Warning! ini KAIHUN dan BL, oke? yang ga suka salah satu atau keduanya, ga perlu di baca.
Terima kasih atas penghargaannya. salam sayang, Hala.
Bruk!
Jongin sedang merutuki nasibnya di taman belakang sekolahnya karena terpilih untuk menjadi panitia penyambutan siswa baru saat tiba-tiba ada suara jatuhnya sesuatu dari belakang. Jongin menoleh dengan perasaan kaget sekaligus kesal karena kegiatannya yang terganggu.
Lucunya, saat Jongin menoleh ia mendapatkan seseorang sedang jatuh dengan mengenaskan, kepala orang itu berada di tanah dengan kaki yang sepertinya tersangkut di akar pohon besar. Jongin terkekeh, menertawakan kecerobohan orang itu. Setidaknya penganggunya itu masih cukup lucu untuk ia tertawakan, begitu pikir Jongin.
"Ughh... appo," suara erangan kesakitan terdengar dari orang yang terjerembab itu, Jongin yang merasa iba itu pun berjalan menuju orang itu.
Begitu sampai di dekat orang yang jatuh dengan mengenaskan itu, ia menyadari bahwa orang itu tidak memakai seragam sekolahnya. Ia memakai seragam sekolah menengah pertama yang ia cita-citakan dulu. Duh, anak ini kabur apa ya dari penyambutan siswa baru?
Jongin tidak ambil pusing soal tujuannya, jadi dengan cepat ia mengangkat tubuh laki-laki yang terjatuh dan malah tetap diam sedari tadi.
"Tidak apa-apa?" Tanya Jongin berusaha ramah namun anak itu masih menundukkan wajahnya, Jongin mendengus sebal karena diabaikan. "Jangan takut begitu, aku tidak akan mengadukanmu pada teman-temanku."
"uhm…," anak itu mengangguk sekali tapi tetap saja menundukkan wajahnya.
Jongin gemas sendiri pada anak itu, "Siapa namamu, eum?"
"Su-sunbae berjanji tidak mengadukanku!" Anak itu memekik lucu sambil mendongakkan kepalanya, lalu menunjuk wajah Jongin tidak sopan.
"Memang tidak, bodoh." Jongin memasang wajah bitch-please-nya, "Hanya mau tahu saja."
"Oohh, hehehe," anak itu menggaruk tengkuknya canggung. "Sehun. Namaku Oh Sehun. Kau Jongin-sunbae bukan?"
"Wah, aku terkenal juga. Jadi apa tujuanmu hingga kemari?"
"Kabur." Jawab anak itu—Sehun— santai sebelum ia menyadari bahwa jawabannya terlalu jujur. "E-eh! Aku ingin ke toilet!"
Jongin tertawa, "Kau lucu."—dan aku cukup tertarik padamu. Lanjut Jongin dalam hati. "Ayo ikut aku," Jongin menarik tangan kurus Sehun, menimbulkan getaran aneh di hatinya.
"Jangan bawa aku ke teman-temanmu, sunbae-nim tolong lah aku!" Sehun merengek-rengek saat tangannya di tarik oleh Jongin, sementara Jongin malah tetap diam.
Sehun cukup terkejut saat sunbaenya membawanya ke atap, padahal ia kira Jongin akan membawanya ke ruangan OSIS untuk melaporkan kenakalan Sehun tapi ternyata ia salah.
"Kalau membolos itu cari tempat yang tepat, jangan malah menghampiri sunbae-mu," canda Jongin, namun cukup membuat Sehun merasa malu.
"Aku tadi sudah berusaha menghindarimu, tapi malah tersandung." Pouting.
"Jangan ber-aegyo."
"Tidak!"
"Berisik. Aku juga sedang membolos nih, jadi… temani aku ya?"
"Kenapa aku?"
"Karena kau manis."
Sehun tersentak, sempat tersipu namun langsung sadar akan suatu hal, "Aku tampan tahu!"
"Yak! Berisik!"
Sehun mem-pout-kan bibirnya lagi, "Galak sekali, sih."
Jongin mendengus kesal, "Begini saja, aku malas bertengkar… jadi aku akan mengamankanmu di sini dengan satu syarat. Jika kau menolak, aku akan menghubungi ketua panitia agar menghukummu. Bagaimana?"
"Baiklah."
"Jadi kekasihku, yuk?"
"Apaan?!"
"Baiklah. Sebentar, aku menyimpan kontak Kyungsoo dengan nama apa ya? Hmm…," Jongin mulai sibuk dengan ponselnya.
Sehun gelagapan sendiri begitu mengingat bahwa Kyungsoo itu nama ketua panitia acara penyambutan siswa baru ini, "Aku mau deh, aku mau!"
"Apa? Aku tidak dengar."
"Aku mau, Sunbae-nim."
"Mau apa?" Jongin menyeringai.
"Aish! Iya aku mau menjadi kekasihmu! Ish caramu menembak seseorang tidak keren sakali."
Cup!
"Jongin-sunbae!"
Gimana nih? Kurang manis kah? Kurang unyu kah? Kurang apanya? wkwk review please~?
