Pandora Hearts © Mochizuki Jun

I Love you© Nanami 'Yuuki' Vessalius

Rated : T

Genre : Romance, Friendship

Warning! : OOC, Miss-Typo, GAJE, Hancur, kurang romantis, de el el

Enjoy!


Sharon duduk disebuah café sambil menikmati sebuah coklat panas. Matanya melihat hujan yang turun dengan lebat, dia mempererat kancing jaketnya karena cuaca hari ini memang begitu dingin. Matanya tetap tertuju kea rah jendela yang ada disampingnya. Matanya menangkap seorang pemuda yang sedang kedinginan diseberang jalan. Sharon segera mengambil payung yang dia bawa dan mendatangi pemuda itu.

"Hey tuan.. Apa kau tidak kedinginan? Ayo ikut denganku!" Ucap Sharon sambil memegangi payungnya yang agak lebar itu, sehingga pemuda itu tidak kehujanan.

"Terima kasih nona.., tapi saya disini saja" Jawab pemuda itu sopan. Karena tidak tega melihat pria itu kedinginan, Sharon menarik pria itu agar sepayung dengannya dan membawanya ke café tempat Sharon minum coklat hangat tadi. Sharon lalu meminta sebuah handuk hangat dan coklat panas kepada pelayan dan memberikannya kepada pemuda itu.

"Anda tidak perlu repot-repot begini nona" Kata Pria itu lalu meminum coklat panas yang dibelikan Sharon tadi. Sharon hanya tersenyum kecil.

"Aku yang tidak tega melihatmu kedinginan seperti itu" Jawab Sharon sambil mengeringkan rambut pemuda itu di café yang sepi itu dengan lembut.

"Kalau begitu..terima kasih.." Kata Pemuda itu. Sharon mengangguk pelan lalu duduk didepannya.

"Hei… Siapa namamu,tuan?"

"Namaku Xerxes Break.. Aku tinggal tidak jauh dari sini,Nona" Break meletakan handuk hangat yang ada dikepalanya di atas meja.

"Break ya.. Namaku Sharon Rainsworth! Salam kenal!" Sharon tersenyum manis dengan wajah yang sangat manis, membuat wajah Break agak merona merah, namun Break berusaha menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah itu.

"Ah..Hujannya berhenti.. Biar aku yang membayar semua ini,Nona" Kata Break sambil mengeluarkan dompetnya dari saku celanannya.

"Tidak perlu! Aku sudah membayar semuanya tadi saat Break mengganti baju diruang ganti"

"Um… Terima kasih Nona.."

"Ya sama-sama.. Semoga kita bisa bertemu lagi" Kata Sharon. Break lalu keluar dari café itu meninggal Sharon sendirian di café itu, ya meskipun masih ada pelayan café disana.

"Aku juga harus pulang, kalau tidak nenek akan memarahiku" Sharon melirik jam tangannya, sudah hampir pukul 6 sore. Sharon segera berjalan menuju kediamannya. Dia berharap bisa bertemu lagi dengan sosok Break yang baru saja ditemuinya.


Break POV

Aku memasuki rumah sederhanaku yang sepi, memang karena aku hanya tinggal sendirian disini, hanya bonekaku-Emily, yang setia menemaniku. Aku mengingat- ingat detik-detik bertemu dengan Sharon tadi, rasanya aku ingin sekali bertemu dengannya, sebenarnya dari marga namanya aku tau dia adalah Putri dari bangsawan Rainsworth, tidak mungkin seorang putri bangsawan terhormat bisa bergaul dengan rakyat jelata sepertiku.

'Baru pertama kali aku bertemu dengannya, aku sudah merasa deg-degan..' Pikirku lalu duduk dikursi tamu yang ada disamping pintu rumahku. Seandainya aku bukan seorang rakyat jelata mungkin saja aku bisa berkunjung kerumahnya setiap hari.

'Andai aku bisa mengulang kembali waktu..Aku ingin mengatakan perasaanku padanya.. Semoga kita bisa bertemu lagi, Sharon'


Sharon POV

Aku membuka pintu pagar kediaman Rainsworth dengan perlahan agar tidak menimbulkan bunyi. Lalu aku masuk lewat pintu belakang dan berjinjit agar tidak ada yang mendengar langkah kakiku dan membuka pintu kamarku. Aku selamat karena nenek tidak menghadangku dengan wajah marah karena keterlambatanku pulang, tapi aku yakin nenek tidak akan marah karena tau cuaca hari ini sedang buruk.

'Breakk…' Lagi-lagi mulutku menyebut namanya. Entah kenapa aku senang sekali saat bertemu dengannya, padahal seumur hidup aku belum pernah melihatnya. Sepertinya..Aku mulai jatuh cinta kepadanya, tapi nenekku pasti tidak setuju karena aku mencintai seorang rakyat jelata, nenekku pasti lebih memilih seorang bangsawan untukku.. Namun hatiku berkata lain, aku lebih menginginkan Break.. Andai saja aku bisa memutar balik waktu, aku sudah lari dari kota ini bersama Break.

"Sharon? Kau didalam?" Tiba-tiba terdengar suara nenek di luar kamarku. Aku segera duduk dengan manis dikasurku yang empuk. Pintu kamarku terbuka.

"Sharon…Apa kau sudah lama pulang?"Tanya Nenek dengan nada khawatir.

"Tidak..aku baru saja pulang,nek"

"Kalau begitu cepat mandi sana.. Nenek sudah menyiapkan air hangat untukmu" Aku menggangguk pelan. Nenek segera keluar dari kamarku dan menutup pintu kamarku.

'Break.. semoga kita bisa bertemu lagi' ucapku pelan.


Normal POV

Paginya, Sharon pergi ke café itu lagi. Mungkin saja Break ada disana lagi, tapi ternyata dugaan Sharon salah, Break tidak pernah ada disana lagi selama 5 hari ini. Padahal Sharon sangat ingin mengatakan satu hal yang sangat penting sebelum terlambat. Akhirnya Sharon memutuskan untuk bertanya kepada penduduk disana.

"Permisi.. Apa kau mengenal seseorang bernama Xerxes Break?" Tanya Sharon kepada seorang pemuda dengan rambut raven dan bermata emas.

"Oh Break! Nona belok kiri, lalu terus sampai melihat pohon sakura, lalu belok kanan, belok kiri, belok kiri lagi dan akhirnya nanti nona akan melihat sebuah pohon apel, disebelah kiri pohon itu adalah rumah Break" Pria itu menjelaskan, namun Sharon pusing karena harus mendengarkan perkataan pria itu yang berbelit-belit. Akhirnya mau tidak mau Pria itu mengantar Sharon kerumah Break karena dengan ancaman Sharon.

"Ini sudah sampai.." Kata Pria itu dengan wajah agak takut.

"Terimakasih!" Ucap Sharon lalu menundukan kepalanya, pria itu mengetuk pintu rumah Break. Pintu rumahnya terbuka.

"Ah.. ada apa Gil?" Tanya Break. Tapi Break langsung diam saat melihat Sharon ada dibelakang pria bernama Gilbert itu.

"No..nona Sharon?" Kaget Break. Sharon tersenyum kecil, namun sebenarnya itu bukan senyuman, melainkan tangisan hati Sharon.

"Break.. aku mau bicara" Kata Sharon. Break mempersilahkan Sharon masuk dan Gilbert dengan cepat segera pulang karena takut dipukuli Sharon dengan harisennya.

"Ada apa nona?" Tanya Break sambil menutup pintu rumahnya.

"Begini..maukah kau berjalan denganku hari ini saja.." Kata Sharon sambil menundukan kepalanya. Wajahnya agak memerah padam.

"Ta..Tapi nona.. kita tidak sederajat.. Nona adalah putri dari bangsawan terhormat..sedangkan saya hanyalah seorang rakyat jelata.." Kata Break. Sharon menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak peduli.. Aku mohon Break..hari ini saja.." Sharon memohon dengan wajah memelas, Break tidak tega melihat Sharon begitu, akhirnya dia mau berjalan-jalan dengan Sharon hari ini. Sharon menyuruhnya memakai pakaian bangsawan agar tidak menarik perhatian. Break menolak, namun Sharon sudah siap dengan harisen ditangannya sehingga Break tidak dapat menolak lagi. Padahal Sharon hanya ingin memegang harisennya saja.

.

.

.

.


TBC


Nanami : Selesai sudah chapter 1… gk kerasa ya? Ah maklum..itu kebiasaan saya.. baru sekali bikin pairing Sharon X Break nih! Chapter 2 insya allah nanti..karena ada fict lain yang mau saya kerjakan..hohohooo

Review Please.!