NgalorNgidol12: Thank you very much for the review…^-^ alurnya emang kecepetan, typonya juga, maklum masih baru… hehehe… thanks banget, I'll try my best for the next story.

Noella marsha: Hehehe.. gimana ya, bagusnya mati apa gak ya? Trus… Ren emang sangat perlu belajar nih cara mendeskripsikan pake kata-kata. Soal fict yang double pos… hehe maklum ren lupanya masuk taraf akut..kirain lom di post makanya di ulang lg…^-^ makasi for the review….

Harukichi Funabashi: Iya neh alurnya kecepatan… hehe gomen… tapi makasi udah di review.

Zuka: Watashi wa sheren desu, yoroshiku. Makasih banget udah ngasih saran, jujur sarannya sangat membanu hehe once more thanks^-^

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing: SasuNaru, GaaNaru,SasuSaku

Warning:

Abal, membosankan, ga jelas, cerita pasaran, typo, OOC

\(^0^)/

Hujan deras yang mengguyur Konoha tiada henti tidak membuat langkah seorang pemuda bersurai pirang terhenti. Ia masih terus berjalan menuju rumahnya seakan tidak mempedulikan rasa dingin yang menembus tulangnya. Rasa dingin tersebut seakan tidak sebanding dengan perasaan yang dialaminya saat ini. Pedih, kecewa dan marah, semuanya bercampur menjadi satu.

"Apa yang harus kulakukan agar kau mau memaafkan ku teme…?" lirihnya. Ia benar-benar tidak tau kesalahan apa yang sudah diperbuatnya hingga seorang pemuda bersurai hitam aka Sasuke yang notabenya adalah kekasih Naruto sejak 3 bulan lalu begitu marah padanya.

'Flash back'

"Teme…. Ayo kita ke kantin." Ajak Naruto pada Sasuke diiringi cengiran khasnya.

"Ikut aku!" tiba-tiba saja Sasuke menarik Naruto menuju atap sekolah. Semua orang memandang heran pada mereka, tidak biasanya seorang Sasuke menarik-narik seseorang seperti itu.

"Ada apa an sih? Lepas teme… sakit tau!" ucap Naruto namun Sasuke tidak mempedulikannya.

BRUK

Tiba-tiba saja Sasuke menghempaskan tubuh Naruto kedinding. "Jangan pasang tampang sok polos mu itu Naruto!. Aku muak melihatnya! Kau kira aku tidak tau apa yang kau perbuat dibelakangku hah!" kata Sasuke.

"Apa maksudmu Teme, aku tidak mengerti?" Naruto merasa heran, kenapa Sasuke tiba-tiba saja marah padanya. Apa yang telah ia lakukan sehingga Sasuke bisa murka seperti ini? Rasanya ia tidak melakukan sesuatu yang bisa membuat Sasuke marah seperti ini padanya.

"jangan pura-pura! Ck…sialan!" lalu Sasuke pun berlalu dari hadapan Naruto yang masih bingung dengan apa yang sudah ia lakukan. Tanpa mereka berdua ketahui sesorang dari tadi telah mencuri dengar pembicaraan mereka dan membuat senyum licik merekah diwajahnya. Ia puas dengan apa yang terjadi di antara Sasuke dan Naruto tapi hal itu belum cukup baginya.

TENG TENG TENG

Bel pulangpun berbunyi, semua siswa siswi di Konoha High bergegas meninggalkan sekolah dan kembali kerumah masing-masing karena langit sudah sangat gelap karena sebentar lagi awan hitam yang menyelimuti Konoha akan menumpahkan muatannya. Begitu juga dengan Naruto. Ia segera membereskan buku-bukunya dan menghampiri Sasuke.

"Teme ayo kita pulang…" ujar Naruto yang mencoba bersikap seperti biasanya pada Sasuke setelah kejadian di atap tadi. Namun jangankan menjawab, Sasuke bahkan tidak memandang Naruto sedikitpun.

'Dia masih marah ya…' pikir Naruto

"Sasuke kun~ pulang bareng yuk~" Sakura, gadis dengan surai pink yang merupakan fans Sasuke tiba-tiba muncul dan saat ini tengah berusaha untuk mengajak sasuke untuk pulang bersamanya. Sakura memang dari dulu sudah mengincar Sasuke untuk dijadikan pacarnya, ketika mendengar Sasuke jadian dengan Naruto ia bertekad untuk menghancurkan hubungan keduanya.

"Hn" kata Sasuke lalu berjalan meninggalkan kelas tersebut di ikuti Sakura, sementara Naruto hanya bisa terdiam dan akhirnya memutuskan untuk pulang. Ia tahu Sasuke benar-benar marah padanya.

'Flash back end'

Sesampainya di rumah , Kushina,ibunya Naruto kaget melihat anak satu-satunya ini pulang dalam keadaan basah kuyup.

"Naru…."

"Aku mau tidur!" ucap Naruto dan berlalu meninggalkan ibunya, ia tidak peduli dengan wajah kaget sekaligus heran ibunya yang melihat keadaannya. Ia tidak peduli.

"Aneh.. apa yang terjadi padanya?" kata Kushina

Sesampainya dikamar Naruto langsung merebahkan dirinya di kasurnya tanpa menukar pakaiannya, ia tidak peduli kalau ia nantinya akan sakit kalau tidak menukar pakaiannya. " Sasuke…" Naruto terus menyebut nama Sasuke, ya, hanya Sasuke yang ada dipikirannya saat ini hingga akhirnya Naruto terlelap dikasurnya berharap semua yang telah terjadi hari ini adalah mimpi belaka.

Paginya Naruto bangun dengan rasa sakit yang sangat di kepalanya. 'Ugh..pasti gara-gara hujan-hujanan kemarin, rupanya yang kemarin bukan mimpi ya…hah… sudahlah…' pikirnya, lalu ia bergegas kekamar mandi dan bersiap-siap kesekolah karena jam sudah menunjukkan pukul 06:45, ia sudah memutuskan untuk mencoba minta maaf pada Sasuke walau ia tidak tau apa kesalahan yang telah ia lakukan.

"Naru… kau yakin akan berangkat kesekolah hari ini? Wajahmu pucat sekali" Kushina khawatir akan keadaan anaknya.

"Hm.. aku yakin, kaa-san tidak usah khawatir, aku berangkat!" Kata Naruto berlalu setelah menghabiskan sarapannya.

Sesampainya disekolah Naruto menunggu Sasuke di depan gerbang sekolahnya. Ia berharap Sasuke mau memaafkannya. Tak lama Sasuke pun datang tapi ia tidak sendirian, dia bersama Sakura. Naruto heran, biasanya Sasuke akan marah jika didekati oleh fansnya apalagi Sakura. Tapi, yang dilihat Naruto bukanlah ilusi. Sasuke dan Sakura berjalan sambil bergandengan.

"Pa..pagi sa…Sasuke." Naruto berusaha untuk menyapa Sasuke lebih dulu dan mengacuhkan sakura yang saat ini ada disamping Sasuke.

"Mau apa lagi kau" balas Sasuke sakarstik, tapi dalam hatinya sangat sedih. Apalagi melihat wajah Naruto yang pucat membuatnya cemas, tapi apa boleh buat seorang Uchiha tidak boleh menunjukkan perasaannya, siapa suruh Naruto menghianatinya.

"A..aku ingin bicara.. bi..bisa?" gagap Naruto

"Tidak ada lagi yang harus kita bicarakan, semua bukti yang aku dapat sudah cukup bagiku untuk melihat sejauh apa kau menghianatiku."

"Menghianati… aku?, apa maksudmu Sasuke?" Tanya Naruto

"Lihat saja sendiri." Kata Sasuke sambil melemparkan selembar foto pada Naruto lalu berlalu dari tempat itu.

Naruto melihat foto yang dilemparkan Sasuke padanya, ia sangat kaget disana terdapat foto dirinya sedang berpelukan dengan orang yang tidak begitu asing bagi Naruto. Ya, tidak asing lelaki berambut merah yang tengah memeluknya adalah Gaara seniornya di Konoha High tersebut.

'Flash back'

Naruto berlari dengan riangnya menuju atap tempat dimana dia dan kekasihnya Sasukemenghabiskan waktu istirahat mereka. Saking senangnya ia tidak sadar ada air yang tumpah dan tergenang dilantai sehingga ia terpeleset dan secara tidak sengaja mendarat dipelukan seorng laki-laki yang tak lain adalah Gaara.

'Flash back end'

"I..inikan…"

"Benar, itu foto yang waktu itu. Bagaimana? Baguskan? Aku tak menyangka Sasuke-kun akan semarah itu waktu kutunjukkan foto itu hahahaha…" ucap Sakura tiba-tiba yang rupanya tidak ikut pergi bersama Sasuke. Ya ini semua adalah ulahnya dialah yang telah merencanakan ini semua.

"Ke.. kenapa? Tanya Naruto pada Sakura

"kenapa katamu? Tentu saja karna Sasuke-kun itu milikku! Di tidak pantas pacaran dengan laki-laki sepertimu. Ngaca dong! Dia bukan gay sepertimu!" ungkap Sakura pada Naruto, dan ia pun akhirnya pergi menyusul Sasuke.

Naruto terdiam, ia tidak menyangka Sakura lah yang ada dibalik pertengkarannya dengan Sasuke, ia tau Sakura tidak menyukai hubungannya dengan Sasuke tapi ia tidak menyangka Sakura akan berbuat seperti ini. Naruto tidak akan melepaskan Sasuke. Ia akan mencoba menjelaskan semuanya lagi pada Sasuke. Naruto merasa keadaannya memburuk, sakit di kepalanya semakin menjadi-jadi dan pandangannya berkunang-kunang.

BRUK!

Naruto pun terjauh dan pandangannya pun menjadi gelap….

TBC

Duh…pasti aneh nih, sekali lagi mohon kritik , saran atau apapun lah yang membangun. Mohon maaf fict ini jauh dari kata bagus masih banyak kekurangan disana sini diriku tidak terlalu pintar berkata-kata. Tapi makasih banget buat yang bersedia memberikan reviewnya :D sekian

"Sakali lagi Arigatou Gozaimasu"

Jangan lupa review^-^/