Keep Smile My Guardian Angel (Part 1)
Author : Autumn
Genre : Romance, Yaoi (Oneshoot)
Cast : Do Kyung Soo || Kim Jong In || EXO-K Member || EXO-M Member|| Other
"Hyung… aku mohon kau jangan memberitahukan ini pada siapapun, aku tak ingin mereka mengetahui tentang ini, arra?" aku menatap hyungku serius.
"Kyungsoo apa kau yakin? Kau tidak ingin memberitahu teman-temanmu?"
"Ya aku yakin hyung, sangat yakin! Kalau kau meberitahukan hal ini pada mereka, aku akan mengakhiri hidupku sendiri."
"Jangan melakukan hal bodoh Kyungsoo! Ini bukan akhir dari semuanya kau masih bisa hidup."
"Ya aku tau itu, aku juga tidak akan melakukan hal bodoh jika hyung tidak memberitahu teman-temanku."
Hyungku menghela nafas.
"Ya baiklah aku akan merahasiakan ini semua."
"Jawaban itu yang aku ingin dengar darimu hyung, yasudah karena kau sudah berjanji padaku, maka aku akan pulang sekarang, teman-teman sudah menungguku di apartemen."
"Berhati-hatilah dan ingat jangan melakukan hal bodoh."
Kemudian aku pergi meninggalkan ruang kerja hyungku.
Dan sekarang aku malah mendapati diriku sedang duduk di sebuah bangku taman sambil terus memandang sebuah kertas bukan pulang ke apartemenku, berkali-kali aku menghembuskan nafas dan terlihat uap putih yang keluar dari hidung dan mulutku. Ya Tuhan kenapa ini terjadi padaku? Kenapa? Apa kau marah padaku? Atau kau marah pada kedua orang tua ku? Sampai kau memberiku ini. Aku menggenggam keras kertas tersebut masih tidak percaya pada apa yang terjadi.
Jadi ini alasan mengapa aku mudah sekali mengalami mual, dan aku sering sulit untuk berjalan, sering mengalami mati rasa, dan sakit kepala yang tiba-tiba, sial aku kira itu biasa tapi ternyata…
Aku melipat kembali surat yang ada di gengamanku dan memasukannya ke dalam tas, kemudian aku mulai beranjak dari bangku taman ini untuk pulang, aku mulai kedinginan dan kepalaku mulai sakit lagi, aku tidak ingin pingsan untuk ketiga kalinya hari ini.
Aku berjalan perlahan ke arah apartemen, kebetulan jarak apartemen dan taman itu tidak terlalu jauh, aku masih memikirkan isi kertas itu sampai tiba-tiba sebuah sepeda yang melaju cukup kencang dari arah belakangku menyenggol leganku.
"Arrgh.." telapak tanganku berhasil mendarat ke trotoar dan berdarah. Aaah aku yakin darah ini akan sulit berhenti. Aku menatap tanganku yang berdarah cukup banyak sambil meringis kesakitan. Sialan siapa yang mengendarai sepeda sekencang itu sampai tidak melihat ada seorang pejalan kaki.
"Gwenchana?" seorang namja berlutut dihadapanku yang masih terduduk di trotoar, nada bicaranya terdengar seperti mengkhawatirkanku tapi aku kesal dengan pertanyaanya apa dia tidak melihat tanganku yang sudah berdarah karena ulahnya.
"Kau masih bertanya? Apa kau tidak melihat tanganku yang berdarah? Seharusnya kau…" aku mendongak untuk melihat wajah namja yang sekarang sedang berlutut di hadapanku. DEG! Tuhan dia tampan sekali. Aku mengenali siapa namja yang sekarang ada di hadapanku, dia adalah salah seorang adik kelasku yang cukup akrab dengan Sehun adik angkatku. Aku tidak menyangka dia sangat tampan jika dilihat dari dekat, seketika aku terdiam dan tidak melanjutkan ucapanku.
"Kyung…Kyungsoo hyung?" namja itu membelalakan matanya ketika dia melihatku mendongakkan kepala.
"Kau mengenalku?" aku beranjak berdiri.
"Y…ya a..aku hanya per…pernah ah tidak bahkan aku sering mendengar tentangmu dari Sehun."
"Aish anak itu." Aku kembali meringis karena luka di tanganku terasa sakit lagi.
"Ah hyung," dia mengeluarkan saputangan dari dalam sakunya kemudian membalutkannya pada tanganku yang berdarah, aku hanya terdiam melihat ulahnya, sejujurnya aku terlalu gugup untuk menolak atau membantunya membalutkan saputangan itu di tanganku, jantungku berdegup cukup kencang "Untuk sementara saputangan ini bisa menutup lukamu supaya tidak infeksi, dan sekarang aku akan membawamu ke apartemenku untuk mengobati lukamu ini, aku harap hyung tidak menolak, anggap saja ini permintaan maafku."
"Ah tidak perlu ke apartemenmu, di apartemenku juga ada obat untuk mengobati lukaku ini dan aku bisa mengobatinya sendiri, jadi sekarang kau pulanglah." Aku melihat tanganku yang terbalut oleh saputangan hitamnya.
"Pulang? Aku tidak mau, aku ingin mengobati hyung, karena ini salahku." Dia menunduk, entah kenapa jantungku berdegup kencang saat aku melihat namja itu dihadapanku "Aku akan mengobati luka hyung." Akhirnya dia bersuara kembali setelah beberapa saat kami terdiam.
"Ya baiklah ayo ikut ke apartemenku." Aku mulai berjalan mendahului namja itu dan dia mulai berjalan di belakangku.
"Hei bisakah kau berjalan disampingku saja? Jangan berjalan dibelakangku, aku tidak suka itu, kalau kau berjalan di belakangku kau terlihat seperti seorang pelayan." Aku membalikan badan ke arahnya dan menggembungkan pipiku karena kesal dia terus berjalan di belakangku.
"N..ne hyung mianhae." Kemudian namja itu mengambil posisi disampingku dan dia tersenyum ke arahku, jantungku berdegup lebih kencang dari yang sebelumnya, kemudian kami mulai berjalan lagi.
"Kau tau mengapa aku tidak suka jika seseorang yang sedang berjalan denganku malah berjalan di belakangku?" aku menatapnya yang kini berjalan di sampingku sambil membawa sepedanya.
Dia melirikku kemudian menggelengkan kepalanya dengan wajah polos.
"Karena aku takut aku akan meninggalkan mereka." Namja itu terdiam.
"Dan aku juga tidak suka jika orang yang berjalan bersamaku itu berjalan di depanku, karena aku takut mereka meninggalkanku."
Namja itu melirikku "Lalu mengapa hyung lebih suka seseorang itu berjalan beriringan dengan hyung?"
"Karena aku merasa aman, dan aku merasa tidak takut mereka akan meninggalkanku atau aku akan meninggalkan mereka." Aku meliriknya dan tersenyum, dia hanya mengangguk kecil.
Setelah itu hening, kami tidak mengobrol apa-apa lagi, dia sedang asyik dengan pikirannya sendiri dan aku malah sibuk mengaguminya, hanya terdengar sesekali suara kendaraan yang lewat.
Hei kau! Mengapa kau begitu tampan? Dan mengapa kau bisa membuatku lebih merasa nyaman dan aman saat didekatmu dibandingkan dengan saat aku sedang berada di dekat teman-temanku, padahal kita baru bertemu hari ini, sebelumnya kita belum pernah bertemu, ah mungkin beberapa kali aku sempat melihatmu sedang bersama Sehun, dan kau pun melihatku tapi kita tidak pernah sedekat ini bukan? Aku terus menatapnya yang berjalan di sampingku, sampai aku tidak sadar dia sudah berhenti berjalan dan menatapku yang juga tetap menatapnya dan ikut berhenti berjalan.
"Hyung? Ada apa? Ada yang salah denganku? Mengapa kau menatapku seperti itu?" dia melambaikan tangannya tepat di depan wajahku.
"Ah tidak tidak ada apa-apa." Aku menunduk karena malu.
"Hyung jika aku tidak salah ini bangunan apartemenmu kan?" dia melihat ke arah bangunan tinggi di sebelah kiri kami.
"Ya kau benar, dari mana kau tau jika aku tinggal disini?" aku menatapnya kebingungan.
"Eh? Se..Sehun juga memberitahuku." Dia memalingkan wajahnya ke arah jalan.
Aku tersenyum melihat tingkahnya.
"Ayo masuk, tanganku sudah perih." Aku menarik lengan kirinya, dia menyandarkan sepedanya dan mengikutiku masuk ke gedung apartemen itu, aku tidak melepaskan tangannya. Kami berjalan menuju lift yang akan membawa kami ke apartemenku di lantai 6 dan aku tetap menggenggam tangannya. Sesekali dia melirik genggamanku, dan setelah itu mukanya memerah karena malu, ya aku juga sebenarnya malu tapi aku tidak mau melepaskan tangan ini.
"Yaaap kita sampai di lantai 6," pintu lift pun terbuka, aku langsung menarik tangannya yang sedari tadi ada digenggamanku, aku berjalan dengan bersemangat ke arah pintu apartemenku dan langsung membuka pintunya karena aku tahu teman-temanku pasti ada di dalam "Aku pulaaaang."
Ternyata benar dugaanku di dalam sudah ada Suho hyung, Chanyeol hyung, dan Sehun, mereka langsung melihat ke arahku dan namja ini. Mereka menatap kami heran, kemudian tatapan mereka beralih ke tangan kami, tiba-tiba saja aku melepaskan genggamanku dan memalingkan wajahku untuk menghindar dari tatapan aneh mereka, dan namja itupun melakukan hal yang sama.
"Kyungsoo hyung kau sudah mengenal Kai?" Sehun berjalan menghampiriku dan namja yang tadi dia sebut Kai. Mengenalnya? Bertemu dengannya saja baru hari ini itu pun karena dia menyenggolku tadi dan aku juga belum sempat bertanya siapa namanya. Aku melihat namja itu yang masih menunduk malu, aku bisa melihat pipinya yang merona merah.
"Kyungsoo, Kai kalian tidak perlu malu-malu seperti itu, katakan saja jika kalian memiliki hubungan khusus." Suho hyung mengerling jahil ke arahku ketika aku menatapnya dengan mataku yang membulat karena kaget dengan perkataannya. Kai pun ikut menatap Suho hyung dengan tatapan heran.
"Hub..hubungan khusus? A…aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya, kami bertemu karena tadi dia menyenggolku dan membuat telapak tanganku berdarah seperti ini." Aku menunjukan tanganku yang dibalut oleh saputangan milik Kai.
"KIM JONG IN MENGAPA KAU MEMBUAT KYUNGSOO HYUNG BERDARAH SEPETI ITU?! DASAR BODOH! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU JIKA TERJADI SESUATU PADA HYUNGKU!" Sehun menatap tajam ke arah Kai, aku bisa melihat kilatan marah di matanya, ya memang selalu seperti itu jika ada orang yang menyakitiku, dia benar-benar menjadi adik yang baik kurasa.
"Mianhae Sehun-ah aku tidak sengaja menyenggolnya sewaktu aku pulang dari toko buah milik saudaraku." Kai membungkukkan badannya "Mianhae jeongmal mianhae.."
"Sehun sudahlah kau tidak perlu memarahinya, dia juga datang kesini untuk bertanggung jawab." Aku melepas sepatuku dan menggantinya dengan sandal rumah "ayo masuk dan cepat obati tanganku, luka ini mulai terasa semakin perih." Aku berjalan masuk terlebih dahulu, kemudian Kai mengikutiku.
"Ini kotak P3K," aku menyimpannya di meja makan "sekarang kau bisa mulai untuk mengobati lukaku." Aku duduk di salah satu kursi makan dan Kai duduk disebelahku "Ba..baiklah hyung." Aku melihat dia gugup.
Dia mulai membuka saputangan yang membalut tanganku dengan perlahan, aku terdiam melihat ke arahnya, sekarang jarak kami begitu dekat, lebih dekat dari saat kami berjalan menuju apartemenku. Aku terus menatap ke arahnya.
"Aaaah.." aku tersadar dari lamunanku ketika Kai membersihkan lukaku dengan kapas dan alcohol "Appo! Pelan-pelan saja" aku menjitak kepalanya "Mi..mianhae hyung," Kai tersenyum simpul saat tanganku mendarat di kepalanya. "Kau tidak tau ini sakit sekali Kim Jong In." aku menggembungkan pipiku dan memperlihatkan wajah kesal padanya "Hahaha aku tau ini sakit hyung, kau harus menahannya, ne?" Kai tersenyum ramah ke arahku, saat itu pun aku rasa waktu berhenti dan hatiku terasa sangat nyaman.
"Nah selesai." Kai membereskan kotak P3K dan membuang kapas bekas membersihkan lukaku "Gomawo kau sudah mengobati lukaku." aku melihat tanganku yang terbalut kain kassa "Cheonma, ini semua sebagai permintaan maafku." Kai mencuci tangannya di wastafel.
"Lupakanlah lukanya juga tidak terlalu parah."
"Tapi tetap saja aku tidak akan bisa melupakan hyung."
Aku melirik Kai, mengamatinya, aku tidak percaya tentang apa yang baru saja dia ucapkan.
"Eh maksudku aku tidak bisa melupakan kejadian tadi karena aku sudah melukai hyung sahabatku." Kai memalingkan wajahnya ke arah jendela dan melihat keluar.
"Ya sebaiknya kau tidak melupakannya." Aku beranjak berdiri dari kursi tempatku duduk tadi.
"Hyung urusanku sudah selesai, aku akan pulang sekarang." Kai membalikkan badannya dan berjalan keluar dari dapur, aku bisa mendengar suara Kai sedang berpamitan dengan Suho hyung, Chanyeol hyung dan Sehun. Kemudian aku dengar pintu apartemen terbuka, berarti dia sudah pulang, batinku.
~Kai POV
Aku mengganti sandal rumah dengan sepatuku dan berjalan pergi dari apartemen sahabatku itu. Jantungku berdebar sekali tadi dan aku pikir Kyungsoo hyung bisa mendengarnya dengan jelas, wajahku kembali memanas, aku yakin mukaku merah sekarang.
Namja cantik itu benar-benar membuatku kehilangan akal, sejak pertama kali aku melihatnya saat MOS beberapa bulan lalu, aku sudah tertarik padanya. Awalnya aku pikir aku hanya mengaguminya karena dia itu namja yang ramah dan tidak seperti seniorku yang lain, dia adalah satu-satunya seniorku yang tidak pernah terlihat menyebalkan, "awalnya" aku hanya berpikir seperti itu, namun lama kelamaan aku mulai lebih sering memperhatikannnya, lebih sering mencuri-curi pandang ke arahnya, setiap malam sejak MOS itu aku selalu memikirnya, dan seulas senyum pasti terukir di bibirku saat aku memikirkannya. Dan sejak MOS sampai sekarang aku hanya bisa memperhatikannya dari jauh, aku tidak pernah berani menghampirinya walaupun hanya untuk mengajaknya berkenalan. Sehun sahabatku yang ternyata adik angkatnya menyadari bahwa aku menyukai hyungnya, dan dia pun tidak pernah berusaha mendekatkanku dengan hyungnya, aku pikir dia sahabat yang jahat, namun alasannya tidak pernah mau memperkenalkanku membuatku berubah pikiran, saat aku bertanya "Sehun! Mengapa kau tidak pernah mau memperkenalkanku pada hyungmu, sedangkan kau tau aku menyukainya?" dan Sehun menjawab "Jika kau laki-laki ajak saja dia berkenalan dan dekati sendiri, kau harus berani melakukan hal itu." Dan ya dia benar aku harus melakukannya sendiri, tapi sialnya aku tidak pernah berani untuk melakukannya. Tapi hari ini, beberapa saat yang lalu, aku menabrak namja manis itu, aku membuat tangannya terluka, tapi karena hal itu aku jadi berani mengajaknya berbicara. Ya semoga hubunganku dan dia akan semakin dekat.
Aku berjalan keluar gedung apartemen, mengambil sepedaku dan aku melihat sekali lagi ke arah gedung apartemen megah ini, aku mencintaimu Kyungsoo-ah.
~Author POV
Hari terus berganti, sudah 2 minggu setelah kejadian itu, Kyungsoo dan Kai semakin dekat, di sekolah mereka sudah sering terlihat berjalan bersama atau makan siang bersama, walaupun tidak berdua, disana selalu ada Sehun karena Kyungsoo bilang dia malu jika hanya berdua dengan Kai, dan Sehun memahami perasaan hyungnya itu.
Banyak orang yang sudah membicarakan kedekatan Kai bersama Kyungsoo, banyak yeoja yang kecewa karena Kai dekat dengan Kyungsoo dan banyak juga yeoja yang dengan terang-terangan mencibir Kyungsoo karena mereka berpikir Kyungsoo telah merebut 'pangeran' mereka.
"Mengapa Kai memilih untuk dekat dengan Kyungsoo?! Aku tidak menyangka Kai akan mengacuhkanku seperti ini dan malah memilih namja seperti Kyungsoo?! Padahal Kyungsoo tidak lebih hebat dariku dan tidak lebih cantik dariku!" Krystal terlihat sangat kesal karena Kai adik kelas yang selama ini dia kagumi malah memilih Kyungsoo namja yang berada satu kelas dengannya "Aku sudah berusaha merebut perhatiannya tapi aaargh!" Krystal memukul meja dan sontak membuat Sulli dan Victoria melepaskan pandangan mereka dari makanan yang sedang mereka nikmati dan menatap Krystal.
"Sudahlah Krys, marah-marah pun tidak ada gunanya, Jongin akan tetap bersama Kyungsoo dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka, satu sekolah sudah tau dengan berita itu." Victoria kembali menyantap makananya "Tapi kenapa harus Kyungsoo?! Namja menyebalkan itu telah merebut Kai dariku, dia benar-benar tidak tahu diri! Sebelumnya tidak pernah ada namja yang mengacuhkanku, tapi karena Kyungsoo, Kai mengacuhkanku." Krystal mengepalkan tangannya dan dia terlihat sangat kesal. Sulli dan Victoria tetap menatap ke depan ke arah Krystal, tapi sebenarnya mereka bukan sedang melihat Krystal yang meluapkan amarahnya, melainkan melihat dua orang yang sedang berdiri tepat di belakang Krystal.
"Hei Victoria eonnie? Sulli? Kalian mendengarkanku kan?" Krystal menepuk tangan Sulli dan Victoria tetapi mereka tetep melihat ke arah belakang Krystal "Sebenarnya apa yang sedang kalian..." Krystal membalikan badannya dan terkejut saat melihat Kai namja yang dia sukai sedang berdiri tepat dibelakangnya bersama Sehun.
"Ka...kalian? Sudah berapa.." Krystal terbata-bata karena masih terkejut dengan kehadiran Kai dan Sehun "Kau akan bertanya sudah berapa lama kami disini?" Sehun menatap dingin ke arah Krystal dan Krystal hanya bisa mengangguk pelan.
"Kami sudah cukup lama disini untuk mendengar saat kau mengatakan bahwa Kyungsoo hyung tidak lebih hebat darimu dan tidak lebih cantik." Sehun masih menatap dingin ke arah Krystal.
Glek!
Krystal hanya bisa menelan ludah dan menghindar dari tatapan tajam nan dingin dari kedua namja yang sekarang masih berdiri di hadapannya.
"Mengapa kau mengatakan bahwa Kyungsoo itu menyebalkan dan tidak tahu diri?" Kai mulai ikut bicara, nada suaranya dingin dan tatapan matanya lebih tajam dari Sehun yang membuat Krystal benar-benar ketakutan sekarang "dan mengapa kau bilang Kyungsoo itu telah merebut aku dari kau? Kenal saja tidak." Kai menyeringai, seringai yang membuat siapaun yang melihatnya akan benar-benar ketakutan.
"A..aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya.."
"Kau hanya satu dari sekian banyak yeoja yang menyukai Kai dan kau juga salah satu dari mereka yang mencibir hyungku." nada bicara Sehun meulai meninggi, dia tidak terima jika hyungnya terus dicibir oleh para yeoja yang menyukai Kai.
"Ma..mafkan aku." Krystal menunduk tidak berani menatap ke arah kedua namja itu "Aku akan memaafkanmu tapi dengan syarat jauhi Kyungsoo hyung jangan pernah berani menyentuhnya apalagi menyakitinya, jika kau melakukannya, kau akan tau akibatnya." Sehun membuang muka "Aku tidak akan segan-segan menyakitimu jika kau berani menyentuh Kyungsoo-ku." Kai melanjutkan, kemudian pergi.
Sepulang sekolah...
"Aku lelah.." Kyungsoo menunduk saat berjalan pulang bersama Sehun dan Kai.
"Lelah? Kau lelah kenapa hyung? Beritahu pada adikmu ini." Sehun menggandeng lengan Kyungsoo tapi Kai langsung melepaskan tangan Sehun.
"Haaaah aku lelah selalu dicibir karena aku dekat denganmu Jongin." Kyungsoo melirik Kai yang berjalan di sebelah kanannya.
"Apa? Orang-orang itu mencibirmu? Aku akan memberikan pelajaran pada mereka." Kai mengepalkan tangannya "siapapun yang berani membuat Kyungsoo-ku bersedih dia harus membayarnya."
"Kyungsoo mu?" Kyungsoo berhenti berjalan lalu menatap Kai.
"Eh? Hmm... hei kau sendiri kan hyung yang menyuruhku untuk tidak memanggilmu dengan hyung tapi langsung memanggilmu Kyungsoo?" Kai tidak mengepalkan tangannya lagi, dia menggaruk tengkuknya yang sebenarnya sama sekali tidak gatal "tapi kau selalu memanggilku Jongin padahal aku sudah bilang panggil saja Kai." Kai mengalihkan pembicaraan.
"Hmm ya itu benar... biarkan aku memanggilmu Jongin karena aku lebih suka memanggilmu seperti itu." Kyungsoo mulai berjalan.
Ya aku akan membiarkanmu memanggilku Jongin karena apa yang kau suka aku juga akan menyukainya, batin Kai.
"Jongin... tadi kau bilang akan member pelajaran pada orang yang mencibirku, menurutku itu tidak perlu kau lakukan, lebih baik kita saja yang mulai menjaga jarak."
Deg!
Kai menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah Sehun, Kai melihat Sehun pun kaget atas apa yang sudah dikatakan oleh Kyungsoo.
"Hei kalian mengapa kalian diam? Ayo cepaaaat aku sudah kedinginan." Kyungsoo berbalik ke arah Sehun dan Kai yang masih saling pandang.
"Kyungsoo aku tidak ingin menjaga jarak denganmu." Kai berjalan menghampiri Kyungsoo.
"Eh? Kenapa? Apa kau bahagia melihatku selalu dicibir yeoja yeoja yang menyukaimu?"
"Bukan itu."
"Lalu kenapa? Apa kau ingin menghajar mereka?"
Kai menggeleng.
"Lalu apa alasan mu Jongin?" Kyungsoo menatap Kai dengan wajah polosnya.
"Alasanku..." Kai menggenggam erat ujung mantel yang dia kenakan "alasanku... karena...aku..a..aku menyukaimu Kyungsoo." Kai membuang muka tidak berani melihat ekspresi Kyungsoo saat dia berkata yang sebenarnya. Sehun yang berdiri tidak jauh dari mereka membelalakan matanya lebar tak percaya bahwa sahabatnya akan menyatakan perasaan itu kepada hyungnya sekarang, mungkin ini terlalu cepat bagi Sehun.
"MWO?!" Kyungsoo membelalakan matanya.
~Kyungsoo POV
"Lalu apa alasan mu Jongin?" aku menatap Kai.
"Alasanku..." Kai menggenggam erat ujung mantel yang dia kenakan "alasanku... karena...aku..a..aku menyukaimu Kyungsoo." Kemudian Kai membuang muka tidak mau menatap mukaku.
"MWO?!" aku tidak percaya Kai mengatakan hal itu "Kau...kau bercanda kan?" aku menunduk malu.
"Tidak, aku benar-benar menyukaimu Kyungsoo, sudah lama sudah sangat lama aku mengagumimu dari jauh dan mungkin ini saatnya aku jujur." Kai menggenggam tanganku, hangat.
"Kyungsoo, aku tau mungkin untukmu ini terlalu cepat tapi maukah kau menjadi namjachingu ku?"
Aku menatap Kai dengan mataku yang semakin membulat karena aku tidak percaya Kai mengatakan hal itu padaku, kemudian aku menatap Sehun adikku yang sama kagetnya seperti aku, tak lama dia mengangguk tanda dia menyuruhku untuk menerima sahabatnya ini, tapi...
"Jongin-aah maafkan aku" aku melepaskan tangan Kai yang masih menggenggam tanganku "maaf tapi aku...aku tidak bisa."
Kai terlihat sangat terkejut saat aku menjawab pertanyaanya, dan dia menatapku aku tahu arti tatapan ini, dalam tatapannya dia bertanya kenapa?
"Aku tidak bisa memberitahu alasannya, mianhae jeongmal mianhae Jongin." Kemudian aku berlari pulang, meninggalkan Jongin dan Sehun yang masih terpaku menatapku pergi. Tanpa aku sadari air mataku mulai menetes perlahan membasahi pipiku.
Mianhae Jongin mianhae sebenarnya aku juga memiliki perasaan yang sama tapi aku tidak bisa…
~Kai POV
"Jongin-aah maafkan aku" Kyungsoo melepaskan tanganku yang masih menggenggam tangannya "maaf tapi aku...aku tidak bisa."
Deg! Kyungsoo-aah...
Aku menatapnya, mencoba meminta alasan atas jawabannya.
"Aku tidak bisa memberitahu alasannya, mianhae jeongmal mianhae Jongin."
Seakan tau apa yang ingin aku ketahui Kyungsoo menjawab dengan mata bulatnya yang berkaca-kaca kemudian berlari pergi meninggalkanku dan Sehun yang masih terpaku, masih tidak percaya dengan apa yang dia ucapkan tadi.
Tidak bisa?! Wae? Apa dia memiliki orang lain?! Dia mencintai orang lain?!
Sehun menghampiriku "Sudahlah Kai mungkin hyung memiliki alasan yang kuat mengapa dia menolakmu."
"Apa alasannya?! Apa dia mencintai orang lain?!" aku menatap Sehun, mataku mulai panas.
"Entahlah, tapi setahuku hyung tidak pernah dekat dengan siapapun jadi mungkin bukan itu alasannya. Lebih baik kau pulang sekarang, tenangkan dirimu dan ingat aku tidak ingin kau melakukan hal bodoh karena ditolak hyungku yang cantik itu." Sehun menepuk bahuku dan mulai berjalan pergi.
