Chagi… Kenapa saat itu kita harus putus?

Kau membuatku merasakan kekecewaan yang amat mendalam.

Kau tahu kan kalau aku belum ingin mengakhiri hubungan kita?

Kau tahu kan kalau aku masih mencintaimu?

Chagi… Jika kau memberikan kesempatan…

Aku ingin kembali padamu…

~~~~~~~~~~~~~~~~ Special Valentine: BACK TO YOU ~~~~~~~~~~~~~~~~

Pairing : YeWook

Cast: Yesung, Ryeowook, Kyuhyun, & Sungmin

Genre : Romance, Tragedy

Disclaimer : Author biarkan YeWook berkuasa sepenuhnya dalam FF ini =O

Warning : Switch gender (Yesung as namja and Ryeowook as yeoja)! Dilarang mengganggu YeWook selama jalan cerita masih berlangsung! LOL =)

~~~~Waaah, besok udah Valentine nih XD bikin FF special Valentine dhe X)

Awalnya author bingung, antara mau pakai KyuMin atau YeWook. Tapi berhubung pada request YeWook, jadi author ambil YeWook aja XD

OK dhe! Nih FF author persembahkan untuk para readers! Met Baca guys!

Sebentar lagi hari Valentine tiba, namun aku masih saja menjomblo. Pasca trauma setelah putus dari Ryeowook, aku tak pernah berpacaran lagi. Padahal sudah hampir 2 bulan hubungan kami kandas. Namun… Mengapa hatiku selalu mencari sosoknya?

"Yesung! Mau pulang bareng?" tawar Kyuhyun yang tiba-tiba muncul di hadapanku.

"Nae…" jawabku mengiyakan tawarannya.

Karena jarak rumah kami berdekatan, Kyuhyun sering mengajakku pulang bersamanya, tepatnya semenjak aku putus dengan Ryeowook.

"Kenapa melihatku seperti itu?"

"Wajahmu terlihat pucat," jelas Kyuhyun. "Apa kau menangis semalaman?"

"Kau benar. Kenapa aku selalu tak bisa menyembunyikannya darimu?" tanyaku heran.

"Karena kau terlalu sedih, hingga tak mampu menyembunyikannya."

Kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga yang Kyuhyun bilang. Kurasa aku terlalu sibuk bersedih dan menangis hingga tak mampu menutupinya. Sekali melihatku, orang pasti mampu menebaknya.

"Bangkitlah! Jangan seperti ini terus…"

"Sudah kucoba. Tapi belum berhasil," jelasku.

"Kalau begitu… Kalian balikan saja!" saran Kyuhyun, otomatis membuat mataku membulat seketika.

"Balikan? Ide yang bagus! Tapi bagaimana? Aku sudah pernah mengajaknya balikan, tapi ia menolakku."

"Berapa kali kau mengajaknya balikan?" tanyanya dengan wajah tertarik.

"1 kali," jawabku lesu.

"Hanya 1 kali? Kalau cuma segitu, coba lagi saja!"

"Memang hanya sekali. Tapi tetap saja, aku tak menyangka ia menolakku. Bayangkan! Kami sudah berpacaran 10 bulan. Bahkan Ryeowook lah yang memutuskanku. Dia yang minta putus, dia juga yang menolakku. Gimana aku gak putus asa?" kataku sambil menunduk. Peristiwa demi peristiwa pun mulai terlintas di kepalaku.

"Mian, kalau selama ini aku tak mengerti kesedihanmu seutuhnya," ucap Kyuhyun.

"Bukan salahmu…"

Perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan dalam keheningan hingga kami sudah mulai dekat dengan rumahku.

"Ah, sudah sampai! Bye Kyu!"

"Bye, tetap semangat ya!" sahutnya, kemudian berlalu meninggalkanku.

Sesudah memasuki rumah, hal pertama yang kulakukan adalah masuk ke dalam kamar. Kubaringkan badanku yang pegal di atas ranjang nan empuk. Di samping ranjang, terlihat sebuah foto terbingkai indah. Di dalam foto tersebut nampak diriku dan Ryeowook sedang tersenyum sambil berpelukan, foto yang diambil oleh Sungmin secara diam-diam. Sungmin menghadiahkan foto tersebut padaku dan Ryeowook saat perayaan 6 bulan jadian.

14 Februari tahun kemarin, itulah tanggal jadian kami. Hanya saja, tahun ini akan menjadi Valentine terburuk bagiku. Beda banget ya sama tahun kemarin?

Alasan Ryeowook memutuskanku, sesungguhnya masih samar-samar. Dia memutuskanku tanpa memberi alasan. Meski aku telah memaksanya, tetap dia tak mau menjawabnya, sampai hubungan kami benar-benar berakhir, waktu dan keadaan semakin memisahkan kami, hingga kami tak pernah lagi saling berbicara satu sama lain.

Sekali lagi, kubiarkan hari ini berlalu dengan kesedihan…

Hingga hari telah berganti, pagi menyingsing, berganti siang, namun tetap tak ada yang berubah dalam diriku, sampai akhirnya….

BRUUUK!

"Auuuw…" jerit yeoja yang tak sengaja kutabrak. Kami berdua sama-sama terjatuh.

"Mianhae…" ucapku sambil berdiri. Dan saat kulihat, orang yang kutabrak itu… RYEOWOOK? Aku menabrak WOOKIE?

"Yesung?" pekiknya, bagai tak percaya diriku kini ada di depannya.

"Wookie!"

Srat! Ia segera bangun dari jatuhnya dan berlari meninggalkanku. Aku pun langsung mengejarnya.

'Kali ini aku tak ingin kehilangan dia! Pasti ini kesempatan yang diberikan Tuhan untukku!' batinku.

GREB! Aku berhasil mencengkram lengannya, menghentikan dirinya yang hendak kabur dariku.

"Wookie… Aku ingin bicara."

"Apa maksudmu? Tak ada lagi yang perlu kita bicarakan," balasnya dengan memalingkan wajahnya dariku.

"Kumohon… Jelaskan padaku yang sebenarnya! Aku masih mencintaimu dan aku tersiksa karenanya. Setidaknya berikan alasan kau memutuskanku waktu itu. Karena mungkin itulah satu-satunya harapanku agar bisa merasa lebih baik," mohonku sambil terus memegangnya. Aku takut ia akan pergi jika aku melepaskan tangannya.

"Pulang sekolah. Kita bicarakan nanti saat pulang sekolah. Bagaimana?" tawarnya.

"Sungguh?" tanyaku tuk memastikan.

"Nae, aku janji…"

Saat sepulang sekolah….

"Wookie!" panggilku pada Ryeowook yang sudah berdiri di depan perpustakaan tuk menungguku. Ia langsung menundukan kepalanya setelah aku mendatanginya.

"Jelaskan padaku, apa alasanmu memutuskanku?"

"Aku… Tidak mencintaimu lagi…"

DEG! Tubuhku langsung membatu. Aku sangat syok!

"Dulu aku memang mencintaimu. Tapi sudah tidak lagi, karena 1 bulan sebelum putus darimu… Aku berpindah hati…"

Berpindah hati? PADA SIAPA?

"Siapa? Pada siapa?" tanyaku dengan segenap keberanian.

"Pada kakak kelas yang sudah pindah dari sekolah ini. Kau tak mengenalnya."

"Lalu? Apakah setelah putus dariku… Kalian jadian?"

"Iya, aku menembaknya dan kami sempat jadian selama 3 minggu"

"Lalu? Sekarang kalian sudah putus?" tanyaku yang masih penasaran, meski hatiku rasanya hancur berkeping–keping.

"Iya. Karena aku berhasil memergokinya berselingkuh dengan yeoja lain."

"Oh begitu…"

"Apa kau marah padaku?" tanyanya pelan.

Aku pun hanya diam. Kubiarkan 2 menit berlalu dalam diam.

"Mianhae… Baru menjelaskan semuanya sekarang. Bye Yesung…" ucapnya sambil berlalu pergi, membiarkanku seorang diri.

Saat sore di rumah…

"Masuklah…" ucapku pada Kyuhyun yang datang ke rumahku.

"Kita bicara dalam kamarku saja."

Kami berdua pun segera menaiki tangga, menuju kamarku yang berada di lantai 2.

"Gimana ceritanya?" tanya Kyuhyun padaku, sesaat setelah kami baru saja duduk.

"Ia putus dariku karena menyukai namja lain sejak 1 bulan sebelum ia memutuskanku," jelasku padanya.

"Siapa?"

"Entahlah, aku tak mengenalnya. Kakak kelas, tapi sudah pindah."

"Lalu?"

"Mereka sudah putus karena namja yang dipacarinya berselingkuh dengan yeoja lain."

Mendadak, keheningan datang melingkupi kami…

"Ajak balikan saja!"

"APA?" responku kaget karena kata-kata Kyuhyun.

"Kau mencintainya kan?"

"Nae…" jawabku singkat.

"Okay! Get her!"

"Tapi dia sudah tak mencintaiku lagi. Bagaimana mungkin…"

TING TONG! Bel rumahku berbunyi. Sukses memotong kalimatku!"

"Sebentar ya! Aku buka pintu dulu."

"Itu pasti Sungmin" kata Kyuhyun yakin.

"Sungmin?" tanyaku heran.

"Aku mengundangnya ke sini. Tak apa kan?"

"Tak masalah."

Aku pun segera turun dan membukakan pintu untuknya.

"Hey, Sungmin!" sahutku saat kulihat Sungmin berdiri di depan pintu.

"Apa aku mengganggu?"

"Anii, masuklah…"

Aku dan Sungmin pun segera naik ke kamarku.

"Akhirnya…" respon Kyuhyun melihat kami masuk ke dalam kamar.

"Okey ceritakan padaku…" pinta Sungmin.

Kyuhyun pun menceritakan ulang pada Sungmin tentang apa yang Ryeowook katakan padaku.

"Hmmmmm jadi begitu… Ajak saja dia balikan!" usul Sungmin.

"Usulmu sama dengan Kyuhyun! Wookie sudah tak mencintaiku lagi! Jadi mana mungkin!"

"Kalau begitu berusahalah! Kejar dia! Kau sangat mencintainya kan?"

"Aku sangat mencintainya. Tapi…"

"Kau ingat cerita tentang Santo Valentine?"

"Santo Valentine? Tokoh yang ada dalam sejarah hari Valentine?" tanyaku memastikan.

"Nae. Dialah pendeta yang menikahkan para pasangan yang saling mencintai pada zaman Kaisar Claudius di Romawi. Padahal Kaisar Claudius jelas-jelas menentang dilaksanakannya pernikahan. Akhirnya Sang Kaisar memerintahkan pengawal kerajaan untuk menangkap Santo Valentine dan memenggalnya," jelas Sungmin yang langsung menginspirasiku.

"Kau mengerti apa maksud Sungmin kan?" tanya Kyuhyun sambil tersenyum.

"Nae, aku tak boleh menyerah untuk mendapatkan Wookie!"

"Bagus! Berjuanglah!" ucap Sungmin menyemangati.

"Get her! Fighting!" ucap Kyuhyun juga.

"Gomawo Kyuhyun… Gomawo Sungmin…"

Segera kuambil HP-ku tuk mengirim SMS pada Ryeowook. DEG! Rasanya sudah lama sekali aku tak melakukannya, aku jadi berdebar-debar. Akan kukirimkan pesan bahwa aku ingin menemuinya besok. Aku akan mengajaknya balikan! Aku sangat mencintainya! Tak ada yang bisa menghentikan perasaan ini!

Keesokan harinya, tanggal 13 Februari, tepat 1 hari sebelum Valentine… Di taman yang dekat dengan sekolahku….

"Wookie, jeongmal saranghae… Maukah kau menjadi pacarku lagi?"

YES! Aku berhasil mengatakannya!

"Aku sudah menyakitimu. Aku tak pantas bersamamu…" ucap Ryeowook sambil menunduk.

"Gwenchana, aku sudah memaafkan semuanya. Aku hanya ingin kita kembali seperti dulu…"

"Tapi aku tak bisa…" balas Ryeowook yang langsung mengangkat wajahnya dan menatap mataku intens. Terlihat matanya yang mulai berair, ia menangis.

"Wookie, kenapa menangis? Apa kau sama sekali tak memiliki perasaan padaku?" tanyaku dengan segenap keberanianku.

Satu menit berlalu, namun Ryeowook masih tetap tak menjawab…

"Wookie… Apa kau benar-benar sudah tidak mencintaiku lagi?"

Ryeowook tetap tak menjawab dan hanya menangis dalam diam. Membuatku semakin putus asa. Tuhan… Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus melepasnya?

"Kumohon jawablah. Jika kau sungguh-sungguh…"

Ucapanku terhenti. Bagaimana ini? Aku sudah tak tahan lagi. Air mataku sudah tak mampu kubendung lagi.

"Jika kau sungguh-sungguh tak menginginkanku lagi… Aku akan melepaskanmu… Aku takkan memaksamu," sambungku dengan susah payah.

"Kenapa? Apa kau masih menyukai kakak kelas yang kau pacari itu? Aku mengerti kalau kau menyukainya. Orang lain juga bisa kok menyukai lebih dari 1 orang di saat yang sama. Bahkan aku juga pernah merasakannya! Tapi cinta itu hanya 1! Dan aku sangat mencintaimu! Hanya kaulah yang kucintai! Kita sudah berpacaran selama 10 bulan waktu itu, kau pasti mencintaiku! Iya kan?" sentakku dengan suara meninggi, berusaha menyembunyikan tangisanku. Kini tangisanku mengalir semakin deras.

"Aku memang masih mencintaimu. Aku mulai menyadarinya akhir-akhir ini… Tapi aku sudah tak bisa bersamamu," jawabnya.

"Lalu kenapa? Kenapa tak bisa bersamaku? Jawablah! Aku tak akan mengerti kalau kau tak mengatakan alasannya…"

"Pergilah! Jalanilah kehidupan baru!" pinta Wookie padaku.

"Gak! Gak akan! Aku gak mau!"

"Aku serius… Lupakanlah aku! Aku sudah tidak di dunia ini lagi!"

DEG! Kalimatnya yang sangat membuatku kaget!

"Apa maksudmu? Tidak ada di dunia ini lagi? Jangan bercanda!" marahku padanya.

"Kalau begitu, coba sentuh aku! Maka kau akan tahu sendiri apa maksudku…"

Apa-apaan dia? Kalau mau bercanda bukan kayak begini juga caranya! Meninggal? Ah, mana mungkin! Wookie pasti bohong!

"Ayo, cepatlah sentuh aku!" pintanya lagi.

Air mata turun semakin deras membasahi pipinya. Ia terlihat sangat sedih. Kenapa dia berakting sangat bagus? Kenapa dia terlihat seperti bersungguh-sungguh? Tapi tunggu dulu… Bagaimana kalau dia benar? Bagaimana kalau dia memang sudah meninggal? Ah, bodoh kau Yesung! Jangan berpikir seperti itu!

Kuberanikan diriku tuk mencobanya. Segera kuarahkan tanganku ke wajahnya, hendak memegang pipinya. Namun…

Syuuuuuh! Tanganku menembus wajahnya begitu saja. Mengapa? Mengapa aku tidak bisa menyentuhnya?

"Kau sudah mengerti apa maksudku, kan? Aku sudah meninggal dan kita… Kita sudah tidak bisa… Tidak bisa bersama lagi…" ucapnya bercampur dengan isakan tangisnya yang terdengar sangat jelas.

Ucapannya sungguh membuat hatiku perih. Jadi benar Wookie telah tiada? Wookie meninggal? Yang ada di hadapanku adalah ARWAHNYA?

Tangisanku meledak-ledak sekarang… Dadaku sangat sesak. Sangat, sangat, dan sangat sesak… Pandanganku seutuhnya telah tertutup oleh linangan air mata…

CUP! Tiba-tiba dia mencium bibirku singkat, kemudian berkata, "Aku mencintaimu… Kusadari itu setelah aku putus dengan kakak kelas. Dengan mudahnya aku mampu melupakannya. Tapi dirimu… Tak bisa kulupakan! Malah semakin teringat! Berkali-kali aku berusaha membuang perasaanku… Tetap tidak bisa! Aku terlalu mencintaimu… Hanya, aku merasa aku tak pantas lagi untuk bersamamu… Karena itu aku berusaha menghapus perasaanku padamu dan menjauhimu…"

"Selamat tinggal…."

Ryeowook pun menghilang setelah mengucapkan kata perpisahan….

"Yesuuuung!" seru Kyuhyun yang tiba-tiba muncul, berlari ke arahku diikuti Sungmin.

"Aku baru saja mendapat kabar…" kata Sungmin dengan nafas terengah-engah.

"Dalam perjalanan menuju ke sekolah tadi pagi, Wookie tertabrak truk! Dan ia meninggal!" jelas Kyuhyun.

Kesadaranku menghilang dan…

BRUUK! Badanku ambruk seketika itu juga…..

~~~~~~Happy Ending or Sad Ending?

-_TBC_-

Mianhae, readers… Terpaksa FF ini bersambung dan baru tamat di chap 2, coz butuh penyelesaian yang agak panjang (karena adiknya author mau pake komputernya juga T_T )

OK dhe! See you di chap 2 yang akan author terbitin besok, tepat di hari Valentine! Pasti tamat kok di chap 2! Hahaha

Thx 4 Read & Review please?