-------PERSONA 3 FF-------

Author's note: Sebelum baca nih fic, saya peringatkan beberapa hal:

Storyline gak logis…

Crossover yang gaje…

Authornya miring dikit..

MAJOR AUTISM

Okeh….silakan dibaca…

----VELVET ROOM----

Di keheningan malam (gak bisa dibedain malam apa siang di velvet room…autis…) sebuah bunyi sirine, memecah keheningan tersebut…

"Sirinenya bunyi…jangan-jangan…Nyx dah bisa melepaskan diri?" sang master dari ruangan tersebut yang jadi penerusnya Pinnochio mulai khawatir…

" *chuckle* beres dah…ane bakal memperbaekin tuh tembok…*sigh* padahal baru kemaren dicat…" Perempuan berambut putih yang selalu bawa buku segede bagong itu ngasih saran

"Ya udah, sebagai penghuni Velvet Room, jalankan misi mu!"

" HO-OH, GOR!" dengan sekejap mata, Elizabeth sudah menghilang, menuju lokasi misinya.

"Entah kenapa…aku punya firasat buruk…seperti…sebentar lagi, aku bakal turun takhta…"

-----ALAM KUBUR----

Di sebuah tempat yang gak bisa dilacak sama radar tipe apapun dari A-Z, Alam Kubur yang gaje dimana hanya sebuah tembok pink (tadinya emas, tapi dah dicet sama Elizabeth) dan Monster gaje yang mirip Giratina (ngibul,ngibul) lagi dorong-dorong tuh tembok…namun, sang patung yang menempel pada tembok tersebut, tetap dengan setia dan kesabaran yang tinggi menahan tembok…demi kehidupan di dunia…

"Rupanya 'dia' nyaris kalah…ane harus bertindak sekarang…" Dengan seketika, si Elizabeth nyiapin bukunya, nge-charge tenaga, dan mengucapkan tiga kata yang ajaib (bukan I love you!)

"Abra Kadabra Alakazam…"

Dengan seketika, cahaya putih keluar dari hidung Elizabeth (…err…) sampe-sampe saking terangnya saya gak tau apa yang terjadi…mungkin ntar harus nanya sama orangnya langsung…

-----IWATODAI DORM, TATSUMI PORT ISLAND-----

Minggu, 1 Februari 2015

Hari ini, sebuah rombongan pemuda-pemudi berumur rata-rata 21-an mengelilingi sebuah asrama berwarna merah dengan cat bintang lima kualitas tinggi. Ada apa gerangan?

"Bagaimana? Aku sudah memperbarui asrama ini, untuk mengenang seluruh kenangan kita disini. Perabotannya pun sudah kuperbarui. Di halaman belakang, aku tambahkan Hot Spring."

"WUAPAA!!??" seorang pemuda tinggi dengan topi biru khasnya kaget, sambil ngebayangin hal-hal yang 'gak guna'.

Yang lain pun, masih nganga berjama'ah ngedenger asrama mereka udah di upgrade.

"Ayo masuk!" Ujar laki-laki berambut putih yang punya jaket item dibawa doing buat pamer, gak dipake sama sekali.

Mereka memasuki asrama itu, langsung nganga berjama'ah lagi karena perabotannya lumayan bisa disebut high-class.

Disaat yang lain pengen liat-liat Hot Spring, Perabotan-perabotan, Dapur yang dah diperbarui, Cuma satu orang yang kelihatannya cuma diem aja, dialah, seorang murid Iwatodai University, Yukari Takeba.

"Eh, Yukari-chan kenapa diam saja?" Seorang perempuan berambut ijo yang khawatir sama Yukari, "Kamu sakit? Atau lagi bad-mood?"

"Ah, aku gak apa-apa…" Yukari ngejawab seadanya, namun seketika itu, Aigis, perempuan yang berupa robot itu seperti menyadari sesuatu. "Yukari-san!", Aigis menghampiri.

"Ayo, Aigis! Kita menuju ke tempat itu…kamar miliknya…"

Seketika, Aigis dan Yukari lari ke lantai 2. "Eh, Yuka-Tan!! TUNGGUIN DONG!!"

Junpei ikut nyusul mereka berdua, diikuti oleh yang lain….

TO BE--- entar lah…tanggung.

Akhirnya, sesampainya di depan kamar si 'dia', semuanya nganga makin lebar. Dulu, cahaya kuning seolah-olah kamar itu 'suci' menjaga kamar tersebut. Sekarang…dikelilingi cahaya Mejikuhibiniu ala club n disco dan disertai lagu 'Es Lilin'

"Apa…Mitsuru-Senpai merenovasi kamar ini juga…?" Yukari terheran-heran.

"Gimana mau merenovasi? Masuk aja gak bisa." Mitsuru semakin bingung. Ada apa gerangan?

"Gimana kalo masuk aja? Seru kan?" Junpei menawarkan.

"Tapi kalo bertindak seenaknya, bisa membawa celaka! Sebaiknya kita yasinan dulu, disertai dengan ikhtiar---"

Dengan secepat kilat, sebuah lakban hitam pekat sudah tertempel erat-erat di mulut Ken.

"GAK USAH BASA-BASI LAGI!! TEROBOS PINTUUUUU!!" Perintah Mitsuru yang udah jadi 'berserk'. Kayaknya sih, dia pasang Balzac ke diri sendiri.

Dengan gaya dorong ala Kurita di Eyeshield 21, sang pintu yang malang melintang digencet oleh sekitar 7 orang. Si pintu pun modar seketika.

Di dalemnya, lebih mengejutkan lagi…Minato lagi mangku Elizabeth dan kamarnya jadi kayak club

"Oh, Kita ketemu lagi! Saya Minato Arisato. Masih inget kan?"

Semuanya Cuma nganga. Namun, Aigis menyempatkan diri bergerak, berlari menujunya, dan memeluknya erat-erat.

"Eh..?" Minato terheran-heran. Semuanya pun mulai mendekati Minato. Nanya-nanya mulai dari gimana dia bisa hidup lagi. Namun, seketika, cewek berambut putih, Elizabeth langsung menghilang sekejap mata.

Hanya satu orang yang gak mendekati Minato. Yukari, Cuma bisa ngeliat dari jauh, gak percaya kalo dia idup lagi.

"I-INI BOHONG KAN!!!???" Yukari mulai nampol-nampolin mukanya, "PASTI INI REKAYASA!! PEMBOHONG!! PENIRUNYA MINATO!! KAYAK SI ROY, YANG JADI BANDIT PRINCE!!" (Rupanya dia kebanyakan maen Suiko5)

"Ini asli, Yuka-Tan! Liat dekat-dekat!" Junpei berusaha meyakini dia, sementara Yukari tetep gemeteran di ujung

"GAK MUNGKINN!!" Dengan sekejap mata, Yukari lari kabur dari Dorm dengan kecepatan 4.2 detik per 40 yard (AUTIS)

"Aku punya firasat, dia bakal stress untuk sementara…sekarang, Minato-kun, ceritakan pada kami, bagaimana kamu bisa hidup kembali!" Fuuka mulai gak sabar ditambah penasaran…

"Ok…jadi, gini…cerita dimulai dengan fenomena Feitas River mengering…"

BERSAMBUNG

Mohon di review ya…saya masih beginner, saya butuh saran!