Fic Rikuu kaitani!!

maap kalo terlihat "AGAK" sadis,, yg pnting gak di marahin Afgan... {nahlo.. kagak nyambung..}

My broken leg, my golden leg

Kaki rusakku, kaki emasku…

Disclaimer : Eyeshield 21, and tokoh-tokohnya Richiro Inagaki-Sensei & Yusuke Murata-Sensei, tapi fic nya punya saya,,, ide sederhana gara" baca Koran Bekas,,,,… ckckck.

Summary: Sebenarnya aku hampir mendekati gelar Running back terbaik ke-2 setelah sena tingkat nasional, namun karena suatu kecelakaan besar, aku gagal mendapatkannya. Aku juga menjadi pelari tercepat di Timku, apa lagi Kid, dia selalu menganggapku Ace Seibu.

Semenjak Kecelakaan itu, aku tidak bisa bermain Amefuto lagi, entah mungkin menunggu pemulihan luka dalam setelah kecelakaan itu. Mungkin butuh waktu yang agak lama, atau mungkin sangat lama.

Lets reading..!!


Sore itu, Sena & monta, Kid & kawan kawan seibunya, mereka semua pergi ke rumah riku untuk menjenguk keadaannya. Sena pun memenekan Bel rumah Riku.

"Ting Tong! Ting Tong!" sena menekan bel itu dua kali.

Keluarlah ibu riku. Ibunya sangat senang sekali, teman-teman riku mau datang menjenguk riku.

"ah, kalian pasti teman-teman riku, silahkan masuk, dia ada di kamarnya sedang bermain game football di playstation 3 kepunyaannya yang baru, kalian langsung masuk saja ke kamarnya, ibu akan siapkan minum." Kata ibunya dengan sangat ramah.

"ah, tidak pelu repot-repot bibi," kata Kid dengan Santai seperti Biasa.

"ahaha, betul." Lanjut sena.

Rombongan itu pun langsung masuk ke rumah keluarga kaitani tersebut, dan langsung menuju ke kamar riku.

"tok tok tok" suara pintu kamar riku yang diketuk sena.

"hm.. Masuk saja." Jawab riku dari dalam kamar dengan sangat singkat.

Lalu rombongan penjenguk itu pun membuka pintu lalu masuk.

"ah….. me—mengapa kalian semua kesini?!" Tanya riku terkaget.

"menjengukmu, tapi, seharusnya bukan kau yang bertanya, tapi kami." Jawab Kid, lagi- lagi dengan santai.

" bagaimana keadaan kaki maaax mu itu, riku?" Tanya monta dengan sedikit semangat.

"huh,, menjenguk ya?? Kalau soal kaki………" riku berhenti sebentar.

Seketika suasana hening…. Namun di kejutkan kembali dengan kedatangan ibunya yang membawa minuman untuk riku & teman-temannya.

"silahkan di nikmati!!! Ibu keluar dulu ya.." kata ibunya yang masih saja ramah.

"ahahaha,, iya, maaf sudah merepotkan bibi,," kata sena sambil sedikit tertawa.

"soal kaki……." Riku mulai melanjutkan bicaranya.

Flashback

Riku yang saat itu sangat lelah setelah bertanding melawan hakushu, pulang jalan kaki. Saat itu sudah lewat tengah malam, jalanan sepi. Hannya ada orang berjualan minuman & jajanan. Itupun Cuma seorang.

Karena lelah, ia menjadi haus dan lapar. Ia pun singgah sebentar di warung itu untuk memulihkan sedikit tenaga.

Setelah selesai, ia membayar semua yang di belinya untuk di makan kepada orang tua yang berjualan di lewat tengah malam itu. Ia kembali berjalan untuk pulang. Karena sudah kenyang, ia jadi mengantuk dan konsentrasinya menurun. Ia juga sudah beberapa kali tersandung batu.

Sampai akhirnya….

Ia melewati sebuah rel kereta api tanpa palang kereta, dan bel tanda kereta akan lewat yang sudah rusak. Jadi, dia tidak tau bahwa di rel kereta yang akan dia lewati itu, akan di lintasi kereta Shinkansen. Karena kelalaian daerah sekitar Rel, dan kelalaian riku sendiri, akibatnya……

Ia terserempet kereta itu, dan terpental sejauh 4,7 meter. Kaki kanannya patah, pergelangan kaki kirinya retak. Ada beberapa tulang rusuk yang retak, tapi tidak semua. Banyaknya tulang yang patah dan retak karena ia terpental lalu terbantik cukup keras ke tanah. Sedangkan kakinya di akibatkan terserempet Roda Kereta.

Mengenaskan memang. Saat itu riku langsung pingsan. Ia baru di temukan warga sekitar pada jam setengah 5 pagi. Dan segera di bawa ke rumah sakit.

Siangnya, ia sadar. Dan di sebelahnya terdapat dokter yang kebetulan sedang memeriksanya. Perlahan ia membuka matanya, dan melihat sekelilingnya.

"uh……. Di mana aku..??" Tanya riku kepada siapapun yang ada di ruangan itu.

"oh, kau sudah adar rupanya nak, kau ada di rumah sakit." Jawab dokter itu dengan ramah.

"rumah sakit…."

Ia tak bisa mersakan kaki kanannya. Pergelangan kaki kiri agak sakit. Tubuhnya juga sakit. Ia ingat, kemarin malam ia terserempet lereta Shinkansen yang melintas lewat tengah malam.

"kaki ku…."

" sebaiknya kau banyak istirahat nak,"

"kakiku kenapa dok…. Aku tida dapat merasakannya."

"hmm… bagaimana ya…. Saya akan menjelaskannya asal kau tidak terkejut, nak" kata dokter meyakinkan.

"ya, akan ku coba"

bersambbung......