Title : Chara KK VS Authors Fandom KK
Chapter 1 : Let's Play
Disclaimer : Kamichama Karin Chu © Koge Donbo.
Rated : K+
Genre : Humor, Parody.
Warning : OOC, AU, OCs, Typo, Abal, Gaje, dll.
Summary : Apa jadinya kalau para author di fandom KK menantang para chara KK untuk bermain dalam sebuah game untuk menentukan siapa yang paling hebat. Siapakah yang akan menjadi pemenangnya dan keseruan apa saja yang terjadi selama pertandingan.
.
.
Please Enjoy Reading
.
.
Let's Play
Normal P.O.V
Di pagi yang cerah. Di saat sang mentari mulai menyinari alam semesta diiringi oleh nyanyian burung-burung yang begitu syahdu untuk didengar dan angin semilir yang menyejukkan hati dan pikiran. Tak lupa dengan udara bersih yang belum terkontaminasi dan #Plak, kelamaan penjelasannya. Baiklah, kita mulai dari awal lagi.
Di pagi yang cerah. Tepatnya di kediaman keluarga Kujyou tengah berkumpul para manusia dan juga para alien yang datang entah dari planet mana. Keenam manusia itu sudah dikenal di kalangan pecinta KK. Siapa sih yang tidak kenal dengan karakter bikinan Koge Donbo ini. Yup, mereka adalah Karin, Kazune, Kazusa, Himeka, Micchi, dan juga Jin. Sekarang yang jadi pertanyaan. Siapakah para alien tersebut. Apakah mereka berniat menginvansi anime KK. (Chara KK : NOOO! ANIME KK NGGAK BOLEH DIBAJAK SIAPAPUN?!)
Tenang saudara-saudara sekalian. Rupanya alien-alien itu adalah para author fandom KK yang sedang ngungsi dari bencana banjir. Makanya mereka memutuskan untuk mengungsi di rumah Kazune. #Plak. Abaikan saja yang tadi, yang benar mereka sedang menikmati liburan musim hujan (?). Kalau liburan musim panas, musim dingin sudah terlalu mainstream. Para pengungsi a.k.a author itu adalah Bella (Akira-Bellachan), Audrey (anaracchi), Nitsuki (Tsukirin Matsushima29), Meirin (Meirin Hinamori 16), dan Ryu (Ryukutari). Mereka adalah kelima power rangers yang siap datang untuk melindungi bumi#Plak. Maksudnya siap mengobrak-abrik isi rumah Kazune.
Seperti yang terjadi saat ini. Keadaan rumah Kazune sudah tidak beda jauh dengan kapal pecah. Barang-barang berserakan di mana-mana. Bahkan uang pun berserakan dimana-mana.
"Audrey-chan, kembaliin uangku!" teriak Himeka sambil mengejar Audrey yang tengah sibuk menebar-nebar uang milik Himeka.
"Yee, hujan uang!" seru Micchi kegirangan seperti anak kecil autis sambil menangkap uang-uang yang berjatuhan. #Ditampol
Sementara itu di sisi lain.
PRANG! PRANG! PRANG!
"Nitsuki, jangan pecahin barang-barang yang ada disini!" bentak Kazusa kesal begitu melihat vas kesayangannya sudah menjadi korban kekerasan rumah tangga(?) Nitsuki.
"Oh... gimana kalau Kazusa saja yang jadi pelampiasanku?"ujar gadis berambut dark mint itu sambil mengacungkan katananya tepat didepan hidung Kazusa dan memasang evil smirk andalannya.
"APA?! Nggak mau, ya sudah Nitsuki mau pecahin barang-barang yang ada disini. Sepuas Nitsuki nggak apa-apa kok," ujar Kazusa dengan keringat dingin sebesar duren. Kalau sebesar jagung, sudah terlalu mainstream.
"Fufufu, bagus," ucap Nitsuki dengan senyum yandere-nya lalu lanjut menghabisi barang - barang tak berdosa tersebut.
"Hahaha, aku dapat fotonya Karin waktu dia ngompol. Hahahaha, kelas 4 SD masih ngompol. Kenapa nggak pakek pempes saja," ejek Ryu sambil mengibas-ngibaskan selembar foto.
"RYU-CHAN… KEMBALIKAN FOTO ITU!?" teriak Karin dengan toa yang dicurinya dari masjid.
"NGGAK AKAN?!" balas Ryu dengan toa yang dibelinya pakek kredit dari pasar loakan.
(Meirin: Sama - sama gak modal *sweatdrop*)
"WOY, BERISIK MEMANGNYA INI HUTAN BELANTARA APA. TERIAK-TERIAK KAYAK TARZAN?!" teriak Bella menggunakan mic yang rupanya sudah disambungkan dengan double speaker besar di kanan kiri Bella.
"WOY, MEMANGNYA ELO NGGAK BERISIK APA?!" teriak Karin dan Ryu dengan penampilan duet toanya yang cetar berisiknya.
"GOOLLL!"
Suasana langsung hening dan mereka langsung cengo ngeliat Jin yang lagi nari waka-waka ala Shakira. Nitsuki yang melihatnya langsung tambah illfeel tingkat dewa, tapi diam - diam direkamnya juga tuh si Jin nari gaje. #Dirajam
"Baru 1-1, jangan senang dulu," sewot Meirin.
Rupanya sedari tadi mereka berdua sedang sibuk main PS. Hebatnya mereka bisa main di tengah perperangan(?) yang tengah berlangsung kini.
"Ini untukmu," ucap Kazune sambil memberikan secarik kertas pada Bella.
"Apa ini, surat penggemar ya. Tenang saja kalau mau minta tanda tangan, aku kasih kok," ujar Bella yang sudah mulai kegeeran. "APA?!"
JDER (Ceritanya ada background petir menyambar di belakang Bella)
"Dibacanya saja belum, kenapa sudah kaget. Dan satu hal lagi, teriaknya nggak usah pakek mic segala kali," ujar Kazune sweatdrop.
"Hehehe maaf, habis biar keliatan heboh gitu," ucap Bella sambil cengengesan nggak jelas. Setelah itu Bella segera membaca isi kertas tersebut dan matanya langsung melotot begitu membaca sederet angka yang ditulis besar-besar dengan bolpoin tinta merah semerah darah#plak.
"WHAAT! SERATUS JU-"
"GOLLL!" seru Meirin yang langsung bangkit berdiri dan berniat nari oplosan. Namun, langsung diurungkan niatnya itu begitu melihat tatapan deathglare dari Bella.
"WHAAT! SERATUS JUTA YEN?!" teriak Bella yang kali ini berhasil membuat langit-langit rumah Kazune hampir roboh.
"Yap betul dan sekali lagi kau teriak. Aku tambah menjadi dua ratus juta yen," ancam Kazune.
"Kazune, kenapa Bella disuruh bayar uang sebanyak ini," rengek Bella.
"Karena kau yang sudah mengundang orang-orang ini kesini," sewot Kazune sambil menunjuk Nitsuki yang sudah memecahkan vas untuk berpuluh-puluh kalinya setelah merekam tarian gaje Jin. Lalu Audrey yang masih menebar-nebarkan uang padahal itu cuma uang mainan. Belum lagi Ryu yang masih asyik kejaran ala tom and jerry bersama Karin. Dan yang terakhir Meirin yang masih sibuk memencet (baca : membanting) stik PS-nya. "Aku jadi rugi gara-gara mereka!"
"Yang ngerusakin kan mereka, bukan Bella. Jadinya ya minta ganti rugi sana sama mereka," protes Bella yang langsung dihadiahi lemparan toa dari Ryu, stik dari Meirin, uang dari Audrey, dan katana dari Nitsuki. Untungnya Bella selalu sedia payung sebelum hujan. Jadi dia melindungi dirinya dari serangan-serangan tersebut dengan payungnya. Kalau kalian tanya kenapa Bella masih sehat wal'afiyat saja bahkan tanpa tergores sedikitpun oleh katana milik Nitsuki. Itu karena payung Bella merupakan keluaran model terbaru yang belum dijual di manapun yaitu payung besi. Jadi segala macam serangan dan noda(?) apapun tidak akan mempan. Jika tertarik, silahkan hubungi 085*********.
(Nitsuki: "JIN! AMBILIN PALU BESIKU! BIAR KUREMUKKAN BELLA DENGAN KAZUNE!")
(Jin: "Eh, e- enggak. Makasih, bye" *lari*)
"Kazune, bisa kurang gak?" tanya Bella dengan puppy eyes punya Suzune.
"Gak ada penawaran!" tuntut Kazune.
"Hmmm, aku mau berdiskusi dulu," ujar Bella.
"Power Rangers ayo berkumpul," teriak Bella pakai toa dari Ryu.
"Ada apa Bella? Aku lagi sibuk ma-" ujar Meirin yang langsung di potong oleh Bella.
"Berikan semua uang kalian," tuntut Bella mendeath-glare semua power rangers a.k.a author yang ada. Dengan sangat tidak rela keempat author memberikan semua uang yang mereka miliki.
"Waduh, gawat nih. Cuma ada tiga puluh ribu enam ratus rupiah. Masih kurang banyak," Bella langsung menghampiri Kazune
"Nih, cuma segini yang kami punya," omel Bella menyerahkan semua uang yang ada.
"KURANGNYA MASIH BANYAK!" bentak Kazune dengan sangat tidak berperikemanusiaan yang adil dan beradab#plak.
"Gini aja deh, gimana kalau kita maen game saja," usul Nitsuki.
Begitu mendengar kata game. Mereka langsung duduk melingkar layaknya anak-anak TK#ditendang
"Hah? Games apa?" tanya Michiru yang tertarik dengan kalimat Kazusa.
"Bayar dulu sisa seratus jutanya," sewot Kazune kayak bapak-bapak rentenir.
"Iya ya, bakal Bella bayar. Bahkan Bella bakal bayar sepuluh kali lipatnya kalau kalian menang. Tapi kalau kami yang menang, ikhlaskan saja seratus jutanya," terang Bella.
"Wah kalau dikali sepuluh jadi sepuluh juta yen ya," ujar Karin dengan mata hijaunya a.k.a mata duitan.
'Bukannya jadi seribu juta yen ya,' batin mereka semua (-Karin) sweatdrop.
"Oke, aku setuju. Jadi bagaimana aturan permainannya?" tanya Kazune to the point.
"Kita, para author akan melawan kalian one on one pada sebuah game," ujar Bella. Audrey tersenyum lebar mendengarnya
'Paling-paling juga nanti kita dinistakan' pikir Kazusa sweatdrop saat melihat senyuman lebar Audrey yang tentunya sangat mencurigakan.
"Hah, tapi kita kan berlima sedangkan mereka berenam. Terus gimana dong?" tanya Meirin bingung.
"Gimana kalau satu dari mereka yang jadi jurinya dengan begitu kan jadi pas pemainnya," usul Nitsuki.
"Aku!" semua menoleh pada Karin yang mengacungkan telunjuk kanannya.
"Tidak boleh! Kau tak bisa dipercaya! Himeka sajalah," respon Audrey polos tanpa memperdulikan Karin yang memberi death glare padanya.
"Tentu," jawab Himeka dengan senyum manisnya yang langsung bikin Michi klepek-klepek(?). #lupakan
"Awas saja kau…" desis Karin masih dengan death glare yang menghiasi paras manisnya.
"Err, aku gak ikut ya," ujar Kazusa dengan wajah pucat pasi kayak mayat #PLAAK
"Kenapa, Kazusa? Takut, ya?" tanya Bella melihat tampang keberatan Kazusa.
"Yang ada nanti kita dinistakan," jawab Kazusa mengeluarkan opininya, yang langsung disetujui oleh semua karakter KK berupa anggukan.
"Nggak kok. Kita akan berlaku adil." jawab Meirin sambil tersenyum—err, senyuman yang tidak dapat diartikan. -coret dan malah membuat Kazune menyimpan rasa curiga coret-
"Terus kita lomba apaan. Lomba balap karung, lomba kelereng, atau lomba makan kerupuk," ujar Ryu dengan tampang super duper polosnya.
"Memangnya kita mau tujuh belasan apa," ucap Bella sweatdrop.
"Terus gimana dong?" tanya Micchi.
"Tenang saja Bella sudah menyiapkannya," ujar Bella yang setelah itu langsung berputar-putar ala ballerina yang lagi sakit perut. "Semriwing semriwing semriwing… datanglah wahai kertas-kertas dari plastik."
'Sejak kapan kertas terbuat dari plastik,' batin mereka (-Bella) sweatdrop.
"Jejeng… nah ini ada beberapa gulungan kertas yang isinya berupa game-game yang akan kita mainkan," jelas Bella sambil menunjuk akuarium yang sudah diisi banyak ikan yang sekarang bertransformasi menjadi gulungan kertas.
"Lalu siapa yang bakal main pada game pertama?" tanya Jin.
"Egh itu… maka dari itu mari kita rudingkan bersama tim kalian masing-masing," saran Bella.
Setelah mengatakan itu dengan segera tim KK berkumpul untuk merudingkan siapa yang maju pada babak pertama. Sedangkan pada pihak author, mereka malah pada main hom pim pa untuk menentukan siapa yang maju. Setelah beberapa abad berlalu hingga tinggal tulang belulang #Plak. Maksudnya setelah beberapa menit mereka akhirnya selesai berunding.
Dan ternyata para readers sekalian, yang maju pertama dari tim KK adalah tokoh utama kita yaitu Karin dan dari pihak author sendiri yang maju adalah Audrey.
"Kalau begitu, aku bakal ngambil satu gulungan kertas ini untuk menentukan game apa yang akan kalian mainkan," jelas Himeka.
Karin dan Audrey hanya mengangguk setuju. Setelah itu Himeka sebagai juri segera mengambil satu gulungan kertas lalu dibukanya kertas itu sedikit demi sedikit.
"Doushite no, Karin-chan?" tanya Himeka yang pertama kali merasakan aura gelap yang keluar dari tubuh Karin. Tangannya berhenti membuka gulungan kertas tadi
"Aku kan tidak punya keahlian khusus. Lalu, lomba apa nanti yang akan ku ikuti? Kalau soal pelajaran, yang ada author rada-rada itu yang menang…" gumam Karin kesal. Padahal aku juga kurang pintar dalam masalah pelajaran sekolah mah… pikir Audrey tersenyum miris. Audrey melihat Himeka yang tidak kunjung selesai membuka gulungan kertas lengsung menyambarnya.
"Kelamaan!" sahut Audrey yang langsung membaca gulungan kertas itu. Hening beberapa saat sampai terdengar suara tertawa dari Audrey.
"Dia kenapa, sudah gila ya," bisik Jin.
"GAWAT, AKU NGGAK MAU KETULARAN GILANYA?!" teriak Karin histeris.
'Memangnya penyakit gila bisa menular ya,' batin mereka (-Karin) sweatdrop.
"Enak saja kau bilang, aku nggak gila," protes Audrey.
"Terus kenapa ketawa-tawa sendiri. Itu kan salah satu tanda-tanda orang gila," ujar Karin polos.
"Itu karena kamu bakalan lawan aku dalam lomba makan," jelas Audrey.
"WHAATT! LOMBA MAKAN, TENTU AKU AHLINYA DONG. HAHAHAHA…." Sekarang gantian Karin yang tertawa kayak mak lampir.
Tampak Bella sedang memencet-mencet sebuah nomer pada hapenya.
"Mau nelpon siapa?" tanya Meirin heran.
"Mau tau saja atau mau tau banget?" goda Bella sambil nyengir.
"Sudah, bilang saja kenapa?!" sewot Meirin.
"Rumah sakit jiwa di ujung jalan Pelangi(?), ada dua pasiennya yang kabur!" sahut Bella dengan wajah pura-pura tanpa dosa.
BLETAK
Akhirnya Bella dapat dua hadiah special dari Audrey dan Karin berupa benjolan di atas kepalanya.
"Kenapa selalu aku yang bersalah…. tak pernahkah kau berpikir sedikit tentang hatiku," nyanyi Bella sambil pundung dengan aura merana.
"Sabar ya Bella. Puk – puk – puk," hibur Meirin
"Egh… Bella-chan nggak apa-apa?" tanya Himeka khawatir.
"Tenang saja sebentar lagi dia-" Belum sempat Nitsuki menyelesaikan omongannya. Sudah dipotong oleh tawa dari Bella.
"Senangnya hatiku, turun panas hatiku. Kini aku bisa tertawa," nyanyi Bella sambil muter-muter ala ballerina.
Semuanya langsung cengo berjamaah. 'Ternyata penyakit gila bisa menular,' batin mereka (-Bella) shock. Nitsuki sendiri udah mulai berfikir untuk jauh sejauh jauhnya dari Bella. #Digampar
"Heem, baiklah kita selesaikan ini terlebih dahulu. Baru setelah itu ngirim Bella ke RSJ," terang Himeka yang langsung mendapat anggukan dari seluruh pemain. "Jadi untuk game pertama antara Karin dari tim KK versus Audrey dari tim author adalah game makan!"
Krik krik krik
"Tepuk tangannya mana?" tanya Himeka sweatdrop.
"Oh harus ditepuk tanganin ya," ujar Micchi polos.
"Ya iya lah, biar keliatan seru," sewot Himeka.
"Ya udah deh, kita tepuk tanganin!" sahut Ryu.
Plok plok plok
'Sudah telat kaliieee….," batin Himeka sweatdrop.
Tiba - tiba...
"Hahahahaha… gambarnya lucu."
"Iya, ayo kita gambar lagi."
"WHAT!"
Semua anggota KK dan OC langsung memandang ke asal suara itu. Rupanya Bella dan Meirin sedang asyik menggambar pada dinding rumah Kazune dengan spidol warna-warni.
"OH TIDAK! MEIRIN SUDAH KETULARAN GILA?!" teriak Ryu heboh.
"TELEPON POLISI EGH SALAH MAKSUDNYA TELEPON RSJ SEKARANG?!" teriak Kazusa tak kalah hebohnya.
"KITA HARUS MENGUNGSI DARI SINI BIAR TIDAK KETULARAN GILA!" sahut Nitsuki ikut-ikutan heboh.
"PENYAKIT GILA SUDAH MULAI MENYEBAR. INI BENAR-BENAR BENCANA!?" seru Micchi panik.
"Yah aku jadi harus cari rumah baru lagi," ujar Kazune datar.
"AYOO KITA KABUUURR?!" teriak Audrey yang langsung kabur untuk ngungsi dan diikuti oleh lainnya. Jadi sekarang tinggalah Bella dan Meirin yang terbengong-bengong.
"Orang kreatif gini dibilang gila," ujar Bella sweatdrop melihat tingkah teman-temannya.
"Iya, kan rumah Kazune jadi bagus kalau kita gambari kayak gini," ujar Meirin menyetujui.
Setelah itu mereka kembali melanjutkan aktivitas menggambar mereka dan memenuhi seluruh ruangan dalam rumah Kazune dengan hasil karya mereka yang sudah pasti amburadul.
Di rumah Karasuma.
"A- apa - apaan kau ini?!"
Nitsuki langsung men-death glare pemuda berkacamata yang berdiri di depan mereka "Berisik! Tuh ada 2 orgil di rumah Kazune, jadi aku mau nebeng sementara dulu di sini."
Pemuda itu langsung melakukan ritual headbang, beruntung dia segera dihentikan oleh adik kembarnya sebelum terjadi kerusakan total dengan otaknya.
Seorang gadis manis mendekati Nitsuki "Nitsuki-nee kenapa?" Nitsuki hanya tertawa kecil sambil menggendongnya "Tidak kenapa - kenapa kok, ayo kita main Himeka."
Tawaran gadis itu langsung dengan senang hati oleh Himeka, sehingga mereka berdua main di halaman belakang rumah Karasuma.
Sementara itu di taman bermain.
Audrey dari tadi memandang sekeliling, seolah mencari seseorang. Sementara Jin juga celingak celinguk kiri-kanan juga "Mana Nitsuki dengan Karin?"
Pertanyaan sepasang anak yang ditukar (Audrey dan Jin : Memangnya judul sinetron!) itu langsung menyadarkan yang lain, Kazune langsung sibuk menghubungi hp Karin, tidak lama kemudian terdengar nada dering yang tidak asing dari atas pohon.
"Kazune~, tolongin dong."
Semua langsung memandang ke pohon itu "KENAPA KAU BISA NYANGKUT DI ATAS SANA, KARIN?"
.
.
Continue
to Audrey versus Karin
.
.
Please Review
