Title : Becoming The God

Author : Jenny Park

Cast : Kim Joonmyeon/Suho, Kris Wu, Other member EXO

Pairing : KrisHo

Genre : Fantasy, Romance, Little Comedy

Rating : T

Length : Chaptered

WARNING : BL, DLDR!, Typo(s), OOC, EYD Belum Benar.

Disclaimer : Exo members belong to God but this story is mine. Don't Plagiat and Bash.

.

Dengarkan apa yang aku katakan! Kau tidak mengerti tentang ini semua. -Kris-

Aku salah paham karena aku tidak berani mengatakannya dan takut denganmu. -Joonmyeon-

.

Becoming The God

.

.

HAPPY READING!

.

.

Kim Joonmyeon, namja yang hidup sendirian di apartemen yang terletak sedikit jauh dari pusat kota. Bukannya dia tidak mempunyai orang tua ataupun keluarga, dia hanya punya seorang appa yang sesekali pulang hanya untuk memarahinya–karena pengaruh alkohol dan tidur.

Dirinya bersekolah di SM High School, sekolah favorit yang ada di Seoul. Berkat kepintarannya dia mendapatkan beasiswa penuh untuk sekolah disana.

Seusai pulang sekolah, niatnya ingin mengistirahatkan pikirannya, tetapi ada dua orang bertubuh besar yang memberinya sebuah kertas didepan pintu apartemennya.

TEMPAT INI KAMI SITA

Hey apa-apaan ini, Joonmyeon membaca detail isi suratnya itu yang berisi surat perjanjian antara appa-nya dan seseorang yang dia yakini adalah teman appa-nya. Joonmyeon melihat ke bawah surat itu dan matanya membesar, itu tanda tangan appa-nya.

.

.

Joonmyeon mendudukan tubuhnya dikursi taman sekarang ini. Dia sudah lelah untuk berjalan entah kemana lagi menyusuri kota Seoul yang memang besar dan megah.

Memandang langit yang begitu indah ditemani dengan bintang dan bulan, angin yang berhembus lembut menyapa kulit putih pucatnya yang terlihat seperti bersinar ditengah malam.

"APPA!" Joonmyeon berteriak kesal.

Joonmyeon membuka tutup ramen yang dia beli di minimarket dakat sini. Memakannya dengan tergesa-gesa dan tidak mempedulikan uap panas yang menyeubul keluar menerpa wajah putih pucatnya.

"Ahk! Panas~."

Joonmyeon segera mengipasi lidahnya yang terasa seperti terbakar api. Joonmyeon terdiam mendengar suara orang minta tolong tidak jauh dari tempatnya duduk sekarang. Joonmyeon menutup kembali ramen-nya dan meletakannya disebelahnya.

Dia berjalan kearah sumber suara yang ternyata dari atas pohon taman. Dia melihat pemuda yang ketakutan diatas sana, dibawahnya ada seekor anjing berwarna coklat tua tengah menggonggongi orang itu?

"Tolong usir angjing itu!"

Joonmyeon iba dan mengusir anjing coklat itu yang ternyata mudah sekali untuk diusir. Kenapa juga orang itu sampai dikejar anjing segala, pikirnya dalam hati.

"Terima kasih." ucap seseorang itu sesudah turun dari atas pohon.

Joonmyeon membawa pemuda yang barusan dia kenal untuk duduk dan sempat menawari pemuda itu ramen-nya, tetapi pemuda itu menolak dengan halus.

"Jadi kau sekarang mau tinggal dimana?"

"Entahlah, aku juga bingung."

Joonmyeon dan pemuda itu membicarakan kejadian yang mereka alami. Dan ternyata pemuda itu sama dengannya, hampir sama maksudnya. Pemuda itu tidak mempunyai tempat tinggal, lebih tepatnya kabur dari rumahnya.

"Kau bisa mengambil rumahku kalau kau mau. Aku sudah meninggalkannya dalam waktu yang panjang. Dan mungkin sedikit kotor karena hanya Kris yang membersihkannya."

Kris? Apa dia istrinya?

Mata Joonmyeon berkaca-kaca saat mendengarnya, tapi sedetik kemudia dia termenung.

"Tidak apa-apa, aku sudah tidak tinggal disana lagi. Kau bisa memilikinya." ucap pemuda yang lebih tinggi ketimbang Joonmyeon.

"Ini untukmu, mungkin Kris akan senang dengan kedatanganmu."

Pemuda itu memberikan secarik kertas yang berisi denah menuju rumahnya kepada Joonmyeon dan tanpa Joonmyeon duga, pemuda itu mencium dahi Joonmyeon lembut.

"Terima kasih kau mau menolongku tadi."

Joonmyeon hanya berdiam diri sambil memegang dahinya yang baru saja dicium oleh pemuda itu. Melihat pemuda yang sudah dia tolong tadi menjauh, Joonmyeon memandang kertas itu lekat-lekat. Berfikir apakah dia akan datang kesitu atau tidak.

.

.

"Apa benar ini tempatnya?"

Joonmyeon berpikir yang salah itu denahnya atau tempatnya? Atau mungkin dirinya yang salah? Bayangkan saja, dia sedang berdiri didepan kuil tua dan angker. Apa ini benar rumah namja itu? kalau kuil saja dia sebut rumah, bagaimana dengan rumah yang sebenarnya.

"Lebih baik aku pergi saja."

Sebelum Joonmyeon melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kuil angker itu, dirinyaa mendengar suara-suara aneh dan menakutkan yang entah muncul dari mana.

"Tuan Chanyeol-ssi."

Joonmyeong melihat sekelilingnya dan tidak menemukan seorang pun, aneh. Bulu ketek... maaf ada kelsalahan teknik, bulu kuduknya terasa merinding(?).

"Selamat datang Tuan Chanyeol-ssi."

Suara itu lagi muncul bersamaan dengan awan berwarna merah becampur orenge mendadak ada dihadapannya dan mulai mendekatinya.

"Kya!"

Joonmyeon berlari menjauhi awan itu. Dirinya tidak tahu kalau dia kembali kekuil yang dia agap angker. Dia melihat awan itu yang sudah berada di belakangnya. Joonmyeon yang terkejut tidak tahu kalau didepannya ada tangga dan alangkah baiknya hari ini, dia terjatuh kedalam kuil itu.

DUK!

"Waaaaa!"

Joonmyeon benar-benar dibuat takut, dia memberanikan dirinya melihat lebih dalam kearah kuil, dia merutuki kebodohannya sendiri kenapa dia malah terjatuh masuk ke kuil berhantu. Apa ini tempat yang sering digunakan untuk adu nyali yang selalu dia tonton waktu malam minggu?

Dia bergidik saat melihat namja yang memakai pakaian tradisional Korea dengan warna merah mencolok sedang berdiri dihadapannya.

"Aku sudah mendungumu lebih dari 20 tahun disini."

Namja yang memiliki telinga seperti rubah–dengan warna putih itu memutar badannya kearah Joonmyeon.

"Aaahhh!" entah karena alasan apa Joonmyeon yang melihat wajah dari namja itu kaget.

"Aku akan membunuhmu segera!"

"Hwaaa~~~~!"

Namja itu segera mendekati Joonmyeon yang sudah menjerit ketakutan. Namja itu mengerakan tanganya seperti ingin mencekik leher Joonmeyon, dan yang diperlakukan seperti itu hanya menutup mata dan mencoba menghidari serangan mendadak dari namja gila itu.

Saat mereka berpandangan, namja rubah itu segera sadar dan mejauhkan wajahnya yang sedikit lagi bisa menyentuh wajah Joonmyeon.

"Hoi, kau bukan Chanyeol-ssi?"

Joonmyeon hampir saja kehilangan nyawanya yang sangat berharga kalau namja itu tidak menghentikan perbuatannya tadi. Dia memegang dada kirinya yang berdetak tidak karuan.

"Tidak mungkin?"

Dua gumpalan yang berbentuk awan merah itu berubah menjadi namja dan mendekatkan dirinya kepada Joonmyeon.

"Lihat, dia memiliki tanda Dewa Tanah di keningnya."

Namja yang memakai hanbok berwarna biru muda itu mendekat dan menunjuk kening Joonmyeon yang mendadak mengeluarkan sinar berwarna kuning keemasan. Dia adalah Baekhyun.

"Tapi dia bukan Chanyeol-ssi."

Namja yang sebenarnya bukan manusia, tetapi Roh rubah putih itu tetap teguh dengan pendiriannya. *yaiyalah pendiriannya masa pendudukannya?* #apa_urusannya#

"Hey yeoja, siapa namamu?"

"Hah?" Joonmyeon bingung.

Sepertinya dia tidak melihat perempuan disini, ah jangan-jangan namja rubah itu mengira kalau dirinya adalah seorang yeoja. Oh demi apa Joonmyeon, hancur sudah harga dirimu sebagai seorang namja.

"Kau!"

"Aku?" Joonmyeon menunjuk dirinya sendiri dan dia melihat namja rubah itu memangguk.

"Ya aku ini namja!" bentak Joonmyeon.

"Kau namja?"

Namja rubah itu menatap Joonmyeon dari kaki sampai ujung rambutnya. Pinggang, kaki dan tubuhnya kecil, diperhatikannya juga wajah Joonmyeon yang tidak seperti namja, putih mulus tanpa ada cacat sama sekali.

Meskipun pencahayaan disini memang sedikit gelap, tapi namja rubah itu masih bisa melihat dengan jelas lekuk tubuh ataupun wajah namja yang sedang duduk didepannya.

"Kau tidak berbohong?"

Namja rubah itu berucap seperti orang menuduh. Dia belum percaya kalau orang yang didepannya adalah namja.

"Kau perlu bukti?" namja rubah itu mengeluarkan smirk-nya. Bermain sedikit saja tak apa kan?

"Kau bisa membuka semua pakaianmu?!"

Baekhyun yang mendengar ucapan dari namja rubah itu hanya memutar bola matanya malas, dia mulai berpikiran mesum ternyata!

PAK!

"Kau tidak boleh seperti itu dengan Dewa Tanah, Kris!"

Bentak Chen, namja yang memiliki tinggi yang sama seperti Baekhyun. Tapi yang membedakanya adalah pakaiannya yang berwarna lebih cerah. Chen memukul kepala namja rubah itu dengan sangat keras.

"Ya, ya, ya."

Kris hanya mendengus kearah Chen yang sudah membuat kepalanya berputar-putar seperti sehabis naik komedi putar.

.

.

Joonmyeon menunjukan secarik denah yang diberikan namja yang dia tolong tadi didekat taman kepada Kris.

"Bagaimana dia bisa mengambar ini?"

Entah itu ejekan atau pujuan yang terlontar dari mulut pedas Kris yang tidak bisa terkontrol. Joonmyeon hanya memandang tanpa berkedip wajah tampan Kris yang masih melihat kertas yang ada di tangan kirinya.

"Itu Kris? Dia terlihat seperti model?" batin Joonmyeon dalam hati. .

Kris yang sudah selesai dengan urusan memandang denah yang digambar Tuannya itu mendadak mengarahkan pandangannya ke Joonmyeon, dan yang ditatap hanya dapat mengalihkan pandangannya, dia terkejut!

Joonmyeon memegang pipinya yang mendadak berubah warna menjadi merah dan memanas. Dia baru pertama kalinya merasakan pipinya menjadi tomat seperti ini.

"Aku masih tidak percaya ini semua!" Kris membuang kertas itu kedepan begitu saja.

"Lebih baik kau pulang dan tidur gadis!" bentak Kris.

"Dia namja Kris!"

Baekhyun berseru karena Kris tidak bisa membedakan antara yeoja dan namja. Meskipun awalnya Baekhyun juga menganggap Joonmyeon itu adalah yeoja. ( ̄▽ ̄)

"Ya tidak bisakah kau membedakan yeoja dan namja?"

Joonmyeon berteriak karena dia sama sekali tidak dianggap oleh tiga Roh yang sekarang sedang asik berdebat hebat.

"Terserah kau sajalah, aku akan pergi."

Dengan slow motion namja rubah itu menghilang kearah kabut dan tubuhnya mulai menghilang.

"Ya! kau mau kema-."

Joonmyeon menggerakan tangannya untuk meraih tubuh Kris. Tapi dia hanya membatu saat dia tidak menemukan keberadaan Kris. Dia melihat kelilingnya tetapi tidak menemukan keberadaannya.

Joonmyeon mengarahkan pandangan tajamnya kepada dua sosok namja yang hanya berdiri disampingnya.

"Kalian harus bertanggung jawab!"

.

.

.

TBC!

Or

END?

.

.

.

A/N : Hallo Semuanya aku bawa fanfic pertamaku. Bagaimana-bagaimana?

Ada yang pernah lihat anime Kamisama Hajimemashita atau Kamisama Kiss? Kalau ada yang pernah liat pasti tahu kalau ceritanya sama dengan fanfic yang Jeni buat.

Ya karena Jeni memang buat fanfic ini terinspirasi dengan anime itu. Jeni buat sesama mungkin, tapi bukan plagiat ya. =o= Mungkin beberapa chapter kedepan agak–enggak sama dengan anime-nya~.

mind to review

06.13.14