Title : We Meet

Cast : Min Yoongi

Park Jimin

Kim Seokjin as cameo.

Genre : Romance

Rate : T

Disc : Cerita punya saya, ini cerita remake dari kejadian nyata. Based from true story :'v cerita ini udah pernah dipublish dengan cast yang beda sama karakter yang suka-suka saya gimana jadi ya kalo ga sreg yaudah sih wks. Cuma cerita selingan, saya belum bisa mup on dari cast si bantet park -,- oke sekali lagi DLDR, klik aja itu icon X kl ga nemu close tabs aja. Oiya buat anoncikiciw(bener ga tulisannya?) ff yg diminta dulu belum kelar, sabar yak, orang sabar dapat hadiah kemoceng. Open saran masukan sama bashing kok

"Pertemuan pertama itu mungkin suatu kebetulan, pertemuan kedua itu mungkin pilihan dan pertemuan selanjutnya itu adalah suatu takdir yang tak dapat ku hindari, dan jatuh hati padamu pun adalah takdir yang tak dapat ku hindari juga"

.

.

.

.

.

Author Pov

Kisah ini dimulai di hari kedua musim gugur. Seorang laki-laki berperawakan tinggi minimalis dengan rambut sewarna mint sedang berjalan tergesa menuju tempat kerja part timenya disebuah cafe milik sepupunya. Ia bekerja sepulang kuliah, laki-laki itu bila dilihat dari penampilannya banyak orang salah mengira. Kadang banyak orang mengira kalau ia adalah siswa sekolah menengah padahal ia sudah menginjak tahun akhir kuliahnya.

Kini ia telah sampai di depan cafe milik sepupunya, ia hampir saja terlambat. Dengan tergesa-gesa ia masuk dan berganti pakaian dengan seragam cafe, shirt putih dengan celana bahan hitam panjang yang terlihat begitu pas dikaki kurusnya. Ia segera menemui sepupunya yang sibuk dikasir, ia bekerja part time sebagai kasir dan tidak luput juga menjadi seorang waiters. Di cafe sepupunya hanya mempekerjakan lima orang saja, alasannya sepele dan klasik banyak pegawai maka sedikit pekerjaan; padahal aslinya pelit, huh.

"maaf hyung aku terlambat tadi ada tambahan jam kuliah yang tak diharapkan, huh" ucap laki-laki berambut mint itu dengan wajah terlalu datar.

"Tak apa Yoongi aku sangat teramat maklum dengan sistem fakultasmu, nah jaga kasir kalau begitu. Aku harus mencek persediaan untuk menu terbaru musim gugur ini" ucap sang hyung sambil menyerahkan tag yang bertuliskan cashier itu pada Yoongi.

"ok hyung" jawabnya sambil memasang tag cashier didada sebelah kiri, dan dikanan namanya Min Yoongi.

Min Yoongi nama laki-laki itu yang kini tengah berdiri dibelakang meja kasir menunggu pengunjung membayar, sesekali matanya melihat-lihat pengunjung.

Suasana cafe milik sepupunya itu bernama four season, yang kata hyungnya cafe ini akan selalu merubah menu sesuai dengan musim yang sedang terjadi, tidak heran kalau cafe ini selalu banyak pengunjung setiap harinya.

Yoongi menghela nafas pelan, ia merasa bosan sebab ia sudah berdiri selama setengah jam namun belum ada satu pun pengunjung yang membayar.

Ditengah kebosanan Yoongi tiba-tiba lonceng di atas pintu berbunyi, itu menandakan kalau ada pelanggan datang. Seorang namja dengan rambut sewarna karamel berjalan menuju meja untuk pesanan take away, tepat disebelah meja kasir. Namja itu berkulit sedikit tan, ditambah dengan badannya yang lebih tinggi beberapa cm dari Yoongi serta jangan lupakan mata sipit nan tajam, ia terlihat sempura dimata Yoongi.

"permisi, aku pesan minuman dengan menu terbaru disini" ucapnya seraya memperhatikan menu.

Yoongi masih tenggelam dalam dunia 'mari menatap pemandangan indah ini' sampai-sampai ia tak mendengarkan pesanan laki-laki dengan surai karamel itu.

"hallo kau baik-baik saja kan ?" tanya laki-laki itu seraya mengibas-ngibaskan tangannya ke wajah Yoongi

"akh, baik; aku baik-baik saja..kau ingin pesan apa ?" tanya Yoongi terkejut ia buru-buru menunduk agar wajah merahnya tidak terlihat oleh namja itu.

Yoongi Pov

Aku terkejut saat laki-laki bersurai karamel itu mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajahku, tidak terbayang betapa merahnya wajahku akibat malu. Dia tampan, aku rasa aku jatuh cinta pada pandangan pertama.

"aku pesan autumn coffe satu serta fall leave cake, oh ya autumn coffee nya jangan terlalu manis" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari menu

"ah baik, silahkan menunggu disitu, ini nomor tunggu anda" ucapku gugup sambil menyerahkan nomor tunggu

Laki-laki itu duduk di meja yang posisinya tepat dihadapanku. Aku menatap laki-laki itu lekat, akh ya Tuhan ia tampan trust me. Aku tersadar dari lamunan saat tanganku menyenggol telpon dan segera aku menghubungi bagian pantry untuk memberi tahu pesanan laki-laki itu.

Setelah memberi tahu pesanan, aku kembali menatapnya yang sibuk dengan ponsel bercashing hitam miliknya. Tanpa sadar aku mengarahkan kamera handphoneku untuk membidik satu poto dirinya, dan berhasil ! tanpa sadar aku menyentuh ikon set wallpaper pada hasil bidikanku barusan.

Aku merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama pada laki-laki bersurai karamel itu, walaupun belum kenal namun entahlah aku mendadak menyukai laki-laki itu. Bel disebelahku berbunyi menandakan pesanan laki-laki itu selesai, dengan berat hati aku memanggil nomor tunggunya.

"ini pesanan anda, dan ini totalnya" ucapku sambil menyerahkan bill

"terimakasih, ini uangnya" jawab namja itu menyerahkan uang yang pas

"terimakasih kembali, silahkan datang lagi nanti" ucapku tertunduk

"baiklah, hey adik kecil kau tak berbakat menjadi seorang spy" ucap namja itu dengan smirknya

"hah ?" tanyaku membulatkan mata bingung

"aish, adik kecil gerak gerikmu itu ketahuan sekali saat memoto saya" tambahnya lagi

Aku tertunduk malu saat laki-laki karamel itu membeberkan penjelasannya padaku. Untunglah saat itu hyungku datang.

"Yoon, hitung ini ya. Aku ada janji dengan Namjoon, tolong jaga kasir ya" ucapnya cuek

"wah, ada pelanggan. Terimakasih telah memesan di cafe kami, silahkan datang lagi di lain hari" lanjut hyung ku ramah.

Laki-laki itu mengangguk setuju kemudian pergi meninggalkan cafe. Untunglah ia tidak melihat tag nameku yang tertutup oleh apron kasir. Begitu hendak menghitung apa yang disuruh hyungku tiba-tiba ia berdiri tepat dibelakangku dengan aura anehnya

"Yoon kau menyukai laki-laki berambut karamel itu ya ? aku dari tadi memperhatikanmu dari belakang sana, berharaplah si karamel itu datang lagi besok. Yasudah, sampai jumpa besok Yoon" ucap hyungku panjang lebar.

Author Pov

Hari ini jam cafe tutup jam delapan malam, mengingat sang pemilik ada janji dengan kekasihnya maka jam buka cafe pun dipersingkat. Yoongi sedang membersihkan meja sedangkan pegawai lain sibuk dengan tugasnya masing-masing. Laki-laki mungil penggemar Kumamon itu menatap jam tangannya, sudah jam setengah sembilan. Terpaksa ia harus berjalan kaki untuk pulang, sebab bis hanya beroperasi hingga jam delapan saja.

Setelah ia menyelesaikan tugasnya, Yoongi mengganti seragam kerjanya dan segera keluar dari cafe. Jalanan terlihat lengang, terlihat beberapa pegawai kantoran baru saja pulang dan anak-anak sekolah yang telah usai mengikuti tambahan disekolahnya.

Yoongi menghentikan langkahnya di depan supermarket di depan komplek ia tinggal, tiba-tiba ia ingin makan es krim. Setelah membeli es krim ia melangkahkan kaki menuju taman dekat rumahnya.

Laki-laki bermata sipit itu duduk di ayunan taman komplek, sambil memakan es krimnya ia berpikir apakah ia bisa bertemu dengan laki-laki itu lagi. Ia menatap es krimnya tiba-tiba ia mendapat ide, ia akan menamai namja yang menarik perhatiannya itu dengan sebutan si Karamel, karena sepele saja rambutnya sewarna karamel.

Yoongi mengayunkan ayunannya pelan, tiba-tiba tatapan matanya terpaku pada sesosok siulet di seberang taman, laki-laki karamel itu! saat Yoongi hendak kesana siulet itu hilang ditengah keramaian jalan raya.

Ia mendengus kesal, dengan segera Yoongi menghabiskan es krim yang ia beli dan berjalan kembali pulang kerumahnya yang terletak sepuluh nomor dari taman komplek.

Keesokan harinya. . . .

Hari ini kuliah Yoongi libur, jadi ia diminta hyungnya menjaga cafe seharian, sedangkan hyungnya kencan dengan kekasih tersayang. Yoongi menatap malas para pelanggan-pelanggannya yang datang bersama pasangannya masing-masing. Ia berharap si Karamel datang lagi walaupun sekedar minum kopi saja.

Kini, sudah setengah hari Yoongi menunggu si Karamel datang namun ia tidak kunjung muncul, lalu terlintas dipikirannya untuk mengganggu kencan hyungnya.

"Halo ada apa yoon?" tanya hyungnya dengan nada agak kesal

"hyung kau dimana? Cepat pulang, jangan lama-lama dengan god destruction itu. Aku bosan hyung, aku ingin izin setengah hari" protes Yoongi panjang lebar

"tidak, kalau kau pulang siapa tau si Karamel datang? Selamat tinggal, bye" jawab hyungnya lalu menutup telpon

"aish awas kauu Seokjin hyung!" runtuk Yoongi kesal

Yoongi menunggu si Karamel berjam-jam hingga cafe hampir tutup, rasanya ia hendak berkata kotor sepanjang perjalanan pulang nanti. Ia sepertinya menyukai namja itu, oke coret kata sepertinya namun lebih tepatnya ia suka.

Dua bulan kemudian. . . . . .

Kini Yoongi sudah menyerah tentang si Karamel itu, sepulang kuliah laki-laki masih dengan rambut berwarna mint itu melangkahkan kaki menuju cafe milik hyungnya. Ia menyempatkan menuju taman dekat kompleknya dulu baru sehabis itu ke cafe.

Ia duduk di ayunan biasa yang ia tempati, sambil memakan es krim pikirannya melayang ke dua bulan yang lalu, saat ia bertemu laki-laki karamel itu, dan saat mngambil poto laki-laki karamel itu.

Yoongi mengayunkan ayunan pelan seraya menghela nafas. Matanya menerawang jauh ke depan, tiba-tiba seseorang menghalangi pemandangannya.

Laki-laki putih pucat itu mendongakkan kepalanya melihat siapa yang telah menghalangi pandangannya, dan astaga demi minion yang pendek ia terkejut siapa yang ia lihat itu

"kau... ?" pekik Yoongi ternganga bercampur bahagia

"hai adik kecil, aku selalu memperhatikanmu ditaman ini" jawab laki-laki karamel itu dengan smirknya dan duduk di ayunan sebelah Yoongi

"kaauu, sedang apa disini ?" tanya Yoongi tidak percaya

"aku hanya berjalan-jalan saja, kebetulan ingin ke cafe tempatmu bekerja. Aku ingin melihat tingkah konyolmu" tawa laki-laki itu santai

"isshh kau" protes Yoongi dengan wajah memerah, bahkan ia sama sekali tidak protes saat laki-laki berambut karamel itu memanggilnya adik kecil. Untuk informasi saja Yoongi sangat sensitif bila dipanggil adik kecil, namun entahlah namanya cinta menulikan segalanya.

"Park Jimin, kau ?" ucapnya

"Min Yoongi" jawabku pelan sambil menahan napas, aku lupa bagaimana caranya bernapas saat mendengar suaranya.

"jaa, kapan-kapan kita bertemu lagi ya Yoongi ssi. Kita sudah bertemu disini jadi aku tak perlu ke cafe. Cao" lambai namja yang bernama Jimin itu meninggalkan Yoongi di taman dengan wajah yang memerah

"iya, aku yakin kita akan bertemu lagi Park Jimin" ucap Yoongi tersenyum dan segera bangkit dari ayunan, berjalan pelan menuju cafe hyungnya.

TBC

(To Be Continue)

Note:

Saya balik lagi sama cerita nyata punya sepupu, alur sama penggambarannya memang sengaja sama biar menjaga keorisinilan /asek, apadah ini/. Cuma ngremake yang udah pernah dipublish sama ditambah sana sini biar enak dibaca /okepiks ini epek kebanyakan revisi skripsi kemarin/

Kalau ga seneng sama ini cerita karena si Yoon OOC atau si bantet Jimin juga kelewat kul macem es ya tinggal close tabs, saya mah emang demen nulis, saran kritik bash saya terima dengan senang hati, mau ngbash kasar parah silahkan, saya kebal weh :v

Gabisa sering update juga karena ya gitu sibuk mikirin proposal tesis ini QAQ tapi kalau ada yg neror tiap hari suruh lanjut ga apa apa sih, jd ya ga ada tanggungan updatean/njir curcol.

Yaudah sih itu aja, mau temenan via sosmed hayuk mari tapi ya kudu kuat iman liat hng-nya saya. Udah sih itu aja. Bay.