Na Lilu, Na Mulak
Ambar Albatros' fanfiction
Transformers Prime is owned by Hasbro
.
Ini adalah proyek puisi Author dimana satu puisi satu fandom
.
Puisi #1 – Five Nights at Freddy's
Puisi #2 – Transformers Prime
.
Na Lilu
.
.
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang selalu dielu-elukan
Ia yang selalu dipuja
Jatuh hanya karena sekali kegagalan
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang selalu di belakang
Ia yang selalu dijaga
Dikhianati oleh saudaranya sendiri
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang haus akan kekuasan
Ia yang ingin kenikmatan pribadi
Selalu berusaha
Dan mendustai dirinya sendiri
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Kawannya dikhianati
Dan ia mengerti
Perasaan kawannya itu
Walaupun sang kawan diam membisu
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang memiliki segalanya
Memilih bungkam
Dan setia kepada sang diktator
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang terlalu awal
Ia yang terlalu rentan
Masuk ke dalam kekacauan ini
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat mereka
Mereka yang dulunya bertiga
Bersama dalam satu hati
Berpisah
Hanya karena keegoisan satu orang
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat mereka
Mereka yang bertemu dalam keputusasaan
Menemukan setitik pelita harapan
Yang tidak akan luntur
Walaupun salah satu dari mereka pergi
Dan tidak kembali lagi
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang masih baru
Ia yang masih hijau
Ia yang masih polos
Akhirnya bertemu dengan sejarah
Dan bertemu dengan sang idola
Bersama
Bekerja untuk kebenaran
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang keras hatinya
Dan tak mengerti kehangatan dunia
Akhirnya melunak
Walaupun hanya setitik nila
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang hidupnya soliter
Ia yang hanya mementingkan dirinya sendiri
Ia jugalah yang membuat petaka bagi dirinya
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat mereka
Mereka yang bagaikan pinang dibelah dua
Bertemu dengan seseorang
Dimana mereka
Diberikan sebuah kesalahpahaman
Akan satu dengan yang lainnya
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang linglung
Bahwa yang mana yang dominan
Akan dia ikuti
Bagaimanapun caranya
.
Api kebencian
Itulah awalnya
Coba lihat ia
Ia yang hidupnya soliter
Dan memanfaatkan kekacauan ini
Akhirnya menjadi tumbal
Dan kehilangan kewarasannya
.
Korban, korban, dan korban
Pasti ada yang terciprat kan?
Tapi hanya sedikit saksi yang hidup
Mereka yang memegang kunci permasalahannya
Walau hanya berakhir sebagai pengamat
.
Sepasang keluarga ... mungkin?
Ayah, Ibu dan anak-anak
Bisa bisanya terlihat bahagia
Padahal situasi sedang mencekam
Bisa saja orang orang yang mereka sayangi
Meninggalkan mereka
Dengan cara yang sadis
.
Setan kembali membunuh akal sehat manusia
Seperti manusia satu ini
Hidup dengan penuh informasi
Terlena dengan teknologi asing
Lapar
Dari lapar menjadi rakus
Setelahnya menjadi haus
Lalu
Ia berakhir menjadi zombie
Yang tak pernah merasa kenyang
Maupun kelaparan
.
Mungkin ia tidak mengamati semuanya
Awan emosi menutupi penglihatannya
Membuat ia tidak dapat melihat kebenaran
Mungkin itulah ganjarannya
Namun ia telah kembali
Apa yang harus di dendamkan?
.
.
.
Na Mulak
.
Author corner
Uh... hai. Akhirnya proyek puisi yang kedua ini selesai juga. Jika di fandom sebelah sebuah fanfik humu yang akhirnya dikelarkan di tahun ini, maka di fandom ini ada puisi. Entah kenapa endingnya begitu karena bingung mau nulis siapa lagi, ato karena ga ada harapan karena fandom ini kayak lahan pertanian yang udah tandus gegara ditinggalkan, ya udah terima apa adanya aja ya www
Kemudian ... 'na lilu, na mulak' artinya adalah 'yang berpaling, yang kembali'. Terkadang, bahasa batak terlalu indah untuk dijadikan judul(...)
Sekian dari saya
I'm out.
