Konnichiwa…
Nama saya Lucifer Montediesberg. Saya Author baru disini.
Saya ingin memperkenalkan fic pertama saya yang baru di 'Publish'. Karena ini adalah fic pertama, jadi maklum kalau masih ancur banget ceritanya, bahasa tidak jelas, jelek, tidak berkelas, dan tidak berkualitas, serta bisanya cuma jadi fic sampah doang…
Jika masih penasaran dengan fic yang saya buat, So… langsung baca saja ya…!
Kalau tidak suka dengan fic saya ini, yah… mendingan klik tombol 'back' aja… Daripada nanti pusing-pusing dan muntaber stadium 4… 'kan bisa gawat.
.
.
Don't Like Don't Read (DLDR)
.
.
.
.
NARUTO
SasuSaku fic
.
.
Disclaimer :
Masashi Kishimoto
.
.
Story:
L O S T I N N I G H T M A R E
Lucifer Montediesburg
("This story is MINE")
("I'm just borrow the character from Kishimoto-sensei")
.
.
Genre:
Romance, Horror, Mystery, Crime
.
.
Rated:
T – M
.
.
Warning(s):
GaJe, Abal-abal, Miss Typo(s), OOC, OC, Sampah, EyD dan Diksi ancur, Tidak berbobot, and Many More
.
.
Read and Enjoy it
.
.
NIGHTMARE 1
The Ideas
Kafetaria di Konoha Univercity tidak pernah sepi, dengan kata lain selalu ramai oleh para mahasiswa dengan obrolannya yang 'WOW' itu.
Salah satu meja bundar di Kafetaria itu. Duduklah tujuh orang –yang jika dilihat dari keakraban mereka, pasti mereka adalah satu geng.
Baiklah, saya(Author) memilih tentang perjalanan geng 7 orang itu untuk mengisi fic ini yang akan menemani kita bersama.
Mari saya perkenalkan satu persatu tokoh-tokoh yang akan mengisi fic saya ini.
Character Detacted
+Nara Shikamaru+
Pemalas. IQ lebih dari 200. Selalu menganggap perempuan merepotkan & cerewet. Yang lainnya tidak ada yang bersifat pribadi. Fakultas Hukum.
+Yamanaka Ino+
Cerewet. Tukang gossip. Centil. Selalu memprioritaskan kecantikan & fashion. Keahlian dalam dunia maya. Fakultas Teknologi Informatika.
+Hyuuga Hinata+
Tidak banyak bicara –karena memang sulit untuk berbicara. Bersuara kecil. Menyukai Uzumaki Naruto. Sering nervous. Fakultas Psikologi.
+Uzumaki Naruto+
Ceria. Sifatnya terbuka dan mudah tebak. Blak-blak an. Bawel. Mesum. Sering tersenyum. Tidak pandai mengendalikan emosi. Suka makan. Fakultas Tata Boga.
+Haruno Sakura+
Polos. Bicara apa adanya. Baik hati. Sering bernyanyi. Pelupa. Pintar kecuali pelajaran eksak. Paling suka melihat alat musik. Sifatnya kekanak-kanakan. Fakultas Musik.
+Uchiha Sasuke+
Kalem. Pendiam. Genius. Dingin. Ketus. Berasal dari keturunan konglomerat. Mempunyai garis keturunan khusus. Misterius. Banyak rahasia dalam hidupnya. Menguasai semua pelajaran fakultas yang ada. Fakultas Kedokteran.
+Sai+
Master senyum. Suka menggambar. Sering terlihat membaca buku dan tidak dapat diganggu. Pandai. Fakultas Design Grafis.
All Character Completed
Tunggu.
Kurasa ini adalah geng yang sangat sempurna. Ya. Aku tidak salah pilih.
Coba bayangkan. Tiga anggota dari geng itu adalah mahasiswa terpintar se-universitas.
Uchiha Sasuke.
Nara Shikamaru.
Sai.
Sudahlah. Jangan membahas mereka bertiga.
Sekarang. Mari kita lihat apa yang akan terjadi dengan geng ini.
.
+++~Lost~+++
.
"Yeeeaahhh!" teriak kegirangan yang ternyata berasal dari karakter bernama Naruto itu. Bikin telinga saya pengeng saja.
"Bisakah kau diam Naruto. Kau hampir membuat telinga kami tuli seketika karena suara cempreng mu itu." sahut si centil yang bernama Ino.
"Kau tahu Ino. Walaupun Naruto mempunyai suara cempreng yang –well hampir membuat telinga kita tuli ini, tapi kalau bernyanyi suaranya indah, lho." puji Sakura walaupun rada menyinggung perasaan Naruto sedikit karena salah satu sifatnya itu.
"Terima kasih Sakura-chan atas pujiannya." balas Naruto terhadap Sakura, "Kalian tahu-"
"Nggak." jawab yang lain kompak dengan nada yang berbeda. Kecuali Sasuke.
"Aku belum selesai!" Jawab Naruto dengan emosi kekesalan dan tampang cemberutnya. Lalu Naruto melanjutkan kata-katanya kembali. "Kalian tahu 'kan mulai besok kita libur panjang…"
"Hmm… Hmm…" ucap yang lain sambil mengangguk sebanyak dua kali.
"Bagaimana kalau kita buat acara seperti pergi dan menginap disuatu tempat?"
1 menit
Setengah jam
1 jam
"Jawab woiii!"
"Oh… hahaha… setuju setuju setuju." ujar yang lainnya dengan tampang tidak berdosa. Masih tetap… kecuali Sasuke.
"Hebat kau Naruto, kau bisa memikirkan hal itu. Aku saja tidak." kata Shikamaru dengan nada malas-malasannya yang tingkat tinggi.
"Hehehe… Jangan memuji seperti itu… Aku jadi malu." Naruto tersipu malu sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal.
'Hah… memangnya nada suaraku seperti memuji ya?' batin Shikamaru dalam hatinya.
"OK! Bagaimana kalau nanti sore kita ketemuan di suatu tempat gitu?" sahut Ino. Matanya memandangi temannya satu-persatu dengan harapan semua akan ikut.
"Ara… nanti sore?" Sakura bertanya dengan nada setengah terkejutnya, "Aku tidak bisa. Aku ada acara nanti sore."
"Eeehh… Kenapa? Kenapa? Kenapa?" tanya Naruto dengan nada yang semakin lama semakin tinggi ditambah dengan nada yang sangat dramatis.
"Ti-tidak bi-biasanya Sa-sakura-chan ada pementasan mu-musik di hari bi-biasa." Hinata menyahut dengan suara terkecil dan dengan terbata-bata. Takut menyinggung perasaan Sakura.
Semua menoleh ke Sakura. Bahkan Sasuke yang diam pun juga ikut menoleh.
Sakura melihat dengan tampang polos dan bingung ke setiap pasang mata teman-temannya, "Hei… Kenapa kalian melihat ku seperti itu. Tidak enak tahu." Sakura mengembungkan pipinya.
Tanpa disadari. Tiba-tiba. Dan tanpa terduga-duga. Salah satu tangan Sasuke bergerak dan mencubit pipi Sakura yang mengembung.
"Lucu." kata Sasuke datar. Tanpa nada. Dingin. Singkat. Jelas. Padat. Dan yang pastinya masih dengan tanpa stoic andalannya.
'Mujizat.' kata mereka semua dalam hati.
Ino merasa iri karena hanya Sakura yang diperlakukan dengan Sasuke seperti itu. Sedangkan dia… tidak.
"Sasuke. Kau sakit ya." tangan Naruto bergerak untuk menghentikan cubitan Sasuke ke Sakura itu dan menempatkan tangannya didahi Sasuke. Lalu melepaskannya kemudian.
"Hn."
'Tangan Sasuke dingin.' batin Sakura.
Hening sejenak
"Ah! Sudahlah teman-teman. Jadi, kapan kita akan bertemu?" celetuk Sai yang sudah bosan atas semua keheningan ini.
"Hmm… Mendokusai." Shikamaru merenggangkan tubuhnya yang sudah pegal-pegal, "Kalau malam? apakah kau bisa?" tanya Shikamaru menuju Sakura.
"Nah… Kalau malam bisa." jawab Sakura dengan sangat yakin sambil mengangguk sekali.
"Ya sudah kalau begitu, kita ketemuannya malam saja. Gimana?" usul Sai sambil mencondongkan tubuhnya sedikit kedepan.
"Baiklah. Di tempat biasa ya." Naruto menjawab dengan antusias.
"OK. Jam setengah delapan malam ya." Ino memperingatkan, "Sasuke-kun, kau ikut 'kan?" tanya Ino dengan nada yang centil.
"Hn."
Sakura melirik arlojinya. "Baiklah minna. Aku pulang dulu, ya…"
"Ya, kita juga sudah mau pulang." jawab yang lainnya dengan serempak. Kok bisa?
Semua pun mulai bangkit berdiri dari kursi tempat duduk mereka.
"OK. Jaa mata, minna-san." ucap semuanya lalu pergi menuju kendaraan masing-masing untuk pulang kerumah mereka dan mempersiapkan diri untuk pertemuan nanti malam.
.
+++~Lost~+++
.
Malam pun tiba sebelum jam setengah delapan malam, satu persatu dari mereka pun mulai datang dengan kendaraan mereka masing-masing.
Karena berhubung saya(Author) sedang tidak ada kerjaan. Jadi saya akan memberi tahu urutan nama-nama yang datang dari pertama hingga akhir.
Uzumaki Naruto.
Sai.
Yamanaka Ino.
Hyuuga Hinata.
Nara Shikamaru.
Uchiha Sasuke.
Dan yang terkahir…
Haruno Sakura.
"Ma-maaf Minna-san…" nafas Sakura tersenggal-senggal. Ia mengatur nafasnya sejenak "Aku telat. Sudah lama?"
"Ah, Sakura! Duduklah kita juga pada baru datang, kok." sapa Ino ramah dengan senyumannya yang 'WOW' seperti biasanya, sambil menepuk-nepukan tangannya diatas kursi yang masih kosong tepat disebelahnya.
"Oh. Oke." Sakura duduk setelah Ino memberikannya kode duduk-disebelahnya-yang-masih-kosong itu.
"Jadi… Apa yang akan kita lakukan untuk mengisi liburan?" tanya Sasuke langsung pada intinya.
Hening.
"Akhirnya kau bicara, Sasuke" kata Naruto sambil memeluk erat Sasuke yang berada di sebelahnya. Sehingga Sasuke terdorong kesamping –yang dimana disampingnya adalah seorang Ino.
'Aaahhh~~ Sasuke-kun.' Ungkapan bahagia Ino yang membuat mukanya bersemu merah.
"Wajah mu kenapa merah Ino?" tanya Sai dengan polosnya. Naruto pun menarik badan Sasuke hingga ia duduk tegak kembali setelah menyadari posisi tubuh 'korban'nya sudah berubah akibat kelakuannya.
"Hah? Ah. Tidak apa-apa." tawa kebahagiaan menyelimuti pikiran dan hatinya. 'Hohoho… Kau lihat Sakura? Aku bahkan bisa merasakan tubuh Sasuke secara langsung tanpa disengaja. Tunggu. Tanpa sengaja? Argh! Sasuke mencubit Sakura dengan sengaja.' tampang cemberut pun terpasang diwajah merah Ino yang mulai memudar.
"Hahaha… Kau lucu. Tampang mu bisa berubah-ubah." ujar Sai spontan.
"Biarin."
"Sudah. Sudah. Ayo kita kembali ke pokok pembicaraan kita. Aku ingin cepat-cepat pulang dan tidur… Hoaaammm…" kata Shikamaru dengan nada suara hampir menguap diakhir katanya.
"Iya, Iya." kata Ino dengan nada ketus.
"Hmm... Bagaimana kalau kita menginap di suatu villa atau apa… gitu?" ujar Naruto.
"Aku juga sudah tahu kita akan menginap. Tapi dimana?" kata Sakura dengan penekanan dibeberapa kalimat.
"Hmm… Gimana kalau didalam hutan. 'Kan seru!" tutur Sai dengan semangat.
"Ta-tapi, siapa yang tahu lokasinya atau nomor telepon penginapan yang bisa dihubungi?" kata Hinata seraya meletakkan kedua tangannya diatas meja tepat didepannya.
"Kenapa tidak di villa hutan mu saja Hinata? 'kan tidak ada yang menempati." tanya Ino kepada Hinata.
"A-ano… Bukannya tidak mau dipinjamkan tapi sepanjang liburan nanti Villa nya akan dipakai oleh keluarga ku yang ingin berlibur kesana." ucap Hinata dengan terus terang dan malu-malu.
"Yah…" ucap Ino dengan putus asa dan tidak ada harapan.
Naruto menoleh kepada Sasuke sambil tersenyum. Merasa diperhatikan, Sasuke menolehkan kepalanya kearah sorot mata yang memandangnya dengan tampang tanpa ekspresi seperti biasa. "Hmm… Sasuke, Kau 'kan terkaya digeng kita… Bagaimana kalau-"
Sasuke menggeleng-gelengkan kepalanya sambil sedikit menunduk dan memejamkan matanya.
"Oh… OK. Baiklah." tanpa diperjelaskan Naruto pun sudah mengerti apa artinya.
Semua pun mulai berisik dengan perdebatan dan pertanyaan tentang tempat penginapan yang akan ditempati nanti.
"Hhh… kapan selesainya?" ujar Shikamaru pada akhirnya. "Kurasa aku mempunyai seseorang yang dapat dihubungi untuk kebutuhan penginapan kita."
"Kau mempunyai kenalan didalam hutan?" kata Naruto penasaran.
"Hmm. Aku dan keluarga ku sering menginap didalam hutan dan kami sudah berhubungan baik dengan penjaga villa nya."
"OK!" ucap Naruto semangat. "Tapi dimana?"
"Yah… Letaknya lumayan jauh dari sini. Tapi kujamin kalian takkan menyesal, deh…"
"Jauh? Aku tidak yakin aku bisa ikut." ucap Sakura dengan khawatir.
"Apakah orangtua mu tidak memperbolehkan mu bermain jauh-jauh, Sakura?" tanya Ino yang padahal senang jika Sakura tidak ikut. Karena dapat bebas memikat si Sasuke.
"A- bukannya begitu. Aku hanya tidak ingin mereka menjadi khawatir terhadap ku." balas Sakura ragu-ragu seraya menundukkan kepalanya kebawah.
"Hello, Sakura! Kita ini sudah besar, kau tahu. Kau berhak untuk pergi untuk kepentinganmu sendiri." ucap Ino dengan PD-nya, "Lagian tidak akan ada hal yang terjadi terhadap kita."
"Ta-" tutur Sakura kembali, tetapi terpotong oleh Ino yang cerewetnya setengah mati.
"Ya 'kan Shikamaru?" sela Ino dengan menolehkan kepalanya kearah Shikamaru.
"Iya. Tentu." Kata Shikamaru meyakinkan dengan menyenderkan badannya disenderan kursi tepat dibelakangnya.
"Lihat. Kita akan bersenang-senang tanpa ada rasa khawatir, Sakura." Ino menoleh kearah Sakura.
"Hhhh… baiklah." ucap Sakura ragu.
"Yosh! Masalah terakhir. Menurut kalian… hari apa yang enak untuk pergi?" tanya Naruto setelah puas mendengar pernyataan terakhir Sakura.
"Besok."
Semua pasang mata menoleh kearah sumber suara itu berasal.
Bingo!
Uchiha Sasuke lah yang mengusulkan nya.
Setelah tersadar karena dipandangi oleh teman-temannya. Sasuke langsung menolehkan kepala kepada Naruto. "Benarkan… Naruto?"
"Oh… hahaha… Iya."
"Tadi setelah bubar di Kafe. Naruto mengusulkan 'besok' karena sudah tidak sabar untuk menginap dengan hari libur yang panjang." ucap Sasuke panjang lebar tetap dengan tampang datarnya. Dengan catatan : Ini kali pertama seorang Uchiha Sasuke berbicara panjang lebar.
"Kau yakin?" Tanya Sakura dengan menautkan salah satu alisnya.
"Hn?" tanpa dijelaskan pun kalian pasti tahu ini suara siapa.
"Besok? Bukankah terlalu cepat?" jelas Sakura kembali akan pertanyaan yang ia lontarkan sebelumnya.
"Tenang saja, Sakura-chan. Lebih cepat, lebih baik, lebih enjoy! Iya nggak, guys?" tanya Naruto dengan memandang teman-temannya secara bergantian.
"Yoi, coy!" respon mereka serempak walau beberapa ada yang menjawabnya dengan nada malas-malasan.
"Hhh… aturlah semau kalian." Sakura sudah psarah melihat yang lain sepertinya juga setuju.
"Asyiiikkkk!" ujar Naruto bahagia. "Baiklah pulang dan kemasi barang-barang kalian. Ingat kita akan memakai dua buah mobil saja, yaitu mobil Sasuke dan Sai."
"Iya." seru Sai dengan senyuman andalannya.
"Hn."
"Selanjutnya kita pecah jadi dua bagian. Shikamaru, Ino, dan Hinata ikut dalam mobil Sai, sedangkan Aku dan Sakura di mobil Sasuke." ujar Naruto kesenangan.
"Kenapa harus Sakura ikut kalian terus? Aku 'kan juga mau." Ino mengucapkan keluhannya. Dengan sangat jujur.
"Ya… karena kita dari kecil selalu bertiga. Iya 'kan?" kepalanya menoleh ke Sasuke dan Sakura. Yang hanya dijawab dengan sebuah anggukan kepala.
"Hanya tempat duduk saja kenapa harus diperebutkan? Yang penting 'kan dapat semua." gumam Shikamaru seraya membuang muka.
"Baiklah. Kita pulang, mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa nanti, istirahat, dan langsung cabut!" ujar Naruto yang hampir berteriak itu.
"Ok. Pulang." ucap Sai.
"Akhirnya selesai juga." kata Shikamaru.
Semuanya pun bangkit dari tempat duduknya secara bersamaan.
Sakura melirik jam tangannya yang menghiasi pergelangan tangannya yang putih dan mungil tersebut. 'Jam sembilan lewat.'
Sasuke yang melihat sahabat dari kecilnya itu gelisah pun menepuk kepala nya. Mungkin berusaha untuk menenangkannya. "Jangan khawatir. Tidak akan ada yang terjadi. Bersenang-senanglah." ucapnya dengan datar dan sama seperti di kafetaria tadi siang.
"Yah… baiklah, Sasuke." Sakura pun tersenyum melihat sahabatnya yang satu itu mulai berbicara panjang lebar didepan orang kecuali Sakura dan Naruto.
"OK. Para sahabat kecilku." Naruto tiba-tiba datang dari belakang dan memeluk mereka berdua dilengan kiri dan kanan nya. "Mari kita siapkan jasmani dan rohani kita untuk besok. Sakura kau jangan lupa membawa barang mu karena kau pelupa level berat." mata Naruto melirik ke arah Sakura disebelah kanan lengannya.
"OK, bos. Tidak akan." Salah satu tangan Sakura begerak untuk melakukan pose hormat tepat dipelipisnya.
"Bagus. Dan jangan lupa bantal guling kesayanganmu itu."
"Iya, iya."
"Dan…" mata Naruto melirik kearah Sasuke disebelah kiri lengannya, "Kau Sasuke. Jangan lupa untuk mengisi bensin mobilmu itu hingga penuh, agar tidak kekurangan saat diperjalanan nanti."
"Hah? Memangnya mobilku pernah berhenti karena mogok atau kekurangan bensin apa?" tampang Sasuke meremehkan Naruto dan menyombongkan diri sedikit.
"Ok, deh, Tuan Muda Uchiha Sasuke. Mobilmu selalu terawat dan selalu dalam keadaan great condition." puji Naruto kepada Sasuke dengan nada suara yang dibuat-buat.
"Yah… tidak seperti mobilmu." Timpal Sasuke dengan senyuan liciknya.
"Iya, iya. Puas?" merasa tidak senang Naruto pun menantang Sasuke dari nada bicaranya.
"Hei, sudah jangan beradu mulut disini. Ayolah kita pulang, urusan adu mulut kalian di grup dunia maya saja." cetus Sakura seraya melenggang pergi menuju mobilnya.
"Ok. Sampai jumpa." salam perpisahan dari Naruto. Salah satu tangannya bergerak keatas dan melambai-lambai kearah kiri dan kanan berulang kali.
"Jaa." salam perpisahan dari Sakura seraya mengangkat satu tangannya keatas dan diturunkan kambali.
"Hn." salam perpisahan dari Sasuke yang hanya disertai dengan sebuah anggukkan. Tunggu. Itu bukan salam perpisahan, tapi respon dari salam perpisahan Naruto dan Sakura tadi.
Mereka pun mulai masuk kedalam kendaraan mereka yang tempat parkirnya sudah dipesan beberapa saat yang lalu, sehingga mobil mereka bertiga terparkir bersejajar. Menyalakan mesin mobil mereka. Dan menginjak gas secara bersamaan dan keluar dari tempat diskusi mereka.
Seperti apa persiapan dan strategi perjalanan mereka nanti?
~Lost In Nightmare~
Tsutzuku
To Be Continued…
Author's Bacot Area :
Nah… ini adalah fic pertama saya. Memang masih garing sih... soalnya baru pertama kali buat fic, rasanya bagaimana gitu… susah dijelaskan dengan kata-kata. Tapi sepertinya saya sudah mulai terbiasa.
Untuk update 'Nightmare' selanjutnya saya masih ragu. Lebih baik kelanjutan fic ini saya publish atau tidak. Itu semua tergantung kepada para pembaca . Saya telah menamatkan cerita ini dalam laptop saya, so… tinggal para pembaca saja yang menikmati.
Dan tidak lupa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk para 'SIDERS'(Silent Readers) dan para Author senior sekalian yang telah meluangkan waktu untuk membaca fic pertama saya yang hancur sangat dan tidak ada seru-serunya ini, yang hanya membaca sekilas saja, maupun yang hanya meng'klik' judul fic ini lalu keluar karena takut akan peringatan dan warning diatas atau hanya salah menekan judul fic.
Tapi, alangkah lebih baik dan sangat berkenan dihati saya jika anda sekalian yang telah membaca fic ini meninggalkan sebuah tulisan ungkapan hati, kritik, saran, dan concrit-an dari lubuk hati anda untuk fic pertama saya atau mungkin untuk saya sendiri.
A/N :
FLAME diterima dengan lapang dada. Tetapi, ada syaratnya, yakni…
"Flame yang diterima mengandung concrit-an yang sangat berarti."
Jika tidak, saya sarankan lebih baik tidak perlu menge-FLAME. Tapi, tulislah sebuah review yang berisi:
"… update kilat…"
Hanya dengan sepenggal kata itu sudah membuat saya puas.
Jika anda masih ingin menge-flame fic ini, silakan kirim dalam format PM ke profile saya saja.
Saya ucapkan terima kasih teramat dalam bagi seluruh pembaca.
Signature,
Lucifer Montediesberg
