Lunatic Honey
.
.
Pair : KyuBum x SiBum x SiMin and
Other
Disclaimer : All is belong to God, Super Junior belong to ELF, expect KIM KIBUM AND CHOI SIWON.. They are for me #plakkkkkk
Warning : Typos, fast channel, Geje, bad language, etc…..
.
.
Summary : Kibum tak pernah menyangka, bocah kecil yang ditemuinya secara tak sengaja ternyata adalah penghubungnya dengan cinta sejatinya. Mungkin?
Chapter 1 :
Sinar mentari di Kota Soul pagi hari ini sungguh menghangatkan. Kicauan burung yang merdu, tampak mengalun indah mengiringi aktivitas semua maklhuk yang bernaung didalamnya. Tapi, tak halnya dengan orang ini. Ia masih membngkus tubuhnya dengan selimut dikamarnya yang identik bernuansa putih. Suara kicau burung yang merdupun tampak tak mampu membuat seseorang di balik selimut itu untuk bangun, walau sang burung sudah bersuara serak.. tetap seseorang tersebut bergelung didalam selimutnya.
"eungh.. " lenguh seseorang dari balik selimut. Ia beranjak bangun walaupun masih setia duduk di atas tempat tidurnya, berusaha mengumpulkan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya. Diliriknya nakas di samping tempat tidurnya, mencari sebuah benda kramat yang biasanya selalu bertengger manis disana, siapa lagi kalau bukan si ' Jam Weker'
"MWO?" teriaknya panik, saat benda kramat sudah ada di tanganya menatap horor pada jarum yang menunjukkan pukul 9 tepat tersebut. Dan entah kemana hilangnya rasa kantuk yang sempat menderanya tadi, ia segera bangkit dan berlari ke kamar mandi setelah melempar benda kramat tak berdosa itu ke sudut kamarnya, dan berubah menjadi keping tiga.
"Aigoo.. kenapa aku lupa menghidupkan weker semalam?" gerutu sosok namja yang menjadi tersangka atas hancurnya jam weker tadi. Dia masih sibuk mencari kemeja birunya yang entah sudah hilang kemana. Setelah mengacak lemari pakaiannya dan menghamburkan seluruh isinya keluar, ia berhasil menemukan kemeja biru yang dicarinya. Terlihat naas memang, mengingat kemeja itu terlihat lusuh tak sempat disetrika. Dilemparkannya kemeja itu ke ranjangnya dan meraih sebuah kemeja lain berwarna putih yang sudah tergantung rapi di samping ranjangnya, dan bergegas memakainya.
"Hah? Apa ini?" syoknya saat melihat kondisi kamarnya yang siap bersaing dengan kapal pecah, well lupakan saja dia harus segera ke Kampusnya lagipula dia bisa membereskan semuanya nanti, kalau dia tidak malas.
Namja berkemeja putih itu berjalan dengan cepat hampir mendekati berlari. Dieratkannya peganganya pada buku-buku yang ia dekap didadanya, berusaha secepat mungkin mengejar waktu. Tak jarang ia menabrak orang-orang yang juga berlalu lalang di trotoar, demi apapun di dunia ini dia sungguh mengutuki dirinya sendiri yang selalu saja sulit untuk bangun pagi tanpa bantuan jam weker kesayangannya.
"Ya Tuhan semoga aku tak terlambat" gumamnya pada dirinya sendiri sambil terus mempercepat langkah kakinya. Dan entah kenapa, jarak tempuh yang harus ia lalui menuju kampusnya terlalu jauh jarak yang membentang.
Buagh..
Suara benda yang cukup besar terjatuh, benda? Sepertinya namja itu salah karena sesuatu yang dikiranya benda itu bisa bersuara bahkan menanggis.
"Hueee.. sakit.. " tangis seorang namja kecil berseragam Sekolah Dasar. Ia menangis sambil memegangi lututnya yang sedikit lecet. Kepanikan tampak jelas terukir diwajah namja yang menjadi pelaku tersebut. Beberapa orang menatapnya sinis seolah dia penjahat besar yang sudah membunuh seorang petinggi negara ini.
" Kau tidak apa-apa?" tanya namja itu pada bocah kecil yang masih sesenggukan di depannya, ditatapnya bocah berambut ikal itu sambil mensejajarkan tingginya dengan bocah yang berusaha menghapus air matanya sendiri.
"Kakiku terluka, apa kau tak lihat?"jawabnya ketus sambil menunjuk-nunjuk wajah namja yang ada di depannya. Namja itu tetap bertahan memamerkan senyumnya yang terkesan dipaksakan, walaupun tangannya sudah dikepal ingin menceburkan bocah itu ke selokan terdekat.
"Namamu siapa adik kecil?" tanya namja itu tetap mencoba ramah
"Harusnya kau yang memperkenalkan diri dulu, baru menanyakan nama orang lain" bocah berambut ikal itu menatap iba pada namja dewasa err.. remaja yang ada di depannya itu.
"Ah mianhe. Kim Kibum imnida" akhirnya namja itu berhasil menekan emosinya dan membatalkan niatnya utuk menendang jauh-jauh bocah kurang ajar yang ada di hadapannya itu.
"Kyu, Cho Kyuhyun imnida" jawab bocah itu riang dan menampilkan evil smirknya yang sedikit membuat Kibum terpaku untuk beberapa saat. #aish pesona anak kecil yang polos memang mematikan.
"Mianhe Kyu, hyung terburu-buru" ucap Kibum pelan sambil mengelus surai coklat bocah kecil tersebut. Sementara Kyuhyun? hanya tersenyum menikmati elusan lembut Kibum dan melupakan emosi yang melekat dihatinya.
"Aku tidak apa-apa" ucap Kyuhyun pelan. Sedikit merasa bersalah juga pada namja manis yang ada di depannya itu, setelah memberikan senyuman maut andalanya.. Kibum segera melesat pergi meninggalkan Kyuhyun yang masih terpaku di tempatnya berdiri.
"Sampai bertemu lagi Kibum Hyung" ucap Kyuhyun sambil memegang sebuah proposal yang beratasnamakan 'Kim Kibum'.
Kibum mempercepat langkahnya. Walaupun terasa kakinya akan terlepas dari tubuhnya sebentar lagi, tapi ia mampu menahannya, toh ia bukan sosok layangan lego yang siap lepas kapan saja.
"Hei Bummie" sapa seorang namja tinggi, dan seorang namja yang ia panggil dengan sebutan Bummie, meghentikan langkahnya..
"Hai.. hosh .. hy..hyung " balas Kibum yang masih sibuk memburu nafas, #Hei dia berlari dari apartementnya menuju Kampus ya walau jaraknya hanya memakan waktu 20 menit, tapi itu cukup untuk membuatnya kekurangan pasokan oksigen bagi tubuhnya.
"Kau habis berlari?" tanya namja tampan itu dengan nada khawatir, yang melihat Kibum masih terengah-engah.
"Hehhe. Ne Siwon hyung" jawab Kibum dengan senyum lima jari di wajahnya, menampakan deretan gigi putihnya dan
"Tidak takut terlambat?Kenapa kau tidak naik mobilmu saja?" tanya Siwon sambil tersenyum menampilkan senyuman jokernya dan membuat dimple di kedua pipinya yang sukses membuat beberapa yeoja yang melintas berhasil menabrak tembok
"eh.. aku lupa" jawab Kibum polos, sementara Siwon mati-matian menahan tawanya agar tidak meledak di depan namja manis, yang sudah dianggapnya sebagai adiknya sendiri atau Kibum akan mendiamkannya selama seminggu penuh.
"kau sedang terburu-buru?" tanya Siwon mencoba mengalihkan pembicaraan yang akan merusak image coolnya akan rusak seketika.
"anniyo hyung" bohong Kibum. Padahal dia sedang merutuki dirinya sendiri .Kenapa ia masih sempat mengambil jalan memutar?, Danitu karena ia punya alsan tersendiri.
"jinjjayo? Ada urusan apa disini? Ada perlu dengan seseorang?"
"Ne aku ada perlu denganmu hyung, aku ingin melihat wajahmu" teriak Kibum dan sayangnya hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya.
"hanya iseng " jawab Kibum berusaha setenang mungkin meski tiap detik yang dilewatinya bagaikan detik-detik menuju kematiannya.
"mianhe Bummie aku ada urusan aku duluan" ucap Siwon dan beranjak pergi setelah sebelumnya menepuk pundak Kibum pelan, setelahnya Siwon benar-benar sudah hilang di balik tembok Kibum mengacak rambutnya frustasi.
"uwa.. aku akan direbus Park seongsaenim" ucap Kibum frustasi sebelum melesat pergi dengan kecepatan penuh, hah.. cinta itu merepotkan, sementara itu seseorang di balik tembok menatapnya sambil tersenyum lembut menampakan senyuman Joker di bibirnya.
"uwaaa... anak manis siapa namamu?"
"aigoo.. kau tampan sekali"
"seadainya kau sudah besar aku rela memutuskan pertunanganku demimu adik kecil"
Kibum menghela nafas frustasi, pasalnya hari ini sangat berat baginya seolah nasib benar-benar suka melihat dirinya sengsara. Setelah melalui perjuangan yang tak bisa dibilang singkat menuju Kampus, lalu kembali berjuang untuk bertemu sang Dosen, dan setelah segala upaya dierahkan.. hanya omelan yang didapatkannya karena dengan babonya dia menghilangkan proposal yang harus dikumpulkannya hari ini. Padahal dia sangat ingat bahwa dia sudah memegang erat proposal itu, menjaganya seperti menjaga nyawanya sendiri, dan dengan ketidaketisannya barang penting itu menghilang. Untung saja Park songsaenim masih memberinya kesempatan sampai besok untuk menyerahkan tugasnya dan tak hentinya Kibum berdoa dalam hati agar flashdisk berisi copy data proposalnya tak ikut terendam bersama pakaiannya.
"Kibum Hyung" panggil seseorang. Dan dengan berat hati Kibum menoleh ke sumber suara,
"yak anak setan kenapa kau bisa ada disini?" refleks Kibum kaget saat tiba-tiba Kyuhyun berlari ke arahnya dan memeluk kaki Kibum.
"hiks.. hyung Kyu takut" ucap Kyuhyun sambil tetap memeluk kaki Kibum dan dengan hati yang sebenarnya tak rela itu diangkatnya tubuh Kyu yang mungil menggendong bocah Itu dan membawanya kabur dari kepungan para yeoja lapar.
"Hei bocah, kenapa kau bisa tau kampusku ?" tanya Kibum dingin pada bocah yang dengan santainya masih memasukkan bersendok-sendok ice cream ke mulutnya, sementara Kibum hanya berdoa dalam hati agar bocah keturunan evil di depannya itu tak meminta menambah ice creamnya lagi. #Hei Kibum tidak pelit dia hanya memikirkan keuangannya seminggu kedepan karena Kyu sudah memesan sepuluh mangkuk ice cream dari tadi.
"hei Kyu, kau tidak pulang? Nanti orang tuamu mencarimu" ucap Kibum khawatir sebenarnya berpura-pura khawatir, lagipula apa jadinya jika Kibum nanti yang dituduh menculik Kyuhyun padahal siapa juga yang mau menculik bocah bermulut pedas itu.
Kyuhyun menghentikan kegiatannya menyendokkan ice cream sebanyaknya ke mulut, dia menunduk menatap lantai kedai ice cream itu, hanya diam membuat Kibum mengerenyitkan dahinya heran.
"uangmu jatuh?" tanya Kibum dengan hati-hati takut bocah yang ada di depannya itu akan menangis histeris dan membuatnya dipukuli massa, #hai.. itu sangat memalukan dan tentu saja menyakitkan.
"Kyu.. hiks.. Kyu tidak ingat" jawab Kyuhyun sambil terisak kecil.
"MWO?" teriak Kibum histeris dan sontak membuat seluruh penghuni kedai menatap kaget padanya, bahkan ada seorang ibu hamil yang langsung mengelus-elus perutnya.. mungkin agar anaknya tak bersikap aneh seperti namja yang berteriak tak jelas di hadapannya, tersadar dari tindakannya menganggu Kibum membungkukan sedikit tubuhnya sambil meminta maaf.
"Kyu jangan bercanda, bahkan kau ingat namamu dan kenapa kau mencari Hyung?" ucap Kibum berusaha setenang mungkin, sementara Kyuhyun hanya diam sambil membuka tasnya dan menyerahkan sesuatu pada Kibum yang hampir membuat namja itu melompat kegirangan.
"dimana kau menemukannya Kyu? Aigoo selamat hidupku" dipeluknya proposal itu erat kemudian langsung memasukannya ke dalam tas berjaga-jaga supaya nyawa keduanya itu tak hilang lagi.
"dan kau bocah, aku akan mengantarkanmu ke kantor polisi supaya mereka bisa menyelidiki identitasmu, hah.. bagaimana bisa kau kehilangan ingatan padahal aku hanya menyengolmu sedikit dan yang terluka itu lututmu bukan kepalamu, tak mungkin kan otakmu di lutut?" celoteh Kibum panjang lebar
"lalu Kyu akan tidur dimana? Ini sudah sore, apa Kyu akan tidur di kantor polisi?"
Eh, Kibum terdiam onyx hitamnya menatap ke dalam manic coklat Kyuhyun, mata itu sudah berkaca-kaca,
Kibum POV
"dan kau bocah, aku akan mengantarkanmu ke kantor polisi supaya mereka bisa menyelidiki identitasmu, hah.. bagaimana bisa kau kehilangan ingatan padahal aku hanya menyengolmu sedikit dan yang terluka itu lututmu bukan kepalamu, tak mungkin kan otakmu di lutut?" celotehku panjang lebar pada bocah yang sudah membuat hariku begitu rumit.
"lalu Kyu akan tidur dimana? Ini sudah sore, apa Kyu akan tidur di kantor polisi?" tanya bocah bernama Kyuhyun itu dengan mata berkaca-kaca, ya Tuhan aku sungguh tak tega.
Bagaimana kalau dia menginap di rumahku saja? Lagipula tak ada orang disana dan mungkin besok aku akan mengantarnya ke sekolahnya, well setidaknya seragamnya masih memiliki lokasi dan itu lebih baik daripada meninggalkanya seorang diri di Kantor Polisi, ya benar begitu saja.
Kibum POV end
"yak,. Baiklah Kyu kau boleh menginap di apartemenku dan besok aku akan mengantarmu ke sekolahmu" ucap Kibum sambil mengelus-elus rambut ikal Kyuhyun dan bocah itu sangat suka saat Kibum mengelus rambutnya padahal biasanya dia akan marah bila ada yang menyentuh mahkotanya itu.
"orang tua Hyung tidak marah?" tanya Kyuhyun dengan nada kanak-kanaknya.
"hyung tinggal sendiri" hanya itu yang Kibum ucapkan hatinya kembali berdenyut sakit saat bocah di hadapanya ini menanyakan perihal orang tuanya, padahal dia sudah terbiasa, bukan dia sudah mencoba terbiasa tapi yang dirasaknya tetap sama_sakit.
Kyuhyun terdiam menatap namja yang lebih dewasa mungkin sekitar sepuluh tahun dari umurnya itu, menatap luka di wajah namja itu ya selalu sama sejak pertama kali Kyuhyun melihatnya, tak berubah dan dia ingin merubah itu.
"Ayo bocah kita pulang, dan ingat jangan mengacau" ucap Kibum membuyarkan lamunan Kyuhyun, dan dibalas senyum oleh bocah bernama Kyuhyun itu, digengamnya tangan Kibum merasa sang empunya tangan tak memberikan respon penolakan di eratkannya gengamanya tangannya, mereka pulang bergandengan tangan layaknya dongsaeng dan Hyung yang rukun.
"gomawo hyung"ucap Kyuhyun dan mendapatkan anggukan dari Kibum ya dia bisa melihatnya walau harus mendogakkan sedikit wajahnya untuk menatap wajah namja yang tentunya lebih tinggi darinya itu sebuah seringgai tampak diwajahnya, sayangnya Kibum tak melihatnya namja itu terlalu sibuk dengan lamunanya sendiri.
Tbc...
Wuahhhh... selesai juga
Dikerjakan dalam sehari sambil kerja
Author baru jadi gak sabaran, hhe
Belum kelihatan ya konfliknya? Ada yang bisa nebak?
Oke reader di tunggu reviewnya
Next? Stop? or delete?
