Naruto Masashi Kisimoto
.
.
By Lazzyfa
.
.
Rated T (untuk saat ini)
.
.
Genre adventure., Drama., Romance
.
.
Pair : Sasuke Uchiha., Haruno Sakura and others
.
.
Italic Flashback
.
.
Inspirasi by Game Seal Online and others
.
.
Warning Typo bertebaran., OCC.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kirigakure
Desa Kiri 12.46pm
"ughh a-aku tau kauh pasti bisa nak, Okaa-san mo-hon jaga dirimu dan adikmu." lirih wanita tua yang bersimbah darah.
"Okaa-san bertahanlah aku akan membawa mu ke tabib, kumohon bertahanlah." jawab pemuda berambut hitam dengan menahan air matanya.
"tidak nak, dengarkan-lah Okaa-san pe-pergihlah ke selatan ketempat clan... ha-runo disanah kauh akan aman.. ugh Oka-san sangat menya-yangi kalian." dengan darah yang semakin banyak keluar akibat serangan panah dari musuh ia meninggalkan anak-anaknya.
"tidak kumohon hiks okaa-san hiks kembalilah." pecah sudah tangis pemuda itu dengan perasaan sedih kecewa karna tak bisa melindungi saat penyerangan musuh terjadi.
"tidakkkkk, Okaa-san hiks tidak tidak tidak kau tidak boleh me- hiks ninggalkan aku hiks." teriak adik dari pemuda itu sambil sesuggukkan melihat kaa-sannya yang telah menutup mata pergi meninggalkannya.
Gelap
Semua gelap
Kenapa menjadi gelap
Okaa-san...
Okaa-san...
Tidaakkkkkk
.
.
.
.
.
.
.
.
Gemstones
.
.
.
.
.
.
.
PERBATASAN KHARUS, WESTERN
FOREST OF HERKAUS 00.28PM
"suke."
"sasuke."
"hei, sasuke." Teriak seorang pemuda berambut pirang kepada temannya yang sepertinya mengalami mimpi buruk.
"tidakk Kaa-san...hah hah hah." dan akhirnya terbangunlah pemuda tampan itu dari mimpi buruknya.
"hoi, kau baik-baik saja? Kau mimpi buruk dengan memanggil oba-san sasuke." Sahut pemuda pirang itu sambil memberikan minum yang langsung di tolak. "ini minumlah!"
"tidak dobe."
"ckk, terserahlah."
"sial."geram sasuke karna kesal mengingat kembali masa lalunya yang ingin ia lupakan.
"sudahlah teme, lebih baik kau berendam di air terjun mungkin dengan berendam pikiranmu akan tenang." Timpal sahabat sasuke.
Ya memang di kawasan Hutan Herkaus masihlah terbilang Hutan paling besar dan luas dari hutan lainnya. Dihutan ini jugalah alamnya masih sangat asri. Entah mengapa Hutan ini tidak mati seperti hutan yang lain yang sudah terjamah oleh Black Magician.
"Hn." Sambil berdiri ia meng-iyakan tawaran dari sahabatnya.
"tapi jangan terlalu lama teme, kawasan ini belum aman sepenuhnya." Teriak Naruto.
"Hn, cerewet." Jawab sasuke datar.
"Cih, dasar teme aku kan hanya ingin mengingatkan saja." gumam naruto.
Walaupun Kawasan Herkaus ini belumlah terjamah oleh Black Magician tetaplah harus hati-hati karna hutan ini pasti banyak monster buas dengan level ya bisa dibilang medium. Walaupun kekuatan mereka berdua sangat kuat tetap saja harus waspada. Biasanya Monster-monster level Medium ini sangatlah licih, licik bersembunyi lalu menyerang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
SASUKE POV
Berendam disaat pikiran kacau memanglah yang terbaik,apalagi air yang sejuk langsung dari Air terjun itu sendiri.
"sial sial. Kenapa mimpi itu masih saja datang, ck ..." sambil menenggelamkan sebagian tubuhnya kedalam air terjun yang tentu saja dingin apalagi saat malam hari menjelang pagi.
"haahh sial aku tidak boleh larut dengan kesedihan ini ... -" ucap sasuke memejamkan mata dengan mengingat wajah kedua orangtuanya dan Anikinya dan yang paling ia sayangi bahkan rindu "-Dimana kau Cherry." Ya Cherry. Gadisnya, Kekasihnya, entah berada dimana terakhir bersama saat kekasihnya berkunjung kerumahnya sebelum tragedi 11tahun terjadi dimana kedua orangtuanya meninggal. perasaan yang selama ini sangat resah, khawatir, cemas akan keadaan kekasihnya yang entah dimana.
"Sial. Cherry Cherry Cherry..." gumam sasuke dengan terus menyebutkan nama kekasihnya berharap keajaiban muncul.
SASUKE POV END
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Normal Pov
"sialan, lama sekali sih teme ...-"
disaat menuggu sasuke, tiba tiba saja dari arah jam 2 terdapat pergerakan rumput-rumput liar.
"-huh siapa disana?." terdiam. Heran jika Monster pasti tidak mungkin dengan sengaja menggerakan rumput itu lalu menyerangku.
srekk sreekk
"Aku tau kau disana, keluarlah atau aku... " belum selesai ia bicara dua panah melesat ke arahnya dengan kecepatan tinggi.
Sreek
Sreek
Syuuutt
Tap
Tap
"siapa disana?" teriak Naruto.
"Magnum Arrow."
Syuutt
"sial cepat sekali. Shield." Dengan sekali ucap perisai melindungi tubuhnya dari serangan musuh.
Trangg
Trangg Tap Tap
"belum selesai, attack speed ...-" serang Naruto dengan kecepatan pedang yang sangat sangat cepat, ya kemampuannya dengan mengayunkan pedang sangatlah lihai seperti seorang Master Sword.
"rasakan ini ...- Radiant Sword!" kemampuan pedang dengan mengayunkanya secepat cahaya sehingga membuat lawan tidak tahu dimana pedang itu akan mengenainya.
Trang
Trang
Slepp
Dengan tak tentu arah ia mengarakan skill kearah semak-semak dimana datangnya arah panah itu.
Syuutt
Trring
Trring
Tentu saja ditangkis dengan mudah oleh Naruto karna sebelumnya ia menggunakan skill attack speed serangan yang sangat cepat dan juga ia sudah menganalisa akan arah dimana panah itu datang.
"cih, tidak mau keluar juga dia, hah sial dimana sasuke kenapa ia lama sekali." Gerutu Naruto masih sempatnya ia gerutu disaat-saat ia sedang melawan musuh. Tiba-tiba orang yang sedang dibicarakan muncul dibelakang.
"Hn, Dobe." Dengan menunjukan wajah tidak bersalahnya sasuke langsung maju kedepan berlari sambil mengeluarkan dual sword Sillincer lalu mengarahkannya ke semak-semak. Ya, dengan melesatnya dual sword milik sasuke, musuh dengan sigap melompat sangat lincah tapi tidak setanggap sasuke dengan kecepatannya sasuke maju lalu beradu one by one.
"cih menggagu saja!"
Trang
Trang
"Double Arrow." kemampuan anak panah yang sekali melesat langsung menjadi dua dengan mengalirkan chakra.
Yang benar saja ia mengarahkan anak panah dalam jangkauan dekat.
"Divine Guard." Ya dengan skill Divine Guard milik sasuke ia bertahan dari serangan musuh dan juga bisa menyerang musuh walau masih tetap bertahan dengan skill Divine Guard-nya.
"menyerahlah. Kau bukan lawanku."
"Cih, ampun sasuke."
"Katakan Siapa kau?" ancam sasuke dengan mengarahkan pedang sillincernya ke leher musuh yang sudah terlebih dahulu sasuke lumpuhkan.
"Aku ... ini aku Sai."
Heran, tentu saja yang ia ketahui sai ada di perbatasan kota timur. Untuk apa ia disini? Bingung? Tentu saja? kota timur sangatlah jauh dari sini bermil-mil jaraknya. Beda jika ia mempelajari skill terbang. Tapi mustahil hanya para Black Magician saja yang menguasainya.
"loh sai, apa itu benar kau sai?" Naruto mendekatkan wajahnya demi melihat dengan jelas wajah sai dari dekat. "jauhkan wajahmu dariku Naruto-bodoh!" Rishi sai yang langsung mendorong wajah Naruto sampai terjungkai kebelakang. Poor Naruto.
"cih sialan kau sai."
"Ini aku sasuke, asli sai temanmu. Aku bukanlah penyihir atau sebangsanya."
Ungkap sai karna melihat sasuke masih melihatnya dengan curiga.
"Hn. Bagaimana bisa kau ada disini sai?"
"Aku ke-."
"Ya benar bagaimana bisa kau disini sai, kota timur itu jaraknya jauh butuh 10 hari kau kesini. Apa lagi mencari kita berdua." terang naruto memotong ucapan sai.
"Cih, baka kau tidak berubah naruto-baka. Diamlah aku akan jelaskan, dan jangan memotong ku naruto-baka."
"Sialan kau sai."
"Aku kesini karna aku ingin mencari kalian, ada informasi terbaru dari akatsuki. Sebelumnya aku mendapat info ini dari orang-orang bar bahwa akatsuki akan memporak-porandakan kota utara, desa Michi, Clan Haruno. Dan terakhir aku mendapat kabarnya sekarang mereka sudah dekat mungkin bisa dibilang 2 atau 3 sebrang kota lagi akan sampai."
"Sial mereka mulai bertindak." geram sasuke.
"Jika kita sudah sampai dikota utara dan bertemu dengan akatsuki, belum tentu juga kita bisa menangkapnya dengan membiarkan hidup kan?." sela naruto.
"Hn, kau benar dobe. Lalu sai apa ada lagi yang kau ketahui?"
"Ya, aku tidak tau ini kabar buruk atau baik untukmu sasuke."
"Maksudmu?" tanya sasuke, entah mengapa hatinya mengatakan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Hah...- menghela nafas- dia ada disana sasuke."
Deg
"!" Ya dia yang disebutkan oleh sai pasti dia kekasihnya. 'Cherry' gumam sasuke.
"Lalu sai apa ada lagi?"
"Ya, bisa dikatakan kali ini sudah pasti kabar buruk untuk mu sasuke. Ini informasi terakhir, dia mendapat serangan dari black magician, lebih tepatnya Wakil boss dari black magician. Dan sekarang dia dirawat oleh Sanin Tsunade-sama." jelas sai.
"Sialan. Apa kau dapat dipercaya sai?" tanya sasuke yang masih ragu akan informasi sai.
"Ya, untuk informasi terakhir tadi aku mendapatnya langsung dari ketua anbu. Sebelumnya kau harus mentraktirku sasuke, karna aku menghabiskan uangku unutk informasi tadi. Dan sekarang aku sangat lapar sekali." ngeluh sai yang sedari tadi menjelaskan sambil menahan laparnya.
"Hei, hei sai tunggu dulu. Untuk apa mereka wakil boss black magician menyerang dia?. Dan siapa dia itu?."
"Naruto-baka dia yang ku maksud adalah kekasihnya sasuke yaitu sakura haruno. Sudah jelas? Dasar baka" memang untuk menjelaskan kepada naruto harus lebih rinci lagi mengingat otaknya kecil. Anehnya ia kuat setara dengan sasuke.
"Apa! Sakura-chan dalam bahaya, lalu sasuk- menoleh kesamping tapi yang di tuju tidak ada.
"-loh kemana dia? Lalu sai - menoleh ke depan dan sialnya sai meninggalkannya juga. "-sialan. Teman macam apa kalian, kenapa tidak ada yang mau menjelaskan semuanya. Dan kenapa meraka berdua meninggalkanku seenaknya saja."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sasuke aku tau kau butuh sendiri. Aku hanya ingin mengingatkan lebih baik jika kita bergegas ke kota utara setidaknya kita dapat menghalau mereka. Aku tau kau sedih akan informasi ini, jika kita bergegas kau bisa dapat bertemu dengannya lagi sasuke. Bukan kah kau sudah menunggu selama 12 tahun ini?."
Mengerti akan perkataan sai sasuke berkata dengab suara pelan"Hn. Kita akan pergi saat pagi." memang benar jika mereka bergegas mereka dapat menghalau akatsuki lebih tepatnya bertemu dengan "Cherry, aku merindukanmu bersabarlah kita akan bertemu sebentar lagi" gumam sasuke.
"Baiklah karna berangkat pagi hari, aku akan makan lalu beristirahat, kau juga jangan memaksakan diri sasuke, aku pergi"
Sahut sai lalu meninggalkan sasuke sendiri yang seblumnya mengatakan"cerewet sekali kau sai"
"Cih"
.
.
.
.
.
.
.
.
End? Or tbc
.
.
.
.
.
.
.
.
