after the rain (c) ardhan winchester
meitantei conan
(c) aoyama gosho
a young!shinichi/ran drabble for evey charen.
(maaf nyampah di fandom ini u_u)


Baru saja si gadis cilik melangkah melalui pintu rumah kawannya semenjak kecil tersebut, ia langsung melihat pemandangan dimana yang bersangkutan sedang sibuk berkutat dengan tali sepatu yang dikenakan. "Kau mau kemana?" Kepala ditelengkan, irisnya menatap penasaran.

"Yo! Lapangan," jawabannya langsung terdengar. "Ada latihan—"

"Hujan baru reda," ia menyela ucapan anak laki-laki tersebut. Kening sang dara dikerutkan, sedikit memprotes. Mana bisa ia membiarkan kawannya itu keluar di saat seperti ini. "Lapangannya pasti masih basah. Kalau kau nanti jatuh—" suaranya melirih, membayangkan akan ada luka yang terbentuk di akhir sesi—seperti yang biasa terjadi.

"Justru asyik kalau lapangannya masih basah," sahut lawan bicara sembari berdiri dan meraih bola sepak yang sedari tadi berdiam di sisinya. Barisan giginya dipamerkan dalam cengiran lebar. Tanpa menanti lebih lama lagi, ia menjejak dan mulai melangkah keluar. Sepasang irisnya berkilau melihat air yang menetes dari dedaunan yang nampak segar.

"T-tunggu!"

Yang dipanggil menghentikan langkahnya, dan menoleh sekilas. Kali ini ganti dirinya yang mengerutkan kening, mendapati kawannya menyusul dengan wajah ditekuk. "Ngapain?"

"Ikut."

"Buat apa?"

"Nggak boleh?"

Sebenarnya anak laki-laki itu ingin bertanya lebih lanjut, mengingat bagaimana gadis di sampingnya sebelum ini nampak tak suka dengan lapangan sepakbola yang masih basah. Tapi jika ia terus mengajukan pertanyaan, bisa-bisa pipinya yang akan mendaat jawaban dalam bentuk ciuman mesra dari telapak tangan lawan bicara. Maka ia terdiam, menggaruk kepalanya dengan tangan yang bebas—lalu menggamit tangan si gadis, "... ayo."

Ada semburat merah yang mewarnai wajah kedua bocah itu.

.


.

"Oi, Ran, lihat, ada pelangi."

.

"Waaaaaah."

.

Shinichi Kudo turut tersenyum, tapi pandangannya terpaku bukan pelangi yang ia tunjuk—melainkan wajah kawan di sisinya.