Genre:Other Chara, Romance, Friendship, Life, Crys, Flastback, alurnya diambil dari cerita originalnya (sebagian), base-trund, Avgenture, and Fighting
Disclamer:
Digimon Series © Akiyoshi Hongo.
Digimon Tamers : BlackShadow © Nivans Erlangga & (Lightning shun)
[Vol 1 : New Home]
.
.
.
Benarkah disini?
Seorang gadis berambut pendek hitam, dengan tinggi badan 160, mengenakan sebuah jaket abu-abu dari jins, dan celana training berwarna hitam, Sepatu kats merah dan sebuah gandengan tas mike-gunung, berwarna merah\hitam yang nampak setia dipundaknya, matanya yang berwarna abu-abu, dan rautnya yang dingin nampaknya tengah melirik sebuah rumah ber-apartemen sederhana yang dihimpit dengan belakang gedung pencakar langit, dan kondisi tempatnya pun sangatlah sederhana, karna ada beberapa rumah keluarga-keluarga sekitar rumah yang menengah disana, beberapa mart 24 jam, juga nampak terlihat diujung jalan, memudahkan seseorang untuk membeli sesuatu kapan saja.
"Kau mencari sesuatu nak?!,"Sosok seorang nenek tua nampak tersenyum, membawa sapu halaman ditanganya, nampaknya sang nenek habis membakar sampah daun kering didepan rumahnya.
"Hai! Ba-san! Aku mencari alamat!,"Ucap gadis itu menghelah nafas sembari membungkukan badan sebagai simbol penghormatan pada orang yang lebih tua. "Jika tak keberatan apa anda mau memberi tahu apa ini alamat yang sama dengan apartement ini,"Ucapnya.
"Mana-mana sini Ba-san lihat!,"Seulas senyuman nampak berkembang saat anak itu menyerahkan kertas ditanganya. "Ummm ini memang tempatnya nak!,"Senyumnya.
"Ah sungguh,"Tanyanya lagi memastikan.
"Iya alamatnya memang disini, dan kebetulan aku Ba-san Hakuo pemilik apartement ini,"Ujarnya sembari tersenyum membelai kepala hitam sang anak. "Siapa yang memintamu kemari, apa kau tak terlalu muda menyewah sebuah apartemen nak,"Tanyanya dengan sabar.
"Aku diminta bibiku untuk tinggal disini Ba-san Hakuo,"Jawab sang anak dengan apa-adanya, dan ungkapanya langsung membuat raut sang Nenek berubah seolah mengingat sesuatu, dan sontak dia berteriak satu oktaf karna sesuatu, membuat sang anak merasa kaget.
"Jangan-jangan kau Keponakan Reika-san ya yang mau tinggal beberapa tahun disini,"Jawabnya sembari tersenyum, dan anak itu tersenyum tipis membenarkan kata-kata nenek Hakuo. "Lalu siapa namamu?,"Tanyanya sembari tersenyum.
"Namaku Chaou-Yu,"Jawabnya sembari membungkuk,Nenek Hakuo kembali tersenyum memperhatikan Yu dan membelai kepala sang anak.
"Aku akan mengantarmu kekamarmu, sejak Reika-san meminta bahwa kamu akan tinggal disini aku sudah menyiapkan-nya,"Jawabnya mengomando Yu untuk mengikutinya. "Ne Yu-chan, apa kapan mobil membawa barang-barangmu,"Jawab Nenek Hakuo pada Yu, membuat sang anak hanya tersenyum.
"Ketika aku sampai, bibi Reika bilang akan mengantarkan barangnya dan meminta biro-pindah mengatur semuanya,"Jawab Yu.
"Silahkan masuk ini ruanganmu,"Jawab Sang nenek, mempersilahkan Yu untuk memasuki ruangan tersebut membuat ia tersenyum memperhatikan ruangan.
Ruangan dengan konsep yang lumayan cukup ditinggal lebih dari seorang memiliki tiga ruang, yang berupa : dua Kamar, dapur, dan kamar mandi. Disain seuk dengan tembok berwarna orange-jeruk, lantai didapur mengunakan tehel berwarna biru-muda, dan khusus dikamar mengunakan full-karpet berwarna jingga, ia hanya tersenyum sembari menatap beberapa barang yang sudah disediakan gratis yaitu beberapa peralatan memasak, berupa wajan, dan kompor-gas lokal untuk satu pembakaran, sebuah Futo(kasur gulung) dan Garam-mandi, peralatan mandi : sabun dan pasta-gigi kecil, dia tak perlu khawatir mengenai air karna didapur sudah memiliki keran khusus cuci piring dan mandi pun pakai Shower, Yu sedikit bersukur meski tempatnya kecil namun ini lebih dari cukup dengan apa yang diterimanya.
"Jika kau butuh apa-apa panggil saja Aku, rumahku disebelah Apartemen ini,"Jawab Bibi Hakuo sembari tersenyum, lalu melangkah meninggalkan Yu sendiri mencoba menikmati rumah barunya.
Sepeninggalan nenek Hakuo, Yu lalu melepas tasnya diatas sebuah karpet diruang kamarnya, dengan langkah pelan ia melepas jaket-hitam sports lalu langsung membaringkan tubuhnya dengan cepat diatas Karpet. "Haaah! Melelahkan,"Jawabnya lelah.
Zero no Chouritsu (song)
Just call my name-So call my name
Chiriyuku hitohira o-Musunde kudasai anata no sono ude de
Just call my name - So call my name
Kono me ni yakitsukete...
Pip!
Rautnya menyengit mematikan beberapa penggal suara pesan sms, lalu menatap lalu menyengit saat sebuah gambar panggilan muncul dengan tulisan 'Ayahku'.
Pip
[Ayahku]
[Bagaimana kabar dengan kondisi rumahmu]
[Apa kau merasa nyaman?!]
[Aku sudah mengurus surat-surat kepindahanmu senin nanti kau bisa mulai sekolah]
"Hyuuuh!," Yu menghelah nafas, lalu menghempaskan ponsel-nya kembali, kelantai lalu menatap langit-langit kamarnya, ia lalu melihat arloji yang setia ditangan kirinya, menunjukan Jam 3 Sore. "Sebentar lagi biro pindahan akan datang, aku akan menyapu lantai saja,"Jawabnya mantap dan bangkit.
"Terimakasih banyak,"Yu membungkuk pada para pegawai biro-pindahan diantar didepan pintu. beberapa menit yang lalu, mau membantunya mengatur barang-barang kirimanya. Meletakan beberapa benda berat berupa, sebuah meja pendek, TV tabung lebar, sebuah komputer pc, Ac dan elektronik lainya seperti alat penanak-nasi pemanas, Kulkas dll.
Usai itu para pegawai itu tersenyum, lalu meninggalkan Yu karna tugasnya sudah mereka selesai. Yu lalu bergerak mendekati kamar tambahan kosong yang digantinya menjadi ruangan serba guna dimana terdapat TV tabung, dan menyetel sebuah Saluran.
Ketika Yu menyalakan Saluran sebuah muka seorang Host nampak muncul begitu, percaya diri dihadapan monitor lalu berkata.
"Halo semuanya! Kabar gembira bagi kalian
Yang seorang DCP 'DigiCardPlayer' yang kali ini saya membahas bahwa hasil pengungguman kompetisi menjadi Penjinak terkuat KDC sejepang,"Utar seorang Host dalam acara TV itu dengan penuh semangat. "Dalam tiga bulan berturut-turut adalah-," Host itu nampak berputar-putar menagkat mic dan jari telunjuknya pada kamera. "Makino Ruki,"Ucapnya dengan heboh.
Yu mendengkus memperhatikan sebuah Video munculkan sosok seorang gadis berambut coklat-kemerahan dengan raut datar dilayar TV lalu mendengkus, dia menjadi sorot ribuan kamera Wartawan karna ia berhasil menjadi pemenang KDC atau The King Digimon-Card, yang ditujukan untuk sebuah turnamen kartu monster yang saat ini menjadi game yang diminati anak-anak diseluruh dunia.
Tip!
Yu lalu memencet tombol off pada TV dan langsung saja, layar hitam seketika. "Sebaiknya aku juga harus membeli perlengkapan bahan makanan dan lain-lain,"Yu lalu mendengkus lalu bangkit dari kursi, dan bergegas bersiap-siap untuk keluar.
[Bunda]
[Aku sudah mengirimu, beberapa uang]
[Itu adalah uang bulananmu]
[Makan dan hiduplah yang benar!]
Yu menghelah nafas, sembari membawa kantung belanjaan yang berisi beberapa makanan kaleng, serta disibukan dengan SMS ponsel yang datang dari Ibunya. Yu memang sudah terbiasa hidup dari 1 SD jauh dari orang tuanya, karna pekerjaan keduanya sangat padat dan selalu pindah-pindah Negara membuat Yu harus tinggal dirumah sendirian atau tinggal Diasrama, sebenarnya Yu datang kejepang awalnya diminta ibunya untuk melanjutkan SD Jepang dan tinggal dengan Bibinya Reika namun masalahnya kesibukan Reika sebagai fotografer memaksa nya tuntutan untuk bekerjaan selama 3 bulan di Amerika, dan Karna Ayah Yu sudah terlanjur memasukanya disekolah diJepang Yu memutuskan meminta orang tuanya untuk menyewakan apartemen hingga dia ada disini sekarang.
Bola mata Yu membulat saat, mendengar seruan seseorang bersama angin tak kasat mata, entah dari mana angin sebesar itu bisa berada ditengah Jalan kota seperti ini ditengah malam dan sepi serta penuh kabut.
"Ah!, ada apa ini!,"Bola mata Yu nampak membulat saat sebuah bayangan berwarna kuning dengan cepat terhempas kelangit dan bergerak begitu aneh. Bersamaan sebuah monster dengan begitu besar muncul tak hanya satu tapi dua, dihadapan monster itu nampak berdiri seorang gadis yang dilihat Yu disiaran TV tadi. "I-Itu mahluk apa dan Gadis itu bukanya Makino Ruki, gadis yang menjadi KDC yang ditayangkan diTV,"Desis Yu.
Sosok besar monster berbentuk Harimau namun berbulu kuning dengan dililiti api melilitnya nampak menyeramkan. Namun Gadis bernama Ruki itu hanya menatap sombong dan berkata "Rakugumo kau Kalah,"Jawabnya bersaman sebuah mahluk rubah kuning, yang sepintas dilihat Yu memunculkan sosoknya.
Terlihat Monster yang disebut Rakugumon nampak mencengkram tubuh sang Rubah, dan perkelitan antara mereka begitu sangat nyata, membuat Yu hanya bisa bersembunyi disemak-semak. "Ini bukanlah kenyataan tak mungkin ada,"Yu hanya memandang dengan wajah gemetar, terus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri.
Terlihat gadis bernama Ruki nampak memutar sebuah Kartu dengan mengucapkan, sesuatu yang tak terlalu terdengar oleh Yu, bersamaan benda ditanganya nampak bersinar terang. Dan sebuah keanehan pada mahluk rubah yang juga Digimon, mereka kembali bertarung dan dalam waktu sekejab semua keadaan sudah terbalik.
Meski begitu Yu tak ingin terus menyaksikan mengikuti pertempuran itu, takutnya akan membawanya pada masalah, membuatnya memutuskan meninggalkan tempat itu lalu pulang kerumahnya.
"Ini Gila,"Desis Yu sembari terduduk lemas, saat ia mengunci pintu kamar apartementnya. Pikiranya sangat Shock dengan nada gemetar, ia nampak bergetar meringkuk bersandar pintu, hatinya mencoba berusaha tenang namun tidak bisa, ia lalu bergerak menuju kamarnya mungkin dengan tidur akan membuang jauh-jauh apa yang dilihatnya tadi.
Krek! Dubrk!
[Yu Pov]
Aku melirik lemari berisi Futo yang ada dikamar, dan ingin segera mengelarnya, namun aku melihat sebuah kardus yang memang belum kuperiksa dengan baik. Membuat pemikiranku sedikit teralihkan menatap kardus lalu membukanya. Mata hijauku membulat saat itu juga, saat melihat kotak hitam yang merupakan sebuah Konsol-game pertamaku, yang diberikan oleh Ayahku beberapa bulan yang lalu.
Digimon Virtual (Digital Eveld)buatan Amerika.
Game ini, tersambung dalam gesekan Card bisa dimainkan secara Virtual, dengan besic 2D, tidak hanya bisa mengendalikan kartu yang kita gunakan dari dunia nyata. Kita ditugaskan menjadi pemandu Monster dari telur hingga menetas dan merawatnya hingga menjadi kuat. Aku lalu mengeluarkan benda itu dari dalam kardus lalu memasangnya di PC rasanya aku ingin mengalihkan pikiranku dari semua hal yang berbentuk Digimon namun kenapa aku justru memainkan game ini.
Setelah pemasangan kabel dan lainya, aku mengaplikasikan windows 5 dan menaruh beberapa kartu koleksiku didepan mejaku, dan masuk dalam gamenya. Aku mendengkus melihat sosok monster yang kujadikan rekan adalah sebuah Digimon Tyape-air bernama Carpmon, bentuknya sejenis kepiting.
Mengkin beberapa orang merasa heran dengan Digimon satu ini, aku lihat jarang ada yang memakainya menjadi patner, aku juga sering ditanya mengapa aku memilihnya.
'Entahlah' Aku hanya selalu berkata hal itu setiap mereka bertanya padaku, mengapa aku tak memilih Agumon, atau Vimon, atau Patamon atau Digimon kuat lainya sebagai Patnerku.
"Apa yang kulihat benar-benar aneh!,"Aku berbicara pelan pada Layar dimana Carbmon berada tenang disana. "Kau tahu itu?,"Jawabku jujur, perlahan aku memperhatikan layar sembari mendengkus, aku punya kebiasaan aneh mencurahkan kegelisahan baik bersifat pesonal atau masalah pribadi pada sebuah Monster dalam game, hal ini begitu memalukan, serta membuatku seperti orang gila saja, karna menghabiskan waktu bermenit-menit hanya untuk mengobrol tidak jelas padanya.
Pada dasarnya aku adalah gadis tertutup, aku tripikal tak mudah bersosialisasi, memikirkan kesan sekolah baruku saja, hatiku mengatakan ini tak akan mudah "Mereka tak akan percaya dengan apa yang kukatakan, jika aku berkata jika aku melihat Digimon ada didunia nyata"Jawabku sekali-lagi sontrak aku melihat kedua Capid Carbmon ditanganya bergerak keatas dan kebawah seolah mengatakan sesuatu terlihat Emonikon bahwa Carbmon senang akan keberadaanku.
Sungguhkah? Senang? Apa karna aku cerita padanya padahal dia hanya benda mati?
"Terimakasih Carbmon,"Jawabku tersenyum tulus.
[END POV]
[NORMAL POV]
Yu tersenyum namun aku tak menyadari beberapa tetes air jatuh dari matanya, kearah salah satu Kartu diatas meja. Dan Shing!.. Salah satu kartu berubah berwarna Biru dengan Portal layar komputernya yang nampak terlihat aneh, bergelombang statis dan tidak beraturan muncul dilayar. "Ada apa ini!,"Racaw cemas memenuhi otak Yu. "Apa yang terjadi, apa yang terjadi pada komputerku!,"ia mencoba melakukan apa saja, menekan tombol mengecek kabel takutnya meledak atau mengalami Koslet.
Namun Yu terdiam lalu pandanganya fokus memperlihatkan sebuah kartu berwarna biru aneh, diatas meja. "Carbmon,"Dia menguma pelan lalu mengesek pelan kartu tersebut pada Card gesek.
Bersamaan sinar yang tiba-tiba memenuhi ruangan.
[Bersambung]
Saat masih kecil aku suka dengan cerita digimon series, sampai saat ini. Saat masih anak-anak Fantasy-ku kadang berpikir andai aku didunia itu apa yang terjadi ya? Tapi ya hehehem...akhirnya kubuat juga cerita ini, semoga dinikmati..sampai jumpa dipart selanjutnya.
