Love Choices

Chapter 1: Kise Ryouta

Genre: Hurt/Comfort and Romance

Rated: T

Warning: OOC! Romansa alay~ Kise Ryota xOCx Kagami Taiga

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki own Kuroko No Basuke, I just own my OC and this story

A/N:

Chi: Haloha! Chi author baru di fandom ini~ Biasanya di fandom games~ Cuman sekarang banting setir dulu~

Sie: Aku Sie, sobatnya Chi yang kena korban melulu tiap Chi melakukan aksi gilanya~

Chi: Nani?! Ah shut up Sie-chan! Okay, Chi gamau banyak cincong! Kita mulai aja ya~ Layar 1 dibuka! *SFX bioskop*

Sie: Jiah, ini bukan bioskop man! Eh salah woman! AHH *dibekep Chi*

Chi: Selamat membaca readers~

-Prolog-

Rika Asahina, gadis dengan rambut panjang berwarna kuning pirang dan jepit di samping kiri dan kanan rambutnya berbentuk 'X'. Rika Asahina, semuanya terasa begitu gelap sesudah dokter menyatakan dirinya tidak bisa bermain basket lagi, dikarenakan tangan dan pergelangan kakinya yang cedera begitu berat. Seumur hidupnya, ia tidak bisa bermain basket lagi. Hilang sudah semua mimpinya untuk menjadi pemain basket professional mengikuti jejak ayah dan kakak lelakinya. Tapi hatinya yang begitu mencintai basket, tidak membiarkannya membuang segala hal tentang basket, ia belajar pada ibunya, agar menjadi seorang manajer yang handal. Bersama adiknya, Rin Asahina si genius yang memiliki daya ingat fotografis, alias bisa mengingat segala hal yang ia dengar, lihat, baca, atau apapun. Rika tidak pernah tau, pertemuannya saat kecil dengan seorang pemain basket yang seumuran dengannya, maupun seorang model sekaligus atlet basket hebat yang mempunyai skill unik itu membawa hatinya kedalam hubungan yang begitu menyedihkan dan menyakitkan.

-Teiko-

SMP Teiko, sekolah dengan tim basket terbaik, ia dan adik kembarnya, Rin Asahina yang memiliki daya ingat fotografis memilih untuk masuk kesana. Mereka berdua langsung diterima sebagai manajer di klub basket Teiko setelah di tes dalam sehari. Sejak kelas 1 mereka sudah menjadi manajer klub basket bersama dengan Momoi Satsuki, mereka bersahabat dekat walaupun Momoi dan Rin saling bersaing dalam memperebutkan Kuroko, lelaki bayangan yang mempunyai kemampuan misdirection. Rika sangat terkenal, banyak kakak kelas yang jatuh cinta pada dua saudara kembar ini, walaupun begitu, Rin tetap memilih Kuroko dan Rika menolak untuk berpacaran. Hampir segala hal di klub basket ini, Rika, Rin, dan Momoi, bahkan Rika juga yang membantu pelatih membuat metode latihan. Hampir seluruh anggota klub basket dekat dengannya, banyak juga yang menjadi sahabatnya. Akhirnya, mereka naik kelas ke kelas 2.

-Rika Asahina's POV-

Hari ini juga aku harus segera pergi ke klub basket. Sebagai seorang senpai yang baik aku tidak boleh telat untuk datang ke klub, tapi hari ini saat aku masuk ke dalam ruangan olahraga. Seorang lelaki yang kuketahui seangkatan denganku dan ia bekerja sampingan sebagai model, rambutnya berwarna kuning pirang menyerupai rambutku, ia memakai anting di telinga kirinya, tubuhnya begitu tinggi dan berotot memakai kaus berwarna putih dan celana olahraga. Kulihat kantoku memanggilku "Asahina! Cepat kemarilah!" Serunya, aku segera berlari menghampirinya masih membawa tas jinjingku yang berada di pundak kiri. Lelaki berambut pirang itu menatapku seperti aku ini barang antik yang jika dijual akan mendapat harga sangat tinggi, aku tidak mempedulikannya dan segera melihat ke arah kantoku sebelum ia marah-marah, "Ada apa, pelatih?" Tanya ku dengan lembut seperti biasa, dan entah kenapa semua orang menganggapku gadis lemah lembut yang anggun dan harus selalu di tolong. Padahal kenyataannya bukan seperti itu, justru yang sebenarnya harus selalu ditolong itu.. Adikku, Rin Asahina. "Hari ini ada anggota baru yang masuk, namanya Kise Ryota" kata kantoku sambil menunjuk ke arah lelaki pirang itu, "Salam kenal, aku Rika Asahina, aku manajer disini sejak kelas 1"kataku sambil tersenyum manis, dan orang-orang selalu menyebutnya angelic smile, padahal aku merasa senyumku itu biasa saja, entah kenapa aku seperti melihat lelaki bernama Kise itu tersipu, bukannya ia model? Seharusnya, ia sudah terbiasa melihat senyuman para model yang lebih cantik dan manis kan? "Asahina, tolong kamu yang mengurus dia, saya harus melatih tim inti untuk pertandingan sebentar lagi" kata kantoku lagi, aku hanya mengangguk sambil tersenyum seperti biasa, lalu menengok ke arah Kise yang masih memperhatikan wajahku sedari tadi. "Kise, kamu pemanasan dulu, aku mau mengambil buku ku dan stopwatch milikku" kataku padanya, ia tersenyum dan mengangguk yang biasanya bisa membuat cewek-cewek meleleh, ia segera memulai pemanasan dan aku segera menaruh tasku di loker milikku dan mengambil buku catatan anggota klub basket, aku segera mengganti bajuku dengan training jersey berwarna biru muda dengan tulis Teiko di belakangnya, jersey ini selalu kupakai setiap berada di klub, aku selalu membiarkan rokku apa adanya, setelah selesai aku berlari keluar menghampiri Kise sambil membawa buku, stopwatch, dan bolpen. Aku melihat Kise sudah selesai pemanasan, aku menarik tangannya keluar dari ruangan olahraga dan menuju lapangan luar, beberapa perempuan terlihat berteriak memanggil namanya, aku menghiraukan jeritan para perempuan itu, konyol, pikirku. "Sekarang, Kise, kau berlarilah dari sini mengelilingi lapangan" kataku, ia segera mengatakan "Baiklah" dan bersiap-siap berlari, aku memberinya aba-aba untuk mulai "Siap? 1.. 2.. 3!" Saat hitungan ketiga ia berlari dengan begitu cepat, tak lupa akupun memencet tombol stopwatch milikku. Dalam hitungan 7 detik, aku melihatnya sudah berlari mendekatiku. Dan dalam hitungan 8,5 detik ia sudah sampai di tempatku. "Humm, kecepatan rata-rata sudah bagus.. Baiklah, ayo kita masuk! Aku harus melihat kemampuanmu!" Kataku sambil menarik tangannya lagi, aku sempat melihat wajahnya saat tanganku memegang pergelangan tangan miliknya, ia tersipu malu, entah kenapa, aku begitu heran dan ingin mencari tahu tentang dirinya. Kami berdua pun masuk, aku melihat satu ring yang tidak dipakai bermain, dan segera menarik Kise lagi ke arah ring itu, aku mengambil sebuah bola basket dan mempass-nya kepada Kise, ia menangkapnya, "Tunjukan kemampuanmu, Kise! Mulai dari 3 pointer, dunk, yah apapun yang kau bisa" kataku dengan nada sedikit menantang Kise, ia tersenyum, tiba-tiba aku merasakan ia menjadi orang yang berbeda. Ia segera berlari mendekati ring dan melakukan dunk, tingginya! Ia bisa mencapai ring itu dengan mudah! Lalu ia melakukan 3 pointer, dan masuk dengan tepat. Aku seperti orang bodoh yang terbengong-bengong melihat Kise yang dapat melakukan semua hal itu dengan mudah, "Kenapa.. Kau bisa melakukan itu semua dengan mudah?" Tanyaku penasaran, ia hanya tersenyum lalu menjawabku "Aku hanya sempat melihat beberapa anggota Miracle Generations melakukan gerakan itu, lalu kutiru saja! Entah kenapa aku bisa melakukannya" aku langsung terkejut mendengar jawabannya itu, copycat, itu sebutan untuk orang-orang seperti Kise Ryota. "Sebenarnya.. Kamu siapa?" Tanyaku semakin penasaran dengan dirinya, ia tersenyum lebar dan berkata "Aku hanyalah seorang Kise Ryota!"