CHAPTER 1

NIGHTMARE

.

Cast : Lee Sungmin, cast yang lain akan muncul seiring berkembangnya cerita

.

Genre : Romance, Friendship, and Hurt

.

Happy Reading

.

.

.


"Satu noda saja dapat sangat terlihat kalau di diamkan di situ saja"

"Kau itu hanyalah kesalahan"

"Kau memalukan"

"TIDAK" aku terbangun dengan nafas terengah engah, peluh berjatuhan membasahi hampir seluruh wajah dan badanku. Jantungku berdetak tak karuan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Lagi, pikirku. Mimpi yang sama di ranjang yang sama selalu terulang setiap harinya, aku mencoba mencari saklar lampu tidur ku yang sengaja aku matikan.

Sekarang suasana kamarku sedikit remang remang, aku turun dari ranjangku dan berjalan menuju ke saklar lampu utama di dekat pintu kamarku. Segera aku tengok jam dindingku saat terang sudah menyelimutiku, sekarang baru pukul 3 pagi. Kemarin bahkan aku terbangun gara gara mimpi buruk itu jam 1 pagi dan hari sebelumnya jam 2 pagi. Yah, mimpi buruk yang tak pernah bisa membiarkanku tidur dengan tenang.

Aku kembali ke kasur ku mencoba untuk memejamkan mataku, mencoba kembali ke alam mimpiku dan berharap tak bermimpi buruk. Namun percuma, mataku tak lagi bisa ku pejamkan. Aku hanya bisa menghela nafas perlahan menyadari hidupku yang kini sendiri. Di saat seperti ini tak ada yang bisa ku harapkan untuk melindungiku, menenangkanku saat aku bermimpi buruk.

"Umma Appa, I miss you" lirihku.

Aku menatap ke arah pintu kamarku yang tertutup rapat, seolah aku berharap ada seseorang yang datang dan menemaniku serta memelukku dalam keheningan ini. Namun semuanya percuma, hidupku sendiri tanpa siapapun sejak aku dikeluarkan secara tidak hormat oleh keluargaku sendiri. Keluargaku yang selalu mendambakan kesempurnaan.

Appaku seorang milyuner yang memiliki banyak cabang perusahaan di mana mana, dia seorang yang perfectionist dalam segala hal. Dan Ummaku, seorang yeoja yang sangat cantik dan berhati malaikat, lengkap sudah kesempurnaan kedua orang tuaku. Tapi aku masih punya seorang hyung yang entah aku tidak tahu sekarang dia berada di mana, terakhir aku melihatnya saat dia pulang dalam keadaan babak belur dan langsung di usir begitu saja dari rumah.

"Kau bukan anakku lagi"

Iitulah kata kata terakhir yang aku dengar dari Appaku saat mengusir hyungku. Sebenarnya hyungku itu anak yang cerdas, mudah bergaul dan berprestasi dalam bidang apapun, dan tentu saja Appa dan Ummaku sangat bangga dengannya. Namun jalan hyungku di hambat seseorang sepertinya, dia pulang dengan keadaan babak belur, banyak luka lebam dan darah yang mengering di sudut bibirnya. Dapat aku lihat kemarahan Appaku yang meledak mengatainya dengan bermacam macam umpatan yang sangat tidak pantas diucapkan, Umma mencoba menenangkan namun siapapun tak bisa membantah kata kata Appaku.

"Setitik noda membuatmu tak sempurna"

Hyungku yang sayang padaku sekarang entah kemana, apa dia masih hidup atau tidak. Aku tak bisa mencarinya dulu karena aku di tuntut untuk melebihi hyungku dalam segala hal. Appaku mempunyai ambisi bahwa seluruh keluarganya harus sempurna dan kalau ada setitik noda saja maka harus di hapus karena jika membiarkannya membuatnya jadi tak sempurna.

3 tahun setelahnya aku lulus dari Seoul High School dengan nilai yang cukup tinggi, aku jelas bangga, begitu pula dengan Appa dan Ummaku yang sangat bangga melihatku menjadi sempurna. Namun sayangnya aku membuat kesalahan, sedikit kesalahan hingga membuatku berakhir seperti ini, hidup sendiri menikmati kerasnya dunia yang tak kenal kompromi. Appa menemukan satu bungkus rokok di dalam tasku, entah bagaimana rokok itu ada di tasku, itu hanya hal sepele namun Appa langsung mengusirku walau sedikit meleparkan satu buah amplop coklat berisi uang. Bagi Appaku, rokok itu adalah benda yang begitu Ia benci, katanya rokok sama halnya dengan narkoba. Membuat siapa saja yang menghisapnya tak akan pernah bisa berhenti dan terlepas dari jeratannya. Well, aku tahu semua itu. Tapi yang aku sesalkan kenapa Appa tak mau mendengarkan penjelasanku dulu.

"Kau itu hanyalah kesalahan"

"Kau tak berguna"

Kata kata itu masih terngiang di kepalaku, dan terus hadir di mimpiku. Seolah sudah terpatri hingga harus selalu ada di mimpiku.

"Donghae Hyung, Minnie merindukanmu" lirihku di sela sela isakanku.


TBC or END?