A Piece

by: penguntitbias

cast:

-Lee Jihoon (SVT);

-Kwon Soonyoung (SVT);

disclaimer: Cerita murni dari pikiran saya dan tidak meng-hak-milik karakter disini. Cast bukanlah milik saya, tapi milih Pledis Ent. dan pastinya Tuhan YME;

Warning! : Ini hanya kumpulan drabble! Banyak hal-hal yang manis dan keju!

Enjoy!

.

.

.

.

.

Awan gelap sedang menyelimuti malam ini. Gemericik air berlomba membasahi tanah. Dingin menyeruak menusuk tulang.

Aku menunggu hujan reda di bawah halte bis. Halte menjadi tempatku berteduh dari serangan air hujan yang terjun dari langit kelam. Padahal hujan tidak sederas kelihatannya.

Ini hanyalah gerimis belaka.

Dengan bernyali besar kulangkahkan kaki mungilku menjauh dari tempat teduhku tadi. Aku melangkah perlahan sambil menikmati hujan malam ini tanpa berpikir akan nasib buku yang ada di dalam tasku. Persetan dengan itu, tas itu hanya berisi beberapa buku les saja.

Kudongakkan kepalaku; menikmati hujaman air yang berjatuhan tanpa ampun tepat ke wajahku. Lalu, kuhirup wewangian malam ini dengan khidmat.

Tanah, asap, roti bakar, parfum, soju, dan wewangian lainnya kini bercampur-aduk dan masuk ke dalam indera penciumanku. Entah mengapa, terasa segar. Sedikit menghilangkat kepenatan dalam hidupku.

Aku diam dalam posisi ini. Hingga basah sudah setubuh-tubuh ini.

Sampai ketika kamu datang tiba-tiba. Menghampiriku dengan payung hitammu yang terbuka.

"Kenapa kamu begini lagi, Jihoon?" katamu seraya memayungiku. Aku perlahan membuka kelopak mataku dan menatap kamu.

Retinaku langsung berpapasan dengan wajah basahmu, yang aku prediksi adalah bekas keringat dari pelipismu yang mengucur karena sehabis berlari. Bukan dari air hujan.

Tentu, karena kamu benci hujan. Jadi kamu tidak ingin basah-basahan karena hujan.

Tapi tunggu, kenapa ia berlari hanya untuk memayungiku?

"Kenapa kamu kesini?" tanyaku mendesis. Namun tak disangka suaraku terdengar sedikit parau.

Ah, tidak. Jangan lagi.

"Ayo pulang. Kamu pasti kedinginan," ajakmu tanpa menggubrisku. Aku termangu akan sikapmu yang begini.

Dengan seenak pusar, kamu merangkul bahuku agar tubuh kita bisa dalam satu lingkar payungmu.

Dasar keparat memang kau ini.

"Kebetulan ramalan tivi hari ini betul, kalau malam ini akan hujan. Aku bawa payung hari ini, sedangkan kamu tidak. Daripada mubazir, lebih bagus kalau pakai berdua, 'kan?"

Licin sekali mulutmu itu. Bisa-bisanya kamu melontarkan kalimat yang mampu membuatku menyublim malam ini.

Memang benar, mantan itu semuanya brengsek.

Macam Soonyoung.

.

.

.

.

END

Hello everybody! Hehe it's been a while I didn't post anything since my latest story huhu i'm so sorry guys! *deep bow*

Jadi ini cerita baru aku hehe cuman kumpulan drabble doang kok! Dan yang pasti... still Soonhoon's story yEAAAAAAY!!!!

Pasti tidak ada yang nungguin aq ya huhu iya gak apa-apa kok. Btw, aku udah lama gak update cerita baru karena... aKU LUPA PASSWORD AKUN INI HUHUHUHUH how forgetful i am.

Last, terima kasih udah mau baca atau cuman sekedar mampir ya hehe alafyu dan see you in the next drabble bubbyeee! Jangan lupa review ya~

p.s : tadi sempet di delete karena ada beberapa typo hEHEHEHE