" The Best For You, Hyung" Chapt. 1
Author by : Ruly
Genre : Brother, and family
Cast.
Cho Kyuhyun as Park Kyuhyun ( Dongsaeng )
Leeteuk as Park Jung Soo ( Hyung )
Kwon Sang Woo as Park Sang Woo ( Appa )
Kim Tae Hee as eomma
Yunho
Park Kyuhyun
Park Kyuhyun adalah namaku. Aku memiliki seorang hyung bernama Park Jung Soo. Aku begitu menyayangi hyungku, walaupun di depannya aku selalu bersikap dingin, dan acuh. Bahkan aku sering kali membuatnya sakii hati dengan setiap perkataanku. Dulu aku tidak pernah bersikap seperti itu kepadanya. Tetapi, ketika eomma dan appa sering kali memperhatikannya lebih daripada diriku. Akupun mulai menutup hatiku dan menyembunyikan rasa sayangku darinya.
Appa dan eomma begitu menyayangi Jung Soo hyung. Yah…, karena Jung Soo hyung tidak seperti diriku. Karena Jung Soo hyung memiliki penyakit gagal Ginjal dan juga Jantung. Walaupun salah satu ginjalnya sudah di Operasi dengan memberikan salah satu Ginjal ku kepadanya. Tetapi, kenyataannya salah satu Ginjal yang dimilikinya kini tidak dapat berfungsi lebih baik lagi.
Jung Soo hyung beberapa kali jatuh pingsan karena kelelahan, bahkan juga Drop jika ia banyak berpikir. Itulah yang membuat kedua orangtua ku bahkan tidak pernah memperhatikanku lagi. Aku selalu cemburu kepada hyung ku sendiri. Hati ini sangat sakit setiap kali melihat appa dan eomma menangis karenanya.
Appa dan eomma bahkan tidak mengetahui bahwa aku juga memiliki penyakit ganas yang menggerogoti ku. Aku sengaja diam dan menyembunyikannya dari mereka semua. Karena menurutku juga tidak ada gunanya jika mereka tahu penyakitku. Jika penyakitku kambuh saat berada di rumah, yang aku lakukan segera masuk ke dalam kamar mandi, dan memutar kran air, agar tidak ada yang mengetahui bahwa penyakitku sedang kambuh.
Hari ini, Jung Soo hyung kembali masuk Rumah Sakit. Karena, ia kelelahan setelah menyelesaikan Tesis Sekolah nya kemarin. Dan hal yang paling benci ku dengar dari kedua orangtua ku adalah mereka selalu memintaku untuk menolong Jung Soo hyung.
" Kyu~ah…, hyung mu sakit lagi. Eomma tidak tahu bagaimana caranya agar hyung mu sembuh dari penyakitnya", eomma menangis di depanku.
" Apa maksud eomma…, eomma ingin aku kembali mendonorkan Ginjal ku untuk Jung Soo hyung?", tanyaku telak.
" Bu…bukan seperti itu Kyu. Eomma tidak bermaksud untuk memintamu mendonorkan Ginjal mu untuk Jung Soo", sahut eomma berbohong kepadaku.
" Kamu jangan berpikiran buruk pada eomma mu Kyu",sahut appa membela eomma di depanku
" Sudahlah appa…eomma…, aku tahu maksud kalian berdua. Karena kalian selalu membicarakkan kepadaku. Meskipun kalian berbohong, tapi itulah maksud kalian yang sebenarnya", jawabku kesal dan menatap tajam kedua orangtua ku.
Apa mereka selalu mementingkan Jung Soo hyung daripada diriku?, kenapa aku selalu di nomor dua kan?, apakah aku bukan anak kandung mereka, hingga mereka berbuat seperti itu kepadaku?.
" Chagi…kamu salah. Kami selalu membicarakannya denganmu karena kami ingin minta pendapatmu saja", sahut eomma
" Pendapat?...HAH!, aku tidak percaya", batinku menggerutu
" Chagi…", appa merangkul pundakku, tetapi aku menepisnya karena aku marah padanya.
Aku pergi meninggalkan kedua orangtua ku yang masih setia menunggu Jung Soo hyung sadar di Rumah Sakit. Aku melangkahkan kakiku dengan cepat, agar aku segera pergi dari mereka. Aku berhenti ketika aku berada di Taman Rumah Sakit. Aku duduk di sebuah kursi panjang dan menatap pemandangan indah di depanku. Aku bersandar di kursi panjang ini, ingin rasanya aku pergi jauh dari Seoul. Tetapi aku tidak bisa, karena aku sangat menyayangi keluargaku.
" Kyuhyun…", aku menoleh ketika ada seseorang yang memanggilku.
Ia tersenyum manis kepadaku, kemudian ia duduk disebelahku serta menyodorkanku segelas Kopi hangat.
" Gumawo hyung", ucapku kepadanya
" Kamu sepertinya sedang ada masalah", ujarnya
Yunho hyung adalah salah satu Dokter di Rumah Sakit ini, dan ia sangat mengenalku karena aku adalah pasiennya. Appa, eomma dan Jung Soo hyung tidak mengenal Yunho hyung karena Yunho hyung bekerja tetap di Rumah Sakit Kyunghee, sedangkan di Rumah Sakit ini, Yunho hyung bekerja menangani pasien yang lain dan hanya bekerja jika ada jadwalnya saja.
" Hyung sedang tugas disini?', tanyaku mengalihkan pertanyaannya
" Eoh, tapi hanya sebentar saja. Kamu tahu sendirikan, kalau di Rumah Sakit ini hyung hanya bekerja sementara saja", jawabnya dan ia meminum Kopi yang dipegangnya
" Eoh…arasseoyo", jawabku dan mengalihkan pandanganku ke depan
" Kamu belum menjawab pertanyaanku, Kyu", ujarnya yang membuatku kemudian beralih kepadanya.
" Aniyo hyung, tidak ada apa-apa kok", ujarku berbohong
" Owh, aku pikir kamu sedang ada masalah. O iya, jangan lupa besok jadwalmu Kemoterapi", ujarnya mengingatkanku.
" Nee"
" Besok hyung tunggu di Kyunghee", ujarnya lagi
" Nee…, o iya hyung…aku ingin bertanya padamu"
" Tanya apa?", tanyanya kemudian meletakkan Kopi yang ia pegang di sisi kirinya
" Apakah aku bisa disembuhkan?", tanyaku
"…", lagi-lagi Yunho hyung diam setiap kali aku bertanya seperti itu.
" Hyung pergi dulu Kyu…, karena hyung harus segera ke Rumah Sakit Kyunghee", ujarnya kemudian beranjak dan membawa Kopi miliknya.
" Arasseo…hyung", sahutku lesu.
Iapun kemudian pergi meninggalkanku seorang diri. Aku tahu kenapa ia selalu diam, mungkin karena sel kankerku sangat ganas, sehingga untuk memprediksikan kesembuhanku ataupun kematianku, ia tidak bisa mengatakannya.
Aku menatap kepergian Yunho hyung dari balik punggungnya, setelah aku tidak melihatnya lagi. Aku kembali mengalihkan pandanganku ke depan. Gedung-gedung menjulang tinggi, rumah-rumah bersusun sangat rapat, bahkan dari sini aku dapat melihat bukit-bukit yang begitu indah terlihat dari jauh, serta lautan yang airnya berwarna biru aku selalu berpikir, apakah aku dapat melihat keindahan alam ini lebih lama lagi?.
30 menit kemudian
Aku sudah cukup lama duduk di kursi ini, hingga Kopi yang diberikan oleh Yunho hyung tadi menjadi dingin bahkan tidak sempat kusentuh sedikitpun. Aku beranjak dari Kursi ini, untuk kembali ke dalam Rumah Sakit untuk melihat kondisi Jung Soo hyung. Aku melewati banyak sekali pasien, pengunjung serta Dokter bahkan perawat yang melintas melewatiku. Aku berdiri di depan sebuah Elevator, menunggu hingga pintu Elevator ini terbuka. Aku mencium wangi farfum yang sangat khas. Nde…, aku tahu siapa pemilik wangi farfum ini.
Aku menoleh ke kanan, dan melihat sosok namja yang merupakan sahabat karib Jung Soo hyung. Ia bergegas menghampiriku.
" Bagaimana keadaan Jung Soo, Kyu?", tanyanya
" Molla, hyung. Sebaiknya kita temui saja sama-sama", ajakku
" Eoh…" , sahutnya
Ketika pintu Elevator terbuka, kami pun masuk bersama. Namja yang berdiri di sebelahku ini adalah Kangin hyung. Ia merupakan sahabat karib Jung Soo hyung.
" Kyu…, kenapa kamu kelihatan lebih kurusan?", tanyanya yang ternyata ia menyadari perubahan berat badanku
" Owh, mungkin karena aku diet hyung. Hahahaha…", sahutku berbohong
" Ah…yang benar?, kamu kurus tidak seperti kelihatan orang yang sedang diet", jawabnya
" Hyung sama saja seperti orang lain yang juga selalu mengatakanku seperti itu, padahal ini adalah hasil dari diet ku, hyung", sahutku tetap berbohong
" Owh… tapi kenapa kamu harus diet, Kyu?, bukankah kamu juga tidak terlalu gemuk dulu. Kamu masih dalam kondisi berat badan yang wajar-wajar saja kok"
" Aku Cuma ingin diet saja, hyung", ucapku tetap berdalih dengan kebohongan seperti ini.
Ting…
Pintu Elevator terbuka, akupun kemudian segera mengajaknya menemui Jung Soo hyung.
" Kajja, hyung", ajakku
" Eoh…"
Kami berjalan menuju kamar inap Jung Soo hyung dan masih mengobrol, tetapi aku mengalihkan obrolannya dengan aktifitas Kangin hyung di Sekolah. Kangin hyung dan Jung Soo hyung berbeda kelas, meskipun Kangin hyung adalah adik kelas Jung Soo hyung, tetapi mereka berdua sangat akrab.
Setibanya di depan kamar inap Jung Soo hyung, aku pun membuka knop into, aku melihat appa dan eomma mengobrol dengan Jung Soo hyung. Aku cukup senang melihatnya.
" Syukurlah, hyung sudah sadar", batinku
" Kyu…Kangin…kajja masuklah", Jung Soo hyung berkata pada kami.
Kangin hyung berjalan di depanku, sedangkan aku sengaja berjalan di belakangnya. Eomma dan appa menatapku, tersirat rasa menyesal mereka ketika menatapku. Aku sengaja mengambil posisi duduk di Sofa Rumah Sakit ini, dan hanya diam seperti biasanya.
Jung Soo hyung terlihat sangat asik berbicara dengan Kangin hyung. Aku berpura-pura tidak peduli padanya, dan asik pada PSP yang selalu ku bawa kemana-mana. Aku mendengar obrolan mereka bersama appa dan eomma.
" Hyung…, aku tadi sempat khawatir padamu hyung", Kangin hyung berkata pada Jung Soo hyung
" Kamu tidak perlu khawatir padaku. Aku baik-baik saja kok"
" Baik-baik bagaimana?, kamu semalam pingsan dan baru sadar 30 menit yang lalu, kamu bilang itu baik-baik saja!", eomma selalu seperti itu jika Jung Soo hyung pingsan.
" Jika aku yang berada dalam posisi Jung Soo hyung, apakah eomma juga akan memperhatikanku seperti itu?", batinku.
" Eomma selalu saja seperti itu, aku ini sangat kuat eomma. Aku semalam hanya kelelahan saja"
" Jung Soo~ah.., eomma mu itu sangat mencemaskanmu. Bagaimana bisa kamu berkata hanya kelelahan saja?, bahkan Dokter saja memintamu agar tidak terlalu berpikir berat dan terlalu lelah, tetapi kamunya saja yang bandel"
" Hyung sebaiknya banyak istirahat saja"
" Ara…, tetapi aku benar-benar tidak apa-apa. Kalian tidak perlu cemas padaku. Appa dan eomma juga jangan selalu memperhatikanku, Kyuhyun juga perlu perhatian dari appa dan eomma"
" Aku tidak perlu di cemaskan hyung. Karena aku tidak seperti dirimu yang lemah", sahutku ketus. Aku tahu Jung Soo hyung pasti sakit hati karenaku, tetapi ia selalu menutupinya dariku.
" Kenapa kamu bicara seperti itu pada hyungmu, Kyu!", appa membentakku
" Bukankah itu kenyataannya?, sudahlah appa…eomma kalian tidak perlu mengurusku. Urus saja Jung Soo hyung hingga sembuh", sahutku kemudian beranjak dari kursi dan membawa PSP ku pergi meninggalkan kamar inapnya.
" KYUHYUN!", appa memanggilku dengan nada kesal, tetapi aku tetap acuh dan tidak memperdulikan mereka.
Aku segera pergi meninggalkan Rumah Sakit Kangnam dimana Jung Soo hyung dirawat saat ini. Aku sengaja mengendarai Mobilku dan pergi menuju Rumah Sakit Kyunghee. Perjalanan yang kutempuh hingga tiba di Rumah Sakit Kyunghee cukup jauh. Ponselku selalu berdering, dan lebih dari 10 kali Jung Soo hyung menghubungiku. Hingga akhirnya ia mengirim pesan padaku.
Aku memarkirkan kendaraanku di tepi jalan untuk membaca pesan yang masuk darinya.
" Dongsaeng~ah…, hyung tahu kamu kesal pada hyung yang penyakitan ini. Hyung juga tahu, kamu cemburu pada hyung. Tetapi itu bukanlah kemauan hyung, saeng. Hyung juga tidak ingin sakit-sakitan seperti ini. Hyung juga tidak ingin lemah seperti yang kamu katakan pada hyung. Appa dan eomma memang terlalu berlebihan memperhatikan hyung, tetapi appa dan eomma juga selalu memperhatikanmu saeng. Tetapi perhatian mereka selalu tersita karena hyung. Mianhe saeng, hyung tidak pernah bermaksud untuk merebut perhatian appa dan eomma darimu" mataku terasa panas ketika membaca pesan dari Jung Soo hyung. Aku tahu aku keterlaluan padanya. Tetapi, aku sengaja melakukan ini, karena aku tidak ingin dianggap cengeng jika menangis di depannya dan selalu mengkhawatirkan kesehatannya.
" Hyung…, aku tidak pernah marah kepadamu. Bahkan aku sama sekali tidak pernah membencimu hyung. Mian…, karena perkataanku selalu menyakitimu. Mian…, karena aku selalu bersikap dingin dan ketus kepadamu. Mian hyung…,apa hyung tahu?, bahwa sebenarnya aku lebih lemah darimu?, aku selalu bangga memiliki hyung yang kuat sepertimu hyung, bahkan disaat hyung mengalami rasa sakit karena Ginjal atau Jantung hyung kambuh, tetapi hyung masih tetap tersenyum. Sedangkan aku…aku selalu menangis hyung jika Kanker Otak ini menyerangku. Aku selalu kalah melawannya", aku berbicara sendiri dan masih menatap pesan itu.
Air mata ini tak kuasa ku bendung, hingga aku menangis dalam kesendirianku. Aku menangis bukan hanya karena Jung Soo hyung, tetapi melainkan juga karena penyakitku kambuh lagi. Disaat darurat seperti ini, yang aku hubungi adalah Yunho hyung. Aku segera mencari nomornnya di kontak Telepon, aku memegangi kepalaku dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri ku masih memegang ponsel dan terus menghubungi Yunho hyung.
" Yeobseyo…", syukurlah Yunho hyung segera menjawab teleponku
" Hyung…to…tolong aku…"
" Kamu kenapa Kyu?, penyakitmu kambuh lagi?"
" N..nde..., jebbal…hyung…tolong…aku", jawabku yang sudah tidak tahan dengan rasa sakit ini.
" Kamu dimana?, hyung akan segera menemuimu"
" A…aku…ak…", ponsel yang kupegang jatuh dari tanganku. Aku ingin meraihnya kembali, tapi aku tidak sanggup. Rasa sakit ini mengalahkan semua kekuatan yng kumiliki. Hingga, secara perlahan-lahan pandanganku kabur dan semuapun dengan seketika menjadi gelap.
OoO
Aku tahu, Kyuhyun pasti sangat membenciku, walau pun aku bukanlah saudara kandungnya, aku dan Kyuhyun berbeda eomma. Tetapi, Kyuhyun sama sekali tidak tahu bahwa aku bukanlah saudara kandungnya. Sewaktu aku berumur 4 tahun, yang ku ingat ada seorang imo datang menemui appa dan eomma.
~ Flashback ~
" Gyu Rie…, ada apa kamu kemari?", Tanya appa
Aku mendengar pembicaraan appa, karena saat itu aku bermain Mobil-mobilan di ruang tamu bersama eomma dan appa. Aku menatap imo itu yang sedang menggendong seorang bayi. Saat itu aku tidak tahu, kenapa imo tersebut menangis saat berbicara pada appa juga eomma.
Eomma dan appa berdiri , lalu mempersilahkan imo itu untuk duduk, namun ia menolaknya.
" Duduklah dulu…" ujar eomma
" Tidak perlu…, aku kemari hanya ingin menyerahkan anak kita untuk di rawat olehmu sebagai appanya"
" Mwo?, anak?", appa dan eomma terlihat sangat terkejut saat itu
" Nde…, anak yang ku gendong ini, adalah anak kita. Bukankah kamu memintaku untuk melahirkan seorang anak untukmu"
" Ap…apa maksudnya ini, yeoboe?", Tanya eomma
" Apa kalian lupa?, 10 bulan yang lalu, kalian datang menemuiku…, kalian memintaku untuk melahirkan seorang anak untuk kalian…, tetapi…bukannya kalian datang untuk memberiku biaya selama aku mengandung anak kalian, kalian justru pergi tanpa memberi kabar. Apa kalian tidak memikirkan perasaanku?, kenapa kalian membiarkanku untuk menjalani hidup nista seperti ini hanya seorang diri, dimana tanggung jawab kalian!",
Aku melihat eomma terduduk lemas, sedangkan appa…, appa menyeka air matanya. Aku tidak mengerti ada apa sebenarnya saat itu.
" Mianhe…, saat itu kami harus segera pergi dari Itaewon karena pekerjaan yang memaksaku harus pindah dan membawa anak serta istriku",
" Huh!, aku tidak yakin untuk mempercayai alasanmu PARK SANG WOO. Tapi…, aku tidak ingin merawat anak ini lagi, sudah cukup aku menderita karena anak ini. Aku kemari hanya ingin kamu dan istri mu menjaga anak ini"
Imo itu memberikan bayi tersebut kepada appa, dan ia juga memberikan sepucuk surat pada appa, lalu appa menyambutnya.
" Surat ini, tolong kalian berikan pada anak ku saat ia berumur 17 tahun"
~ Flashback End ~
Aku tidak tahu apa isi surat itu sebenarnya, karena hingga saat ini baik appa mau pun eomma masih belum memberikan surat itu pada Kyuhyun, karena umur Kyuhyun baru 14 tahun. Ia masih sangat kecil menurutku, dan aku sangat mengerti emosinya.
" Jung Soo~ah, kenapa kamu melamun?", lamunanku buyar ketika Kangin melambaikan tangannya di depan wajahku dan bertanya padaku.
" Ah…aniyo", sahutku dan membalasnya dengan senyuman.
OoO
Saat aku mendengar Kyuhyun menghubungiku dan suaranya terdengar terputus-putus , aku segera mencari lokasi keberadaannya melalui GPS, dan syukurlah aku berhasil menemukan keberadaannya. Aku segera menghampiri Mobil yang di kemudikannya, kemudian aku membuka pintu Mobil dan segera menggendong tubuhnya.
Aku memasukkan Kyuhyun ke dalam Mobil, dan aku segera mengemudikannya menuju Rumah Sakit Kwanghee.
" Bertahanlah Kyu…, kita akan segera tiba di Rumah Sakit", aku berbicara pada dirinya yang tidak sadarkan diri dan duduk d sebelahku.
Sepanjang perjalanan, benakku selalu bertanya…, apakah keluarganya sama sekali tidak ada satu pun yang mengetahui bahwa Kyuhyun menderita Kanker Otak, dan kenapa Kyuhyun sama sekali menolak untuk memberitahukan kebenaran ini pada keluarganya?.
OoO
Saat ini kedua orangtua Kyuhyun dan Jung Soo, duduk di taman Rumah Sakit, sedangkan Jung Soo masih berada dalam kamar inapnya bersama Kangin.
" Yeoboe…, kenapa aku merasa kita sangat keterlaluan pada Kyuhyun?, aku tahu, yeoboe sama sekali tidak mencintai eomma kandungnya, tetapi kita sangat berhutang budi pada Kyuhyun juga pada Gyu Rie. Jika Gyu Rie tidak mengabulkan keinginan kita, mungkin saat ini kita sudah tidak bisa lagi melihat anak kita Jung Soo hidup hingga saat ini"
" Nde, kamu benar chagi. Tapi…, kita juga selalu memberikan perhatian pada Kyuhyun, dan kita merawatnya dengan baik bukan?, sama seperti kita membesarkan Jung Soo"
" Eoh…hanya saja aku merasa…"
" Sudahlah, tidak perlu dibahas lagi pemikiran seperti itu"
OoO
RS. Kwanghee
Kini Yunho telah tiba di RS. Kwanghee, ia segera membuka pintu Mobil dan meraih tubuh Kyuhyun kemudian menggendongnya. Beberapa perawat yang melihat Yunho segera bertindak. Mereka membantu Yunho dan meletakkan Kyuhyun di atas tandu. Lalu mereka segera melarikan Kyuhyun ke ruang UGD.
Saat berada di ruang UGD, Yunho segera memeriksa kondisi Kyuhyun. Yunho menyadari bahwa kondisi Kyuhyun semakin buruk, sel kanker nya kini menyebar sangat cepat. Yunho sangat takut, jika Kyuhyun tidak dapat bertahan dalam waktu 4 bulan. Yunho bingung, apakah ia harus mengatakannya pada Kyuhyun?
3 jam kemudian
Kelopak mata Kyuhyun bergerak, dan perlahan-lahan ia membuka kedua matanya. Ia mengerjapkan pandangannya hingga menjadi jelas. Ia tahu bahwa kini dirinya berada di ruang UGD seperti biasanya jika ia pingsan dan tempat inilah yang menjadi singgahan pertamanya di RS.
Saat Kyuhyun menerawangkan pandangannya, ia melihat Yunho terlelap di tepi kasurnya. Kyuhyun cukup merasa bingung, karena biasanya Yunho disibukkan dengan aktifitasnya memeriksa pasiennya.
Kyuhyun membangunkan Yunho dengan menepuk lengan Yunho pelan, hingga Yunho pun akhirnya terbangun. Yunho cukup bahagia ketika ia melihat Kyuhyun telah sadar.
" Syukurlah, Kyu. Kamu sudah sadar"
" Hyung…, bagaimana keadaanku?", Tanya Kyuhyun yang langsung menanyakan tentang kondisi kesehatannya yang sebenarnya pada Yunho
Yunho terlihat bingung untuk mengatakan pada Kyuhyun. Namun, Kyuhyun terus mendesak Yunho dengan pertanyaannya.
" Hyung…, ku mohon jangan pernah menyembunyikan sesuatu dariku. Bagaimana kondisiku yang sebenarnya?"
" Kyu…"
" Hyung…, kenapa hyung tidak pernah mengatakannya padaku?, aku mohon hyung, jujurlah padaku", pinta Kyuhyun memohon. Yunho menghela nafas beratnya, dan ia pun kemudian mengatakan yang sebenarnya pada Kyuhyun.
" Kyu…mian jika aku mengatakannya padamu, sebenarnya aku berat untuk mengatakannya. Tetapi…, walau bagaimana pun juga kamu tetap harus mengetahuinya. Setelah aku memeriksa keadaanmu, sel kanker sudah menyebar, Kyu. meskipun harus melakukan operasi, aku khawatir jika kamu tidak bisa bertahan. Karena keberhasilan operasinya hanya 5%"
Kyuhyun mengetahui dari sebelum Yunho mengatakan kebenaran ini padanya, karena ia yang sangat mengenal tubuhnya.
" Aku tahu hyung…, dan aku sudah menduganya. Hyung tidak perlu mencemaskanku, walau bagaimana pun juga usaha hyung membantuku, aku tetap akan mati juga kan hyung?, dan…sebelum aku pergi, maukah hyung membantuku sekali lagi?", Tanya Kyuhyun
" Kyu…, kamu tidak boleh berkata seperti itu. Paling tidak, kamu harus memiliki semangat untuk hidupmu, Kyu"
" Aku lelah hyung…, aku sudah sangat lelah dengan penyakit ini. Hyung…, ku mohon…bantulah aku untuk terakhir kalinya", pinta Kyuhyun memelas padanya
" Kyu…", Yunho menatap sedih pada Kyuhyun.
" Jangan menatapku dengan tatapan sedih seperti itu hyung. Aku tidak suka melihatnya",
Yunho menghela nafas beratnya, dan ia pun mencoba untuk tersenyum pada Kyuhyun, serta ia mau memenuhi permintaan Kyuhyun.
" Nee, aku akan membantumu, Kyu"
" Gumawo hyung…, aku senang hyung mau membantuku"
" Apa yang harus hyung lakukan untukmu, saeng?", Tanya Yunho
" Maukah hyung membawaku pergi dari Seoul?", Tanya Kyuhyun
" Mwo?, wae?", Tanya Yunho bingung
" Karena, aku tidak ingin, jika aku berada di Seoul, keluargaku mencemaskanku. Aku sayang orangtua ku hyung, dan juga Jung Soo hyung. Aku tidak ingin menambah beban berat pada appa dan eomma. Sudah cukup Jung Soo hyung yang harus mereka urus karena penyakitnya, dan aku tidak ingin jika mereka juga harus terbebani karenaku. Aku ingin pergi jauh dari Seoul, dan aku ingin hyung membantuku untuk bersandiwara",
Yunho merasa miris saat mendengar pernyataan dari Kyuhyun, dan ia tidak menyangka bahwa Kyuhyun juga memiliki seorang hyung yang memiliki penyakit.
" Hyung akan membantumu, Kyu", sahut Yunho
" Gumapseumnida hyung, mian jika aku harus merepotkanmu", ujar Kyuhyun dan menundukkan wajahnya
" Gwencana, Kyu. Aku senang jika bisa membantumu"
TBC
