Tittle : Bonded By Food

Pairing : ChangKyu, EunHae, dll (akan bertambah sesuai alur cerita)

Rate : T

Genre : BoysLove, Fantasy, Romance, Comedy

Lenght : Chapter

Summary : Changmin dan Kyuhyun selalu saja bertengkar. Hingga kemudian mereka meminum Love Me, air mineral ajaib yang membuat mereka terikat satu sama lain.

.

.

.

ENJOY IT!

.

.

.

"Apa gunanya memiliki tubuh setinggi 1.8 meter, kalau hanya bisa memasukkan bola dua kali dalam sepuluh menit?"

Kyuhyun yang hampir saja melemparkan bola basket yang kedua-puluh-lima kalinya sontak menahan gerakannya.

Dilihatnya seorang namja jangkung –yang tadi berkata sinis padanya– berdiri di pinggir lapangan.

"Yah! Apa menurutmu kau lebih baik dariku?!" balasnya ketus.

Namja itu menyeringai, sedikit lebar. "Yeah... aku memang lebih baik darimu!"

"Oh yeah?"

"Berikan bola itu padaku."

Dengan malas, Kyuhyun melempar bola berwarna oranye bergaris-garis hitam itu.

'Memangnya tubuh setinggi 1.9 meternya itu bisa membuatnya memasukkan bola dari jarak sejauh–'

Dug

Dug

Dug

Terlihat tangan lebar itu dengan lihai mendribble bola, sedikit membuat Kyuhyun terpana.

Satu lagi ketukan di tanah –dalam kasus ini lantai lapangan indoor– dan bola itu mendarat dengan sempurna di tengah-tengah ring. Dilempar dari jarak sepuluh meter.

'–itu...'

"See?"

Kyuhyun menyipitkan matanya tajam. "Cih. Menyebalkan. Eum, by the way, kau siapa? Bukan siswa disini, kan?"

"Ani. Aku siswa disini."

"Tapi kenapa aku tak pernah melihatmu?"

"Kau saja yang tidak pernah peduli dengan sekelilingmu!"

"Itu pasti karena kau bukan orang yang terkenal di sekolah!"

"Yah! Memangnya siapa yang tak mengenali kapten tim basket yang paling keren dan tampan ini?!"

"Tim... basket?"

"Ne! Aku kapten tim basket! Wae?!"

"Hah, pantas saja aku tidak kenal. Aku tak akan mau menonton permainan aneh yang dinamakan basket itu! Mana ada permainan yang pemainnya seperti jerapah afrika semua?!"

"MWOYA?! KAU CARI MASALAH DENGANKU, EOH?!"

"Ani. Aku tak mencari masalah denganmu! Kau yang mencari masalah denganku!"

"Memangnya siapa kau? Akupun tak pernah melihatmu di sekolah ini!"

Kyuhyun memutar bola matanya malas. "Aku? Kau tak mengenalku? Hahahaha... kudet(?) sekali kau!"

"Memangnya seterkenal apakah dirimu itu, hm?"

"Aku Cho Kyuhyun. Juara pertama olimpiade matematika tingkat nasional, pemegang juara umum di setiap tahunnya, dan– "

"–seorang pecundang."

"Mworago?"

"Aku benar, kan? Kau pecundang! Kuulangi sekali lagi. Pe-cun-dang!"

Kedua tangan Kyuhyun mengepal erat di kedua sisi tubuhnya. "Kau... menyebalkan!"

Dengan langkah menghentak, Kyuhyun keluar dari ruangan 'laknat' itu. Masih dengan muka merah padam.

"Heh... Bukannya kau yang menyebalkan?" cibir sang namja jangkung seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

.

.

.

"Kapten tim basket sekolah kita, siapa namanya?"

"Eh?" Henry yang tengah asyik menyantap sushi-nya, menoleh dengan cepat.

"Sejak kapan kau mulai peduli dengan sekitarmu, Kyu?!"

Kyuhyun memajukan bibir bawahnya. "Namja itu menyebalkan."

"Nugu?"

"Kapten tim basket itu! Dia benar-benar sok! Menyebalkan! Arrrgghh! Jerapah afrika bodoooooh!"

Henry mengangkat sebelah alisnya. "Ada apa dengan Changmin?"

"Changmin?" Kyuhyun membeo.

"Ne. Shim Changmin. Itu namanya."

"Kau... Awas saja kau, Shim Changmin..."

Henry meneguk ludahnya melihat aura hitam menguar dari tubuh Kyuhyun.

.

"Dia benar-benar menyebalkan."

"Eh? Nugu?"

"Berani sekali mengataiku jerapah afrika."

"Min?"

"Tingkahnya benar-benar sok. Belagu sekali. Mentang-mentang punya otak encer. Dia tidak tau apa, kalau otakku juga tak kalah encer?!"

"Yaa, Shim Changmin!"

"Melempar bola basket dari jarak dua meter saja tidak bisa. Benar-benar pecundang!"

Plak!

Changmin tersentak ketika pipi kanannya ditampar oleh Yunho, sunbae yang sudah ia anggap hyungnya sendiri.

"Sakit, hyung... Kenapa menamparku, sih?" tanya Changmin sambil memegangi pipinya yang terasa perih.

"Kau itu! Sedaritadi asyik bicara sendiri! Sekarang katakan padaku, siapa orang yang kau maksud itu?"

"Kalau tak salah ingat –sebenarnya sih, aku juga tak akan diuntungkan bila mengingatnya– namanya Cho... Kyu... Hyun? Ya, sepertinya itu namanya."

"Kyuhyun-ssi? Namja terpintar dalam matematika di sekolah kita itu?"

Changmin mengangkat bahunya acuh.

"Oke... Memangnya ada apa dengannya? Kau punya masalah?" tanya Yunho.

"Huuh... Awas saja kau, Cho Kyuhyun..."

Yunho mundur satu langkah, merasakan aura setan dari tubuh namsaengnya itu.

.

.

.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya kesal. Sejauh yang ia lihat, seluruh kursi di kantin telah terisi penuh.

"Sepertinya tidak ada kursi lagi..." ucapnya lemas.

"Hey! Disana!" pekik Henry ketika matanya melihat satu meja yang baru saja ditinggalkan pemakainya.

Dengan segera Henry menarik tangan Kyuhyun menuju tempat itu. Namun...

Bruk...

Kyuhyun melotot kaget melihat kursi yang akan ia tempati, diduduki oleh seorang namja yang kemarin baru saja ia masukkan ke dalam blacklist nya.

Shim Changmin.

"Yah! Apa-apaan kau?!" seru Kyuhyun.

"Ini tempat dudukku." jawab Changmin cuek.

"Tempat dudukmu kau bilang? Memangnya disini terdapat tulisan 'Milik Shim Changmin' begitu?!"

Changmin mengedikkan kedua bahunya. "Siapa cepat, dia yang dapat."

"Kau...!"

"Sudahlah, Kyu. Kita bisa makan di kelas atau di taman belakang. Kita pergi saja, yuk!" Henry menarik-narik tangan Kyuhyun. Sedikit merasa malu karena kini mereka menjadi pusat perhatian.

"Tidak bisa, Henry-ya! Kita yang lebih dulu sampai disini!" elak Kyuhyun, menatap Changmin dengan tajam.

"Kalian memang sampai lebih dahulu. Tapi aku yang duluan menempatinya!" Changmin balas menatap Kyuhyun tajam.

Hingga seolah-olah mereka saling melempar petir lewat tatapan mereka.

"Hey... hey... hey... what's going here?" Yoochun, salah seorang anggota tim basket, bertanya. Ditatapnya Changmin dan Kyuhyun bergantian.

"Dia ingin merebut tempatku, hyung." jawab Changmin tanpa melepas deathglarenya.

"Ne? Merebut katamu? Hey... siapa disini yang merebut?" ucap Kyuhyun sinis.

"Ah, jadi begitu masalahnya. Eung... Kyuhyun-ssi, kau dan temanmu bisa duduk disini." ujar Yoochun dengan senyum ramahnya.

"Mwo? Aku tak bisa menyerahkannya begitu saja pada pecundang ini, hyung!" seru Changmin, menunjuk muka Kyuhyun.

"Yah! Siapa yang kau sebut pecundang, jerapah afrika?!" Kyuhyun berkacak pinggang.

"Aku bukan jerapah afrika!"

"Aku juga bukan pecundang!"

"Bodoh!"

"Galah berjalan!"

"Payah!"

"Tiang jemuran jelek!"

"Yaaa! Hentikaaaan!" Yoochun terengah-engah setelah mengeluarkan teriakan 'frustasi'nya.

"Shim Changmin, kau ikut aku sekarang juga! Kita ada rapat untuk pertandingan basket besok lusa!"

Tanpa babibu, Yoochun segera menyeret Changmin darisana. Dan Kyuhyun pun tersenyum puas karenanya.

"Jja! Kita makan!"

.

.

.

"Ugh... Dia benar-benar membuat moodku hancur seketika!" umpat Changmin dalam hati. Kakinya menendang-nendang kerikil di depannya.

Namun kemudian seulas seringai muncul di bibirnya.

"Aku tau cara membuatmu jera, Cho Kyuhyun." tekatnya(?) –masih– dalam hati.

.

.Flashback.

.

"Gureom, rapat hari ini kita akhiri sampai disini. Annyeong jumuseyo, yeorobun!"

Yunho segera merenggangkan kedua tangannya yang terasa kaku. Ujung matanya menangkap sang namdongsaeng tengah menekurkan dagunya di atas meja dengan muka masam.

"Min, ada masalah, eoh?" tanya Yunho perhatian. Seluruh peserta rapat telah keluar ruangan, hingga tinggal mereka berdua.

Namun Changmin tetap diam. Yunho pun berinisiatif membuka percakapan. Siapa tau itu akan mengembalikan mood Changmin yang sepertinya -dan memang- sedang down.

"Ah, aku lupa kalau besok ada acara penyambutan kepala sekolah baru. Kau akan datang, kan, Min?"

Changmin menolehkan kepalanya. "Ne? Aku malah tidak tau tentang hal itu."

Yunho tersenyum melihat Changmin mulai tertarik. "Ne... Dan aku yakin disana akan ada banyak sekali makanan."

Kali ini Changmin menegakkan tubuhnya antusias. "Tak ada alasan untuk tidak datang, hyung!"

"Hahaha... tentu saja. Kajja, kita pulang! Hari sudah semakin gelap."

.

.Flashback End.

.

Selanjutnya Changmin terus berjalan sampai rumahnya dengan seringai bahagia(?) terpampang jelas di bibirnya. Tak menyadari bahwa Yunho mulai ngeri melihatnya.

.

.

.

Siang ini aula sekolah nampak ramai oleh para murid dan guru. Serangkaian huruf yang ditulis besar-besar membentuk kalimat 'SELAMAT DATANG, KEPALA SEKOLAH BARU!' terlihat jelas di dinding bagian depan.

Balon-balon, pita, juga confetti yang baru saja digunakan bertebaran dimana-mana. Acara memang telah selesai. Kini tibalah saatnya untuk makan siang.

Kyuhyun menatap bosan pada antrean panjang yang terbentuk untuk mengambil makanan. Ia malas jika harus turut serta dalam antrean panjang itu.

"Eung... Kyuhyun-ssi. I-ini ada kimchi untukmu." ujar seorang yeoja culun dengan rambut hitam panjangnya yang dikepang dua, seraya menyerahkan semangkuk kimchi. Kyuhyun sedikit terkejut. Namun diterimanya juga makanan itu, setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih. Yeoja itupun pergi dengan wajah gelisah. Dan Kyuhyun terlalu malas untuk memikirkannya.

'Hmm... Lumayan, daripada tidak makan siang.'

Dengan sedikit tak sabar, ia mulai menyendok kimchinya dan memasukkannya ke dalam mulut.

Namun kunyahanannya tiba-tiba melambat. Kimchi ini rasanya benar-benar...

"Huaaaaahh! Pedaaasss!"

Changmin tertawa puas melihat Kyuhyun yang kini tengah kebingungan mencari air minum. Pertunjukan ini sangat menarik baginya!

Kyuhyun berlari meninggalkan aula. Suasana yang ramai membuatnya semakin sulit mendapatkan air minum. Kantin tidak buka hari ini. Memangnya untuk apa orang-orang pergi ke kantin, kalau mereka bisa mendapatkan makanan gratis di aula sekolah?

Kyuhyun terus berlari hingga ia pun berhenti di sebuah kedai yang terletak di seberang sekolahnya. Kedai itu sudah hampir tutup. Hanya tersisa dua buah botol berisi air putih di atas meja. Segera saja Kyuhyun meraih botol itu dan meminumnya cepat.

"T-tuan! Chamkan! I-itu...!" sang penjual berusaha menghentikan Kyuhyun dengan tergagap. Tapi itu terlalu terlambat.

"Haaah... Segar...! Gamsahamnida, ahjussi. Berapa harganya?", tanya Kyuhyun setelah menghabiskan seluruh isi botol tersebut.

"S-sebenarnya i-itu..." sang penjual menggaruk belakang kepalanya dengan bingung.

"Ahjussi kenapa? Hmm... begini saja deh! Tinggal satu botol lagi, aku beli sekalian saja! Biar dagangan ahjussi habis! Ini uangnya! Annyeong, ahjussi!"

Setelah mengucapkannya –juga memberikan uang, Kyuhyun segera kembali ke sekolahnya, dengan sebotol air minum di tangannya.

"Huwaaa! Ampun, hyung! Aku tak akan mengulanginya lagi! Aku janji!"

Dilihatnya Changmin sedang berlari-lari menghindari kejaran Yunho. Kyuhyun yang kebetulan berdiri di dekat tikungan tempat parkir merasakan tangannya ditarik ke parkiran dan bersembunyi di balik dinding pembatas.

"Yah! Apa-apaan kau menarikku seperti- hmmph!"

Kyuhyun meronta ketika mulutnya dibekap oleh tangan lebar Changmin.

"Ssst! Diamlah! Kalau sampai hyungku tau aku ada disini, ku jamin kau tak akan selamat dariku!" ancam Changmin.

Tap! Tap! Tap!

Changmin tersenyum melihat Yunho berlari melewati tempatnya bersembunyi.

"Hmmpphh!" Kyuhyun kembali meronta. Changmin akhirnya melepaskan tangannya dari mulut Kyuhyun.

Kyuhyun segera menarik nafasnya dalam-dalam. Mengisi paru-parunya.

"Kau membuatku hampir mati kehabisan nafas, kau tau?" Kyuhyun mendelik kesal.

"Eh? Ada air minum!" menghiraukan ucapan Kyuhyun, Changmin merampas sebotol air mineral tadi dari tangan Kyuhyun.

"Yah! Itu milikku!"

Changmin meneguk air minum itu hingga tak bersisa. "Huaah... Gomawo, Kyuhyun-ah!"

"Ck. Menyebalkan!"

Changmin tertawa kecil melihat tingkah Kyuhyun. Matanya tertuju pada botol air mineral di tangannya.

"Love me? Nama yang aneh untuk sebuah merk air mineral." gumam Changmin.

Diputarnya botol itu hingga menampilkan sisi lain dari bagian informasi.

'Hanya tersedia di toko tertentu, dan hanya terdapat dua botol di setiap toko. Warning : Dua orang yang meminum masing-masing botol akan terikat satu sama lain.'

Kyuhyun beranjak. Kedua tangannya menepuk-nepuk pantatnya, membersihkannya dari kotoran.

"Aku mau pulang saja. Terima kasih telah membuat moodku hancur, Shim Changmin-ssi."

"Namja aneh." gumam Changmin setelah Kyuhyun pergi.

Changmin kembali menatap botol kosong di tangannya.

"Terikat satu sama lain? Aneh sekali. Tapi apa maksudnya?"

'Sudahlah, Shim Changmin. Abaikan saja. Pasti itu cuma iseng.' Changmin tersenyum menenangkan dirinya.

"Ya, benar. Pasti cuma iseng. Lagipula tidak terjadi apapun dengan diriku..."

Hmm... Benarkah tidak terjadi apapun padamu? Pada kalian?

.

To Be Continued~

.

Annyeong, yeorobun! JejeKyu kembali lagi dengan FF terbaru! ChangKyu couple lagi! Yeay! *tebar-angpao(?)* Judulnya juga keren : Bonded By Food = BBF XD #abaikan -_-

Kali ini JejeKyu mencoba bikin chapter fiction, dan ini sudah yang kedua kalinya. Yaah... akan menjadi chapter fiction kalo readerdeul berkenan mereview-minta-dilanjut sih... :D

Jadi, bagi readerdeul yang sedang ada di rumah, di mall *beli baju buat lebaran, mungkin*, di jalan, ataupun yang di rumah saudara *lagi pada mudik, kan, ya? JejeKyu sih mudik ke rumah nenek cuma 10-15 menit perjalan. Itupun sama sekali gak ada macet B) #curcol*...

REVIEW NE?!^^

.