"Love Two World"

Member SUPER JUNIOR © Milik diri mereka sendiri, orang tua, dan Tuhan Yang Maha Esa

Story © Ichika Shirohime

Pairing: KyuMin

Genre: Romance/Fantasy/Friendship

Rated: T 'aman'

Warning: OOC, AU, Typo(s), alur kecepatan, gaje, dst, dsb.

Chapter 1:

Neverland World

DHUAR….BOOM….DHUAR….

Suara ledakan di seluruh penjuru sebuah istana, Para pelayan dan pengawal berlari mencari perlindungan yang aman. Suara riuh bergema di istana yang mulai termakan api berwarna merah menyala dan menewaskan beberapa penjaga dan pelayang. Api mulai menjalar sampai ke menara tempat Raja, Ratu dan anak mereka yang masih bayi berada. Pengawal yang bertugas melindungi keluarga kerajaan mulai mencari cara supaya Raja dan Ratu bisa lepas dari kepungan api. Tapi nihil tidak ada jalan keluar yang mereka temukan disana malah para pengawal itu satu persatu mulai tewas terbakar api. Api merah itu seolah punya keinginan membunuh siapa saja yang berada didepannya. Raja dan Ratu mencoba menahan api itu dengan sihir yang mereka punya, tapi sihir mereka hanya bisa menahan api itu selama 10 menit. Setelah 10 menit api itu akan membakar menara itu tanpa sisa. Pada kesempatan itu Raja membuka satu-satunya lemari yang ada di menara itu.

"Never, never world… Bukalah jalan ke bumi." Raja membaca sihirnya dan lemari itu mulai bercahaya dan memperlihatkan seorang namja berusia 6 tahun yang menatap Raja itu penuh hormat.

"Inilah waktunya kami titipkan putra kami padamu, Siwonnie." Kata Raja sambil tersenyum.

"Aku mengerti, aku sudah menyiapkan semuanya Kangin-sshi. Kalian tidak perlu khawatir." Kata Namja itu yang merupakan keponakan dari Raja.

"Jaga dia baik-baik yah, Siwonnie." Ratu menyerahkan bayi yang sedari tadi digendongannya kepada keponakannya itu.

"Tentu Leeteuk-sshi , percayakan saja kepadaku." Namja itu mulai menggendong bayi itu perlahan takut membangunkannya.

"Tentu kami percaya padamu, Siwonnie. Kalau begitu kami akan menutup pintu ini, selamat tinggal Siwonnie, anakku." Kata Ratu Leeteuk untuk terakhir kalinya sebelum pintu tertutup.

.

Siwon POV

Aku memandang pintu dimensi itu menghilang sempurna dari hadapanku. Kalau kalian bertanya kepadaku kenapa mereka tidak ikut menyelamatkan diri bersama putranya dan malah memilih mati dikobaran api, jawabnya adalah AKU TIDAK TAHU. Mereka sudah mengirim ku ke Bumi sejak 1 tahun lalu bersama beberapa orang pelayan yang akan mengurusku, yang ku tahu adalah mereka mengirimku kesini adalah untuk melindungi bayi mereka apabila kerajaan diserang.

Kedua orang tuaku sudah meninggal sejak aku masih berumur 1 tahun karena kejadian yang sama menimpa istana Kangin-sshi. Tapi waktu itu beruntung, Kangin-sshi yang merupakan dongsaeng appa berhasil menyelamatkanku dari kobaran api dan membesarkan aku sampai berusia 5 tahun dengan istrinya.

Aku sangat mengormati mereka dan saat mengetahui mereka akan mempunyai anak aku berjanji akan melindungi anak mereka seperti mereka melindungiku. Dan entah karena sudah mendapat firasat kalau akan ada kejadian buruk yang akan menimpa istananya, pada saat itu dia memintaku untuk tinggal di Bumi. Aku awalnya tidak mengerti dan menurut untuk tinggal di Bumi layaknya manusia biasa sampai 1 tahun tinggal di Bumi dan pintu dimensi tiba-tiba terbuka di depanku saat aku bermain dihalaman luas rumahku dan memperlihatkan Kangin-sshi dan Leeteuk-sshi dengan latar belakang api yang membeku, latar yang sama ketika Kangin-sshi menolongku.

Sekarang aku mengerti alasan mereka mengirimkanku ke Bumi, mereka ingin menyelamatkanku dan anak mereka. Dan aku mencoba selalu tersenyum saat berbicara dengan mereka walau hatiku sedih karena tidak bisa menyelamatkan mereka.

"Hiks… Hueks…Hiks… Hueks." Bayi yang ada digendonganku mulai menangis dan membangunkanku dari lamunanku.

"Cups… Cups… Jangan menangis anak baik." Kataku sambil menenangkan bayi itu.

Bayi itu mulai tidak menangis lagi, pandangannya menatapku lekat sambil tersenyum. Senyumnya mengingkatkanku pada senyuman Leeteuk-sshi yang membuatku ingin melindungnya walau nyawa taruhannya.

"Nah, mulai hari ini kau akan tinggal denganku dan namamu adalah Lee Sungmin." Kataku kepada bayi mungil itu.

Bayi itu hanya menampakkan senyum lebar saat mendengar perkataanku yang entah dimengerti atau tidak oleh bayi yang masih berumur 3 bulan itu. Aku membawanya berjalan ke rumahku sambil bercanda dengan bayi yang ada digendonganku, membuat para pelayan yang ada dirumah kaget bukan main melihat aku pulang dengan seorang bayi digendonganku.

Seorang namja berbandan gemuk berjalan ke arahku sambil tersenyum menyambutku, aku juga balas tersenyum kepada namja bernama Shin Donghee yang merupakan kepala pelayan di rumah ini.

"Nah, Tuan muda apakah itu Pangeran kecil?" Tanya Shindong sambil menunjuk ke arah bayi yang ada digendonganku, sepertinya tanpa aku jelaskan di sudah tahu siapa bayi digendonganku.

"Ne… Mulai hari ini dia bagian dari keluarga ini, perkenalkan semuanya dia sepupuku Lee Sungmin." Kataku sambil menunjuk Sungmin yang masih tertawa-tawa dalam gendonganku ke seluruh pelayan yang ada disana.

Mereka dengan segera membungkuk hormat kearah bayi itu, memberi ucapan selamat datang yang pastinya tidak akan di mengerti oleh Sungmin yang masih berusia 3 bulan itu.

'Mulai hari ini aku akan menjagamu, dan aku janji tidak akan membiarkanmu terluka sedikit pun.' Jajiku dalam hati sambil membawa Sungmin kedalam rumah.

Siwon POV end

.

17 Tahun Kemudian

Seorang namja berwajah aegyo sedang berdiri didepan cermin besar yang ada didepannya sambil melihat seragam sekolah barunya. Dia memutar badannya ke kiri dan ke kanan melihat cocok atau tidak dia mengenakan seragam itu.

'Tuan Muda Sungmin, anda sudah ditunggu Tuan Muda Siwon di ruang makan.' Intercom dari pelayannya membuat namja bernama Sungmin itu meninggalkan kegiatannya dan turun ke ruang makan.

Diruang makan dilihatnya sepupunya Siwon sedang membaca koran pagi ditemani oleh secangkir kopi hitam dan sandwich yang masih utuh. Sungmin hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sepupunya yang lebih tua 6 tahun darinya itu. Sungmin berjalan ke arah Siwon dan menarik koran pagi yang dibacanya.

"Siwonnie Hyung, makan dulu sarapanmu itu." Kata Sungmin sambil melipat koran yang ada ditangannya.

"Ne Sungmin-ah. Kau juga cepat makan sarapanmu, kau tidak mau terlambat dihari pertamamu disekolahkan." Kata Siwon mulai menggit Sandwich yang ada didepannya.

Sungmin hanya menganguk dan kemudian duduk di salah satu kursi dan memakan sarapan yang sudah disediakan untukknya.

"Hyung…" Panggil Sungmin.

"Wae?" Tanya Siwon.

"Aniyo… Aku sudah selesai, aku pergi yah Hyung." Pamit Sungmin meninggalkan Siwon yang hanya diam melihat kelakuan Sungmin.

Sungmin melangkahkan kakinya keluar rumah dan berjalan memasuki mobil BMW hitam yang akan mengantarkannya ke sekolah. Diperjalanan Sungmin terlihat senang menatap bangunan-bangunan yang ada membuat Shindong yang menjadi supir pribadi Sungmin untuk hari itu tersenyum.

"Sepertinya anda senang kembali ke Seoul, Tuan muda?" Tanya Shindong sambil konsentrasi menyetir.

"Ne… Aku sangat senang. Aku tidak menyangka ternyata banyak yang berubah padahal aku meninggalkan kota ini hanya 5 tahun." Kata Sungmin sambil tersenyum bahagia.

"Lima tahun bukan waktu yang sebentar Tuan muda. Padahal aku mengira kau akan betah tinggal di Paris, mengingat kota itu sangat indah." Kata Shindong.

"Hmm… Paris memang indah tapi aku lebih senang di Seoul. Aku sudah kangen dengan teman-teman yang aku tinggalkan dulu. Bagaimana kabar mereka sekarang? Apa mereka sehat? Apa mereka masih mengingatku? Atau apa aku bisa menemukan mereka di sekolah baruku?" Kata Sungmin sambil membayangkan teman-temannya dulu.

"Perkataan Tuan Muda seakan –akan menyiratkan kalau Tuan Muda khawatir tidak akan mempunyai teman di sekolah." Kata Shindong yang membuat Sungmin diam.

Memang itu yang dikhawatirkan Sungmin dari tadi, bayangan kalau dia akan sendirian di sekolah barunya membuatnya khawatir. Dan hal itu juga yang ingin disampaikannya kepada Siwon tapi dia tidak berani mengatakannya.

"Tuan Muda tidak perlu khawatir, saya yakin Tuan Muda akan mendapat banyak teman di sana." Kata Shindong sambil tersenyum.

"Aku harap juga begitu." Kata Sungmin pelan.

.

"Tuan Muda kita sudah sampai." Kata Shindong memberhentikan mobilnya di halaman sekolah.

"Jadi ini Suju High School yang dikatakan sekolah kelas atas di seoul." Kata Sungmin melihat sekolah tersebut dari kaca mobil.

Suju High School merupakan salah satu sekolah incaran para pelajar karena reputasi dari sekolah ini sangat bagus dan mempunyai fasilitas yang lengkap. Selain itu hanya orang-orang terpilih yang bisa masuk ke sekolah ini.

Sungmin mengalihkan pandangannya ke beberapa yeoja yang berkumpul disebuah mobil sport berwarna abu-abu yang terparkir tidak jauh dari mobilnya. Dari pintu kemudi keluar seorang namja berbadan tinggi, hal itu membuat beberapa yeoja berteriak histeris.

"Shindong-sshi, dia siapa? Kenapa para yeoja itu berteriak melihatnya?" Tanya Sungmin kepada Shindong.

"Itu Kim Jong Woon atau lebih kenal dengan nama Yesung-sshi suaranya sangat indah hal itu membuat para yeoja menyukainya. Keluarganya merupakan pemilik restourant terbesar di Seoul. Dan dia selalu ditemani oleh namja imut yang bernama Kim Ryeowook." Jelas Shindong sambil menunjuk seorang namja imut yang baru keluar dari mobil yang sama.

Entah kenapa rasanya Sungmin pernah melihat namja bernama Kim Ryeowook itu. Sungmin mulai mencoba mengingat-ingat dimana dia bertemu namja itu.

"Oh iya, mereka juga dikabarkan berpacaran. Kalau tidak salah orang-orang memanggil mereka Ye…"

"YeWook Couple?" Kata Sungmin memotong perkataan Shindong.

"Ne… Tuan Muda tahu dari mana?" Tanya Shindong penasaran.

Sungmin hanya tersenyum dan kemudian keluar dari mobilnya meninggalkan Shindong yang memperhatikannya dari dalam mobil. Sungmin berjalan ke arah Yewook couple dengan santai tanpa memperdulikan tatapan bertanya dari beberapa yeoja yang berkumpul disekitar mobil Yesung. Yesung dan Ryeowook juga sepertinya kaget melihat ada seorang namja aegyo berjalan ke arah mereka sambil tersenyum.

"Kamu siapa?" Tanya YeWook kompak.

"Apa kalian tidak mengenaliku lagi Yesungie Hyung, Wokkie-ah?" Tanya Sungmin sambil tersenyum.

Yesung dan Ryeowook kaget mendengar nama panggilan dari namja itu. Diotak mereka langsung berputar satu nama namja yang dulu sering memanggil mereka seperti itu. Ryeowook memperhatikan Sungmin dengan teliti dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Minnie Hyung…" Kata Ryeowook langsung menerjang Sungmin sampai Sungmin hampir terjatuh kalau Sungmin tidak memiliki keseimbangan yang bagus.

"Benarkah ini kau, Minnie Hyung? Kapan kau tiba di Seoul? Kenapa kau tidak mengabariku kau akan kembali ke Seoul?" Tanya Ryeowook.

"Ne, ini aku Wokkie-ah. Semalam, aku tidak bisa mengabarimu karena aku tidak tahu no handphonemu." Jawab Sungmin sambil memeluk Ryeowook.

"Minnie-ah, mau sampai kapan kau memeluk namjachingu ku?" Tanya Yesung dengan wajah cemberut melihat Sungmin memeluk Ryeowook.

"Maunya sih selamanya. Itu kalau kau tidak keberatan." Kata Sungmin sambil tersenyum jahil ke arah Yesung.

Yesung sudah membulatkan matanya mendengar perkataan Sungmin, dan dengan cepat Yesung menarik Ryewook dari pelukkan Sungmin.

"No… No… Kim Ryeowook hanya milik ku." Kata Yesung menekan dikata milik ku.

"Aku hanya bercanda Hyung, lagipula aku hanya menganggap Wokkie sebagai dongsaeng kesayanganku saja tidak lebih." Kata Sungmin melihat sikap protektif Yesung terhadap Ryewook.

"Jinjja?" Kata Yesung.

"Ne… Lebih baik kalian menunjukkan di mana letak ruang Kepala Sekolah. Aku harus melapor dulu sebagai murid baru disini." Kata Sungmin.

"Oke… Biar kami yang mengantarkanmu, Minnie Hyung." Kata Ryeowook masih dalam posisi dipeluk oleh Yesung.

Sungmin hanya mengangguk, berjalanlah mereka bertiga ke arah ruang Kepala Sekolah. Tanpa mereka sadari rupanya ada tiga pasang mata yang memperhatikan mereka atau lebih tepatnya memperhatikan Sungmin dari atap sekolah menggunakan teropong.

"Jadi dia murid baru itu. Apa benar dia Namja? Aku tidak terlalu yakin kalau dia namja melihat wajahnya yang bahkan lebih cantik dari yeoja-yeoja yang ada disini. Bagaimana menurutmu, Hae?" Kata seorang namja sambil memfokuskan pandangannya pada Sungmin yang sudah masuk ke gedung sekolah.

"Aku setuju denganmu Hyukkie. Dia lebih terlihat seperti yeoja dari pada namja." Kata Namja bernama Donghae.

"Dia menarik." Kata namja lain yang bernama Cho Kyuhyun dan membuat kaget Donghae dan Eunhyuk.

"Kenapa muka kalian begitu?" Tanya Kyuhyun.

"Kyu, kau baru bilang dia menarik?" Eunhyuk balik bertanya kepada Kyuhyun.

"Ne… Wae?" Tanya Kyuhyun.

"Kau salah makan obat ya Kyu? Baru kali ini aku mendengar kau tertarik dengan seseorang dan hebatnya dia itu Namja dan Manusia." Kata Donghae frustasi.

"Memangnya kenapa kalau dia namja dan manusia?" Tanya Kyuhyun.

"Namja, itu bukan masalah kalau kau menyukainya berarti kau sama seperti kami." Kata Donghae sambil menunjuk dirinya dan Eunhyuk yang memang berpacaran.

"Tapi Manusia, itu sangat masalah. Kyu kau itu Devil Prince, Pangeran Devil World. Itu artinya kau tidak mungkin tertarik dengannya. Dan seharusnya Devil tidak akan tertarik dengan manusia tapi manusia yang akan jatuh cinta dengan Devil. Manusia tidak akan tahan lama-lama dekant Devil, insting mereka pasti membuat mereka menjauhi kaum Devil seperti kita." Jelas Eunhyuk.

"Aku tidak peduli soal itu, yang penting sekarang aku tertarik padanya, dan aku harus mendapatkannya." Kata Kyuhyun sambil menyeringai membuat EunHae geleng-geleng kepala melihat kelakuan Pangeran sekaligus sahabat mereka.

Bagaimanakah nasib Sungmin selanjutnya? Kita berdoa saja Devil Prince tidak menyakitinya.

To Be Continued

Annyeong…^^

Ichika imnida, author baru di fandom ini. Jadi mian kalau nih fic kelewat gaje soalnya Ichika udah janji sama teman bakal publish fic pertama hari ini….

And Mian bagi para fans Super Junior kalau aku membuat para bias kalian gaje dific ku…

Akhir kata Please Review….