisa membantu satu sama lain"
Kini Percy terdiam, dirinya memikirkan ucapan Naruto, dia benar-benar sudah di check-mate oleh sahabatnya itu
TING TING
Bunyi bell benar-benar terdengar di telinga mereka, para murid lalu memasuki kelas masing-masing , Nrutk juga demikian, dia tersenyum kepada Percy dan Grover lalu terlebih dahulu memasuki kelasnya yan g lalu disusul oleh Percy dan Grover
MonkeyCommander...
"Huh , aku pulang!" seru Naruto berusaha sekuat mungkin untuk berteriak memanggil kedua mate nya itu, dirinya benar-benar capek dan bosan sekarang, disekolah dirinya hanya tidur atau kalau lagi bosan, memperhatikan guru mengajar
"Ah kau sudah pulang, anata" Naruto tersenyum mendegar suara itu, itu adalah suara Amaterasu yang menyambutnya dengan memanggilnya anata yang Naruto tau itu berarti memanggil suaminya
"Yap begitulah, eh ngomong-ngomong dimana Tsukiyomi" tanya Naruto sambil memasuki rumahnya, terasa udara disekelilingnya tadi panas menjadi segar kembali, dia lalu dudk di sofa yang menghadap sebuah televisi
"Dia sedang memasak di dapur anata, jadi apa yang menarik tadi di sekolah? " tanya Amaterasu sambil duduk di samping Naruto lalu menatap wajah suaminya itu
Naruto hanya diam tersenyum saja, menurutnya dia bertemu hal yang sedikit menarik disana, terlebih adanya Half Blood yang tidak tau jati dirinya sebenarnya, "Disana aku bertemu dengan seorang anak bernama Percy, aku bisa meraskan kalau dia mempunyai aura Poseidon atau adikku sendiri, saat aku bertemu dengannya aku merasa kalau dia bisa membantu kita tapi sayangnya dia tak tau apa-apa tentang kita"
Amaterasu hanya mengangguk saja, sudah beberapa hari mereka jalani hanya untuk mendapat lokasi dimana Camp musim panaa itu berada, dia yakin hanya orang-orang yang mempunyai hubungan dengan Dewa-Dewi yang tau lokasinya
"begitu ya, jadi apa yang kau lakukan sekarang Naruto-kun, pura-pura menghilang dan mengubah tubuhmu ke tubuh aslinya? " tanya Amaterasu pada suaminya itu, sejujurnya dia berharap kalau Naruto merngguankan tubuh aslinya daripada tubuh kecilnya itu
Bukan masalah besar, dia hanya menilai kalau suaminya menggunakan tubuh kecilnya, Naruto akan kehilangan aura gagahnya dan juga ketampanan nya itu, tapi itu semua tergantung pada suaminya apakah dia ingin menggantinya atau tidak
"Kurasa aku akan tetap seperti ini selama beberapa bulan, aku ingin tau bagaimana perkembangan Percy yang memiliki darah dari adikku itu" ucap Naruto sambil tersenyum membuat Amaterasu blushing melihatnya
Walaupun dia sudah sering melihat senyum itu tapi tetap saja dia merona saat melihatnya, bagaikan ada sesuatu yang membuatnya merona, entah apa yang harus ia jelaskan tapi dia merasa da sebuah Magic saat melihat senyum itu
Tsukiyomi tiba-tiba keluar dari arah dapur dengan membawa banyak makanan yang Naruto yakin itu adalah hasil dari masakan istrinya, aroma menggoda langsung bisa mereka cium dari makanan itu membuat perut mereka menjadi lapar hanya dengan aromanya saja
"Ah Anata kau sudah pulang, ayo kita ke meja makan sekarang, waktunya kita makan malam" Naruto hanya mengantuk saaj mendengar ucapan dari Tsukiyomi, bagaimana pun perutnya sudah keroncongan mengingat kalau dia hanya memakan satu roti berisi daging
"Hmm ayo, perutku kebetulan sudah keroncongan"
MonkeyCommander...
Suasana pagi benar-benar terasa disini, burung berkicau, angin dingin yang membuat orang-orang menggigil benar-benar sebuah suasana pagi yang menyejukkan hati disini dan mungkin ampuh menenangkan seseorang
Orang-orang sudah mulai beraktifitas begitu juga di Apartemen Naruto, Tsukiyomi dan Amaterasu sudah dahulu bangun daripada suaminya, mereka mulai beraktifitas dengan memasak makanan dan juga mempersiapkan kebutuhan suaminya yaitu Naruto yang kini masih tetap bergelut di tempat tidurnya
Sudah menjadi kebiasaan bagi kedua Dewi Shinto itu untuk bangun pagi bahkan saat mereka belum menikah dengan Naruto, mereka sudah melatih diri mereka dengan bangun pagi untuk melayani orang tua mereka yaitu Dewa Izanagi dan Dewi Izanami, oleh sebab itu, mereka sudah tidak lagi mengeluh untuk bangun pagi
Dari atah dapur, bisa terlihat Tsukiyomi sedang sibuk dengan apa yang ia masak sekarang, ia masaok sebuah sup daging untuk sarapan pagi ini, dia sangat tau kalau Naruto sangat menyukai makanan yang basah saat pagi-pagi saat ini
"Apa kah susah jadi supnya" tanya Amaterasu yang tiba-tiba muncul di sampingnya membuat Tsukiyomi sedikit kaget, mungkin akibat dia terlalu fokus pada masakannya dia tidak mendengar suara langkah Amaterasu menuju kearahnya
Tsukiyomi hanya tersenyum saja mendengar prtanyaan yang terlontar dari adiknya itu, dia lalu mengambil garam dan menaburkan sedikit pada sup daging tersebut, "Baiklah aku sudah selesai, sana bangunkan Naruto-kun, dia harus mendapat nutrisi untuk nanti"
Amaterasu hanya mengangguk saja, dengan segera dia menuju kamar milik mereka diaman suaminya maka h saja terlelap tidur, sudah menjadi keseharian mereka untuk embangunkan suaminya, mungkin karena Naruto mempunyai sifat malas sehingga membuat mereka harus membangunkannya setiap harinya
Cklek
Pintu kamar terbuka, terlihat seorang pemuda yang mungkin umurnya sudah ratusan tahun sedang tertidur dengan wajah tenang, walaupun Naruto banyak masalah akhir-akhir ini ,tapi ternyata Naruto masih bisa menikmati tidurnya dengan tenang
"Naruto-kun" ucap Amaterasu lembut sambil menggoyangkan tangan Naruto dengan pelan, dia berusaha membuat suaminya terbangun dengan cara halus seperti biasa
Naruto hanya menguap saja, dirinya lalu menatap kearah Amaterasu tapi entah kenapa cahaya matahari yang silau membuat Naruto harus menghalau cahaya itu dengan tangannya, rupanya ini sudah pagi batin Naruto
"Emmm, Ama-chan, sekarang jam berapa"
"Ini masih jam 8 Naru, ayo kita makan Tsuki-chan sudah membuat makanan untuk kita" ucap lembut Amaterasu sambil menggandeng tangan suaminya menuju kearah dapur dimana Tsukuyomi sudah menunggu mereka dengan makanan buatannya
Di dapur, terlihat Tsukuyomi sedang menatap Naruto dan Amaterasu dengan senyumannya seperti biasanya, dia sudah menyajikan berbagai makanan, bukan makanan baru yang dihidangkan, hanya sup daging saja yang dimasak Tsukuyomi sisanya hanyalah makanna kemarin yang masih tersisa, mereka baru belajar berhemat sekarang
Ya itulah yang dilakukan oleh mereka bertiga, mereka berusaha mengatur pengeluaran walaupun sebenarnya mereka bahkan bisa membeli apapun yang mereka mau, tapi ini semua adalah permintaan dari suami mereka yang meminta agar menghemat persediaan karena memang Naruto sangat benci dengan namanya pemborosan
Lagipula mereka baru menyamar menjadi manusia biasa, tidak mungkin mereka memperlihatkan kemewahan yang mereka punya sebagai dewa, yang ada akan membuat kekacauan karena Dewi Shinto berada di kawasan Olympians
Semenjak Naruto pergi, entah kenapa para Dewa Olympus mnutup dirinya sendiri, Naruto tau mereka tidak percaya tentang adanya Mutologi lain selain mereka sehingga sebagian besar mereka menganggap mereka adalah dewa yang terkuat contohnya adalah Sang Dewa Perang yaitu Ares atau keponakan Naruto
Ares adalah dewa yang tamak, dia juga mempunyai kegemaran yaitu perang, di antara para Olympians Ares sendiri lah yang biasanya membuat ulah karena kesombongannya sebagai Dewa Perang membuatnya dia selalu dihukum oleh ayahnya sendiri yaitu Zeus
Sebenarnya para Dewa-Dewi Olympians sudah memaksa Zeus agar enambah berat hukuman untuk sang Dewa Perang, tapi entah kenapa Zeus merasa tidak bisa melakukannya karena Ares adakah salah satu anaknya ynag paling ia sayangi membuatnya dia hanya menghukumnya dengan hukuman yang ringan, sepertimya Naruto sendiri yang akan memberikan pelajaran pada Ares
Kembali ke cerita, saat ini Naruto dan kedua istrinya sedang menikmati sup daging buatan Tsukuyomi dan sudah dipastikan makanan yang dimasak pastilah enak karena Naruto sangat tau kalau mereka pandai dalam mengurus rumah tangga
"Jadi Naruto-kun, sampai kapan kau ingin memakai wujud kecilmu itu" ucap Tsukuyomi membuka pembicaraan antara dirinya dan Naruto
Naruto hanya diam saja, dirinya tidak tau harus menjawab apa sekarang, sebenarnya dirinya juga tidak tau sampai kapan dirinya akan menggunakan wujud anak kecilnya ini, "Entahlah Tsuki-chan, aku juga tidak tau sampai kapan aku akan menggunakan wujud ini, yang pasti kita harus berusaha menemukan Summer Camp tersebut"
Kedua Dewi Shinto itu mengangguk saja lalu melanjutkan acara makan mereka, tak berapa lama Naruto memutuskan untuk berangkat menuju sekolahnya tempat dimana ia menyamar sebagai murid SD
MonkeyCommander...
"Hai Percy" ucap Naruto dari gerbang, dia melihat Percy dan Grover sedang membicarakan sesuatu di tempat duduk Taman sekolah, Naruto lalu menghampiri mereka berdua yang masih asyik saja bercerita
"Oh kau Naruto, kau tau semenjak kau menjahili si Nancy, kau menjadi terkenal, banyak para murid menceritakan tentangmu, bahkan gurupun juga ikut membicarakan mu sebagai murid pindahan yang be buat onar di hari pertamanya"ucap Percy, dirinya tak bohong, banyak murid yang membicarakan kelakuan temannya itu
Naruto hanya mendengus saja, tentu saja dia tau jika perbuatannya kemarin pasti akan membuatnya selaku dibicarakan oleh orang-orang, bagaimana tidak kemarin hari pertamanya dan ia sudah mengacaukan satu murid bernama Nancy
Tapi masa bodoh, untuk apa Naruto mengkhawatirkan tentang dirinya menjadi buah bibir, lagipula menurutnya itu akan membuat dirinya ditakuti sehingga tidak ada murod yang berani menganggunya, jadi dia bisa tidutanndi atap sekolah tanpa ada gangguan
"Tch, Aku tak peduli dengan itu, kau sudah mengerjakan tugas dari Pak Brunner" tanya Naruto pada Percy, tentunya dia hanya mencoba basa-basi saja dengan anak dari kakaknya itu, dia todak mau dianggap sombong akibat kurang sosialisasi
"Belum, kau sudah belum?"
"Sudah, kenapa?"
"Eh liat dong"
Naruto mendengus saja saat mendengar permintaan dari sahabatnya itu, dia sudah menebak dari awal kalau Percy tidak akan bisa mengerjakannya
"Pikirkan sendiri, aku sudah melihat-liat nilaimu di berbagai guru, dan yang kudapatkan nilai yang tidak lebih dari huruf C" ucap Naruto mengejek Percy, dia bukan sekedar bicara dia memang melihat kalau Percy selalu dapat nilai E, D, C saja, bahkan dia tidak akan ngat ada nilai B keatas di data Percy
"Hei!, aku ini mengidap Disklesia tau, itu yang membuatku tidak bisa mengingat apa yang sudah kudapatkan" ucap Percy membela dirinya dari ejekan Naruto, dia paling tidak suka terhadap orang yang mengejek dirinya dan juga Grover
Naruto hanya menghela nafasnya saja mendengarnya, dia tentunya tau jika Pery mengidap Disklesia akibat dia adalah anak Poseidon yang menjadi salah satu dewa di Olympus, dia sedari dulu susah tau jika seorang Half Blood biasanya otaknya tidak bisa mengingat banyak kata-kata sedangkan saat seorang Half Blood membaca huruf Romawi dia akan sangat mudah memahami
"Aku pergi ke kelas dulu Percy, ada hal yang harus kulakukan dikelas daripada duduk mengobrol dengan kalian yang tidak ada gunanya, dan lebih baik kau mengerjakan tugasnya sekarang Percy Jackson" ucap Naruto sambil melangkah menuju kelasnya
"Bialng saja kau ingin tahu mengerjakan tugas Pak Brunner"
Naruto menghiraukan omongan Percy, dirinya lalu memasuki sekolahnya, bisa dilihat para murid sedang bercengkrama satu sama lain, guru-gurupun disana nampak sedang sibuk untuk menyiapkan mata pelajaran yang mereka bimbing
Tak sengaja dia melihat Pak Brunner sedang membaca buku diruangannya, dengan mengendap-ngendap Naruto memasuki ruangan guru milik Pak Brunner tersebut, "Sedang membaca pak" tanya Naruto basa basi sedikit dengan gurunya
"Rupanya kau Namikaze Naruto, ada apa kau keruangan ku" tanya Pak Brunner sambil menutup buku yang ia baca tadi, busa dilihat buju itu berjudul dengan huruf-huruf romawi yang pastinya Naruto tau artinya yaitu 'Dasar-Dasar Taktik perang Romawi'
Naruto lalu menarik kursi yang terdapat di samping Pak Brunner, dai lalu duduk sambil menghadap guru bahasa latinnya itu, "Aku hanya ingin menyapa mu dan membuktikan dugaanku kalau kau adalah seorang Centaur"
Bisa Naruto liat otot-otot Pak Brunner memegang mendengar perkataan dirinya soal menyangkut salah satu mahkkuk dari mitologi Yunani itu, well Centaur kalau kalian belum tau adalah sosok pemanah dengan tubuh bawah menyerupai sebagai ah tubuh kuda
"Bagaimana kau bisa menyimpulkan hal itu Naruto Uzumaki"
Naruto nampak tertawa saat mendengar pertanyaan dari Pak brunner tersebut, "Kau tau, aku adalah seorang yang mempunyai sensor yang sangat tinggi, jadi aku bisa merasakan aura Centaur pada dirimu Pak"
"Tapi tenang saja, aku tidak akan melakukan apapun padamu pak" ucap Naruto sambil tertawa hampar mencoba menenagkan Pak Brunner karena penyamarannya terbongkar
Bisa Naruto kiat Pak Brunner mulai tenang, bisa ia simpulkan karena dia bisa merasakan hawa ruangan ini menjadi seperti semula dan juga otot-otot Pak Brunner mulai melemas, tapi bisa ia lihat dia masih waspada dengan dirinya
"Jadi sebenarnya Mahkluk apa kau? " ucap Pak Brunner sambil menatap Naruto tajam, dirinya sedikit tahu kalau Naruto adalah seorang manusia, tidak ada manusia yang tau kalau Mahkluk Mutologi itu ada dan nyata, terlebih dia mendengar kalau Naruto juga mempunyai tipe sensorik membuat dirinya bertambah yakin kalau Naruto bukanlah manusia
Naruto hanya tertawa saja mendengarnya, sepertinya hanya Zeus, Poseidon dan juga Hadeslah yang mengetahui kalau dirinya juga 'bagian' dari para Olympians, tapi tak apa mungkin dirinya sudah sangat lama dinyatakan hilang membuat para Dewa-Dewi Yunani selain mereka tidak tau menahu tentang dirinya
"Wajar saja kalau kau dan mahkluk Mitologi Yunani yang lain tidak mengenalku, perkenalkan namaku Maelstrom kakak dari Zeus, Poseidon dan juga Hades" ucap Naruto mengenalkan dirinya ala seorang bangsawan
Dahi Pak Brunner mengkerut saat mendengar Naruto mengenalkan dirinya, Naruto adalah kakak Zeus?, berarti dia adalah dewa tapi kenapa dirinya tidak tau menahu tentang sosok Maelstrom sebagai sosok dewa di Olympians
"Kau adalah Dewa?, tapi kenapa aku tidak mengenalmu sebagai sosok dari bagian Olympians"tanya Pak Brunner yang bingung dengan ucapan Naruto
"Sudah kubilang kau tidak akan pernah mengenalku sebelumnya karena memang hanya Dewa 'Tiga Besar' saja yang mengetahui tentangku, jika kau ingin tau aku lebuh detil kau bisa meminta adikku bercerita tentangku atau kau bisa bertanya pada Zeus, tapi kurasa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakan tentangku pada dirinya" ucap Naruto sambil melihat Pak Brunner dengam malas
"Jadi boleh aku tau nama aslimu" tanya Naruto
"Eh, nama asliku ialah Chiron, Lord Maelstrom" ucap Chiron dengan nada sopan karena di ringan berhadapan dengan salah satu dewa dari Olympus walaupun dirinya tidak tau Dewa apa Naruto itu, tapi sudah kebiasaan baginya untuk menghormati para Olympians
Naruto hanay sedikit mendengus saja mendengar ucapan dari Chiron, dia sangat membenci dengan orang angat formal, "panggil saja aku dengan nama Maelstrom karena kau baru saja mengenalku, jadi tidak baik rasanya kau memanggil ku dengan sebutan Lord" ucap Naruto dengan alasan yag ia buat-buat
"Tapi aku akan dianggap tida-"
"Aku tidak menerima penolakan Chiron" potong cepat Naruto, dirinya lalu berubah menjadi wujud aslinya yang menampilkan wajah remaja dengan kharisma dan ketampanan yang tinggi dari wajahnya
"Aku ingin bertanya, apa yang terjadi pada Olympians saat ini"
.
.
TBC
.
.
Jangan tanya aku kenapa aku membuat cerita, tanyakan saja pada imajinasiku yang sangat cepat beradaptasi pada sesautu yang baru
Aku berusaha untuk menyelesaikan fic baru ini dengan cepat, tapi sayang saya menyelesaikannya selama 3 minggu lebih, biasanya aku membuat fic tidak lebih dari seminggu, tapi kali ini beda karena kau tidak dapat ide dimanapun
Bagaimana dengan cerita ini seru kah, saya tidak yakin apa yang ku tulis tapi mohon maklum kalau jelek karena memang aku pnghuni baru di fandom ini
Aku sudah merencanakan Harem Naruto yaitu: Hestia, Athena, Aphrodite, Artemis dan juga Clarisse Hadi akan ada Big Harem di Fic ini nantinya
Silahkan Fav dan Follow kalau kalian suka, serta jangan lupa untuk mereviews fic ku ini
Next Update: Sang Dewa multi talent mulai menampakkan dirinya
Next Fic Update: Rise Stronger Shifter atau Legendary Squadn
