Fernandez
Chapter 1
Fairy tail milik mas Hiro Mashima di jepang sana
Tapi jalan cerita ini milik saya
Rated T
Erza S x Jellal F
.
Happy Reading
Gadis berambut scarlet itu menyeret tumpukan kopernya melewati hutan Magnolia. Wajah cantik naturalnya terlihat lelah dan armour heartqeurz yang dipakainya mengkilap oleh keringat. Matahari musim panas semakin membakar kulitnya yang seputih susu dengan sedikit goresan yang didapatnya dari misi kelas S. Dia menghela nafas, dapat dirasakannya aroma segar dan suara gemercik air yang samar dari tempatnya berdiri. Senyum itu langsung terukir disana.
Air yang jernih dan menyegarkan jatuh dengan derasnya dari air terjun di hutan barat Magnolia yang rimbun. Bisa dibilang itu hutan terimbun disana. Seorang lelaki berambut azure tertidur diatas batu yang bersebelahan dengan pohon beringin besar hingga sinar matahari yang terik tidak bisa mengusiknya. Percikan embun yang sejuk dari air terjun membuatnya semakin terlelap dalam dunia mimpi.
Mimpi yang indah, dia tidak ingin siapapun mengusik mimpi terbaiknya akhir-akhir ini. Melihat Erza Scarlet memakai gaun pengantin berjalan di altar yang ramai, menghampirinya yang sudah berdiri disamping seorang pendeta tua (entah mengapa pendetannya mirip dengan seorang tertua cerewet di ERA) lalu berakhir dengan..."KYAAAA..."
"BRAAAAAAAAAAAK..."Jellal terbangun bersama mimpi indahnya yang belum selesai. Tapi rasa kesalnya terobati melihat Erza yang sedang dirindukannya itu tengah berdiri dengan mode siaga ditengah sungai. Rambut scarlet panjangnya basah, tanda dia sedang mandi ketika suara teriakan itu terjadi. Didepan sana, beberapa pohon tumbang seakan tertimpa sesuatu.
Seorang gadis kecil berambut scarlet sebahu dengan dua kunciran diatas telinganya dan pakaian putih berenda yang kotor oleh debu, mencuat dari balik tumpukan kayu dan daun-daun. "Sakiitt..." ringisnya sembari bangun dan menepuk-nepuk gaunnya yang berdebu. "Kau keterlaluan Nipha onii-chan!" protesnya –entah pada siapa- dengan tangan mengepal ke atas.
Angin berhembus. Merasa tidak ada yang menyahuti, gadis kecil itu celingukan lalu menangis keras-keras. "Nipha-nii jahat!...Nipha-nii jahat!... ueeeee..."rengeknya berulang-ulang.
Spontan,Erza dan Jellal langsung menghampiri anak itu dan berusaha menghentikan tangisannya. Keduanya tidak menyadari kehadiran satu sama lain saking fokusnya pada sikecil yang terus memanggil kakaknya. "S-sudah jangan menangis" kata Erza sembari mengelus kepala anak itu dengan lembut.
"Papa... Rose mau papa!... ueee..." rengeknya lagi. Dihutan itu hanya ada Jellal, Erza dan anak itu. Merasa khawatir sekaligus tak asing dengan anak itu, Jellal langsung mengambil alihnya dari tangan Erza. "Papamu akan segera kembali, Rose-chan jangan nangis lagi ya.." bujuk Jellal sembari menimang dan menepuk-nepuk pelan gadis kecil itu hingga dia tertidur di pangkuannya.
Erza hanya melongo melihatnya. Yang ada dipikirannya adalah bagaimana bisa Jellal ada disini dan menenangkan seorang anak dengan mudahnya. Pertanyaan-pertanyaan itu langsung disambut senyuman lembut dari pria berambut biru yang sekarang tengah duduk sembari mengelus helaian rambut scarlet anak itu. Hening, Erza hanya menatap kedua orang didepannya yang seperti ayah-anak sungguhan dengan pandangan yang sulit dijelaskan, hingga Jellal berkata "aku selalu ingin mempunyai anak perempuan yang lucu berambut scarlet".
"Eh?" sentak Erza yang langsung blushing mendengarnya. Apalagi bagian berambut scarlet, mengingatkannya dengan nama yang diberikan pria itu dulu. Scarlet, seperti rambut indahnya dan Jellal tidak pernah lupa.
"Ada apa Erza?"
"T-tidak, hanya sejak kapan kau ada disini?"Erza bertanya balik dengan wajah tertunduk. Berusaha menyembunyikan rona di wajahnya.
"Aku yakin sebelum kau mandi disini, entahlah.. Sepertinya aku ketiduran"jawab Jellal santai tanpa mempedulikan wajah Erza yang sekarang menatapnya tidak percaya dengan diiringi rona merah yang menggila, nyaris menyamai warna rambutnya.
:
:
:
Guild Fairy Tail yang biasanya ribut luar biasa sekarang mendadak tenang luar biasa. Semua anggotanya yang sedang bermalas-malasan sekarang mengerumuni seorang anak laki-laki berambut biru yang sedang memakan cakes strawberry dihadapannya dengan lahap. Anak itu tiga tahun lebih muda dari Romeo, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah tanda Fairy Tail merah bata yang menempel di dadanya yang berbentuk indah. Bajunya belum terkancing sempurna setelah beberapa anggota guild memeriksanya beberapa waktu lalu.
"Ini mengagetkan, dia juga bukan dari Edolas..."kata Makarov semari meneguk sebotol bir disamping Mirajane yang masih menatap takjub kearah anak berambut biru itu.
"Ara~ kurasa dia anak yang manis Master, aku yakin ada yang dia sembunyikan dari kita lagipula..." gadis dengan kekuatan satan soul itu menoleh kearah Masternya. "Kalau dia dari Edolas, tidak mungkin dia mengenali kita semua"
"Benar juga"
Tiba-tiba pintu dibuka dengan kasar (didobrak) oleh Vista. Semua orang langsung menoleh kearahnya. "Erza pulang" katanya yang langsung membuat guild jadi heboh beberapa detik.
"Selalu, Titania memang hebat ya!" kata si rambut biru dengan dingin sembari memakan suapan terakhir cakesnya. Bertumpuk piring kotor sudah berserakan didepannya. Dia lalu merapikan bekas makannya disela keributan anggota guild yang sedang 'mempersiapkan diri' itu sebelum diambil alih oleh Mirajane.
Pintu guild kembali dibuka, derap langkah yang khas dari sepatu Erza segera mengaung ditengah ruangan yang mendadak sunyi. Kereta geret dengan tumpukan koper yang menggunung berderit memasuki ruangan. Tepat dibelakangnya, pria berambut biru dengan tato di pipinya mengekori sembari menggendong anak kecil berambut scarlet. Jelas seisi guild langsung bertanya-tanya dalam hati.
"Jellal, Erza, anak siapa itu?" tanya Lucy yang langsung menghampirinya.
"Entahlah, kami menemukannya terjatuh di hutan" jawab Erza dengan suara pelan, takut membangunkan gadis yang tertidur lelap di pangkuan Jellal. Semua orang yang mendengarnya hanya ber-uh oh ria.
"Sepertinya dia tersesat, karena begitu sampai dia langsung mencari kakaknya" tambah Jellal sembari meletakkan gadis itu di sofa yang terletak di pojok guild.
"Ne.. tadi juga ada anak mencurigakan yang datang. Katanya dia kehilangan adiknya" kata Lucy, yang langsung disambung oleh Mirajane "dia adalah anggota Fairy Tail, mengejutkan bukan?"
"Apa?" sentak Erza bersamaan dengan Jellal. Si kecil yang tertidur itu hanya menggeliat.
.
Hening...
.
Satu detik...
.
Dua menit...
Jangkrik berderit didalam toples milik Asuka, semuanya diam. Hingga...
"Okaerinasai Erza..." kata Mirajane yang langsung membuat seluruh orang yang ada ditempat itu –minus Jellal, Erza dan Mira sendiri- bergubrak gubrak ria.
"Y-yah, tadaima.."
:
:
:
^To Be Continue^
Bacot time!
Gimana-gimana, seru tidak? Nggak seru kah? Nyampahkah aku? O~Q
Tadinya mau nyelesaiin dulu editan 'stand by me' yang chapter 2, tapi apa daya ide ini keluar begitu saja setelah nonton ulang yang episode Jellal. Yosh, makasih buat yang udah selesai baca sampai bawah, aku sangat senang loh kalau ada yang baca apalagi yang mau ngeREVIEW ^o^
Mohon koreksinya ya, aku nggak pandai menghindari typo loh! Ini juga berkat dukungan dan koreksi-koreksi yang bisa meminimalisir –mungkin- kemampuanku... aduuuh, aku ngomong apaan sih? *gaje lu thor!
Hahaha, yaudah daripada aku cerewet, lebih baik segera review ya! anna terima Flame kok... (silahkan kalau anda tega) ^_^
Jaa, aishiteru yoo minna!
CN_Scarlet
