I bring new story! ^^
happy and enJOYed!
don't forget to leaving the reviews..!
This my own story :)
The Girls And One Boy
Cast:
Lee SungMin as Yeoja (26 years old)
Cho KyuHyun as Namja (19 years old)
Kim KiBum as Yeoja (25 years old)
Kim HeeChul as Yeoja (28 years old)
Lee HyukJae as Yeoja (26 years old)
Kim RyeoWook as Yeoja (25 years old)
Lee DongHae as Namja (26 years old)
Choi SiWon as Namja (26 years old)
And Other
StoryOne
At Some Church in Seoul, Korea.
Sunday, 1 July 20**
10.00 A.M KTS
Lonceng gereja kecil dengan dominasi warna putih itu berdentang 3 kali, menggaung memenuhi seluruh ruangan doa. Saat sang pendeta sebagai perantara Tuhan mensahkan sepasang anak manusia untuk menjadi sepasang suami istri di mata Agama. Semua para jemaat bersorak senang saat prosesi sacral itu dapat berjalan dengan lancar, dan ditutup dengan sang mempelai pria mencium sang pengantin wanita. Orang tua dari kedua belah pihak menangis gembira, ada rasa lega diwajah keduanya.
Kedua pengantin langsung bergandeng tangan dengan senyuman lebar dan melangkah meninggalkan altar, seorang bridesmaid dengan gaun mini tanpa lengan berwarna pink pastel menyerahkan sebuah handboquet mawar putih favorit si wanita. " Chukkae.. Eonnie!," serunya ramah.
" Gomawo..," ucapnya cepat, dan sepasang dimple langsung tercetak diwajah manis sang pengantin. Melangkah pergi menuju mobil pengantin yang sudah terpakir didepan pintu gereja, meninggalkan sang bridesmaid seorang diri. Senyum masih belum luntur dari wajah manis sang bridesmaid.
Aura kebahagian begitu terrasa. Sebuah pernikahan sederhana yang ikut mendamaikan seluruh orang yang berada disana. Pasangan baru itu pun pergi dengan mobilsedan vintage berwarna hitam yang sudah disulap agar terlihat seperti baru. Keduanya melambai kearah kedua orang tua, pendeta yang memberkati mereka, dan para tamu. Dan sebagai puncak final, sebuah ritual yang paling ditunggu oleh para yeoja yang masih lajang adalah pelemparan handbouquet sang pengantin. Berharap kebahagian akan segera tertular pada yang mendapatkannya.
Semua yeoja-yeoja lajang sudah bersiap untuk menangkapnya. Tapi, tidak dengan si bridesmaidnya. " Yaa…k! Lee Sungmin! Kajja…," teriak si pengantin namja tak sabar pada si bridesmaid yang malah memilih berbaur dengan para ahjummah dan ajusshi.
Si bridesmaid malah menatap polos kedua pengantin tersebut. " Ya.. Minnie-ah! palliwa.. bergabung dengan yeoja-yeoja ini! Memang kau tak mau menikah? Haah...," sekarang giliran si pengantin yeoja yang memerintahnya. Sungmin langsung memasang wajah cemberut yang menggemaskan, dan penuh berat hati ia menuruti keduanya.
" Nde.. kalian pikir pernikahan seseorang ditentukan oleh sebuah handbouquet? Kalian kolot sekali? Percaya dengan mitos konyol seperti itu," racaunya saat sudah mulai bergabung dengan yang lain. Dan dengan ia sadari statementnya tadi mengundang tatapan horror dan cibiran dari para kaum tua dan yeoja yang sudah siap untuk menangkap handbouquet tersebut.
" Cha… cepat yeobo!," teriak Sang Pengantin namja pada sang istri, untuk memecah keadaan. " Ne… Yoreobun! Siap.. Hana…. Dulll… Seeet….!," pada hitungan ketiga handbouquet itu sudha dilempar oleh si pengantin yeoja, dengan posisi membelakangi para yeoja tersebut. Semuanya riuh, berteriak senang saat handbouquet terlempar keudara. Semuanya bergerak tak tentu arah, mengejar arah jatuhnya handbouquet. Dan..
Hap.. Handbouquet itu terjatuh tepat dikedua tangan Sungmin yang tengah menengadah ke atas. Mata dan mulutnya menatap tak percaya, dan semua orang pun terperangah tak percaya bahwa yeoja itulah yang mendapatkannya. " Lee Sungmin…! Segeralah mendapatkan namjamu! Fighting..," teriak si pengantin yeoja, saat menegetahui sahabat, sepupu, dan saeng kesayangannyalah yang mendapatkannya. Walau ia tau tak sedikitpun Sungmin menggerakkan tubuhnya untuk mengejar handbouquetnya. Tangan Yeoja itu reflek menggerakkan tangannya saat benda itu mengarah kepadanya.
Wajah manisnya langsung merona hebat saat dialah yang mendapatkan benda yang baru saja beberapa menit yang lalu ia mencibirnya. " yaaak.. Eonnie!," teriaknya salah tingkah. Belum sempat ia mengomel lebih lanjut, suara mesin mobil sudah dinyalakan. " Bye… bye…! Yeorobun.. kami berangkat..!," pamit si pengantin pria setengah berteriak dan mulai melaju meninggalkan gereja dan para tamu. Beberapa kaleng di untai dan dikaitkan di belakang bemper mobil vintage tersebut ditemani dengan tulisan " Just Married", membuat bunyi kelontang berisik saat mobil itu melaju.
Semua tamu masih terlihat bahagia dan senang, senyum dan tawa masih belum luntur diwajah masing-masing. Sungmin masih menatap mobil pengantin tersebut hingga menghilang disebuah belokkan. Sebuah lengan menepuk punggungnya, " Sungmin-ah..," seorang wanita paruh baya tersenyum hangat padanya.
" Ahjummah..," Sungmin langsung menggandeng manja sang Ahjummah. " Bergahagia jugalah.. agar Eommamu disana bisa semakin tersenyum melihatmu," keduanya jalan beriringan menuju parkiran gereja. " Tak semudah itu.. aku sudah berkali-kali mendapatkan handbouquet seperti ini diberbagai pernikahan yang aku diundang," Sungmin menunjukkan Handbouquet tersebut kepada Ahjummahnya.
" Pasti akanada saatnya.. kau harus lebih membuka diri dan hatimu, ingat umurmu sudah berapa? Apa lagi yang kau cari?," Ahjummah membelai rambutnya lembut. " Kau sama seriusnya seperti Appamu! lihat ia masih saja bersama para jendral-jendral tua itu," sambung Ahjummah lagi, Sungmin hanya tersenyum mendengarnya.
" Sebentar lagi juga dia pensiun.. kendeu, dia masih ada tugas yang harus dia kerjakan," bela Sungmin. Ahjummah hanya memutar matanya malas. " Park Ahjusshi eodiga?," Sungmin memandang sekitar mencari sosok namja paruh baya lainnya yang masih terlihat gagah diusia tuanya.
" Masih harus menyambut beberapa temannya.. dia akan menyusul," jelas Ahjummah saat mereka sudah tiba di parkiran, dan sebuah mobil mewah Roice Royal hitam dengan seorang namja berseragam lengkap layaknya driver keluar untuk menyambut kami. Ia membungkuk kearah Sungmin dan yeoja tua itu yang adalah majikannya. Dengan sigap ia segera membuka pintu belakang, bagian penumpang.
" Min.. gomawo kau sudah datang dan menjadi Bridesmaid untuk Jungsoo-ah… kau akan langsung pulang?," Ahjummah memandang hangat layaknya seorang eomma pada puterinya. Sungmin mengangguk antusias. " Kau pulang naik apa?," tanyanya lagi.
" Aku naik taksi saja..," balasnya. " Taksi? Mobilmu?," wajah senjanya terlihat khawatir saat tau keponakkan tercintanya ini pulang sendiri naik taksi. " Sedang diperbaiki.." jawabnya singkat
" Ahjummah antar?!," Ahjummah menawarkan tumpangan. Sungmin segera menggeleng menolak. " Animida.. ahjummah! Gamshamnida.. aku bisa pulang sendiri, lagi pula bukankah para orangtua mempelai akan makan malam bersama?," mengingatkan jadwal Ahjummah dan Ahjusshi nanti malam.
" Ahh.. kau benar, untung kau mengingatkan. Ah, acara pernikahan ini terlalu melelahkan," keluh Ahjummah memasang wajah sebal. " Ahjummah tak boleh begitu.. mereka besanmu sekarang! Dan kalian sudah menjadi satu keluarga," nasehat Sungmin yang langsung merangkul Ahjummahnya. " Hah.. berarti aku harus memperbaiki riasan dan pakaianku?," Ahjummah balik bertanya pada Sungmin. Yeoja muda itu mengangguk membenarkan. " Tidak bisakah kau menemani Ahjummahmu ini?," pinta Ahjummah.
" Animida.. aku tidak bisa hari ini, aku sudah ada janji dengan showroom mobil yang memperbaiki mobilku. Mereka bilang sudah selesai," alasannya pada Sang Ahjummah. Ada sedikit rasa bersalah diwajah manisnya, saat ia tidak bisa menuruti keinginan Ahjummahnya yang sudah ia anggap sebagai Eommanya sendiri sejak umur 10 tahun ia kehilangan sang Eomma.
" Haaah..," sebuah desahan berat keluar dari mulut Ahjummah. " Lain kali.. yakso! Kita akan melakukannya berdua, kalau Teukkie Eonnie tidak sibuk kita akan mengajaknya,". Tak lama sesosok namja paruh abad dengan fisik yang masih segar datang menghampiri keduanya dengan ditemani 2 namja berpakaian serba hitam di belakangnya. Lengannya membawa sesuatu barang milik yeoja.
" Itu Park Ahjusshi…!," seru Sungmin. " Yeoboo…!," sapa Park Ahjusshi sedikit berteriak pada sang isteri. Ia mempercepat langkahnya, sebuah senyum ia tujukan pada kedua yeoja berbeda usia tersebut.
" Min..," sapanya ramah. " Annyeonghasimika.. Ahjusshi!," Sungmin membungkukkan badannya 90 derajat. " Ini.. barang-barangmu!," Park Ahjusshi menyerahkannya langsung sebuah coat hitam beserta clucht bag berwarna silver pada Sungmin. Ia menerima. " Gamshamnida..," ucapnya sambil tersenyum manis. Lengan Park Ahjusshi langsung terjulur untuk mengacak sayang rambut sang keponakkan.
" Kau akan ikut kami?," tanyanya memastikan. " Animida Ahjusshi..," jawab Sungmin. Sekarang ia menatap sang isteri. " Yeobo.. kau tak lupa dengan janji kita kan untuk makan malam bersama besan?,". Ahjummah hanya menggangguk sebagai respon.
" Nde.. kau benar tak ingin ikut bersama kami Minnie?," Park Ahjusshi menatap Sungmin. " Ani.. aku harus mengambil mobilku dan ke kantor ada beberapa kerjaan yang tertinggal," elaknya canggung. " Aku sudah mengajaknya.. tapi, ia sudah ada jadwalnya sendiri," lirih sang istri. " Kita tidak bisa memaksanya, dia harus bertanggung jawab..," bela Park Ahjusshi.
" Kendeu, lain kali kau harus mau.. lihat sekarang ini kami sepasang lansia yang kesepian! Puteri kami satu-satunya sudah dijemput oleh pangeran berwajah raccoon itu, awas saja! Bila dia membuat puteriku menangis sengsara..!," sungut Park Ahjusshi berapi-api. Sungmin terkekeh kecil saat mendengarnya. " Nde.. tenang saja Ahjusshi! Kalau Kangin Oppa membuat Teukkie Eonnie menangis, bersedih.. akulah orang yang ada dibarisan depan untuk menghajar si raccoon itu!," Sungmin mengepalkan tangannya tinggi-tinggi keudara.
" Nde.. kita hanya bisa mendoakan keduanya saja sekarang! Semoga mereka anak-anak nakal itu selalu bahagia," ujar Ahjummah bijak, diiringi anggukkan setuju dari sang suami dan Sungmin. " Kalau begitu kami pulang.. kau jaga dirimu, jaga kesehatan, dan..," Ahjummah menggantung kalimatnya, ia menggenggam kedua tangan Sungmin dengan hangat.
" Sering-sering berbincang dengan Appamu..! dia butuh puterinya," sambung Park Ahjusshi yang dibalas senyuman oleh Ahjummah. Seulas senyum simpul Sungmin tunjukkan pada keduanya sebagai jawaban.
" Sampaikan salam kami untuk si tua itu," final Park Ahjussshi. Ahjummah langsung memeluk erat Sungmin sebelum masuk mobil. " Kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk menghubungiku Ahjummah dan Ahjusshi," bisiknya pada Ahjummah disela-sela pelukkan mereka.
Pelukkan keduanya pun terlepas dan saling melempar senyum, sebelum ahjummah masuk mobil. " Ah.. Min! kami duluan.. kami pasti akan merindukan Jungsoo dan Kau..! Uri Aegyo Princess," Park Ahjusshi merangkul pundak Sungmin. " Gamshamnida.. Jaga kesehatan kalian! Aku juga pasti akan merindukkan kalian, sekali lagi Chukkahamnida..," Sungmin tersenyum hangat pada sang Ahjusshi.
Blaaam..
Pintu mobil ditutup oleh sang driver, Sungmin masih dapat melihat senyuman keduanya dari luar. Ahjummah meambaikan tangan dan memberikan fly kiss pada Sungmin sebelum mobil benar-benar menyala. Begitu juga Park Ahjusshi yang mengepalkan kedua tangannya untuk Sungmin dan mulutnya mengucapkan kata "FIGHTING!", walau tak terdengar oleh Sungmin. Yeoja itu dapat membaca gerakkan mulutnya.
Dan disinilah sekarang Lee Sungmin kita. Berdiri sendiri, setelah mobil mewah itu melaju semakin menjauh menghilang di belokan. " Haaah..," ujarnya lirih saat memandang sendu handbouquet, beberapa mawar kelopaknya sudah mulai rontok. Ia mempercepat jalannya meninggalkan gereja tersebut menuju halte terdekat.
To Be Continue
How?
Pleaseeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.. deep bow!
Leave your comments^^
Thank you all..
