Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Rated : T
Pair : GaaHina, GaaIno, SasuSaku
Warning : AU, OOC, OC, Typo, Ide pasaran, dll.
If you don't like? So don't read! Happy reading
all, please RnR.
Naurovhy Present
Hinata pov
Sabaku No Gaara ...
Gaara-kun begitu semua orang memanggilnya, anak pemilik bangunan tempatku menimba ilmu ini, tampan, populer, dan kaya raya ...
Semua orang di universitas ini mengenalnya dan khusus untuk ku, aku sangat mengaguminya, tapi hanya menjadi angan-angan untuk ku, dia dengan segala kesempurnaannya jangankan untuk menyukaiku, melihatku pun rasanya aku meragukan ...
Hari ini dia bermain bola seperti biasa, berlarian, berkeringat, dan bersinar seperti biasa, padahal ini jam istirahat bukan pulang sekolah tapi dia sudah basah seperti itu dasar ...
End Hinata pov
Aku tersenyum sepanjang langkah ku menuju ruang kelas ...
"Jalannya di depan Hina-chan bukan di samping" celetuk Sakura
"Eh, iya .. hehehehe aku juga liat ke depan ko Saku-chan" aku tersenyum kikuk karna kepergok memandangi Gaara dari tadi
"Ayo cepat nanti kita terlambat" dia juga ikut tersenyum
Tapi mataku ta pernah bisa beralih dari sosoknya huuhh apakah aku jatuh cinta?
Brukkkkk ...
"Ahhhhh ... buta ya? "
"Ma-maaf a-a-aku ga se-sengaja"
"Ga sengaja kata mu? Kau liat baju ku jadi kotor semua, iisssshhh" Ino mengibas-ngibaskan tangannya yang terkena jus alpukat yang aku bawa
"Maaf aku beneran ga sengaja"
"Maaf maaf, kau tau berapa harga baju ini? Kalo jalan tuh pake mata" Ino menarik rambutku
"A-aduh sakit"
"Dasar mata hantu"
"Ma-maaf" aku mencoba menarik rambut ku dari tangannya
"Eh apa-apaan nih? " Sakura datang di antara kami dan mencengkram tangan Ino
"Agggrhh sakit, kau gila ya?" Ino langsung melepaskan rambutku
"Kau yang gila, dasar cewe manja! Ayo Hinata" Sakura menarik tanganku
"Awas kalian ya, aku bakalan bales! " Ino masih berteriak di koridor
"A-arigato ne Saku-chan " aku memulai percakapan
"Lagian kamu ngapain si ? Sampe tambarakan sama nenek sihir kaya gitu? "
Aku tertawa mendengar julukan Sakura untuk Ino, pasalnya Ino adalah gadis tercantik di sekolah ini, dengan rambut blonde panjang dan mata safirnya, tidak ada yang meragukan kecantikan gadis itu, orang tuanya penngusaha terkenal dan dia sangat populer di sini, mungkin itu yang menyebabkan dia berlaku sangat sombong pada gadis lain ..
"Pasti kamu ngeliatin si panda lagi yah? Hahahahaha" Oke Sakura berhasil membuat wajahku memerah seketika, tebakannya sangat jitu
Aku hanya tersenyum menanggapinya
"Aduh Hina-chan, apa bagusnya si panda itu?"
"Namanya Gaara-kun Saku-chan, bukan panda" aku tersenyum mendengar panggilan sakura untuk gaara
"Iya, iya Gaara-kun" Sakura memutar emerald-nya bosan "dia kan memang seperti panda kamu lihat aja lingkar hitam dimatanya, apa bagusnya dia? Kamu ga liat kelakuannya? Kerjaannya hanya bermainn bola sama bikin onar di kampus? Ahh jangan bilang kamu salah satu fans gilanya kaya cewe-cewe kecentilan itu ya? "
"En-enggak ko, aku ga kaya mereka"
"Nah berarti kamu ngaku ngeliatin Gaara dari tadi kan? "
"Sakuraaa" aku sangat malu dia menertawakan ku seperti itu
Sementara itu Ino ...
"Aku ga mau tau, pokoknya kamu harus balesin dendam aku ke dia Gaara-kun~"
"Memangnya dia berbuat apa ke kamu" Gaara memebelai rambut Ino
"Nih kamu luat baju aku kotor semua, untung aku bawa baju ganti" Ino mengeluarkan baju yang terkena jus alpukat itu ke hadapan Gaara
"Hmm .. memang siapa yang numpahin minuman ini ke baju kamu Ino-chan? "
"Hyuuga Hinata anak kesenian semester 3"
"Lalu? "
"Aku tau dia tuh suka sama kamu Gaara-kun, aku pengen kamu ngerjain dia"
"Kamu mau aku ngelakuin apa? "
"Aku mau kamu pura-pura suka sama dia, kamu pacaran trus pas ulang tahun kamu 2 bulan lagi kamu putusin dia di depan semua orang, aku pengen dia malu kaya aku hari ini" Ino menceritakan semua rencananyapada Gaara
"Oke, nanti malem kita dinner ya, aku jemput jam 7"
"Gaara aku serius,"
"Iya aku juga "
"Kamu harus janji sama aku, kamu bakalan baleain demdam aku ke dia"
"Iya sayang, semua bakalan aku lakuin buat kamu"
"Janji? "
Gaara hanya terseyum tipis menanggapinya lalu mencium kening Ino dengan sayang ...
Hanya kepada gadis blonde itulah Gaara bersikap lembut, tersenyum dan menujukan tingkahnya yang protektif, dan sangat perhatian hanya kepada gadis cantik tengah dia tatap lembut di ruangan ini.
"Berraaatttt" aku mengeluh membawa buku-buku ini aku harus mengembalikannya ke perpustakaan
"Sini aku bantu " suara orang mengagetkanku
"Eh ..." hanya itu yang terucap dari mulutku
"Kaget ya? " tanyanya 'ya jelaslah aku kaget' ingin rasanya aku ingin bicara seperti itu, tapi tak ku lakukan karna yang mengagetkanku adalah Gaara orang yang selama ini aku kagumi ..
"Maaf ya, aku ga sengaja"
"I-iya gapapa ko aku tadi memang lagi bengong" aku menjawab gugup
"Oh ... yaudah sini biar bawain " dia tersenyum padaku
"Eh, gausah makasih Gaara-kun .. aku bisa sendiri ko" aku membalas senyumnya
"Udah sini gapapa berat kan? " dia menarik buku yang aku bawa
Kikuk, ya teramat sangat dia orang yang selama ini aku idolakan ada di depanku, tersenyum, dan menawarkan bantuan .. god mimpi apa aku semalam?
Kami mengobrol sepanjang perjalanan menuju perpustakan tertawa dan bertukar cerita
"Rumah kamu dimana? " dia bertanya
"Ng, ga terlalu jauh dari sini, aku tinggal di panti"
"Panti ... asuhan? " dia bertanya
"Ya "
Dia menatapku untuk beberapa lama ... entah ekspresi apa yang dia perlihatkan jade indahnya saat ini, aku tidak bisa membacanya antara terkejut, ketidakpercayaan, dan banyak emosi lainnya .. cukup lama dia melakukan hal itu, aku hanya mampu balas menatapnya dengan kebingunggan, saat lavender dan jade kami bertemu lalu dia seperti terjekut dan memalingkan wajahnya, aneh itu pikirku ...
"Gaara" dia menbuka suara
"Ha? " aku tidak mengerti arah pembicaraannya
"Sabaku No Gaara" dia menjelaskan
"Eh, Hinata, Hyuuga Hinata" kataku seraya sedikit membungkuk
Dia mengangguk-angguk mendengar jawaban ku
"Ayoo ..." Gaara menarik tanganku
"Eh .. ga usah aku bisa pulang sendiri ko gapapa" aku mencoba melepaskan tangan ku dari genggamannya
"Ck, ga mungkin kan aku ngebiarin kamu pulang sendirian, ayo buru"
"A-arigato Gaara-kun" aku tertunduk menutupi pipiku yang mulai memerah
"Merona"
"Ha? "
"Muka kamu merah banget" dia menunjuk wajahku sambil tersenyum
Sedangkan aku semakin menundukan wajah ku
"Hahahahahaha ..." dia tertawa dan tawanya lebih berbahaya dari semua pesona yang dia miliki rendah, dalam, dan berat khas lelaki
Aku menutup pintu kamarku, entah apa yang kualami hari ini, semuannya sangat kontras bertengkar dengan primadona sekolah, lalu bisa menghabiskan waktu bersama orang yang aku kagumi selama ini, apaka ini awal yang bagus? Atau justru takdir yang harus aku hindari, apakah aku sanggup menghindar jika lelaki layaknya dewa Zeus menawarkan pesonanya, walaupun dapat mungkin kita akan menghindarinya, huuhhh aku tersenyum mengigat kejadian tadi sore, Gaara bercerita banyak padaku tentang sepakbola dan hobby nya ... ternyata dia juga menyukai musik sama sepertiku ..
