A/N: Hai~!! Lama nggak jumpa! Gomen udah nggak nongol lama… Udah nggak nongol selama… *ngitung pake jari tangan ma kaki* …umm, lama pokoknya! Jadi anak kelas 9 ternyata sibuk banget! Oya, ini cuma fanfic yang terinspirasi gara-gara keseringan baca koran! ^^ Semoga bisa menghibur!! Gomen kalo garing! Otak masih stress gara-gara tiap hari ngedenger ortu gue nyanyiin lagunya Mbah Surip yang 'Tak Gendong'! *sigh* Turut berduka cita banget atas kematiannya Mbah Surip ma WS Rendra.
Disclaimer: Bleach bukan punya gue! Tapi punyanya Om Tite Kubo! Yeah~!!
Warning (s): Mmm, mungkin… AU (Another Universal), OOC, dan rada ada unsur bi-shounen. Kalo nggak suka, nggak usah baca ya! ^o^
= Bleach Magazine =
= By: 4869fans-nikazemaru =
= Chapter 1 =
Kurosaki Isshin tampak sedang serius di mejanya. Dia adalah pendiri sebuah majalah yang sangat laris bernama 'Bleach Magazine'. Majalah ini terbit 1 minggu sekali. Berita di majalah itu emang selalu menarik dan lengkap bin akurat. Semuanya ada. Berita ada… Gosip ada… Musik ada… Pokoknya lengkap, deh!
Nggak heran kalau majalah ini di sukai oleh berbagai kalangan. Dari balita sampai kakek-kakek, semuanya suka! Harganya murah pula!
Nah, sekarang bisa kita lihat Isshin sedang bersama para karyawannya.
"Berbaris!" perintah Isshin dengan tampang sok berwibawa.
Semua karyawan yang lagi asyik dengan pekerjaannya segera berbaris. Yang lagi ngepel, mopnya langsung di lempar ke dalam lift yang kebetulan terbuka. Yang lagi nuangin air panas dari ketel ke cangkir langsung melempar ketel itu ke sembarang arah. Bahkan petugas yang lagi sibuk mengisikan tinta ke mesin cetak, segera berlarian tanpa peduli kaleng tinta itu tumpah ke celananya.
"Siap grak!" komando Ichigo yang jadi pimpinan dari segenap karyawan itu. Kabarnya, sih, putra kandung Isshin itu ntar bakalan jadi calon penerus perusahaan majalah ini. "Luruskan! Lurus! Kepada bapak gue! Hormat grak!!"
"Woii!! Kita 'kan nggak lagi mau upacara!" protes Ikkaku.
"Udah, deh… Hormat juga apa susahnya!" balas Ichigo.
"Kurosaki, elo hormatnya salah tau!" komen Hitsugaya. "Pake tangan kanan! Bukan kiri!"
"Eh, uuuh… Sorry!" Ichigo segera membenarkan tangannya.
"Huu!! Gimana, sih, yang nyuruh aja malah nggak bisa hormat!" ejek Keigo.
"Urusai! Dari pada gue hormatnya pake kaki!"
"Ngeles, nih, yee…" sindir Rukia.
"Suka-suka gue! Orang mulut-mulut gue!" Ichigo sok cuek.
"Mulutmu, harimaumu," Hitsugaya mulai berperibahasa.
"ICHIGO~!!!" dalam slow motion bisa kita lihat sebuah tendangan menuju ke arah Ichigo.
"ASTAGANAGABAUKOLORNAGA!!!!" Ichigo langsung mengambil benda terdekat yaitu sebuah pot bunga untuk menangkis tendangan itu.
PRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANG~!!
"Hueeeeeeeeee~!!! Lantai yang udah susah payah gue pel bareng Hitsugaya…" keluh Rukia.
"Kurosaki!! Tanggung jawab!!" teriak Hitsugaya sambil ngacungin sapu. "HEYAAAAAAAAAH~!! BROOM ATTACK!!"
"AW!! AW!!! AMPUN!! AMPUN!! AWW~!!" Ichigo melindungi dirinya dari pukulan sapu Hitsugaya. "AMPUN, MAK!!!"
"GUE BUKAN EMAK ELO!! HEYAAH~!!!" Hitsugaya makin kesel.
"Kan salah elo juga! Harusnya elo kalo ngepel nggak usah bersih-bersih amat! Jadi kalo kotor lagi elo nggak capek ngebersihinnya!!" kata Ichigo. "AW~!!"
"Gue paling nggak betah sama ruangan kotor tau!!" ucap Hitsugaya.
"Feminim banget, sih, elo?!!"
"Kebersihan itu pangkalnya sehat, tau!!"
"Jangan sok tahu, deh!!"
"Emang bener, tau!! Udah di teliti sama ilmuwan!!" Hitsugaya langsung membuka aib seseorang. "GUE TAU KALO ELO CUMA MANDI 1 MINGGU SEKALI!!"
Muka Ichigo merah seketika.
"Iih, Ichigo jorok!" cetus Rukia dan beberapa karyawan cewek lainnya.
"A, apa?!! Nggak, kok!! Jangan aneh-aneh elo, Toshiro!!" kata Ichigo.
"Lho? Emang bener, kan, Ichigo," kata Isshin jujur.
"E, EGH…!!"
"Nah, ayahmu aja bilang gitu!!" Hitsugaya tersenyum penuh kemenangan. "HEYAAAH~!!" dia kembali melancarkan jurus dengan sapunya.
"Ayo, Hitsugaya!! Pukul terus!! Pukul orang yang nggak mau ngebantuin kita berdua mengepel!!" dukung Rukia.
"Apa?!! Rukia-chan ngepel bareng cowok cebol ntuh?!! Gue nggak terima!! NGGAK TERIMA!!!!!!" Keigo mengamuk. "Kan kerenan gue dari tu cowok cebol!"
"Nani? Sebentar, Asano… Kalo gue mau jujur, jelas kerenan Hitsugaya-lah!!! Dia itu jelas 100x lebih keren dan imut dari elo!!" kata Rukia.
Keigo langsung patah hati.
"Ah, kau kejam sekali kepada ayahmu ini~!!" rintih Isshin lebay. Dia baru aja di bogem Ichigo.
"Elo bikin gue malu tau!!" teriak Ichigo sambil nyiapin vas bunga lainnya buat di lempar ke Isshin. "AW~!!"
"KUROSAKI~!!!" Hitsugaya ternyata masih tetep bernafsu buat menyiksa Ichigo pake sapu. "Nih, rasain!! Asal elo tau, gue udah dari pagi tadi ngebersihin lantai ini biar bisa kinclong begini!! Eeeh, malah elo kotorin pake pecahan vas bunga! Ayo, bersihin!!! Dan jangan coba-coba ngelemparin barang-barang lagi!!"
"AAW~!! ELO PIKIR ELO SAPA?!! PANGKAT GUE LEBIH TINGGI DARI ELO TAU!!!" teriak Ichigo.
"I don't care about that!"
"Jangan sok pake bahasa Inggris, deh! AWW~!!!"
"BILANG AJA KALO ELO NGIRI!!"
"SIAPA JUGA YANG NGIRI?!! HEH!! BEGINI-BEGINI GUE PERNAH SEKOLAH DI AMERIKA!!"
"Palingan elo di sana cuma bengong, doank, gara-gara nggak tau apa yang mereka omongin!"
"WHAT?!! ENAK AJA!!"
"KALO GITU, AYO KITA BERTENGKAR PAKE BAHASA INGGRIS!!"
"Ok!"
"Take this!!" Hitsugaya memukul Ichigo pake sapu kembali.
Ichigo mengelak dengan mudah. "Hah!! Can you do something better than this?!!"
Hitsugaya menendang Ichigo tepat di perut. Ichigo mengaduh kesakitan.
"Aha! Now, who is the loser?!" Hitsugaya tersenyum puas. "So, clean this floor!!"
"No!"
"Just do it!!"
"Do it yourself!"
"Don't be so lazy!"
"I'm not!"
"Yes, you are!"
"I'M NOT A LAZY!!"
"Clean this floor if you are not!"
"I'm not a cleaning service!"
"STOOOOOOOOP!!!!" teriak Rukia. "Berisik tau!"
"Kalian berdua! Jangan betengkar melulu!! Lama-lama gue nikahin kalian sekalian!" teriak Isshin sambil nunjuk Ichigo dan Hitsugaya.
"WHAT?!!" Ichigo dan Hitsugaya langsung berhenti bergerak. Mata mereka melotot.
"Iih, amit-amit gue mau nikah sama dia!! Gue mending jomblo selamanya tau!!" teriak Hitsugaya sambil nunjuk Ichigo pake sapu.
"Mana sudi gue nikahin seorang cebol cerewet yang super nyebelin kayak dia!! Gue kan bukan homo!!" teriak Ichigo sambil bales nunjuk ke Hitsugaya pake duit (?).
"GUE BENCI ELO!!" teriak Hitsugaya.
"GUE LEBIH BENCI ELO!!" balas Ichigo.
"GUE AMAT-SANGAT LEBIH BENCI ELO!!!"
"GUE AMAT-SANGAT SUPER EXTRA LEBIH BENCI ELO!!"
"Wow, dan benci itu beda-beda tipis sama cinta…" komen Rukia. "Yey!! Kita dapat pasangan yaoi baru! Teman-teman mari masukan ini ke gossip hot terkini!!"
"AYO!!" Keigo semangat.
"Ah, aku senang kau sudah punya kekasih yang cocok…" kata Isshin. "Aku terharu… Mana kekasihmu itu masih sangat imut dan polos… Pasti nggak bikin elo bosen tiap malem. Pokoknya, aku ingin 2 orang cucu ya~!!"
Isshin langsung di hajar Ichigo dan Hitsugaya yang mukanya udah merah banget.
"Iya, iya!! Cuma bercanda, kok!" Isshin minta ampun. "Yang jelas, hari ini aku nugasin kalian cari berita yang masih hot!!"
"Yang masih hot?" Rukia mengangkat alis.
"Oke, kalo gitu kita bikin berita soal panen cabe aja!" celetuk Ikkaku. Dia langsung di gampar Hitsugaya.
"Ingat ya, yang hot!!" ulang Isshin. "Orang-orang yang gue tugasin kali ini… Hitsugaya Toshiro sebagai fotografer! Lalu wartawan utamanya Kurosaki Ichigo di bantu Asano Keigo! Wartawan tambahannya Kuchiki Rukia. Madarame Ikkaku juga ikut sebagai sopir, bodyguard, dan wartawan tambahan!"
"APA?!! Tugas gue rendahan banget!" teriak Ikkaku.
"Daripada nggak ada kerjaan!" komen Rukia.
"Baiklah…" Hitsugaya menyiapkan kamera kesayangannya yang dia beri nama Hyourinmaru.
"Yeah! Gue wartawan utama!" Ichigo menari-nari. "Keigo! Siapin notes yang banyak juga tape recorder beserta kaset kosongnya!"
"Aku yang mencatat!" sorak Rukia.
"Kalau sudah siap, segera ke garasi! Di sana mobilnya udah di siapin!" perintah Isshin.
"YES, SIR!!"
Lokasi ledakan bom
"Maaf, dek… Adek nggak boleh masuk!" kata petugas polisi kepada seorang cowok cebol berambut putih.
"Adek! Adek!! Heh, gue ini wartawan!" gertak Hitsugaya sambil nunjukin kartu press-nya.
"Lho? Wartawan, kok, kecil begini? Jangan bohong, dek!" kata polisi itu.
"………" Hitsugaya berusaha keras buat nggak ngebanting kamera kesayangannya itu ke polisi ntuh. Sayang kameranya…
"Begini, Pak!" Ichigo turun tangan. "Majalah kami emang sengaja pilih wartawan sekaligus fotografer yang kecil! Kan mereka lincah!"
Keigo ikut-ikutan ngomong. "Iya, Pak! Kan kalo kecil begini, dia bisa nerobos dari kerumunan wartawan lain lewat bawah! Juga kalo mau ngambil gambar atau ngedengerin pembicaraan rahasia! Dia bisa menyusup masuk lewat ventilasi trus ngelakuin itu diem-diem! Praktis, Pak!"
"Ooh, iya juga…" gumam sang polisi.
"Emangnya gue maling? Pake nyusup lewat ventilasi segala…" bisik Hitsugaya sinis pada Keigo. Cowok berambut cokelat itu cuma nyengir.
"Baiklah, silakan… Tapi kalian nggak boleh ngelewati garis polisi ya!" kata polisi itu.
"Sip, deh, Pak!" kata Ichigo.
Rukia secara tak di sangka nongol. "Woii!! Cepetan! Kita masih harus nyari info di tempat lain!"
"Sabar, donk, Jeng!" kata Ichigo.
"Hmm, gue mencium sesuatu di sini…" gumam Hitsugaya. Tampangnya lebih serius dari biasanya.
"Yee, jangan sok-sokan jadi detektif elo, Toshiro!" Ichigo tampak lagi toleh kanan-kiri buat nyari mangsa yang kayaknya bisa di wawancarai.
"Beneran!" Hitsugaya ngotot. "Ada yang aneh!"
"Coba kita dengerin, deh! Hitsugaya 'kan dulu pernah ikut mecahin kasus hilangnya celana dalam bokap elo!" cetus Rukia.
"Kasus nggak bermutu, kok, elo inget?!" gerutu Ichigo.
"Nggak kusangka kalo Isshin-san bisa lupa kalo naruh celananya di atas lemari…" Ikkaku geleng-geleng.
"Oke, jadi apanya yang aneh?" tanya Keigo pada Hitsugaya.
"…… astaga… bau ini…" Hitsugaya mundur-mundur. "Aku… tahu… pelakunya!!"
"YANG BENER?!!!" teriak semuanya. "SIAPA?!! SIAPAAAA?!!!"
Jari telunjuk cowok mungil itu mengarah ke arah seseorang…
Cowok berambut orange…
Kurosaki Ichigo pastinya!
"GUE?!!!" Ichigo syok.
"Apa?!! Nggak gue sangka elo yang ngebom di sini!!" teriak Keigo.
"Astaga Ichigo… BETAPA TEGANYA KAU!!" jerit Rukia sambil nyekik Ichigo.
"Ichigo!! Sialan kau!!" Ikkaku mencari benda terdekat yang bisa di lemparin ke Ichigo.
"Ya! Elo yang ngebom disini!!" tuduh Hitsugaya. Dia menutup hidungnya. "GUE TAHU KALO ELO TADI SENGAJA 'NGEBOM' TEPAT DI HADAPAN GUE!! ELO PELAKUNYA!! 'BOM' ELO BAU BANGET, SICH?!!"
"HAAAAAAAAH?!!!" Rukia, Ikkaku, ma Keigo ternganga.
"Eh? Maksud elo 'kentut'?" Ichigo cengo.
"IYA!! SIALAN!!! BARU MAKAN APA, SIH, ELO?!!" Hitsugaya kesel.
"Jadi tadi yang elo maksud pelaku tu siapa orang yang baru aja ngentut?!!" teriak Ikkaku. "Wah, kurang ajar!! Bikin jantungan tahu!!"
Hitsugaya cemberut. "Elo pikir enak di 'bom' sama orang nggak tau sopan santun kayak dia?!! Bau banget tau!! Mungkin lebih parah dari bau ammonia!!"
"Waduh, sabar… Jangan marah-marah!" Rukia menenangkan.
"Ya gimana gue nggak kesel di 'bom' kayak gitu?!!"
"Sabar, Jeng! Lagi PMS ya?!!" Keigo langsung di tendang Hitsugaya.
"Gomen, Toshiro…!!" kata Ichigo. "Mending sekarang kita minta wawancara ke seorang polisi, deh… Lebih bagus kalo bisa ngewawancarai kepala kepolisian!"
"Oke, deh!" Rukia nyiapin notes-nya.
Keigo ngecek tape recorder-nya. Hitsugaya mengecek kameranya. Ichigo menyiapkan pertanyaan di otaknya. Sedang Ikkaku… dia malah ngupil…
"Maaf, Pak! Kami bisa nggak mewawancarai bapak?" tanya Ichigo pada seorang polisi.
"Memang kalian siapa?" polisi itu balik nanya. Suaranya menakutkan dan galak. Ichigo rasanya kepengen ngompol di celana.
"Eeh, anu… Mmm, kami wartawan…" Ichigo nunjukin kartu press-nya.
"Tidak bisa! Kami sedang sibuk!" bentak polisi itu.
"Sibuk? Perasaan dari tadi Anda kerjaannya cuma berdiri, doank?" tanya Keigo. Polisi itu melirik Keigo angker. Nyali Keigo menciut seketika.
"W, wow… lirikan matamu, nyeremin hati…" senandung Ichigo sambil gemetaran sama Keigo.
Ikkaku masang tampang ngajak berantem. Tapi, Rukia dan Hitsugaya yang masih sama-sama warasnya segera menengahi.
"Madarame, kita nggak boleh punya masalah sama polisi!" kata Hitsugaya. Death glare terpasang jelas di mukanya. Ikkaku patuh.
"Boleh ya, Pak? Saya mohon…" pinta Rukia. Mukanya di bikin seimut mungkin. "Cuma sebentar, kok~!!"
"Nggak boleh!!" bentak sang polisi.
"Please?" Rukia kembali merajuk.
"N-nggak!" muka polisi itu mulai memerah. Nggak tau karena marah apa blushing.
Rukia menoleh ke arah Hitsugaya dan mengangguk. Hitsugaya balas mengangguk. Cowok itu menelan ludahnya.
"Ayolah, Pak… Saya juga mohon, tolonglah…" Hitsugaya sekarang ikutan bikin wajahnya seimut mungkin. Matanya membulat dan berkaca-kaca. Hiks, harga diri gue sebagai cowok… keluh Hitsugaya dalam hati.
"Sekali lagi… Saya mohon~!!" Rukia melancarkan kembali aksinya.
"Please, Pak…" pinta Hitsugaya.
Polisi itu jadi bingung sendiri ngelihat dirinya di rayu begitu. "Mmm, mmm…" gumamnya. Waduh, sial! Mana yang ngerayu cantik-cantik! Padahal yang satu cowok, tapi imut juga… Yang cewek juga! Aduuuuh~!!
"Kalo bapak nggak mau, kami bakal buka baju di sini, lho!" ancam Rukia.
"Iya, kami bakal teriak kalo bapak berniat memperkosa kami!!" imbuh Hitsugaya.
Ikkaku, Ichigo, dan Keigo langsung melotot. Gila aja! Mau buka baju?!!
"Aaah, uuuh, Rukia-chan…" Keigo langsung mesum.
"Waduh, bisa ancur citra kita jadi wartawan kalo mereka nekat buka baju!" cetus Ikkaku.
"Gue nggak peduli kalo Toshiro mo buka baju. Toh, dia cowok! Kalo Rukia?!! Kita bisa di tuduh memperkosa seorang cewek rame-rame!" kata Ichigo.
"Tapi, kan Hitsugaya itu bi-shounen! Ntar kalo dia di kira cewek gimana?!" Ikkaku bingung.
"Nggak mungkin. Mana ada cewek galak kayak dia!" gumam Keigo. "Dadanya 'kan rata!! Nggak menggairahkan!"
"Dasar cowok mesum!" tuduh Ichigo.
"Lho? Semua cowok 'kan emang sukanya cewek yang 'itu'nya gede?" kata Keigo.
"Nggak semuanya, tau!!"
"Alah, bilang aja kalo elo suka sama Toshiro!" komen Ikkaku pada jawaban Ichigo tadi.
Ichigo memerah. "WHAT?!!! MAKSUD GUE BUKAN GITU! APA GUNANYA DAPET CEWEK BER'ITU' BESAR KALO HATINYA NGGAK BAGAI MUTIARA??"
"Eh, iya juga…" gumam Keigo.
"Iya! Kita itu kalo cari jodoh carinya lewat hatinya! Jangan tampangnya! Kalo bisa dapetin yang cantik tapi baik hati juga! Jangan yang cantik tapi hatinya buaya!" terang Ichigo.
"Kayaknya elo pantes, deh, jadi dokter cinta…" celetuk Ikkaku.
"Kata-kata elo bener banget! Gue setuju, deh!" kata Keigo.
"Iya 'kan?" Ichigo tersenyum bangga.
"Ada apa ini?" seseorang dengan tubuh sangat besar yang mungkin bisa nyaingin tiang listrik menghampiri gerombolan wartawan gila dan seorang polisi yang jadi horny gara-gara sebuah aksi.
"Pak Komamura!!" polisi itu langsung hormat. "M, maaf, tapi dari tadi 2 orang wartawan ini merayu saya!!" dia nunjuk ke arah Hitsugaya dan Rukia.
"Ini bukan warung remang-remang, kan?" tuduh Sajin, sang kepala kepolisian, kepada 2 orang yang udah berpenampilan agak terbuka.
"Maaf, Pak! Hanya saja bapak ini sangat keras kepala dan bilang tidak mau di wawancarai," kata Hitsugaya sambil membetulkan pakaiannya. "Padahal masyarakat sekarang ini sedang haus akan kebenaran! Mereka butuh fakta! Bukan gossip!"
"Cieee… Puitis amat, Jeng…" komen Ichigo.
"Urusai…" gumam Hitsugaya. "That's my line, you know?"
"NANTANGIN GUE LOE?!!"
"Hm, kalau begitu, kalian boleh mewawancarai saya saja," kata Sajin berbaik hati.
"Eh? Anda siapa?" tanya Rukia.
"Saya Komamura Sajin, kepala kepolisian di sini," jawab Sajin.
5 wartawan itu melongo. Kepala kepolisiannya, kok, anjing?!!
"Psst~!! Dia ini kepala kepolisian apa kepala anjing polisi?" bisik Keigo.
"Nggak tau! Gue juga baru tau kalo kepala polisinya anjing!" kata Ichigo.
"Kepala polisinya aja anjing… Gimana ntar presidennya??" komen Ikkaku.
"Udahlah, kayaknya dia ramah… Kita nggak boleh sia-siakan kesempatan ini!" kata Hitsugaya. Rukia menyetujui pendapat Hitsugaya.
"Jadi bagaimana? Kalian mau?" tanya Sajin.
"Ah, tentu saja!" Ichigo nyiapin daftar pertanyaannya. "Keigo nyalain tape recorder! Rukia siapin notes elo! Toshiro elo yang memotret!"
"Lha, gue ngapain?" tanya Ikkaku.
"Pikirin ide berita yang bagus buat di muat!" kata Ichigo. "Baiklah, Pak! Kami mau bertanya… Kira-kira mengapa 2 hotel ini menjadi target pengeboman?"
"Woy!! Kita belum memperkenalkan diri tau!" kata Rukia. "Sebelum wawancara 'kan kita wajib memperkenalkan diri?"
"Baiklah, akan saya perkenalkan diri saya dan teman-teman saya. Kami wartawan 'Bleach Magazine' dan di sini… dari kanan anda ke kiri ada Hitsugaya Toshiro. Lalu saya Kurosaki Ichigo, Kuchiki Rukia, Asano Keigo, dan Madarame Ikkaku," terang Ichigo kilat.
"Oya… Salam kenal…" Sajin tersenyum ramah.
"Puas loe sekarang?!" geran Ichigo pada Rukia yang nyengir lebar.
"Baiklah, akan saya jawab pertanyaan yang tadi… Hmm, menurut bukti yang kami temukan… Itu karena bla… bla… bla…," terang Sajin panjang lebar. Rukia dengan tekun mencatat.
"Oh… Lalu bagaimanakah dengan jenis bom yang digunakan? Apakah sama dengan yang sebelumnya?" tanya Ichigo lagi.
"Ya, sepertinya sama… Bom itu terdiri dari bla… bla… bla…"
Hitsugaya cemberut sendiri. Dia menarik-narik baju Sajin. Sajin menoleh. "Ada apa?"
"Bapak bisa tidak jongkok sedikit?" pinta Hitsugaya dengan tampang BT.
"Untuk apa?" tanya Sajin bingung.
"Saya tidak bisa memotret bapak…" kata Hitsugaya pelan. Mukanya langsung merah saat mendengar teman-temannya pada langsung ketawa ngakak. Kecuali Rukia tentunya.
"Makanya jadi orang jangan pendek!!" tuduh Keigo di sela tawanya.
"Biarin!!" Hitsugaya kesel.
"Udah, deh! Ini 'kan udah kehendak yang di atas," kata Rukia.
"Sesama cebol memang harus membantu! GYAHAHAHA!!!" Ichigo ngakak. Rukia langsung mencekik cowok berambut jeruk itu.
Sajin berjongkok sedikit. "Bagaimana? Sudah sampai?" tanya Sajin dengan nada bicara yang sama sekali nggak menghina.
"Terima kasih, Pak!" Hitsugaya lalu memotret Sajin. "Selesai, silakan dilanjutkan kembali wawancaranya."
"Tunggu," kata seseorang.
Semuanya menoleh. Tampak seseorang memakai tongkat dan terlihat sudah ringkih berjalan menghampiri. Di belakangnya ada beberapa orang bertubuh kekar. Sepertinya orang tua itu orang penting sehingga harus di kawal bodyguard sebanyak ntuh.
"Pak Yamamoto!" jerit semua orang yang di sana.
"Kok, Pak Presiden ada di sini?!!" jerit Hitsugaya. "Hari ini 'kan bukan jadwal untuk kunjungan…!!"
"Ya ampun! Orangnya kelihatan sangat lebih tua dari yang di TV!!" Ikkaku syok.
"Aku ke sini hanya untuk jalan-jalan," kata Yamamoto, sang presiden.
"Eh? Jadi presiden itu ternyata masih bisa jalan-jalan dengan santai begini ya?" tanya Keigo.
"Saya hanya ingin menengok cucu…" ucap Yamamoto yang lalu terkekeh.
"Wah, anda sudah punya cucu?" kata Ichigo basa-basi.
"Umurnya sudah berapa tahun, Pak?" tanya Rukia. "Pasti lucu-lucu ya!"
"Oh ya, cucu saya umurnya masih 6 tahun. Kira-kira besarnya segitu," Yamamoto nunjuk ke arah Hitsugaya.
JDEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEER~!!!!!
Hitsugaya berasa kayak di serang halilintar di siang bolong.
Matanya melotot.
Mulutnya terbuka-tertutup tapi nggak ada kata-kata yang keluar.
Hitsugaya rasanya pengen gantung diri ngedenger perkataan Yamamoto tadi. Bayangin, masa dia yang udah berumur 19 tahun itu tingginya bisa sama kayak anak kecil umur 6 tahun?!!
GUE NGGAK TERIMAAAAA~!! jerit Hitsugaya dalam hati sambil menusuk-nusukkan pisau lipat yang dia bawa ke pohon terdekat.
"Waduh… ada yang ngamuk, nih!" bisik Keigo.
"Bukannya nyeselin nasib?" bantah Ikkaku.
"Lho? Kenapa dia?" tanya Yamamoto sambil nunjuk ke Hitsugaya yang kini lagi nonjok-nonjokin pohon.
"Mmm, anu, Pak… Umur dia sudah 19 tahun…" jawab Rukia. "Jadi… yaaah, anda paham?"
"Oh ya, saya paham, kok!" jawab Yamamoto. "Maaf, saya kira tadi ada anak kecil yang lagi main."
Hening…
"EH?!! UDAH 19 TAHUN?!!! Kok, kecil begitu?!!" Yamamoto baru syok sekarang. "Dia kena busung lapar?!!"
"Busung lapar gimana?? Orang semangka 10 buah yang ngabisin dia semua!" tuduh Ichigo.
"Kalo gitu cacingan, donk?" tebak Sajin.
"Mungkin…" gumam Keigo.
"Oi, Toshiro!! Ayo, cepetan! Kita harus segera wawancara!!" kata Ichigo sok berkuasa. "Nasip, mah, terima aja dengan ikhlas!"
JREEEEEEEEEEEEEB~!!
Sebilah pisau lipat melesat tepat di atas kepala Ichigo dan menancam ke pohon di belakangnya. Dalam efek slow motion bisa kita lihat beberapa helai rambut Ichigo ikut terpotong lalu terbawa terbang oleh angin.
"D-I-E-M-!!!" Hitsugaya memasang tampang super angker. Di tiap sela jari tangannya udah siaga dengan pisau-pisau lipat. Siap untuk di lempar kapan saja.
Ichigo gemetaran. Dia ngompol di tempat.
"Uah!! Ichigo ngompol!" teriak Keigo.
"Oww, malu-maluin!" komen Rukia.
Ichigo langsung tancap gas saking malunya. Siapa juga yang nggak malu kalo ketahuan ngompol di hadapan presiden?!
"Lalu… umm… wawancaranya jadi?" tanya Sajin memecahkan keheningan.
"Oh ya, tentu saja!" sahut Rukia. "Kalau boleh, bisakah kami mewawancarai Pak Yamamoto sekalian?"
"Tentu saja, silakan…" Yamamoto menawarkan senyum ramah.
"Karena Kurosaki nggak ada, Rukia-san jadi penggantinya. Biar aku yang mencatat! Asano tetep yang ngerekam! Kalo Madarame, tolong temani Kurosaki!" kata Hitsugaya cool. Padahal di dalem ati dia udah ngakak gulung-gulung ngelihat Ichigo ngompol.
"Sip, dah!!" sorak Rukia, Keigo, dan Ikkaku.
"Wuaaaaah~!! Pak Presiden tu ternyata baek ya!" celetuk Ikkaku yang lagi sibuk di balik kemudi mobil itu.
"Iya! Kita sampe di traktir makan siang segala!" kata Keigo sambil mengelus perutnya yang kekenyangan. Dia duduk di samping kursi supir.
"Akan lebih balik lagi kalo Toshiro nggak ngelemparin pisau ke gue!!" teriak Ichigo kesel. "Elo bikin gue malu tahu!!" Ichigo melirik cowok kecil yang duduk di sebelah kirinya.
"Yee, sapa juga yang nyuruh elo ngompol!" balas Hitsugaya cuek. Dia tampak asyik dengan novel yang dia pinjam dari Rukia.
"Elo juga yang salah!! Kalo tu pisau kena ke gue terus guenya is dead gimana?!!" protes Ichigo nggak mau kalah.
"Emang gue pikirin!" cetus Hitsugaya. "Udah, deh, diem bentar kenapa, sih?!! Gue lagi baca novel, nih!"
"Iya, nih, Ichigo berisik mulu!" gerutu Rukia yang duduk di sebelah kanan Ichigo. Yah, karena Hitsugaya ma Rukia sama-sama kecil dan nggak makan banyak tempat, Ichigo terpaksa duduk sama mereka sekalian. Kursi belakang di kosongin buat barang-barang penting.
"Up to me, donk!" jawab Ichigo.
"Oya, ngomong-ngomong kita sekarang kemana, nih?" tanya Ikkaku.
"Ngewawancarai Trio Meong aja!! Mereka 'kan seksi abis~!!" usul Keigo.
"Dasar cowok mesum!" tuduh Ichigo. "Tapi boleh juga, sih… Mereka sekarang 'kan lagi naik daun! Pasti banyak yang suka!"
"Iya, iya!! Lagu mereka 'kan keren-keren!" teriak Rukia kegirangan. "Gue lumayan suka sama lagu mereka~!!"
"Gue, sih, terserah aja!" gumam Hitsugaya.
"Yeah!! Itu artinya kita bakal ngewawancarai Trio Meong~!!" Keigo bergembira.
Ikkkaku mengangguk. "Hmm, baiklah!"
"Eh, Keigo! Ambilin peta! Gue mau lihat-lihat sesuatu!" pinta Ichigo.
"Nih!"
BUUUUK~!!!
"KEIGO!! KALO NGELEMPAR LIAT-LIAT, DONK!!" teriak Ichigo sambil memegangi mata kanannya yang baru di seruduk segulung peta. "KENA MATA TAU!!"
"Nih, obat mata!" Ikkaku ngelempar obat tetes mata dari laci dasbor ke belakang sembarangan.
TUAAAAAK~!!!
"EMAAAAAAAAAK~!!! ELO PADA NIAT NGEBUNUH GUE YA?!!" kini Ichigo memegangi kedua matanya. "SEKARANG JADI DUA-DUANYA YANG SAKIT!!!"
"Waduh, kena mata juga, toh?!! Gomen! Kan gue ngelemparnya sambil nyopir!" kata Ikkaku nyengir.
Ichigo cuma bisa ngomel-ngomel nggak jelas sambil buka peta. "Tempat selanjutnya… Hmm…" Dia mikir tempat dan masalah apa lagi yang kayaknya harus di sorot.
"Wah, ide gue mentok!" gerutu Ichigo sambil melempar peta. "Ada yang bawa laptop, nggak?? Gue mau online buat nyari berita!"
"Gue bawa! Ada di belakang!" kata Keigo.
"Yup, thanks, bro!"
Ichigo mau beranjak ke belakang.
Tapi, nggak tau kenapa dia jadi nggak bisa gerak.
Gu, gue, kok, nggak bisa gerak gini?? Masa gue kena stroke?!!! batin Ichigo.
"Kenapa, Ichigo?" tanya Ikkaku.
"Gue… nggak bisa… gerak…" jawab Ichigo dengan keringat dingin.
"Alaaaaah!! Jangan bohong elo!" kata Keigo.
"Bohong gimana?!! Beneran tau!!"
Keigo lalu menoleh ke belakang. Matanya melotot syok ngelihat keadaan Ichigo. "PANTESAN ELO KAGAK BISA GERAK!! LIHAT TUH ORANG DI KANAN-KIRI ELO!!!"
Ichigo melirik duo mungil yang ada di kanan-kirinya. "L-LHOOOOOO?!!!"
Ternyata Hitsugaya ma Rukia udah tidur!! Mereka tidur sangat pulas sambil memeluk tangan Ichigo kayak lagi meluk boneka.
"SEJAK KAPAN TANGAN GUE YANG MACHO INI JADI BONEKA?!!!" teriak Ichigo syok.
Keigo cemburu abis ngelihat Rukia meluk-meluk tangan Ichigo begitu. Tapi diam-diam cowok mesum itu ngelirik Hitsugaya. Ni anak ternyata kalo pas tidur imut juga… Tapi kalo pas bangun, aduh, amit-amit jabang bayi ngeselinnya!! Aah, Rukia saat tidur tetep cantik, euy…
"Gimana, nih?!! Gue kagak tega, nih, ngebangunin mereka!!" Ichigo panik setengah mampus.
Rukia menggeliat. "…uuugh… chappy… sini, sayang…" dia makin erat memeluk tangan kanan Ichigo.
"Mmm… Hyou-chan…" Hitsugaya di lain pihak juga ngelindur.
"Mereka kompak banget! Ngelindur aja bareng!" komen Ikkaku.
"Dasar duo cebol!" gerutu Ichigo kesel. "AW~!!!"
"Kenapa?" tanya Keigo.
"HP gue bunyi! Aduuh, mana gue silent trus di vibrator! Keigo, ambilin, donk!! Geli, nih!" kata Ichigo kegelian.
"Dimana?"
"Di kantung celana sebelah kanan!"
"Di sini? Mana? Nggak ada, tuh!"
"ELO BISA NGGAK, SIH, NGEBEDAIN KANAN SAMA KIRI?!!"
"Gomen, ne…" Keigo langsung mengambil HP Ichigo itu.
"Dari siapa?" tanya Ichigo.
"Ichimaru Gin."
"APA?!! DARI COWOK TAMPANG SERIGALA YANG HOBI BOLOS KERJA NTUH?!!" teriak Ichigo. "Angkat! Cepetan!! Di loudspeaker sekalian!"
Pip!
"Ah, halo, Kurosaki-han~!!" sapa Gin dengan nada riang di telepon.
"Woi, serigala tukang bolos! Kemana aja elo?!!" teriak Ichigo.
"Jangan galak-galak… Ntar nggak cepet dapet jodoh, lho!"
"ELO ITU YANG BIKIN GUE FRUSTASI!!!"
BUAAAAAAAAAAK~!!!
Ichigo mendapat pukulan dari dua arah.
"BERISIK!! KITA MAU TIDUR TAHU!!" teriak Rukia dan Hitsugaya dengan mata masih mengantuk.
"Aaah~!! Ada Hitsugaya-han juga rupanya! Halo, Shiro-chan~!!!"
"Huh? Sapa yang manggil gue?" tanya Hitsugaya dengan tampang polos. "Elo ya?" Hitsugaya nunjuk Keigo.
Keigo nunjuk ke arah HP yang dia pegang. "Dari HP, dodol!!"
"Ooh…"
"Hm, suaranya masih polos begini… Hitsugaya-han pasti baru bangun tidur ya?"
"Urusai! Ngapain juga elo telepon-telepon kita?!" kata Hitsugaya. "Kita lagi dapet tugas tau!"
"Hmm, di situ ada siapa aja?"
"Ada aku, Hitsugaya, Ichigo, Keigo, dan Ikkaku!" jawab Rukia. "Memang kenapa?"
"Aah, Isshin-han minta gue buat ikutan ngebantu~!! Kalian di suruh jemput gue di rumah~!!"
"APAAAAAAAAAAA?!!!!!" seluruh orang di dalam mobil itu berteriak syok.
"Sudah ya~!! Gue tunggu~!!!"
TREK!!
"Gimana, nih? Di jemput nggak?" tanya Ikkaku.
"Kalo ini emang perintah bokap ya ayo aja…" kata Ichigo santai. "Toh, mobil ini masih muat buat 1 orang lagi! Gue ntar duduk di bangku belakang, biar Gin yang di tengah sama Rukia dan Toshiro!"
"WHAT?!!" jerit Rukia dan Hitsugaya.
"Knapa?" tanya Ichigo.
"MANA MAU KITA DUDUK DI DEKET SERIGALA MESUM KAYAK DIA!!" teriak Rukia dan Hitsugaya barengan lagi.
"Lha, mau gimana lagi?!! Kalo dia di suruh duduk di belakang, ntar barang kita hilang di curi dia!" kata Ichigo. "Dia kan kadang bisa jadi klepto!"
"Bener juga… Waktu gue ke rumah dia, di kamarnya ada banyak banget berbagai jenis barang. Sampe-sampe ada pakaian bertumpuk!" imbuh Keigo. "Dan pakaian itu, pakaian yang pada kita cariin dulu!"
"Apa?!! Jadi yang nyolong baju ganti gue tu Ichimaru?!!" Hitsugaya melotot. "Gara-gara itu gue harus pulang pake baju terusannya Rukia-san!"
"Ah, iya! Waktu itu ya! Elo manis banget, lho!" Rukia ngacungin jempolnya.
"Elo pikir nyaris di bawa pulang sama om-om mesum itu enak?" gerutu Hitsugaya dengan muka merah.
"Ehehe, pas itu untung gue lewat sama Nii-sama dan nolongin ya?" Rukia mengenang masa lalu itu.
"Whoy! Dah nyampe, nih! Sapa yang nyamperin tu serigala ke rumah?" tanya Ikkaku yang udah memarkir mobil di depan gerbang.
"Keigo, elo 'kan yang paling deket sama pintu… Elo aja, gih!" perintah Ichigo.
"Ogah! Elo aja!" bantah Keigo.
"Kalo gitu, Toshiro!"
"NO WAY!!!" teriak Hitsugaya.
"Sebagai orang yang baek hati dan tidak sombong… Gue aja…" kata Ikkaku sambil membuka safety belt-nya.
"Tumben elo baek banget~!!" puji Rukia.
"Ikkaku geto, loh!" bangga Ikkaku.
"Ya udah, cepetan jemput tu serigala! Ntar kita telat lagi ngewawancarai Trio Meong!" perintah Ichigo yang tampak lagi kesusahan buat pindah ke bangku belakang. "Wuekh!! Help!! Gue kejepit! Dorong gue ke bangku belakang, donk!!"
Rukia dan Hitsugaya kontan bangkit untuk mendorong Ichigo yang terjepit oleh kursi dan atap mobil. Posisi Ichigo emang susah banget. Bagian perut ke atas udah condong ke bangku belakang. Sedang bagian perut ke bawah masih ketinggalan di bangku tengah.
"UUUUUUUUUUUGH~!!!!" Rukia mencoba mendorong bersama Hitsugaya.
"Berat bangeeeeeet!!" rintih Hitsugaya.
"Ndak tuaaaaat~!!!" imbuh Rukia.
"Dorong terus! Gue kagak mau kejepit dengan pose nggak mutu begini!" kata Ichigo.
"Elo juga, sih, yang aneh-aneh!! Kalo mau pindah ke belakang tu mestinya bilang dulu! Ntar 'kan bakalan gue lipat kursi tengahnya biar elo bisa lewat!" Hitsugaya jadi nyalahin Ichigo.
"KOK, JADI NYALAHIN GUE, SIH?!!"
"Elonya emang salah, sih!!" imbuh Rukia. "Keigo, bantuin kita, donk!!! UUUUUUUUUUGH~!!!!"
"Tentu saja, Rukia-chan~!!" jawab Keigo. Dia langsung melepas safety belt-nya dan melompat ke bangku tengah. Ikut di dorongnya Ichigo. "UAAAAAAAAAAAAAAAAGH~!! SUSAAAAAAH~!!!"
"Dorong teruuuuuuuus~!!!" kata Ichigo.
"Apa boleh buat…" Hitsugaya berdiri dan mengetuk-ngetukkan ujung sepatunya ke lantai mobil. "Tahan ya…"
"APA?!! ELO MAU NGELAKUIN 'ITU'?!!!" Keigo melotot.
"Ichigo, gue do'ain tulang ekor elo nggak patah!!" teriak Rukia.
"Eh?!! Kenapa?!! Ada apa?!!!" Ichigo bingung.
"HEYAAAAAAAAAAAAAAAAH~!!!!" kaki kanan Hitsugaya melayang ke depan dan…
DUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK~!!!!
"EMAAAAAAAAAAAAAAAK~!!!!!" Ichigo terlempar ke bangku belakang sambil memegangi pantatnya yang baru di tendang Hitsugaya, sang mantan kapten tim sepak bola Seireitei yang terkenal.
"Nah, udah nggak kejepit, deh!" kata Hitsugaya sambil tersenyum lebar.
"Wuah! Hebat!!" Rukia tepuk tangan.
"Nggak salah, deh, kalo elo yang jadi kapten sepak bola kebanggaan Seireitei!!" Keigo ikutan tepuk tangan.
Hitsugaya makin nyengir.
"Iya, gue emang nggak kejepit lagi… Tapi pantat gue yang nyut-nyutan!" Ichigo meringis kesakitan. "Aduuuuh~!!"
"Halo semua~!!" sapa Gin dari jendela mobil. "Waduh, Ichigo lagi ambeyen ya?"
"Ambeyen, mbahmu!!" runtuk Ichigo. "Orang baru di tendang Toshiro!"
Gin geleng-geleng. "Aaah, Hitsugaya-han memang selalu galak…"
"Urusai!! Elo juga mau gue tendang?!" kata Hitsugaya kesel.
"Wah, kalo gue di tendang, ini nggak gue balikin, lho~!!" Gin melambai-lambaikan selembar celana dalam warna biru muda dan berenda-renda.
"LHO?!! ITU 'KAN PUNYA GUE YANG ILANG DULU?!!!" teriak Hitsugaya. "DASAR KLEPTO!!"
"Eh? Itu bukannya celana buat anak cewek?" gumam Rukia.
"Nggak tau kenapa, Isshin-san ngado gue itu! Daripada gue buang ya gue pake aja! Kan nggak enak nolak hadiah orang!" terang Hitsugaya dengan muka merah. "Balikin!!!"
"Nih!" Gin ngasih celana itu ke Hitsugaya. Hitsugaya segera mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Dasar mesum!" omel Hitsugaya.
"Gue harap pakaian gue yang ilang dulu buka dia yang ngambil," gumam Rukia.
"Gue duduk di mana, nih?" tanya Gin.
"Di tengah sama Rukia dan Toshiro!" jawab Ichigo. Gin mengangguk paham dan masuk ke dalam mobil. Dia memposisikan dirinya tepat di antara Rukia ma Hitsugaya. Ikkaku kembali duduk di kursi sopir dan memasang safety belt.
"Oke, ayo kita ke markas Trio Meong!" kata Ikkaku. Di starter-nya mobil.
"Gerbang elo udah di kunci belom?" tanya Ichigo. Dia inget kalo dulu Gin pernah lupa ngunci seluruh pintu di rumahnya pas ada tugas ke luar kota selama 3 hari. Untungnya, sih, nggak ada maling…
"Udah, kok!! Tadi sama Si Botak udah di bantuin!" kata Gin sambil memamerkan serentetan kunci berbagai bentuk dan ukuran.
"HAH?!! SAPA YANG ELO PANGGIL BOTAK?!!" teriak Ikkaku di balik kemudi mobil. "Kalo nggak lagi nyopir, gue kunyah elo!"
"Iya! Ikkaku-san tu nggak botak! Cuma nggak punya rambut, doank!" kata Keigo. Padahal 'botak' sama 'nggak punya rambut' tu hampir sama aja artinya.
"Dasar…" gumam Ichigo yang lagi nyaman di bangku belakang sendirian sambil main PSP.
Mobil itu kembali bergerak. Ikkaku nyopir dengan santai. Lewat jalan tol, sih!
Keigo asyik mainin iPod.
"Haah… Gue berasa lagi ada di kayangan, nih…" gumam Gin sambil memeluk pinggang 2 orang yang mengapitnya. "Di kelilingi sama 2 orang bidadari yang imut."
Bisa kita lihat kalo sekarang Rukia dan Hitsugaya sedang tertidur dengan nyenyak sambil bersandar di badan Gin. Seringaian Gin makin lebar.
"What?!! Padahal ni mobil belum juga jalannya nyampe 1 km, eh, udah tidur duluan!" teriak Ichigo.
"Mungkin mereka kemarin begadang… Nggak kayak kalian, mereka 'kan rajin banget!" kata Ikkaku. "Makanya ngantuk mulu hari ini!"
"Ehehehehe… enaknya~!" kata Gin.
Keigo cemburu berat. Dia nggak terima Rukia di peluk serigala yang kayak Gin. Dia melampiaskan amarahnya dengan menggigiti iPod-nya.
"Oi, sayang iPod-nya tau!" kata Ikkaku.
"Gue lagi kesel tau!! Jadi 'kan up to me?!!!" gerutu Keigo.
Ichigo menghela nafas dan melanjutkan game yang dia mainkan di PSP.
Markas Trio Meong
"Nyampe, deh~!!" seru Ikkaku.
"Woi, bangun!!" teriak Ichigo pada duo cebol yang dari tadi tetep nyenyak.
"Ngggh…!! Masa, sih, udah nyampe?" Hitsugaya ngucek matanya.
"Masih ngantuk…" gumam Rukia sambil menguap.
"Kalo mau tidur lagi juga nggak apa-apa, kok~!!" celetuk Gin sambil memeluk Rukia dan Hitsugaya makin erat juga mesra.
"Huh? UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~!!!" Rukia ma Hitsugaya langsung berteriak histeris.
"Rukia~!!" Keigo segera menyelamatkan Rukia dan membawanya keluar dari mobil.
"Ah, terima kasih," Rukia lega. "Tapi, Hitsugaya gimana?"
"Alah! Gue ikhlas-ikhlas aja tu anak mau di apain sama serigala ntuh!" kata Ichigo yang udah keluar dari mobil.
"APA?!! DASAR NGGAK SETIA KAWAN ELO PADA!!" teriak Hitsugaya sambil meronta-ronta nggak karuan dari pelukan Gin.
"Aaah~!! Baiklah kalo begitu~!!" Gin dengan santai menggendong Hitsugaya pake bridal style.
"TIDAAAAAAAAAAAAAAAAK~!!!!" Hitsugaya mulai histeris.
Ikkaku dengan gaya seorang pangeran menyelamatkan Hitsugaya dari gendongan Gin. "Nah, lihat gue baek, kan?"
"Madarame…" Hitsugaya menatap Ikkaku dengan terpukau. Wow, kalo dilihat dari deket…… batin Hitsugaya sambil tetap menatap Ikkaku mesra (?). ……kepala cowok ini makin kinclong aja! Kira-kira gue bisa nggak ya ngepel lantai sampe sekinclong ntuh?
"Heh, cowok botak! Balikin my Hitsugaya-han!" titah Gin.
"Emang elu sapa gue? Elo nggak punya hak nyuruh-nyuruh gue!" teriak Ikkaku.
"Udah, jangan betengkar, deh! Masuk aja, yuk! Udah di tungguin, nih!" kata Ichigo.
"Emang pertanyaanya udah di susun?" tanya Rukia dan Hitsugaya.
"Udah gue susun selagi elo berdua pacaran di alam mimpi!" jawab Ichigo ketus.
"P, pa-pacaran…?? Nggak, kok!!" teriak Hitsugaya dan Rukia.
"Buktinya kalian dari tadi kompakan mulu!" komen Ichigo.
"Belum tentu!" bantah Keigo nggak terima kalo Rukia pacaran sama Hitsugaya.
"Nggak mungkinlah mereka pacaran! Mau seberapa cebol ntar anak mereka!" bantah Ikkaku.
"Penghinaan besar!!" Rukia ma Hitsugaya tersungging, eh, tersinggung berat.
"Iya, lagi pula 'kan Hitsu-chan udah mau gue lamar~!!" kata Gin.
"NO WAY!! GUE TOLAK MENTAH-MENTAH LAMARAN ELO!!!" teriak Hitsugaya.
"ARGH!! Please, deh! Ayo, kita masuk trus cepetan ke tempat laen!!" Ichigo mulai naik pintam.
"I, iya…" semuanya mengangguk-angguk ketakutan.
Mereka segera masuk ke ruang studio Trio Meong itu.
"Ah, wartawan Bleach Magazine ya??" sambut seorang cewek berambut panjang.
Keigo langsung ngiler ngeliat Trio Meong yang emang seksi-seksi dan montok abis. "Iya…" jawab Keigo.
"Wuaaaaah~!! Kalian baik banget, mau wawancara kita aja sampe di bawain boneka~!!" jerit cewek lain yang berambut panjang juga tapi bergelombang.
"Boneka?" Ichigo bingung.
"Iiih, bonekanya lucu~!!!" cewek itu meluk Hitsugaya.
"Wah, iya~!!" cewek yang berambut panjang lurus itu tadi ikutan memeluk Hitsugaya. Akibatnya, Hitsugaya terjepit di antara 2 pasang 'balon'. Keigo ngiri banget sama posisi Hitsugaya yang di peluk-peluk sama cewek seseksi Trio Meong.
"UGH!! UARGH~!! H-HELP!! O-OKSIGEN!!!" muka Hitsugaya memerah karena kesulitan bernafas.
"Wew, kalian bisa membunuh anak itu, tahu!" komen cewek satu lagi yang berkulit lebih gelap dan berambut panjang di kuncir ke belakang.
"Aaah~!! Yoruichi nggak asyik!" keluh cewek berambut panjang bergelombang.
"Iya, tapi 'kan kasihan anak itu, Rangiku," kata cewek bernama Yoruichi itu.
"Eeh, mungkin benar, Rangiku-san," kata cewek berambut lurus panjang.
"Hmm, mungkin iya, Orihime."
Hitsugaya udah lemes. Rukia segera membantunya berdiri.
"Baiklah, bisa kita mulai wawancaranya?" tanya Ichigo sambil menyiapkan daftar pertanyaan.
"S-sebentar… hhh… biar… hhh… gue foto… hh… dulu…" kata Hitsugaya yang masih mengatur nafasnya.
"Asyik~!! Di foto!" jerit Rangiku sambil loncat-loncat.
"Ah, mmm… boleh…" Orihime tersipu-sipu saat menatap Ichigo.
"Terserah saja," kata Yoruichi.
"Elo yakin bisa memfoto orang dengan badan lemes begitu?" tanya Ikkaku.
"Bisa…" gumam Hitsugaya sambil menyiapkan kameranya.
"Tunggu, tunggu!! Biar kami make up bentar~!!" teriak Rangiku. "Sekalian biar kamu bisa istirahat ambil nafas dulu, say~!!"
"Ah, uuh, terima kasih…" gumam Hitsugaya.
"Oya, belum kenalan, nih…" kata Rukia. "Aku Kuchiki Rukia."
"Gue Kurosaki Ichigo!" kata Ichigo.
"Ichimaru Gin…" kata Gin.
"Madarame Ikkaku!" kata Ikkaku bersemangat.
"Asano Keigo~!!" Keigo lebih bersemangat.
"Mm, Hitsugaya Toshiro…" kata Hitsugaya lemah.
"Wuaw~!! Namanya imut kayak orangnya~!!" jerit Rangiku sambil melompat ke Hitsugaya buat meluk doi. Hitsugaya langsung pucat dan sembunyi di belakang Rukia.
"Anu… Kurosaki-kun ya…??" tanya Orihime dengan muka malu-malu tapi mau ke Ichigo.
"Iya, kenapa?" Ichigo bingung.
"E, enggak…"
"Ceelah… ada yang lagi naksir seseorang, nih, yee…" goda Yoruichi ke Orihime. Orihime langsung blushing.
"Baik, kami udah siap foto!" sorak Rangiku.
Hitsugaya berdiri dan menyiagakan kameranya. "Siap? 1… 2… 3…"
JPRET~!!!
Blitz kamera Hitsugaya berbunyi. "Sudah, terima kasih…"
"Lagi! Lagi!" teriak Rangiku.
"Mmm… maaf, roll film-nya udah habis…!!!" Hitsugaya langsung masukin kameranya ke tas dan berlari menjauh dari Trio Meong. Dia sekarang jadi fobia sama 'balon' yang kelewat gede.
"Kayaknya ada yang jadi fobia, nih…" komen Gin. "Tenang, Hitsugaya-han~!! Aku akan memelukmu sampai kau tenang~!!"
"Gue malah lebih fobia sama serigala!!" Hitsugaya langsung kabur ke Ichigo.
"Ngapain elo ke sini? Gue kira elo fobia strawberry atau jeruk," kata Ichigo.
"Apa? Gue suka strawberry, kok!" celetuk Hitsugaya jujur.
"Cieee… ada yang baru aja nembak seseorang, nih…" komen Keigo.
"Eh? M, maksudku strawberry buah! A, ah, gue sama Rukia-san saja!" kata Hitsugaya.
"Gue mau keluar aja, deh, sama Hitsugaya! Di sini bikin ngiri!" cetus Rukia. "Yuk, kita beli es krim!"
"Ayuk, ayuk!"
Dengan itu, Hitsugaya dan Rukia keluar dari tempat itu.
"Ngiri?" Ikkaku bingung.
"Oh!" Rangiku paham maksud Rukia.
"Kenapa?" tanya Gin.
"Maksudnya ini kali?" Yoruichi nunjuk 'balon'nya.
"Eh…" Keigo mengedipkan matanya. "Rukia-chan! Aku mencintaimu apa adanya, kok~!!"
"Hah, dasar mesum!" gerutu Ichigo. "Udahlah, yuk, kita wawancara trus cepetan ke tempat laen! Ikkaku, elo jagain Toshiro ma Rukia aja! Ntar kalo 2 anak ntuh ilang bisa di gorok bokap gue ma Byakuya!"
"Sip, dah!"
Saat Ichigo, Keigo, ma Gin keluar dari markas Trio Meong, mereka di sambut oleh pemandangan Rukia, Hitsugaya, dan Ikkaku yang lagi asyik jajan.
"Wah, curang, nih! Pas kita lagi capek-capeknya wawancara kalian malah jajan begini!" gerutu Ichigo. "Minta, donk~!!" Ichigo langsung merebut mangkuk es buahnya Hitsugaya.
"Kurosaki!!" Hitsugaya cemberut. "Ganti rugi!!"
"Elo pada juga bangetan! Enak-enakan makan es buah pas gue lagi sibuk wawancara!" tuduh Ichigo. Dalam sekejap semangkuk es buah itu ludes. "Ah, seger~!!"
Hitsugaya makin cemberut. "Pokoknya, elo yang bayar!"
"Lho? Kok, gue?"
"Lha, yang ngabisin emang elo, kok!!"
"Gue ngabisinnya nggak ada separo tau! Enak aja gue yang bayar!!"
"BAYAR!!"
"OGAH!!!"
"ELO ITU JADI ORANG YANG BERTANGGUNG JAWAB, DONK!!"
"KAN GUE CUMA MINUM DIKIT!!"
"SAMA AJA! KAN ELO YANG NGABISIN!!"
"Ah, bertengkar lagi…" Rukia menyeruput es kelapa mudanya.
"Dasar! Emang bener katanya Isshin-san! Harusnya ini anak berdua di kawinin aja!" komen Ikkaku sambil menyendok es cendolnya.
"Jiyaaaaah… Cendol makan cendol!" kata Gin sambil nunjuk cendol-cendol yang bulat licin itu dan kepala plontos Ikkaku yang nggak kalah kinclong. "Bang, gue pesen juga cendolnya!"
"Gue pesen es kelapa muda kayak Rukia-chan!" celetuk Keigo.
Semuanya lalu asyik mencomot minuman segarnya masing-masing. Ichigo dan Hitsugaya tetep betengkar soal es buah. Pertengkaran 2 orang itu selesai begitu Rukia menawarkan mereka untuk di traktir 2 mangkuk es buah.
"Oya, setelah ini kita kemana?" tanya Gin.
Ichigo mengunyah irisan alpukat yang ada di dalam mangkuk es buahnya. "Hmm… olahragawan dan para atlet! Kalo nggak salah ada yang baru menang perlombaan!"
Semuanya mengangguk setuju.
"Eh, oh iya! Tadi gue di telpon bokap! Katanya kita di suruh nginep di hotel!!" kata Ichigo.
"APA?!!!" teriak semuanya.
"Kita udah di pesenin 2 kamar hotel! Tinggal check in aja!" terang Ichigo.
"Tapi, gue kan nggak bawa baju ganti?" kata Rukia.
"Gue juga! Adanya juga celana dalam yang di balikin Gin tadi!" imbuh Hitsugaya. "Itu pun gue nggak yakin kalo sama Gin udah di cuci!"
"Tenang, aku sudah bawa pakaian kalian~!!" seru Gin.
"Hah?! Pakaian sapa?" tanya Rukia.
"Punyamu dan Hitsu-chan."
"HAAAAAAAH?!!!!" Rukia sama Hitsugaya ternganga.
"Pakaian dalamnya juga lengkap~!!"
"HAAAAAAAAAAAAAAH?!!!!" Rukia sama Hitsugaya syok seketika. Muka mereka udah kayak kepiting rebus.
"Kalo kalian emang nggak mau pake baju yang di bawa Gin, kita masih bisa, kok, nanti berhenti sebentar di toko baju buat beli baju," terang Ikkaku.
"Iya! Bener banget!" kata Keigo.
"Eeeh… tapi gue nggak bawa uang lebih…" gumam Hitsugaya. "Harus ambil uang di bank… ATM gue ketinggalan di rumah!"
"Nggak usah, gue bayarin, deh!" tawar Rukia. "Nii-sama udah ngasih gue cadangan uang yang banyak, kok! Kartu ATM juga gue bawa!"
"Wah, makasih!"
"Nggak gue sangka Hitsugaya-han ternyata begitu feminim…" celetuk Gin.
"Dari dulu kale…" jawab Ichigo. 2 orang itu langsung di lempari kursi sama Hitsugaya.
"Hah!! Jadi itu tadi yang elo maksud feminim?!" gertak Hitsugaya angker.
Ichigo mengelus kepalanya yang benjol. "Cuma bercanda tau!"
Hitsugaya hanya mendengus kesal.
"Sudah, deh. Ayo, cepet di habisin terus ke tempat selanjutnya!" kata Keigo. "Udah mau hujan, neh!"
"Iya, iya…" Ichigo menyendok tomat di es buahnya.
Selanjutnya… bagaimana ya…??
4869fans-nikazemaru: "Ok… KENAPA GUE BIKIN FANFIC DENGAN CHAPTER-CHAPTER LAGI?!! AAAARGH~!!!"
Hi-chan: "Tenang, mas… Kata elo fanfic ini cuma 2 atau 3 chapter, kan?"
4869fans-nikazemaru: "TAPI KAN TETEP AJA ADA CHAPTER LANJUTANNYA!!" (menggila)
Hitsugaya: "Gue jadi bi-shounen dan… dan… di peluk Ichimaru?!!!" (muntah-muntah)
Rukia: "Gue juga?!!" (ikutan muntah bareng Hitsu)
Gin: "Aaah, gue beruntung banget…"
Hitsugaya + Rukia: "DOUBLE ICE ATTACKS!!"
Gin: "Apa?!!!"
Hitsugaya: "Soten ni zase, Hyourinmaru!!!"
Rukia: "Mae, Sode no Shirayuki!!"
Gin: "UAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGH~!!!" (menjadi patung es)
Ichigo: "Wuahahahahahahaha!!! Jabatan gue tinggi, man!"
Keigo: "Yeeee, gue di munculin!!"
Ikkaku: "Ohohoho, gue terlihat cool di sini…"
4869fans-nikazemaru: "Oke, semua! Gomen kalo jelek! Review ya~!! Flame juga boleh, lho!"
All character: "SEE YOU~!!"
