Annyeong, ini fic udah lama, sekarang author lagi patah hati gegara Kris-Daddy -_- Oh, ya ini terinspirasi dari ff Incubus dari Mianhae kalau Crack Pair~

Warning : Miss Typo, EYD ngawur, NC, Mpreg, Yaoi

Udah gitu doang.

Yang gak suka jangan baca! apalagi benci crack couple!

.

.

.

.

"Bayi itu akan mengoyak kulit inangnya sendiri, apa kau tak tahu? Apa 'dia' tak cerita padamu?"

"Pertumbuhan bayinya akan sangat cepat, tenang saja, kau pasti akan dapat cepat bebas dari tendangan dari bayi tersebut. Setelah itu kau bisa mati,"

"Kami hanya ingin menggunakan tubuh manusia saja, apa kau tak tau tentang hal itu?"

"Mata mereka berubah, kau harus berhati-hati pada mereka,"

"Kulit mereka sungguh dingin bagai es. Aku pernah menyentuhnya,"

"Mereka selalu tampan dan pintar, IQ mereka sangat tinggi,"

"Setelah ini, apa aku akan mati?!"

"Itu suka-suka aku, akan menghidupkanmu atau membuatmu mati, itu terserah aku,"

"Kami meminum darah, sama seperti vampire dan drakula,"

"Aku mencintaimu, aku berkata jujur!"


"Jadi apa tugas klub kita, hyung?" sekelompok remaja pria terlihat tengah duduk melingkar di rerumputan di taman itu.

"Tugasnya adalah, 'Tempat-tempat yang Pernah ada dan Hilang seketika'," jawab seorang namja berpipi tembem dari ke-6 lelaki tersebut.

"Wait, 'Tempat-tempat yang Pernah ada dan Hilang seketika' yang benar?!" orang yang mengajukan pertanyaan pertama dan kedua tersebut mengambil kertas yang tengah dipegang oleh Xiumin –namja tembem itu-

"Untuk apa berbohong? Kau bertanya, dan aku menjawabnya." jawab Xiumin seraya mengendikkan bahunya. "Ok, ayo kita kerjakan," ajak orang pertama yang bernama asli Oh Sehun tersebut.

"Sehun-ah! Kau paling mudah diantara kami, sebaiknya kau pergi membeli minum untuk kami," perintah seorang namja bermata belo,

"Ya! Kyungie-hyung, lalu Sehun tidak ikut kerja dong?" Sehun mendekatkan dirinya pada orang yang ia sebut 'Kyungie' itu.

"Ya, tidak apa-apa kami tidak akan bercerita pada songsaeng, kau pergilah dengan Yixing-ge," tunjuk Kyungsoo.

"Heh?! Aku? Kenapa aku?" orang yang ditunjuk Kyungsoo atau orang yang bernama Yixing tersebut menunjuk dirinya sendiri, "Gege, tampak capek, dan melamun sebaiknya gege membeli minum sekalian menghirup udara segar," jawab Kyungsoo. Yixing menunduk,

"Kau benar, kajja Sehun-ah!" Yixing beranjak setelah itu Sehun berjalan ke sampingnya,

"Kajja!" Sehun mengepalkan tangannya dengan semangat, Yixing mengernyitkan dahinya,

"Memangnya kita mau apa? Mau perang?!" Yixing mendekati Sehun,

"Tidak," balas Sehun memegangi kepalan tangannya, "Ya, sudah jangan melakukan hal konyol!" timpal Yixing, yang hanya dibalas anggukan oleh Sehun.


"Gege, kenapa tampak capek?" Sehun berucap sesekali ia memutar-mutar sedotan pada Cola-float-nya itu.

"Iya, ini hari dimana orang tua Gege meninggal," jawab Yixing,

"Oh, mianhae ge, seharusnya tadi aku tak bertanya." Sehun mencengkram lengan baju Yixing, "Aku tau, kajja! Nanti mereka mengomel!" Yixing menarik tangan Sehun.

Belum sampai 3 langkah, Yixing telah menubruk seseorang.

"Ah, ah.." Yixing merintih seraya memgangi kepalanya,

"Maaf, aku tak melihatmu tadi," lelaki berkulit tan tersebut membantu Yixing berdiri,

"Omo," Yixing menutup mulutnya, melihat seorang lelaki tampan yang menolongnya

"Baiklah, kami duluan, maaf, ne?" ujar orang yang menolong sekaligus menabrak Yixing tadi.

"Hei, ge. Tampan juga mereka, apalagi yang sebelah kanan, rambutnya pirang, tubuhnya proposional, dan.." Sehun memotong ucapannya saat melihat Yixing masih setia diam tanpa melihatnya,

"Ge?" Sehun memegang pundak Yixing, "Aku seperti mengalami mimpi buruk saja," jawab Yixing. "Memangnya kenapa?" Sehun mulai penasaran, "Entahlah, lupakan itu seperti film yang cepat. Kajja kita kembali," Yixing mengajak Sehun kembali, tentu dibalas anggukan oleh Sehun.

"Ge, dia cocok menjadi salah satu anggota kita, how? He look perfect,"

"Kau benar, dia akan menjadi milikku.."

"Memangnya gege bisa menakklukannya?"

"Kau meremehkan aku yang seorang Pangeran, huh? Itu hal mudah yang bahkan tak perlu aku pikirkan,"

"Gege benar. Kita mahluk yang jenius, mahluk yang dibekali keserakahan yang luar biasa, dan kesombongan, benar?"

"Jangan lupa kalau kita tampan,"

"Hahaha benar, aku melupakan itu,"

"Kalian kemana saja? Lama sekali?" Baekhyun mendekati Sehun dan mengambil bungkusan yang berisi minuman yang tengah dipegang Sehun.

"Tadi Yixing-ge, jatuh," jawab Sehun. Yixing menggeleng,

"Tidak, kami hanya bertemu orang aneh saja," timpal Yixing, Sehun hendak berucap dan langsung ditarik duduk oleh Yixing.

"Maksudmu orang aneh?" Kyungsoo penasaran dengan apa yang telah Yixing ucapkan.

"Aku memegang tangannya saat aku ditolong tadi. Tangan orang itu dingin, sedingin es. Bahkan aura sekitar mereka dingin. Wajah mereka tampan dan bermata biru, padahal mereka orang Asia," Yixing mulai bercerita,

"Setelah aku melepas tangannya, di dalam otakku seperti terputar video. Aku berada di sebuah kastil megah, dan disana aku hanya dapat diam terbaring, saat itu juga mataku menangkap seseorang yang berjalan ke arahku. Dan Sehun membuatku tersadar," lanjut Yixing, semuanya mengerutkan dahi bingung,

"Hanya tangan yang dingin bukan? Mungkin saja dia sakit," Xiumin berujar dengan nada kesal,

"Tangannya bahkan lebih dingin dari mayat ibuku," Yixing menatap ke bawah. Matanya kosong,

"Ya! Yixing-ge, lupakan hal tadi, sudah! Kajja kita kerjakan tugas ini!" Kyungsoo membuyarkan pikiran aneh dari ke-5 temannya tersebut.

"Kau benar, Kyung," saut seorng lelaki tampan bernama Suho itu.


"Siapa sebenarnya lelaki tersebut? Semoga aku dapat mengenalnya lebih dekat lagi," batik Yixing lalu memjamkan matanya,

"Ge, mereka berdua. Maksudku 2 orang yang tadi pagi menuburuk kita, maksudku Gege. Mereka tampan," Sehun berucap pada kasur disebrang kasur milik Yixing.

"Kau benar, hei! Apa kau tak merasa kalau dirimu tampan?" Yixing membalikkan tubuhnya agar menghadap Sehun,

"Aku merasa kalau kita berdua cantik, kecuali Suho-hyung dia tampan," balas Sehun, Yixing hanya berkedip-kedip,

"Kau benar, lupakan hal itu dan tidurlah! Besok kita sekolah, dan kita diwajibkan datang pagi, apa kau tak merasa mengantuk?" ujar Yixing,

"Gege yang membuatku berbicara malam ini, dan oh! Selamat malam," lanjut Sehun lalu menarik selimutnya. Yixing hanya menghela nafas,

"Aku tersinggung, kalau aku disebut cantik!" lirih Yixing.


"Hei, Baekie!" Yixing menepuk pundak Baekhyun,

"Ah, Yixing! Kau tau tidak kita akan kedatangan murid baru, lho!" Baekhyun mengepalkan kedua tangannya,

"Lalu?" Yixing mengaitkan kedua alisnya,

"Lalu, tidak apa-apa, aku hanya memberi info, apa tak boleh?" Baekhyun tampak mulai murung, "Boleh saja, kajja masuk! Aku tidak mau berdiri lama-lama didepan kelas, kau tau aku malas jika di senggol oleh mereka semua," ujar Yixing, Baekhyun mengangguk lalu mengikuti Yixing yang berjalan masuk kekelas.

.

.

"Annyeong haseo janeun Wu Yifan imnida. Aku berasal dari China salam kenal,",

"Hei, Yixing! Lihat lelaki itu, dia tampan!" Baekhyun berbisik pada Yixing yang berada pada bangku disebrangnya tersebut, Yixing mengangkat kepalanya dengan malas.

"Di-dia!" Yixing berdiri dan menimbulkan suara gesekkan kursi cukup keras,

"Apa kau mengenalnya, Yixing?" Kim Songsaengnim berucap seraya menepuk bahu murid baru tersebut, "Tidak, aku hanya bertemu dengannya," jawab Yixing lalu mendudukkan dirinya kembali.

"Nah, Yifan duduklah di bangku depan Yixing, orang yang berdiri tadi." Jelas Kim Songsaengnim, mata Yixing sama sekali tak melepas lelaki jangkung tersebut, sampai akhirnya lelaki bernama Yifan itu mendudukkan dirinya didepan Yixing.

"Kau, yang kemarin bersama namja berkulit eksotis itu, kan?" Yixing berbisik pelan pada Yifan,

"Ah, ingatanmu kuat juga, benar aku lelaki yang kemarin. Dan setahuku kau sama sekali tak melihat ataupun melirikku," jawabnya.

"Eh, memangnya kau dapat mengetahui kalau aku sedang melirikmu?" lanjut Yixing, Kris terkikih pelan, "Aku memperhatikanmu, namja berponi!" balas Yifan.

"Tunggu! Kau juga berponi! Jangan memanggilku namja berponi, dan aku punya nama!" Yixing kesal dan mengalihan pandangannya pada buku pelajaran yang tengah ia buka sejak tadi itu.

"Kau benar, namamu Zhang Yixing," timpal Yifan. Yixing membelalakkan matanya,

"Bagaimana kau tau nama keluargaku?" Yixing memandang punggung Yifan.

"Itu hanya sekedar menebak, cukup! Berkonsentrasilah pada pelajaran, aku tau IQ-mu tak terlalu tinggi," balas Yifan. Yixing mengepalkan tangannya kesal,

"Dasar sombong!" lirih Yixing, "Aku memang sombong sejak awal, Xing," ujar Yifan. Yixing terkejut, "Dia dapat mendengarnya? He-hebat," batin Yixing.


-Jam Istirahat-

"Maukah kau membantuku berkeliling?" Yifan memberi jalan buntu pada langkah Yixing,

"Kau dapat meminta orang lain bukan?" balas Yixing.

"Aku memintamu! Dan lakukan itu!" Yifan sedikit membentak, Yixing sedikit bergidik ngeri menatap mata tajam milik Yifan.

"Baiklah," Yixing mencoba melewati badan besar Yifan.

"Kau sungguh manusia manis," Kris mengendus pelan udara disekitar Yixing,

"Apa katamu barusan?" Yixing membalikkan badanya. "Tidak ada, aku hanya berterima kasih." Jawab Yifan.

"Yixing-ge! Bukannya kau janji akan membuatkanku bekal hari ini!" Sehun datang mendakati Yifan dan Yixing.

"Ah, kau benar, ambillah dikelasku, ne? Nanti aku menyusul," Yixing menjawab.

Sementara Sehun hanya diam memandang Yifan. "Kau lelaki yang kemarin itu, kan?" Sehun menunjuk wajah Yifan.

"Benar, ada apa?" jawab Kris dingin. Sehun hanya menggeleng lalu berjalan pergi, mungkin bermaksud mengambil bekal makan siangnya.

"Siapa lelaki pucat itu?" ujar Yifan dengan nada datar. "Dia roomate-ku, kenapa?" balas Yixing, Yifan hanya megendikkan bahunya. "Lanjutkan." Perintah Yifan, Yixing mendengus kesal. Lalu melangkahkan kakinya seraya memberi penjalasan pada setiap ruang yang ia lewati.

"Ini gudang, kau pasti tau apa fungsi gudang, bukan?" Yixing menunjuk ruangan gelap yang sepertinya tak terpakai itu.

"Apa fungsinya untuk ini, hum?" Yifan menangkap kedua lengan Yixing dan menguncinya ke atas kepala Yixing,

"Apa yang telah kau lakukan?! Lepaskan, dasar aneh! Tanganmu..." Yixing berhenti sementara merasakan bagaimana dinginnya tangan orang dihadapannya tersebut.

"Dingin," ucap Yixing lagi. Mata hazel milik Yixing menelusuri wajah Yifan dan berhenti tepat di mata Yifan,

"Wa-warna matamu berubah! Lepaskan aku! Ya! Kau mahluk apa?! Lepaskan aku!" Yixing meronta,

"Jika kau meronta tulang-tulang milikmu dapat remuk, lho." Yifan menjilat telapak tangan Yixing,

"Akh! Panas!" Yixing mengerang saat merasakan telapak tangannya seperti terbakar.

"Hanya tinggal memberimu simbolku, dan kau akan menjadi milikku," Kris terkikih pelan.

"Apa maumu?! Lepaskan aku!" Yixing berusaha melepaskan tangannya,

"Diam!" Yifan mendekatkan kepalanya pada leher Yixing, perlahan ia menempelkan kepalanya pada leher Yixing, hebusan nafas dingin milik Yifan, membuat Yixing mendesah pasrah

"You are mine," Yifan menjilat leher tersebut,

"AKH! Panas!" Yifan segera melepaskan tangan Yixing dan menghilang dalam kegelapan, sedangkan Yixing hanya dapat tersengkur seraya memegangi lehernya, "Panas! Hiks," mata Yixing mulai berkabut, perlahan pandangannya mulai mengabur.


"Yixing-ge!"

"Yixing-ge," Yixing membuka pelan matanya, "Sehun-ah? Aku dimana?" Yixing berusaha mendudukkan dirinya, tentu Sehun membantu hal tersebut.

"Gege, jatuh di gudang, ada apa sebenarnya?" Sehun beranjak mengambil segelas air putih untuk Yixing. "Ah," Yixing mengusap lehernya,

"Sehun-ah, apa disini ada luka?" Yixing mendongakkan kepalanya memperlihatkan leher jenjangnya.

"Tidak ada, memangnya kenapa? Hanya sedikit merah, mungkin gatal?" Jawab Sehun sembari menyerahkan gelas berisi air tersebut.

"Benarkah?" Yixing menerima gelas tersebut, lalu termenung,

"Apa itu mimpi? Tapi panas dan dingin itu, benar-benar nyata!" batin Yixing,

"Terima kasih Sehun, aku harus kembali," Yixing segera bernajak turun,

"Ini sudah jam pulang, ge. Di kelas sudah sepi. Dan katanya murid baru itu akan sekamar denga kita," ujar Sehun.

Yixing mengerutkan keningnya. "Selama itu aku pingsan?" Sehun mengangguk mendengar ucapan Yixing, "Kajja pulang." Sehun menarik tangan Yixing, "Baiklah,"

KrisLay-


"Kemana saja kalian selama ini?" Yifan datang menyambut Sehun dan Yixing. Mata Yifan menangkap tangan Yixing dan Sehun tengah bergandengan. Yixing menatap mata Yifan, mata tersebut tampak melihat tangan mereka. Merasa ada yang aneh pada sekitar lehernya yang makin panas, Yixing terkejut merasakan ada object timbul yang sekarang sedang ia raba didaerah lehernya.

"Gawat," Yixing segera melepaskan gandengan Sehun, "Wae?" Sehun menatap Yixing dengan aneh, "Ayo masuk," alih Yixing. Yifan menyeringai melihat apa yang dilakukan Yixing.

"Apa yang sebenarnya kau lakukan padaku?" Yixing memojokkan Yifan di kamar baru Yifan.

"Sudah kubilang, itu hanyalah sebuah tanda," jawab Yifan enteng.

"Kau berbohong! Mahluk apa kau ini?!" tunjuk Yixing,

"Pertunjukkannya 2 hari lagi, jadi kau bersiaplah, honey.." Yifan mendekati Yixing dan menjilat cuping telinganya. Yixing memejamkan matanya dengan kuat takut jika ada rasa panas membakar yang sama seperti tadi pagi.

"Ti-tidak panas? Malah tubuhku yang memancarkan rasa panas," gumam Yixing,

"Istirahtlah untuk 1 hari kedepan, kutahu kau akan lemah jika menghadapiku besok lusa," ujar Yifan lalu menutup pintu kamarnya dan menghilang keluar. Yixing terdiam,

"Apa?! 2 hari lagi ada apa?! Sebenarnya apa yang terjadi?! Mahluk apa dia itu?!" gumam Yixing kembali.

Prang!

RnR Juseyo~