Naruto©Hanya milik Kishimoto sensei tercintah! :*
"NEVER ENDING STORY"
Sebuah fanfict sederhana untuk pair tercinta yang pada akhirnya canon juga~
06-11-2014
Lovember SasuSaku 3 :') Salah satu hari bersejarah dalam hidupku, dan hidup kita.
Love you all S-Saver :D /peluk/
Dan saya ikut berbahagia atas seluruh pair yang dicanonkan oleh Masashi Kishimoto
.
Romance
HeadCanon, OOC, Miss Typo(s), EYD perlu perbaikan, and other abal-ness yang memerlukan kritik dan saran dari semua readers~
.
.
.
"Kesabaran, keteguhan, keyakinan dan rasa cinta yang tulus itu akan berbuah indah pada waktunya..."
-Sakura-**
.
JANJI
Senyap.
Terlalu senyap diantara keduanya sementara shinobi di sekitar mereka semakin riuh saja. Perang telah berakhir. Kemenangan telah diraih. Setidaknya, tidak akan ada yang mengganggu kedamaian dunia ninja untuk sementara. Siapa yang tahu kedepannya-bukan?
Sasuke masih bungkam. Sementara Sakura enggan. Keduanya tetap diam. Membisu saling berpandangan. Entah apa yang mereka pikirkan.
Lama membeku dalam keheningan, pada akhirnya Sakura menarik nafas panjang. Matanya sempat melirik pada sebelah tangan Sasuke yang hilang. Ia tersenyum miris. Sudah berapa tahun ia tak pernah mengamati pemuda itu selama ini?
Sakura akan membuka suara. Melontarkan sebuah wacana. Yang mungkin bisa mencairkan suasana di antara mereka.
Canggung.
Itu yang lebih tepatnya Sakura rasakan. Bertahun-tahun lamanya, Sakura tak pernah berada sedekat ini dengan Sasuke dalam waktu yang cukup lama. Memandanginya, memperhatikannya, dan mengamatinya.
Entah sudah berapa tahun rentang jemari dalam berusaha menggapai pemuda itu. Mencapainya yang terjerumus dalam kegelapan. Mencoba membawanya kembali. Namun tidak pernah berhasil. Ia mungkin sempat menarik kerah bajunya. Mencegah pemuda itu masuk semakin dalam ke kegelapan. Namun ia tidak berhenti, barang menolehpun tidak. Dan Sakura hampir menyerah dibuatnya.
Hingga tiba waktunya. Pemuda itu sudah kembali. Uchiha Sasuke yang terus mengacaukan perasaannya selama bertahun-tahun itu datang dan berdiri di hadapannya.
Sakura sudah melewati semuanya. Ia sudah mengecap berbagai rasa. Rasa jatuh cinta, rasa berbunga-bunga, rasa kehilangan, hingga rasa diabaikan. Dan semua itu karena seorang pemuda yang terus menyimpan kunci hatinya.
Uchiha angkuh yang terus ia cintai tanpa bisa dijelaskan apa yang membuatnya mencintai.
-ah, hanya pemuda itu yang mampu membuat Sakura seemosional ini.
Melihatnya, Sakura ingin menyapanya. Tersenyum padanya. Atau bahkan memeluknya dan menyatakan cinta berulang kali di hadapannya. Karena perasaan itu tersimpan terlalu lama, menunggu terlalu lama. Dan Sakura sudah tak punya waktu cukup untuk menahannya lebih lama.
-tapi ia bukan lagi gadis kecil yang tergila-gila pada sang Uchiha.
Ia mencintai sang pemuda, dan ia mencoba menekan perasaannya. Agar tak disebut,
-'menyebalkan' lagi olehnya.
Jadi, apa sekiranya yang harus Sakura katakan sekarang?
Tap
Sasuke mendekat satu langkah. Dua jemarinya menunjuk kening Sakura. Untuk pertama kalinya sejak tahun terakhir gadis itu melihat tatapan dingin sang pemuda Uchiha. Kali ini Sakura menemukan kembali tatapan penuh kehangatan dalam onyx kelamnya.
Dan itu ikut menghangatkan rongga hatinya.
-ah, perasaan itu lagi.
Sasuke diam sejenak. Ia memandang dalam sepasang iris emerald milik gadis musim semi yang mengerjapkan mata di depannya. Melihat tatapan polosnya, Sasuke tak bisa menahan kedutan di sudut bibirnya.
Senyum tulus Sasuke yang kesekian kali untuk sang gadis.
Bukan senyum sinis, bukan pula senyum dendam. Sasuke bahkan tak bisa mendefinisikan dengan jelas bagaimana tepatnya senyum itu tercipta hanya untuk Sakura.
Senyumnya datang begitu saja, dari hati-mungkin. Jika ia memang pantas disebut masih memiliki hati.
"Aku akan menemuimu lagi setelah kembali..."
Sasuke bergumam pelan, namun Sakura dengan jelas mendengarnya.
Masih tersenyum, pemuda itu tahu benar bahwa hatinya hanya ada pada sang gadis yang tengah berkaca-kaca di depannya.
"Aku janji." Ikrar Sasuke pasti. Ia masih mengulas senyum indah di sudut bibirnya. Sakura tak bisa menahan air matanya. Menutup kedua belahan bibirnya, Sakura mengangguk. Pipinya merona kemerahan. Lelehan air mata jatuh dari sudut pelupuknya.
-Sakura begitu bahagia, hanya karena sebuah janji.
Janji bahwa pemuda itu pasti akan kembali lagi.
Itu berarti, ia telah berhasil. Air mata, keringat, keluh, kesah, tawa, duka dan bahagia yang ditumpahkannya untuk sang pemuda tak berakhir sia-sia.
Ia yakin Sasuke mendengar suara hatinya.
-Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu.
Begitu isinya.
Bahkan hingga kini Sasuke masih menjadi Uchiha angkuh. Yang dengan egois menyimpan kembali kunci hati Sakura.
-tapi tak mengapa selama pemuda itu berjanji akan membuka pintu hatinya suatu hari nanti.
Ia hanya akan menunggu, menunggu pemuda itu kembali sesuai janji.
Menunggu sebentar pasti akan terasa mudah bagi Sakura yang telah terbiasa menunggu.
.
.
"-Sakura paham benar perasaan yang kembali diingatnya ini. Berulang kali, Uchiha Sasuke membuatnya jatuh cinta kembali"
**OWARI**
**Quote diambil dari: Dea Liandi Nurzannah. Quotenya Sakura banget loh, keren! Makasih ya~
Kenapa fict ini tidak dilabeli tanda complete padahal jelas-jelas sudah ada kata owari di bagian akhir? Itu menandakan bahwa fict ini akan terus di lanjut dengan drabble-drabble lainnya. Untuk sementara genrenya romance. Sementara untuk ke depan genre bisa berubah sesuai cerita :) dan boleh dibilang fict ini merupakan potongan cerita yang hilang dari manga Naruto kemarin XD tapi potongan ceritanya berasal dari khayalan author doang~ wakakaka~
Lama gak nulis baru sadar kalau tulisan author amatlah kacau X"D /gelundungan/
Mind to review? :')
