Title: Friend with Benefit(s)
Pair: Kaisoo
Rate: M
Length: 1/2
Typo(s)
Jongin tidak berani melangkah lebih jauh dengan Kyungsoo. Kyungsoo yang membutuhkan kepastian.
--
Tubuh Kyungsoo tersentak seirama dengan hentakan kuat pada bagian kewanitannya. Jongin menghentak keras bagian bawah tubuhnya. Peluh membanjiri keduanya. Jongin menundukan kepalanya mencium kasar bibir tebal Kyungsoo, menghisapnya dengan kuat. Kyungsoo meremas surai Jongin dengan acak.
"Astaga Soo kenapa kau selalu sempit"
Jongin senang dirty talk ketika bercinta, Kyungsoo senang bagaimana Jongin melafalkan namanya dengan bibir seksinya.
"Jonghh, aku hampir sampai"
"Tidak, tunggu aku. Aku beri hukuman 10 ronde jika kau keluar lebih dulu"
Jongin mengangkat tubuh sintal Kyungsoo kedalam dekapannya. Kyungsoo reflek mengalungkan tangannya pada leher jenjang Jongin. Jongin menghentakan batang milik nya dengan keras. Jongin menyukai posisi ini, ia menyukai posisi bercinta sambil berdiri dengan mendekap Kyungsoo, wajah terangsang Kyungsoo sangat seksi.
"Aaaah"
Jongin mendekap erat tubuh Kyungsoo, dengan memberikan ciuman – ciuman kecil pada wajahnya. Astaga melihat wajah Kyungsoo penuh peluh sehabis bercinta membuat nafsu Jongin kembali naik.
"Soo, kau ada janji dengan Sehun setelah in – aah"
Kyungsoo menggigit kasar leher jenjang Jongin. kyungsoo suka leher Jongin. Rasanya manis. "Aku ada janji dengan Sehun 4 jam lagi."
Jongin meletakan tubuh telanjang Kyungsoo pada pinggiran Kasur miliknya, Jongin memberikan ponsel milik Kyungsoo kepada pemiliknya "Keberatan jika aku memintamu untuk membatalkan janji dengan Sehun?"
"Kenapa?"
Sial. Tatapan (sok) polos Kyungsoo membuat batangnya semakin keras.
"Kau tau maksudku Soo"
Kyungsoo sialan. Jongin sudah menahan nafsunya, bahkan batangnya sudah berdiri dengan tegak tanpa aba – aba.
Kyungsoo terkikik melihat Jongin menahan nafsunya. Astaga Kyungsoo juga masih bernafsu.
"Baiklah, untuk sahabatku dan teman masa kecil ku yang paling tampan."
Kyungsoo menekan beberapa dijit nomor yang sudah dihafalnya.
Sehunnie 3
Jongin selalu mengejeknya setiap melihat nama kontak Sehun pada ponselnya. Menurutnya Kyungsoo sangat kekanakan dan norak.
Jongin mengangkat tubuh ringkih Kyungsoo dan meletakannya dalam pangkuannya.
"Sehun-ah sepertinya aku tidak bisa menemui mu hari ini"
"Kenapa? Apa ada masalah?"
"Tidak ada, hanhya saja ack –"
Sialan memang. Jongin meremas menghisap putting kanan nya dengan kuat. Tanagan kirinya menopang tubuh Kyungsoo dari belakang.
"Soo, kau baik – baik saja?"
"Yaa, Sehunna maafkan aku, ada beberapa gangguan disini. Aku akan menemui mu be – asssssh"
Jongin keparat. Jongin memasukan ketiga jari nya pada titik sensitif Kyungsoo. Kyungsoo memberikan tatapan membunuhnya pada Jongin.
"Soo kau yakin kau baik – baik saja?"
"Sehun, aku akan menghubungimu nanti malam."
Pip. Jongin mematikan panggilannya dan melemparkan smartphone milik Kyungsoo ke sembarang arah.
Sambungan terputus tanpa sempat Sehun membalas nya. Tanpa sempat Kyungsoo mengucapkan selamat tinggal. Kyungsoo menatap tajam Jongin. jongin selalu saja seenaknya.
"Yaa. Apa yang kau lakukan"
Jongin membalikan tubuh Kyungsoo, dan menindih tubuh mungilnya. Bersiap memberikan ciuman dalam sebelum Kyungsoo menahan bibir Jongin.
"Jongin, what are we?"
"Friend"
Kyungsoo menggerutu sepanjang jalan. Baginya kelas prof. Kim adalah bencana. Bukan tanpa alasan, prof. Kim selalu korupsi waktu, tidak tanggung – tanggung sampai 1 jam bahkan 2 jam. Kyungsoo berjanji untuk menemui kekasihnya pukul 5 sore dan ini pukul 7. Tua Bangka itu mengambil 2 jam waktunya yang berharga.
Kyungsoo sedikit berlari kecil untuk mempercepat waktu. Kyungsoo melihat kekasihnya duduk diantara meja nomor 12 dengan kameja kotak – kotak berwajrna biru dipadukan dengan jeans hitam. Tampan sekali kekasihnya ini.
"Hunna, maafkan aku. Kau tau Prof. Kim selalu menguras waktu mahasiswanhya"
Sehun terkekeh kecil. Astaga. Kekasihnya imut sekali.
"Kau tau, kau tidak perlu berlari seperti itu, aku akan selalu menunggumu"
.
"Hunna, aku ingin menonoton bioskop." Ingatkan Kyungsoo, wanita dewasa tidak merengek pada kekasihnya. Sehun membelai lembut surai Kyungsoo.
"Apapun untukmu sayang. Soo kau tidak keberatan dengan double date?"
Kyungsoo ingat, Baekhyun pernah menceritakan tentang apa itu double date. Menurut Baekhyun double date menciptakan kepekaan kepada kekasih yang kurang peka, baekhyun salah satunya. Kekasihnya laki – laki paling tidak peka sedunia.
"Boleh saja, aku penasaran dengan double date. Baekhyun selalu membicarakannya. Memangnya siapa partner double date kita?"
"Saeron. Dia sedang berada disini juga. Aku pikir tidak ada salahnya dengan double date. Aku juga perlu mengenal kekasih Saeron."
Saeron. Sepertinya Kyungsoo pernah mendengar nama ini. Kalau tidak salah nama kekasih Jongin juga Jung Saeron? Ayolah Kyungsoo, nama Saeron bukan nama hak paten milik seorang saja.
"Ah itu dia!"
Kyungsoo membulatkan mata bulatnya. Ah dunia ini sempit sekali. Baru kemarin malam Kyungsoo bermalam di apartemen Jongin.
Jongin menatap tajam kearah Kyungsoo dengan tatapan penuh intimidasi.
"Sehun, maaf aku terlambat. Kau tau, memiliki kekasih tukang tidur cukup membuatku tersiksa. Jongin bilang ia kemarin bergadang hingga pagi demi bermain game"
Kyungsoo mengutuk dalam hati. game apanya. Bahkan dia bercinta hingga fajar.
"Ah kenalkan ini Kim Jongin. Kekasihku selama 6 bulan ini."
"Aku Oh Sehun, dan ini kekasih manis ku yang paling aku cintai. Namanya Do Kyungsoo"
Astaga Sehunnya memang selalu manis.
Pipi chubby Kyungsoo bersemu merah, rona bahagia tidak bisa Kyungsoo sembunyikan. Jongin memandang malas. Dasar keju. Cheesy sekali!
Baik Jongin maupun Kyungsoo tidak memperkanalkan diri mereka mengenal satu sama lain. Biarkan ini mengalir sajalah.
.
Kyungsoo sering mengatakan jika Sehun adalah kekasih paling manis Kyungsoo.
Kekasih terbaik Kyungsoo. jongin sampai malas sekali mendengarnya. Jongin sering merutuki gaya berpacaran anak masa kini. Berpegangan sepanjang jalan, menatap penuh cinta, ayolah mereka bahkan sedang tidak bermain drama.
Dan itu ternyata Kyungsoo.
Sepanjang kencan mereka, Sehun selalu menggenggam lembut tangan Kyungsoo. menatapnya penuh cinta, penuh perhatian. Dasar hatinya menolak bukan karena tidak suka seperti biasanya, marah mungkin?
.
Mereka sepakat untuk menonton film horror. Jongin tau baik Kyungsoo maupun Saeron keduanya sama – sama penakut akut. Kyungsoo dengan tegas menolak ide menonton film horror. Saeron tidak berbuat banyak, mungkin karena Jongin di sisinya?
Sehun-Kyungsoo-Jongin-Saeron-Penonton lain
Mereka sepakat untuk mengundi tempat duduk. Agar dapat berbaur katanya.
Sepanjang film berlangsung, Kyungsoo mencoba menyibukan dirinya dengan membuka sosial media, atau bahkan berkirim pesan dengan Baekhyun, konyolnya Kyungsoo bahkan menonton youtube tutorial make up. Sehun beberapa kali menenangkan Kyungsoo dengan meremas lembut jari – jari tangannya. Jongin mendecih sebal. Ia bahkan lupa harus menenangkan Saeron yang ketakutan setengah mati.
.
"Film horror benar – benar menguras tenagaku. Keberatan untuk makan malam bersama?"
Nampaknya mereka semua sangat kelaparan.
Jongin menyarankan restoran seafood yang jaraknya cukup dekat. Sebenarnya ia hanya asal bicara saja, Jongin ingin cepat – cepat mengakhiri ini semua.
.
Nampaknya Jongin benar – benar sedang tidak dalam suasana hati yang baik.
"Jonginnie, kau mau makan apa?"
"Terserah saja"
Kyungsoo mendengus sebal. Seharus nya kata – kata terserah itu kata andalan tiap wanita. Jongin seperti wanita datang bulan saja.
Sehun dan Saeron terlihat sangat akrab. Mereka memang teman sejak sekolah menengah atas, Kyungsoo tidak bisa bergabung dengan topik percakapan mereka. Kyungsoo sama sekali tidak mengerti. Jongin bahkan tidak bisa diajak bekerja sama. Jongin tidak berbicara kepadanya sepatah katapun.
Jongin memesan cumi. Saeron yang pesankan sebenarnya. Sehun dan Kyungsoo memesan 1 ekor kepiting besar. Dalam sudut pandang Jongin mereka norak sekali, atau Sehun pelit sekali tidak mampu membelikan 2 ekor kepiting besar untuk kekasihnya.
Kyungsoo memang tidak bisa makan dengan baik, ia selalu menyisakan sesuatu di bibirnya atau di bajunya. Sehun mengusapkan ibu jarinya pada sudut bibir Kyungsoo.
Jongin memandangnya dengan geli. Menggeikan, klise sekali. Dasar lelaki kardus. Kira – kira itulah yang Jongin pikirkan.
"Jongin, kau harus coba ini. Ini lezat sekali." Saeron meletakan beberapa potongan udang miliknya. Jongin seakan tidak peduli dengan piring makanannya.
Kyungsoo membelalak tidak percaya. Jongin alergi udang. Kulit
Jongin akan memerah setelah makan udang.
"Jongin, kau tidak bisa makan udang, bukan?"
"Maaf?" Saeron sebenarnya tidak tahu tentang ini.
"Itu benar, aku tidak bisa makan udang Saeron, dan Kyungsoo-ssi kenapa kau tau aku tidak bisa makan udang?"
Ah sialan. Kyungsoo lupa.
Sehun memandangnya penuh tanya. Saeron memandangnya penuh curiga. Jongin memandangnya dengan tatapan mengejek. Keparat Jongin.
"Maksudku, tidak setiap orang bisa makan udang bukan? Sahabatku. Ya sahabatku dia tidak bisa makan udang atau perisa udang. Kulitnya akan terbakar dan memerah. Itu maksudku."
Sahabantnya itu Jongin.
Sehun mengangguk paham.
"Soo, kita sudah berjalan selama 2 tahun."
Kyungsoo mengangguk setuju, dengan memfokuskan dirinya pada makanannya.
"Aku ingin mulai hubungan serius denganmu. Tadinya aku ingin mengatakan ini kemarin, tapi Soo kita sudah tingkat akhir perkuliahan. Kau mau menikah denganku?"
Uhuk
Kyungsoo tersedak makanannya.
Uhuk
Jongin tersedak makanannya.
Saeron menatap Jongin penuh tanda tanya.
"Maksudmu?"
"Aku serius denganmu. Aku ingin memulai dengan serius bersamamu."
Jongin bangkit dan menggenggam tangan Saeron kuat. "Maaf mengganggu acara kalian, silahkan nikmati malam kalian. Ini bagian ku dan Saeron"
Jongin pergi dengan membawa Saeron bersamanya.
Tadinya Kyungsoo pikir ia akan pulang ke rumah nya. Berbicara dengan orangtuanya tentang lamaran Sehun. Tapi hatinya memintanya untuk kembali ke apartemennya. Kyungsoo butuh menjernihkan pikirannya. Ia butuh waktu menyendiri untuk memikirkan ini semua.
Netranya menangkap siluet pria tinggi yang sangat familiar dengan baginya.
"Jongin? apa yang kau lakukan di depan pintu apartemenku."
"Jongin kenapa diam saja?"
"Kau senang bukan?"
Kyungsoo memandang Jongin tidak mengerti. "Maksudmu?"
"Kau akan menikah dengan Sehun bukan? Kau senang bukan? Tapi apa Sehun tau kalau kau bahkan tidak perawan?"
Kyungsoo menatap Jongin tidak percaya.
"Hei, ada apa? Sesuatu mengaganggumu?"
"Berapa kali kau tidur dengan Sehun? Bagaimana kemampuannya di ranjang? Bukan kah aku lebih baik?"
"Hei, bahkan aku tidak pernah bercinta dengan Sehun"
Jongin menatap Kyungsoo dengan pandangan mengejek. "Kalau Sehun tau, kau sering bercinta denganku dia tidak akan melamarmu Soo, putuskan saja"
"Kau benar, aku memang bukan wanita baik. Aku bahkan tidur dengan mu ketika aku memiliki kekasih. Tapi itu menjadi urusanku dan Sehun, bukan urusanmu."
Jongin mencengram kuat lengan Kyungsoo dengan tatapan marahnya.
"Kau tau, pria keju seperti Oh Sehun menyukai gadis polos bukan gadis liar di ranjang sepertimu"
"Jongin kau sudah keterlaluan, ini sakit sekali. Tanganku. Aaaah"
"Kau tau, Sehun akan kecewa dan membencimu."
"Jongin pergilah. Jangan pernah menemuiku lagi."
Kyungsoo sakit hati. ia sudah terlanjur sakit hati dengan Jongin.
[TBC]
Kasihan Sehun ya.
