MAIN PAIRING : TAEHYUNG X JUNGKOOK (TAEKOOK)

FICTION

Disclaimer: i dont own any members, so the characteron this FF belongs to GOD,their fams dan them self.

RATE : M (jaga-jaga karena mungkin akan ada sesuatu xD)

Warning : BOYS LOVE, BOY X BOYS, And TYPOs

= No bash = No Flame =

Enjoyyy!

©GoldenVante


Jungkook menatap tajam pada pria dalam balutan jas berwana hitam di depannya. Pria di depannya membalas tatapan dengan tidak kalah tajamnya.

"Saya akan menganggap anda tidak ingin berinvestasi dengan perusahaan kami." Ucap Jungkook dalam bisikan.

Kim Taehyung, atau yang lebih akrab dipanggil dengan Taehyung, tertawa terbahak-bahak hingga kepalanya terbanting ke arah sandara sofa. "Sepertinya anda tidak mendengarkan ucapan saya. Saya bersedia bekerjasama dan mencurahkan dana pada perusahaan tempat anda bekerja dengan syarat..."

"Saya menolak!" Potong Jungkook cepat.

Taehyung tersenyum dan mengangkat bahu, "Maka saya menganggap, anda yang menolak kerja sama ini." Ucapnya sambil sedikit menyeringai.

Jungkook mengepalkan tangannya untuk menahan keinginannya memberikan tamparan atau pukulan keras pada pria di depannya. Perlahan dia berdiri, yang tentu membuat Kim Taehyung harus ikut berdiri karenan lelaki di hadapannya sudah memberikan tanda pengusiran.

"Terimakasih untuk waktu anda." Ucap Jungkook kaku sambil mengulurkan tangannya.

Kim Taehyung menerima uluran tangan itu, "Saya tidak keberatan justru menyukai pertemuan ini."

Kemudian Taehyung menyentakkan tangan Jungkook hingga lelaki itu terjatuh di pelukkannya. Jungkook terbelak kaget dan siap mendamprat Taehyung ketika mendadak Taehyung membungkamnya dengan ciuman.

Ciuman itu panas, tanpa batas dan menyeluruh. Pesan yang di sampaikan jelas, ciuman itu menginginkan. Mendadak Jungkook menggigil dan hal itu jelas tidak ada hubungannya dengan suhu tubuhnya. Dia mengerang dan berusaha menjauhkan diri, dan ingin melempar lelaki yang melakukan tindakkan asusila kepadanya. Namun, Taehyung lebih dahulu mendorongnya ke sofa dan menyudutkannya di sandara sofa. Tidak butuh waktu lama sampai Taehyung mencoba membuka jas yang di kenakan Jungkook, membuat yang berada di bawahnya mulai merana.

"Kim Taehyung, sialan! Bastard!" Teriak Jungkook ketika Taehyung melepaskan bibirnya untuk mencari oksigen.

"Sial...Aahh" Jungkook tidak sempat menyelesaikan makiannya saat salah satu tangan Taehyung mulai meraba bagian dada dan gundukkan yang berada di bagian utaranya dengan kasar. Bedebah! Laki-laki ini tidak bisa di biarkan!

Kemudian Jungkook mencoba menarik rambut Taehyung dan menjambaknya sama kerasnya. Hal itu tidak menyakiti Taehyung karena dia justru mengeram semakin keras. Di tariknya pinggang Jungkook hingga kini Jungkook berada di atasnya dan di dekapnya tubuh mungil yang tidak bisa di anggap munggil juga. Tangan Taehyung sibuk berlari ke arah atas bagian kerah kemeja Jungkook, dan mencoba untuk membuka kancing secara paksa di atas sana. Tangan satunya sudah mulai merajalela masuk kedalam perut Jungkook. Tangan nakalnya mulai meraba perut Jungkook yang tidak rata, di telurusi satu persatu otot Abs yang terukir secara sempurna.

"Aku selalu menyukai otot-otot yang ada di perut mu ini, Baby!". Ucap Taehyung dengan suara serak

"I'm not your Baby, You Fuckin' idiot Bastard!" Teriak Jungkook berusaha melepaskan diri.

"Dan aku menyukai bibir nakal dan ucapan kotor kamu setiap kali kita bercinta." Lanjut Taehyung sementara tangannya mencoba untuk melepaskan ikat pinggang yang di kenankan Jungkook.

Merasa di lecehan, Jungkook merunduk untuk menggigit bagian tubuh apapun yang bisa di capainya dari Taehyung dan mejatuhkan pilihannya di leher laki-laki itu.

Mendadak ada ketukkan singkat bersamaan dengan terbukanya pintu dan, " Jungkook Sajangnim, ada..."

Jung Hana, sekretaris Jungkook, berdiri di depan pintu dengan mata terbalak. Dia segera membekap mulutnya yang nyaris menjerit dan seketika wajahnya berubah menjadi merah padam.

"Maafkan saya. Maafkan saya. Maafkan saya..." Ucap Sekretarisnya itu sebelum menutup pintu kembali dan belari keluar.

Jungkook menatap nanar ke arah pintu dan menatap pria di bawahnya yang sedang memperhatikannya dengan sorot wajah geli.

"SIALAN KAU KIM TAEHYUNG!" Teriak Jungkook putus asa.


Tarik Nafas. Buang. Tarik Nafas. Buang. Tarik Nafas. Demi Tuhan, BUANG! Jungkook menghentakkan kakinya dengan kesal. Dia menatap dirinya di hadapkan kaca yang ada di dalam ruangannya. Dia menatap dirinya yang berantakkan, dia menatap tampilannya dimana jas berwana maroon kesukaannya sudah terhempas ke lantai begitu saja dan kemejanya yang sudah lecek dan tidak berbentuk, di mana 3 kancing di atas kemejanya sudah copot terhempas karena paksaan jemari Kim Taehyung. Dan bagaimana Jungkook bisa tenang kalau sekretarisnya baru saja memergokinya sedang berada di atas tubuh klien mereka? Sialan! Hancur sudah, reputasi ku!

Dengan kesal Jungkook memutar keran dan mencuci tangannya. Dia merapihkan kembali rambutnya. Dan merapihkan tampilannya memasukkkan kemejanya kedalam celana dengan rapih walaupun 3 kancing atasnya sudah tidak ada, memasang ikat pinggang yang hampir copot tadi dan memakai jas nya kembali. Setelah merasa lebih terkendali, barulah Jungkook keluar dari kamar mandi dan langsung keluar dari ruangannya.

Hana, tampak sedang mengetikkan sesuatu di laptopnya. Perempuan itu mengangkat wajahnya begitu melihat Jungkook dan berdiri kikuk.

"Ada apa?" Tanya Jungkook.

"Bapak Kim Seok Jin datang untuk menemui anda. Dan beliau menunggu di kantin bawah."

Jungkook langsung mendengus. "Dasar Bocah itu! Beraninya menunggu di kantin!" Ucap kesal Jungkook.

Hana menunduk dalam-dalam, "Dan... Maafkan saya untuk kejadian tadi, Sajangnim.. Saya tidak akan ceroboh lagi. Tolong jangan pecat saya.." Ucapnya lirih.

Jungkook mengangkat alisnya, "Memangnya tadi ada kejadian apa? Tentu saja saya akan memecat mu kalau pekerjaan kamu tidak memuaskan. Sejauh ini saya tidak mengeluh." Ucap Jungkook sambil melangkah pergi. Di belakangnya Hana menatapnya dengan pandangan berkaca-kaca dan lelaki itu mengusap wajahnya penuh syukur.


"Aku bertemu dengan Kim Taehyung." Kim Seokjin mengatakan itu begitu melihat Jungkook.

"Itukah salam pembukaan mu setelah hampir dua tahun tidak bertemu dengan Adik mu, Jin- ah ?" Tanya Jungkook dengan suara dingin.

"YAK! Panggil Hyung Bodoh!" Gumam Jin

"Lagipula dua tahun kata mu? Hah? Heol, kita bertemu 6 bulan yang lalu saat kau ke jepang." Lanjut Jin, dan memutar bola matanya dengan bosan.

"Baiklah, oke Hyung. Karena kauntidak pernah pulang dalam jangka waktu dua tahun ini, da karena kau tidak hadir di pesta pernikahan ku tidag bulan yang lalu, aku akan menganggap kalu kita tidak bertemu selama dua tahun!."

Seok Jin tertawa dan mengusap rambut Jungkook dengan gemas, " Jadi? Ada apa dengan pengantin baru? Apakah suami tidak memuaskan di atas ranjang, Ah?"

"Brengsek kau Hyung! Kau kira aku sedang becanda?" Kesal Jungkook. Hyung nya ini suka sekali menggodanya.

Seok Jin mendesah kesal dan menjambak rambutnya "Kau tau, aku balik dari Jepang setelah urusan bisnisku aku langsung ke sini untuk menemui mu, melihatmu. Tapi terkutuklah aku karena menjadi pelampiasan emosimu terhadap suami sialan mu. Kalau bukan karena aku menginginkan nomer sekretarik cantikmu itu, aku tidak akan mau berlama-lama disini!" Gerutunya.

Jungkook langsung menatap Hyungnya, "Kau tertarik pada Hana?"

Seok Jin menggangguk dan menatap seriaus kepada adiknya, "Boleh minta nomer handphonenya?"

"Pergi sana ke neraka!"

Seok Jin kembali mendengus kesal. "Baiklah. Aku hanya ingin mengatakan kalau Hyung tidak bisa mencurahkan dana pada rancanganmu. Terlalu berisiko untukku. Hyung bukannya meragukan kemampuanmu, tapi kau tahu kan, investasi padamu akan memakan banyak waktu. Semetara Hyung masih memerlukan banyak dana untuk usaha ku."

Jungkook mengheala nafas dan memijat keningnya, "Aku mengerti Hyung."

"Kenapa tidak minta bantuan pada Taehyung?"

"Karena aku akan segera membunuhnya" Seok Jin tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan itu.


_ TO BE CONTINUED _

Tadinya mau bikin one shoot cuman waktunya gak sempet, jadi kemungkinan aku bikin two shoot. Enjoy the story. Thanks!