"liu bei nanti malam kita . . ." "maaf aku ada urusan" APA? Apa itu tadi dia dengan mudahnya menolak ajakan ku begitu saja tak habis akal aku langsung menanyai alasannya "kenapa kan bisa lain kali? Uhm gimana kalo besok kita ke haikou" langsung kukeluarkan innocent face no jutsu milikku kini ku bisa melihat raut wajahnya yang uhm kira kira kasihan dan sebuah . . . helaan napas "baiklah, aku akan izin dulu ke zhuge liang" yessss, rencanaku berhasil . aku memang berencana menginap ke haikou makanya dari kemarin aku sudah memesan tempat sewa penginapan yang backgroundnya kebetulan bagus. "baiklah, sampai bertemu besok" aku berlari pergi meniggalkan my lovely hubby.

Keesokan harinya

"huaaa, kesiangan telat dah" dengan cepat kuraih dompetku dan berlari "shang xiang mau kemana?" duuhhh da qiao sungguh polosnya dirimu "mau err rahasia donkkk" lagi lagi aku meninggalkan da qiao yang terbengong bengong. Hosh hosh capek juga ya kalo berlari 500 km dari istana sampai pelabuhan (lupakan hal ga penting ini) kuangangkat kepalaku sesosok figur yang kukenal sedang menengok ke kanan dan kiri dan parahnya itu adalah liu bei.

ITU ADALAH LIU BEI.

Well sengaja aku bersembunyi dan diam diam berusaha duduk di kursi walaupun curang yang penting reputasi sang tuan puteri ini tidak hancurkan. Dengan gayaku aku mulai bersandiwara "hei aku dari tadi membiarkanmu mencari diriku tapi ternyata tidak sadar juga" sambil menggoyangkan kakiku aku menatapnya dengan muka bete seakan bersalah ia langsung menarikku masuk ke kapal sambil mengucapkan "maafkan aku" huff, kali ini aku selamat. Ketika sampai liu bei bilang begini "uhm, tapi nanti malam aku akan pulang untuk menyelesaikan krisis persenjataan" WHAAAATTT? Kenapa ga bilang daritadi? Kenapa mendadak? Kenapa ayu ting ting harus mencari alamat? Pada akhirnya disinilah aku pasar itulah namanya. Kali ini aku pertama kali melihat liu bei senyum senyam melihat boneka panda yang dibelinya untukku well aku malas melihatnya toh boneka untukku aku sudah punya selemari penuh boneka. Tiba tiba saja "nona mau pergi bersamaku" seorang lelaki memelukku tiba tiba entah ini tekan emosi atau apa liu bei langsung memukul pria tersebut "dia istriku bodoh" liu bei menarikku dari pria tersebut dan well mungkin ini kesempatanku. Langsung kucium dia tepat dibibirnya yang menyebabkan sang lelaki tadi pergi mendecak kesal well terima kasih sudah membantuku mendapatkan kesempatan ini.