Rion : ffic ke 40 ^^ dan mungkin terakhir kalinya gw pake nama Rion ^^

Kozuka : hiee! sensei mau kemana?

Rion : ga kemana-mana kok O_O

Kozuka : kok sensei bilang mau ganti nama? O_O jangan-jangan sensei mau kawin ya? O_O

Rion : sembarangan! Gw cman ngerasa klo nama Rion itu buat cowo kok =3= ngomong2 cman perasaan gw atau lw emang OOC

Kozuka : ga kok!

Rion : *swete* OOC beneran dia...

Kirizaki : Sensei... kenapa aku dibawa juga kemari... *death glare*

Rion : e-EEEEH? K-Kok?

Kozuka : ada apa sensei?

Rion : Kirizaki sifatnya kaya Kozuka... Kozuka sifatnya kaya Kiri... *pingsan*

Kozuka : nah loh! Sensei, kalau sensei pingsan gimana disclaimed sama ngejelasin ni ffic!

Kirizaki : biarin deh... Lagipula gw udah apal kok sama catatan de el el...

Kozuka : kok bisa? O_O

Kirizaki : nyolong...

Kozuka : *swete*... Ya udah bacain deh, gw g tau apa-apa soalnya...

Kirizaki : jadi... Fanfiction ke 40 dari sensei itu bakal dibuat berdasarkan film yang baru aja dia tonton. Tapi sebenernya itu film lama yang udah 1 tahun yang lalu ada di Jepang...

Kozuka : namanya?

Kirizaki : 天国で君に逢えたら...

Kozuka : hah?

Kirizaki : 天国で君に逢えたら...

Kozuka : pake romanjinya dong!

Kirizaki : Tengoku De Kimi ni Aetara!

Kozuka : artinya? *innocent eyes*

Kirizaki : *swete* If I can see you in the heaven...Kadang juga diblang Tears in Heaven...

Kozuka : dilihat dari judul jangan-jangan... =="

Kirizaki : Yup, ini angst fic... Dibilang deathfic juga bisa, tapi ini juga tentang perjuangan seseorang melawan penyakit yang ia derita, dan pada akhirnya dia bikin cerita dari pengalaman orang-orang yang punya masalah yang sama kaya dia.

Kozuka : jadi multichap?

Kirizaki : bisa dibilang multichap yang terdiri dari oneshot... Satu chapter ceritanya bakal beda-beda...

Kozuka : jadi... sekarang gimana?

Kirizaki : jangan suruh gw buat bikin disclaimed juga... *death glare*

Kozuka : g-gw aja deh... Disclaimed : KHR belong to Amano Akira! Eh ngomong-ngomong yang jadi Main Character siapa?

Kirizaki : Dino sama Hibari...

Kozuka : oke~ ini dia daftarnya~

~*~*oOo*~*~

Title : Tengoku de Kimi ni Aetara (天国で君に逢えたら)-Tears in Heaven/If I can see you in the heaven

Pairing :

Main Pairing : D18

Another Pairing : 8059, XS, 6927

Genre : Angst/hurt/comfort

Rated : T

Warning : Character death, YAOI, OOC, gaje, de el el

Based Story : Tengoku de Kimi ni Aetara (beda cerita dengan inti cerita yang sama)

Disclaimed : KHR belong to Amano Akira, Tengoku de Kimi ni Aetara belong to Yoshikazu Okada dan Natsumi Iijima.

'Awalnya, aku mengira kehidupanku sudah sempurna. Aku mempunyai keluarga yang menyayangiku. Aku mempunyai teman-teman yang aku sayangi, dan aku mempunyai orang yang aku cintai...'

'Tetapi semua itu seakan tidak berarti ketika kabar itu terdengar dari telingaku.'

"Maaf Dino... Kau mengindap penyakit kanker paru-paru stadium 3..." Aku mendengar berita yang benar-benar mengejutkan itu ketika berusia 32 tahun. Kuakui, usiaku sudah tidak muda lagi, tetapi untuk mati... Rasanya terlalu cepat. "Tetapi, tenang saja... Penyakitmu akan sembuh jika memang kau-"

"Sudahlah..."Mendengar kalimat penyemangat itu, aku sudah bosan. "Aku juga seorang dokter... Tidak perlu lagi kau menyembunyikan semuanya dariku. Berapa lama lagi waktuku...?" Sejujurnya aku belum siap untuk mendengar ini. Biasanya akulah yang mengatakan hal ini pada pasienku, dan sekarang aku harus mendengarnya dari orang lain.

Kulihat dokter yang juga temanku itu hanya menghela nafas panjang."Tiga bulan... Paling lama hanya tiga bulan..."

Jujur, sebenarnya aku sudah mengira semua akan seperti ini. Ketika temanku mengatakan kalau aku mengidap penyakit kanker stadium 3, itu memang berarti kalau hidupku tidak akan lama lagi."... Baiklah... Terima kasih..." .

Namaku adalah Dino Cavallone, seorang dokter di salah satu rumah sakit besar di kota Namimori. Psychiatrist, itulah bidang yang ku geluti setelah aku terlebih dahulu mengambil spesialis penyakit dalam. Tidak banyak orang yang mengetahui apa itu psychiatry. Psychiatrist adalah seseorang yang bekerja sebagai penyemangat, atau pemulih semangat hidup bagi orang-orang yang mengidap penyakit parah dan tidak bisa disembuhkan. Tetapi, sepertinya sekarang yang terjadi adalah sebaliknya, akulah yang membutuhkan seseorang untuk menyupportku.

"Hei Dino..." Ah, Kyouya sahabatku yang paling dekat denganku. Dia adalah orang yang selalu ada disaat aku membutuhkan seseorang. Sama seperti ketika orang tuaku meninggal karena kecelakaan, hanya dia yang mengerti perasaanku. "Ada apa? Sepertinya kau kurang sehat?"

"Ah, Kyouya..." Aku hanya bisa tersenyum. Aku berusaha untuk menyembunyikan hasil test kesehatanku padanya. Aku hanya tidak ingin membuatnya khawatir. "Kau sudah selesai bertugas?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan..." Sifatnya yang dingin dan sedikit emosional. Benar-benar Kyouya yang aku tahu. "Bagaimana? Kau tidak lupa kalau aku menyuruhmu untuk memeriksa keadaan bukan? Aku ingin memeriksamu, tetapi aku sibuk dengan skripsiku..."

"Sudah..." Aku mengelus kepala Kyouya dengan lembut. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Apakah aku harus memberitahu tentang penyakitku, atau aku tetap menyembunyikannya?"Aku tidak apa-apa kok..."

'Aku tidak ingin membuat seseorang menangis...'

'Aku hanya ingin melihat mereka tertawa dan tersenyum didepanku...'

'Lebih baik aku menanggung semuanya sendirian tanpa melibatkan mereka...'

"Uhuk... Uhuk..." Semakin hari, aku merasa semakin lemah. Padahal aku baru saja berjalan beberapa jam diluar dan penyakit ini sudah memaksaku untuk masuk kedalam dan memuntahkan semua isi perutku tentu saja beserta darah yang entah berapa banyak sudah kukeluarkan.

"Dino...?" Suara itu, kumohon jangan dia yang datang. Semua orang kecuali, Kyouya... "Kau tidak apa?"

"K-Kyouya?" Aku mencoba untuk menyembunyikan darah yang ada dimulutku. Nafasku masih terasa berat ketika itu. Tetapi, aku hanya tidak ingin Kyouya tau semua ini. "A-aku tidak apa... Ah, aku harus menangani pasien lain..." Aku segera membuka keran air untuk menghilangkan semua darah yang ada didalam wastafel itu. "Maaf Kyouya, aku pergi duluan..."

"Dino!"

'Setelah mendengar tentang penyakit yang menggerogoti tubuhku ini, aku sering mencoba untuk mengakhiri hidupku...'

'Aku berfikir untuk apa aku hidup lebih lama lagi jika pada akhirnya aku hanya akan hidup sebentar dan meninggalkan dunia ini begitu saja...'

'Tetapi entah ada sesuatu yang menghalangiku... Sesuatu yang bahkan tidak pernah aku ketahui sebelumnya.'

BRAK!

A. ku tersentak ketika mendengar suara pintu yang dibuka dengan kasar itu. Disana berdiri Kyouya yang sedang berdiri didepan pintu itu dengan ekspresi yang sangat marah.

"Kyouya...? Ada apa?" Aku menghampiri dan melihat kearah Kyouya. Tidak seperti biasanya Kyouya terlihat sangat marah saat itu..

"Apa maksud semua ini..." Dia melempar sebuah map cokelat yang berisi hasil tes kesehatanku. Aku ingat kalau kemarin aku mencarinya dimanapun dan tidak bisa menemukannya.. "Kau mengatakan kalau kau tidak apa-apa! Lalu ada apa dengan hasil test ini?"

"Aku..." Aku tidak bisa menatap matanya. Aku membohonginya karena aku tidak ingin melihatnya khawatir.. "Aku hanya tidak ingin kau sedih... Aku tidak ingin membuat semua orang sedih..."

"Kau fikir..." Aku melihat tubuhnya bergetar, entah karena marah atau menahan tangis. "Kau fikir aku akan senang melihatmu mati tanpa tahu apa yang membuatmu mati...?"

"Maaf..." Dengan menggunakan sebelah tangan, aku menarik kepala Kyouya dan menenggelamkannya didadaku. "Maaf Kyouya... Aku tidak akan menyembunyikan apapun darimu..."

'Saat itu aku menyadari sesuatu... Satu hal yang aku sadari adalah, walaupun aku mencoba untuk menyembunyikan sesuatu dari seseorang yang paling dekat denganmu, pada akhirnya kebohongan itu tidak akan bisa disembunyikan...'

'Aku sadar, kematian yang sia-sia bukanlah jawaban dari semua masalah ini. Dan aku harus tetap maju dan berjuang untuk hidup. Sampai tubuhku benar-benar tidak bisa bergerak, dan nafasku benar-benar tidak berhembus lagi.'

'Daripada aku terus terjebak dalam ketakutan, aku memutuskan untuk berbagi seluruh cerita kehidupanku dari hari ini hingga nanti aku tidak bisa lagi menulis.'

Aku menutup surat yang aku tulis untuk pertama kalinya itu. menatap jendela ruangan, diluar terlihat bunga sakura yang bermekaran kala itu. Walaupun waktuku tidak banyak, aku bertekad untuk mengabadikan semua moment yang aku lalui setelah ini, dan kuharap dengan semua cerita ini semua orang yang mengalami hal yang sama denganku bisa sedikit terobati dan tidak berfikiran pendek dan berjuang untuk bertahan hidup.

"Dino, kau tidak ingin pulang?" suara Kyouya membuyarkan lamunanku. Aku mengangguk dan berdiri menghampirinya. Surat itu, akan aku simpan sampai waktuku tiba, dan disaat itu... Kaulah orang yang pertama kali akan melihatnya...

~*~*oOo*~*~

Kirizaki : pendek? Silahkan salahkan sang author yang nekat bikin ini jadi multi chap!

Kozuka : tapi kok... jalan ceritanya aneh...

Kirizaki : katanya sih intinya Dino itu jadi seorang dokter, ga bisa disebut dokter sih lebih ke psikiater. Tapi suatu hari dia kena vonis mengidap kanker paru-paru stadium 3 dan hidupnya cman bakal bertahan 3 bulan lagi. Awalnya dia bener-bener depresi berat dan mikir klo dia udah g ada lagi tujuan hidup. Sampe dia lihat Kyouya, yang disini jadi temannya sesama dokter yang khawatir banget sama dia dan nyupport dia buat tetap berjuang hidup. Dan akhirnya, Dino mutusin buat berjuang hidup dan ngabadiin semua kisah yang menurut dia bisa jadi pelajaran bagi orang-orang yang berfikiran pendek dan dibuat dalam sebuah surat~

Kozuka : hoooo~~~ jadi chap. selanjutnya bakal nyeritain salah satu kisahnya ya?

Kirizaki : begitulah... Reader yang baca, kalian boleh milih salah satu dari pairing dibawah ini buat chapter selanjutnya ^^ si author bego udah bikin 3 pairing lain selain D18 silahkan dipilih~ Dan ingat, salah satu dari orang di pairing ini bakal mati =="

1. 8059

2. XS

3. 6927

Silahkan pilih ^^

Kozuka : jangan lupa riviw, kritik dan sarannya ya~~~~~ CIAOSUU MINNA!