SMA GOKIL

Disclaimer : I do not own BLEACH. BLEACH is only belongs to TITE KUBO's. :D

But the story is 100% mine. ^^

Well, ketemu lagi dengan saya di fanfic yang baruu~~

Saya lagi semangat bikin fanfic yang baru nih, berhubung BleachMegaplex yang di bangun oleh Ulquiorra berhasil dengan baik. Hehe.

Oh iya, ada yang request bikin BleachMegaplex nya dari sudut pandang Gin. Tapi.. Sejujurnya Shab belom dapet ide.. Maaf yaa..

Fanfic ini saya persembahkan untuk 2 orang yang sudah memberi saya inspirasi: Chappy dan Sari.

Maafkan saya kalo ada kesalahan ketik, karena setiap manusia pasti punya kesalahan. :D

Ok, so let's the story begin..

Karakura Senior High School, hari pertama masuk sekolah, kelas 2 SMA, ato yang sekarang lebih sering di sebut kelas XI. Hari di mana pembagian kelas yang baru, dan pembagian jurusan, yakni jurusan ilmu Alam dan ilmu Sosial.

"Hinamori-kun!" terdengar suara teriakan yang khas dari mulut pemuda berambut light yellow itu.

"Hei, Kira! Masuk kelas berapa, kau?" jawab gadis manis dengan rambut di konde itu.

"Kelas 2 IPA 3. Kau sendiri?" balas Kira.

"2 IPA 1. Ternyata kita tidak sekelas, ya, Kira.. Sayang sekali, padahal aku masih ingin sekelas denganmu.."

"Ya, apa boleh buat, Hinamori.."

"Hinamori-chan! Kita sekelas lagi~" ucap sebuah suara sopran yang tidak lain tidak bukan adalah milik Rangiku Matsumoto.

"Hei, Rangiku-san! Kau kelas 2 IPA 1 juga?" tanya Hinamori.

"He eh!"

"Hei, kalian semua mauk kelas ilmu alam, ya? Aku dan Oomaeda masuk kelas ilmu sosial." Kata Isane yang datang mendekat ke mereka bersama dengan Oomaeda.

"Isane? Kenapa?" tanya Hinamori heran.

"Tidak apa, aku memang ingin mendalami ilmu sosial.." jawab Isane santai.

"Huh, gara-gara nilaiku tidak cukup untuk masuk kelas ilum alam, aku jadi harus masuk kelas sosial." Ucap Oomaeda kesal.

"Makanya jangan makan melulu, belajar yang bener!" kata Soi Fon sedikit mengejek.

"Apaan sih?" jawab Oomaeda, ingin memukul Soi Fon.

"Sudah, Oomaeda! Jangan bikin masalah dulu!" ucap Isane menahan tubuh besar Isane.

"Huh." Oomaeda mendengus kesal.

"Hei kalian! Ada yang masuk kelas 2 IPS 1 nggak?" tanya seseorang dengan wajah yang selalu tersenyum, alias Gin.

"Gue. Emang kenapa? Kau juga, ya?" jawab Isane.

"Iya.." jawab Gin.

~~SHS~~

"Ayo, Ulquiorra! Hari ini kelas kita akan berbeda dari sebelumnya!" ucap Grimmjow lalu menarik Ulquiorra.

"He.. Hei.. Grimmjow! Tunggu dulu! Gue mau mencari Hime dulu!" tolak Ulquiorra.

"Ahh.. Udah deh, Ulquiorra! Ntar di dalem juga ketemu!" jawab Grimmjow seenaknya.

-Setelah melihat pembagian kelas-

"Yes! Gue sekelas lagi sama Nel! Kelas 2 IPA 4!" kata Grimmjow kegirangan.

"Yee.. Loe mah enak sekelas lagi tuh sama pacar loe. Nah gue, nggak sekelas lagi sama Hime. Malah Hime sekelas sama tuh si rambut duren!" jawab Ulquiorra bersungut-sungut.

"Tapi loe liat dulu, tuh si rambut duren juga sekelas sama Rukia!" kata Grimmjow lalu menunjuk nama Rukia di daftar absen.

"Siapa yang kau sebut rambut duren itu, Grimmjow?" tanya Ichigo yang tahu-tahu sudah berada di belakang Grimmjow dan Ulquiorra.

"Ya siapa lagi kalau bukan kau, Ichigo!" jawab Ulquiorra dengan nada dinginnya.

Ichigo langsung memukul kepala kedua temannya itu.

"Hei, apa-apaan sih kau, Ichigo! Dasar stupid strawberry!" kata Grimmjow seenaknya.

"Dasar! Yang mulai duluan siapa, sih?" sahut Ichigo.

Ulquiorra diem aja.

"Ichigo! Grimmjow! Kenapa sih kalian nggak pernah bisa akur?" ucap sebuah suara yang sudah sangat di kenal.

"Itu tuh, Rukia, Grimmjow duluan yang mulai!" jawab Ichigo, seperti anak kecil.

"Loh, loe yang mukul kepala gue, kenapa gue yang di salahin?" protes Grimmjow.

"Loe duluan yang ngatain gue!" bantah Ichigo.

"UDAH, ICHIGO! GRIMMJOW! Kalian ini kayak anjing dan kucing deh, nggak pernah bisa akur!" teriak Rukia melerai kedua temannya itu.

"HUH. Nyebelin." Ucap Ichigo menggerutu.

"Loe juga nyebelin." Sahut Grimmjow.

"Udah deh, daripada berantem melulu, mending kita ke kelas aja." Ucap Ulquiorra yang sejak tadi bingung karena Ichigo dan Grimmjow tidak berhenti bertengkar.

"Iya, datar." Sahut Ichigo.

"Heh, gue udah nggak datar!" sanggah Ulquiorra.

"Buktikan!" jawab Ichigo.

"Nanti kalau sudah waktunya!" kata Ulquiorra.

Ichigo menjulurkan lidah.

-Dalam perjalanan ke kelas-

"Kuchiki-san! Kurosaki-kun! Grimmjow dan Schiffer-kun!" Orihime memanggil ke empat teman sekelasnya sewaktu kelas 1 SMA itu.

"Hei, Inoue!" jawab Ichigo.

"Inoue, kita sekelas, lagi, ya!" sambung Rukia.

"Iya!" ucap Orihime bersemangat.

"Tch. Selalu saja. Ketika gue deket sama dia, jantung gue nggak bisa berhenti untuk berdetak lebih cepat." Ucap Ulquiorra dalam hati, lalu menyembunyikan wajahnya yang merah.

"Hei Ulquiorra! Itu Orihime nggak usah dicariin udah nyamperin, kok! Tadi loe ada urusan apa sama dia?" tanya Grimmjow lalu mencolek bahu Ulquiorra.

"Aah! Urusai!" jawab Ulquiorra lalu membalik badannya agar teman-temannya itu tidak melihat wajahnya yang sudah berubah merah layaknya kepiting rebus.

"Ih, Ulquiorra kok jadi aneh, sih? Nggak biasanya." Sahut Ichigo, dengan nada agak meledek seperti biasanya.

"Schiffer-kun?" tanya Orihime lalu menyentuh bahu Ulquiorra.

"Eh.. I..Iya, Orihime.." jawab Ulquiorra, sedikit menoleh pada Orihime.

Tawa Grimmjow, Rukia dan Ichigo, meledak seketika.

"Hahahahaha! Wajah Ulquiorra hampir aja mengalahkan warna rambutnya Renji!" sahut Ichigo di sela-sela tertawa nya.

"Wah, Ulquiorra kemasukan setan apaan nih selama liburan kemaren?" sambung Grimmjow yang juga masih tertawa.

"Berisik! Udah gue bilang, gue udah nggak sedatar dulu!" jawab Ulquiorra.

"Schiffer-kun? Kenapa wajahmu jadi merah begitu? Kau sakit, ya?" tanya Orihime dengan polosnya, lalu menyentuh dahi Ulquiorra.

Ulquiorra pingsan seketika.

Sekarang Grimmjow dan Ichigo bukan hanya tertawa, tapi di tambah guling-gulingan di lantai karena melihat Ulquiorra yang pingsan. Teman-teman mereka yang ada di sekitar mereka pun bingung dengan sikap Grimmjow dan Ichigo.

"He.. Hei, Grimmjow, Ichigo! Daripada ketawa terus, bantuin angkat Ulquiorra ke UKS, sana!" kata Rukia.

"Ih, Schiffer-kun kenapa, sih? Dia sakit, ya? Tadi kepala nya sedikit hangat.." tanya Orihime bingung ketika melihat Ulquiorra pingsan mendadak.

"Dia grogi ketemu kamu, Inoue!" jawab Rukia, yang kemudian diikuti dengan senyuman lega dari Orihime.

Ulquiorra segera di bawa ke UKS. Untunglah pingsannya hanya sebentar, jadi ia bisa segera ke kelas baru nya, kelas 2 IPA 3.

~~SHS~~

Di 2 IPA 1..

"Selamat pagi, anak-anak! Mulai hari ini sampai 1 tahun kedepan, Ibu lah yang akan menjadi wali kelas kalian!" ucap sebuah suara keibuan. Siapa lagi kalau bukan Unohana Retsu, guru matematika yang paling baik se Karakura Senior High School.

"Selamat pagi, bu!" jawab seisi kelas pada wali kelas baru mereka.

"Bu Unohana? Aku tidak menyangka kita akan mendapat wali kelas sebaik dia.." ucap Hinamori pelan pada Matsumoto. Mereka duduk sebangku.

"Syukurlah. Setidaknya aku bisa melakukan sedikit pendekatan pada bu Unohana agar nilaiku di tambahkan." Sahut Matsumoto.

"Hush! Jangan begitu dong!" tegur Hinamori. Siswi yang baik.

"Tentu saja tidak, Hinamori.. Aku akan jadi anak baik selama kelas 2 ini!" jawab Matsumoto sambil nyengir.

Meanwhile, di 2 IPA 2..

"Pagi, anak-anak!" sapa seorang guru berpostur tubuh tegap dan berwajah sedikit galak. Ya, dia memang galak, sih.

"Pagi, pak Aizen!" jawab murid-murid IPA 2.

Pak Aizen sudah dikenal sebagai guru fisika yang galak dan tidak kenal ampun pada murid yang bandel.

"Huh. Kenapa kita malah dapet wali kelas yang galak kayak dia?" gerutu Ichigo.

"Sudahlah, cuman setahun ini.." hibur Rukia yang duduk di sebelahnya.

"Tenang saja, Kurosaki-kun! Kalau kita tidak berbuat yang aneh-aneh, kita tidak akan dihukum kok!" sahut Orihime yang duduk di belakang Ichigo dan Rukia. Orihime duduk bersama dengan Kaien, saudara kembar Ichigo, hanya berbeda di warna rambutnya saja. Tumben banget sepasang saudara kembar dimasukkan ke dalam 1 kelas yang sama.

Di kelas 2 IPA 3..

"Tahun ini wali kelasnya dia, ya?" ucap Kira dalam hati.

Kira sekelas dengan Ulquiorra, Nanao dan Arronierro.

Wali kelas dari 2 IPA 3 adalah pak Byakuya, seorang guru yang 'cool' dan banyak fangirlnya di Karakura Senior High School. Ia dipercaya untuk mengajar mata pelajaran biologi.

Di kelas 2 IPA 4..

"Aduh, kenapa wali kelasnya kayak begini?" kata Nel bersungut-sungut.

"Yah, nasib kita selama 1 tahun, deh." Jawab Grimmjow.

Wali kelas 2 IPA 4 memang terkenal agak 'miring'. Pak Mayuri, seorang guru kimia berwajah aneh yang agak-agak freak.

"Gue heran kenapa Pak Yamamoto mau merekrut dia sebagai salah seorang guru di sini." Kata Renji yang duduk di belakang Nel. Renji duduk sebangku dengan Szayel.

"He eh!" jawab Nel menganggukkan kepalanya agak keras.

Lalu kelas IPS nya, hanya 2 karena peminat IPS memang lebih sedikit dibandingkan dengan peminat IPA..

Kelas 2 IPS 1, yang merupakan kelas Gin, Isane, dan Oomaeda, dipegang oleh Pak Kaname, guru buta yang mengajar geografi.

Lalu kelas 2 IPS 2, yang merupakan kelas Keigo dan Tatsuki, dipegang oleh Pak Urahara, pengajar Ekonomi dan Akutansi.

~~SHS~~

Next day, sebelum masuk kelas..

"Ohayo, Rangiku-san! Ikaku-san!" sapa Hinamori pada 2 orang teman sekelasnya itu.

"Hey, Ohayo, Momo-chan!" balas Ikaku, lelaki botak itu, dengan wajah mengantuknya.

"Pagi, Hinamori-chan!" jawab Matsumoto.

"Minggu depan sepupuku akan pindah ke sekolah ini!" kata Hinamori riang.

"Sepupu? Yang mana?" tanya Matsumoto heran.

"Ada deh, pokoknya dia itu manis sekali!" jawab Hinamori.

"Kenapa dia pindah?"

"Nggak tau, kayaknya ikut pamanku pindah ke sini, deh!"

"Seperti apa orangnya?"

"Nanti kau lihat saja sendiri. Hehe." Jawab Hinamori lalu mengedipkan sebelah matanya.

Well, siapa orang yang dimaksud oleh Hinamori? Kita lihat saja nanti. :D

***TO BE CONTINUED***

Chapter 1 selesai!

Aduh, sebetulnya ide ini mendadak muncul ketika saya sedang bingung menentukan pairing yang akan jadi korban saya berikutnya. Hehe.

Trus sepertinya Shab akan lebih sering bikin fic yang bergenre humor (padahal dulu niatnya bikin romance).

Oke, setelah baca, jangan lupa review, ya!

Thankyou very much ^^