The Adventure of Prince Phillip
.
Harvest Moon Tale of Two Towns
.
Litte Yagami Osanowa
Di sebuah benua sebelah Utara, semua orang tentunya mengetahui Kerajaan Hyrule yang terkenal disana—Kenapa tidak? Kerajaan Hyrule adalah Kerajaan terkuat diantara semua kerajaan yang terletak disekitarnya, bahkan keturunannya dari generasi ke generasi sangat terkenal dalam memainkan kekuasaan mereka diatas singgasana ataupun di permukaan medan pertempuran, selain itu Kerajaan Hyrule juga merupakan Kerajaan tertua di benua tersebut—tak heran mereka memiliki sejarah yang sangat panjang.
Para Pangeran mereka terlahir dengan kemampuan yang natural ditambah dengan didikan para guru-guru professional Istana, memastikan bahwa masa depan yang cerah akan berada di masa pemerintahan sang Pangeran kelak. Sampai saat ini, Kerajaan Hyrule telah memiliki begitu banyak aliansi dari Kerajaan-Kerajaan lain yang kini menjadi sekutu mereka. Jadi jangan harap kalian berani menantang Kerajaan Hyrule.
Saat ini Pemerintahan Kerajaan berlangsung dengan sangat sempurna dibawah pimpinan sang Raja bijaksana bernama Jack di dampingi oleh sang Ratu yang begitu sempurna di mata semua bangsawan bernama Karen—keduanya adalah pasangan serasi sejauh mata memandangi mereka. Tidak hanya itu saja, keduanya juga memiliki kedua orang anak, Laki-Laki dan Perempuan—mereka adalah kembar—Pangeran Phillip yang bertypical santai sama seperti Ayahnya dan Putri Lilian yang bertypical tegas layaknya sang Ibu.
Mereka keluarga yang sempurna—Hidup mereka begitu harmonis satu sama lain, Pangeran Phillip yang dikatakan pandai memainkan permainannya di dalam medan pertempuran dan juga sang adik, Putri Lilian yang begitu terampil tidak hanya di bagian medis pengobatan tetapi juga sebagai Juru Nasihat strategi tempur jika diperlukan. Tapi sekarang, setelah semuanya berakhir dan pemerintahan berangsur dengan tentram tanpa adanya aksi perlawanan dari para Kerajaan lainnya, suasana menjadi sedikit lebih lega.
Kini—Hyrule sangatlah berbahagia setelah melepaskan kepergian Putri mereka yang sangat terkasih ke tangan Kerajaan Calastic dalam Upacara Pernikahan antara Pangeran Dirk dengan Putri Lilian, kedua Kerajaan menjalin persahabatan yang kuat setelahnya dan pastinya bertambah lagi alasan Kerajaan Hyrule semakin kuat dan kokoh. Apa yang terjadi selanjutnya dengan Pangeran Phillip?
"…Phillip akhir-akhir ini Ibu sering melihatmu keluyuran di Kota begitu saja" ucap Karen memulai saat ketiganya berkumpul diatas meja makan menikmati santapan malam yang dihidangkan, mata Emerald tajam menatap mata Coklat milik seorang pemuda di depannya dengan tatapan ingin mengupas sesuatu yang tersembunyi di dalamnya "Ibu ingin tahu, Apa saja yang kau lakukan di Kota tengah malam—Kau bahkan melupakan latihan rutinmu dan membolos begitu saja… Apa Ibu pikir Ibu tidak tahu kau bermalas-malasan selama tiga minggu belakangan ini…"
Phillip hanya tersenyum grogi mendengarkan ceramah sang Ibunda, bahkan setelah kepergian saudari tercintanya—Phillip berpikir inilah hari kebebasannya dari Lilian si cerewet, ternyata ia harus meredam sorak-sorai kebebasannya itu karena masih ada sang Ibu yang typical sama dengan sang Adik.
"…Sudahlah, Karen—Saat ini kan keadaan sudah tentram, jadi tidak apa-apa kalau Phillip bersenang-senang menikmati hidup di Masa Remajanya…" ucap Jack menengahi dengan santainya sambil menyeruput anggur dari cawannya "…Lagipula Anak Muda kan memang perlu menikmati hidup…" tambahnya sambil tersenyum mendukung Phillip
Mendengar ucapan Ayahandanya Phillip langsung tercengir lebar sambil mengacungkan jempol dengan bangganya di depan wajah sang Ayah "Itu benar sekali Ayah! Ayah memang hebat bisa mengerti! I'm proud of you Dad!"
Jack mengangguk sambil menunjukan wajah cengiran yang sama—Ayah sama anak gitu lho—sebelum kemudian membalas ucapan Phillip dengan nada yang tak kalah bedanya "Thank you-Thank you my dearest son!"
Dan keduanya saling tertawa pelan—Dasar Ayah dan Anak berkepribadian sama…
BRAK!
Dengan tiba-tiba sang Ratu atau lebih tepatnya Ibunda Karen tercinta langsung menggebrak meja dengan sangat kerasnya sebelum kedua Ayah dan Anak ini lupa diri dan terus menerus tertawa bak orang gila di atas meja makan.
Sukses Jack dan Phillip langsung diam seribu bahasa.
"…Jack—Kenapa kau malah mendukung Phillip!" sahut Karen memprotes "Ya—Mungkin Kerajaan sudah tenang dan damai saat ini, tapi itu tidak memungkinkan KALIAN bersantai-santai dan bermalas-malasan! Kalian berdua itu…" tambah Karen menatap Jack dan Phillip dengan wajah yang dingin plus menebarkan beribu horror di dalamnya
Phillip dan Jack menelan ludah
"…Jadi, mungkin aku sudah memikirkan solusi yang tepat untuk Phillip karena pendapat Jack saat ini tidak dapat diterima mendukung keputusan Phillip bermalas-malasan…" ucap Karen sambil mengangguk-angguk
"Err… Memangnya apa solusi itu, sayang?" tanya Jack menatap Istrinya itu
Phillip langsung memikirkan kalau mungkin saja sang Ibu akan mengirimkannya kembali untuk berlatih super ketat di dalam pengawasan pengawas tertua Istana—well, kalau yang itu sih dia sudah terbiasa, lagipula ia tidak takut dengan ancaman latihan berdarah yang akan dilakukan pengawas tersebut padanya, karena keduanya sudah menjadi sohib dekat.
"…Aku berpikir sudah saatnya Phillip menikah dengan seseorang…" ucap Karen memulai ucapannya
BRUSH!
Dengan spontan plus tidak elitnya, seorang Pangeran seperti Phillip menyemburkan makanan yang barusan ia kunyah di dalam mulutnya keatas meja makan setelah mendengar ucapan Ibunya dengan mata terbelalak shock!
"A—APA!" serunya spontan "B—BERARTI AKU HARUS MENIKAH!" tambahnya lagi
Karen menghela napas sambil menggeleng kepala "Kau itu sudah diberi pendidikan terbaik tapi kenapa sifatmu itu sama bodohnya dengan Ayahmu Phillip—!"
"Hey! Setidaknya meskipun aku bersikap bodoh aku bisa mengalahkanmu di Duel Sayembara itu Karen~" protes Jack tidak terima "Lagipula untuk seorang yang bodoh aku ini lumayan tampan kan…" tambahnya sedikit bernarsis ria—tssah~
"…Dan seperti yang Ibu katakan, TENTU SAJA kau akan menikah Phillip! Tidak mungkin perjodohan terjadi tanpa pernikahan seterusnya!" sahut Karen berkacak pinggang sebelum kemudian mengubris ucapan Jack "Dan…Honey, Kau menang karena aku sempat kehilangan focus saat bertarung denganmu, jadi sebut saja kau beruntung, okay?"
"M—MANA MUNGKIN AKU MAU MENIKAH!" protes Phillip
Jack juga tidak kalah hebohnya "H—HEI ITU TIDAK BENAR! AKU MENANG DENGAN ADIL! JANGAN MENGADA-ADA KAREN~"
Karen berkacak pinggang menanggapi pendapat kedua orang berbeda kubu ini—hidup memang sulit tanpa adanya Lilian sang Putri disampinya saat ini dalam mengurus kedua makhluk yang satu ini.
"Berikan alasan pada Ibu kenapa kau menolak perjodohan ini!" sahut Karen menatapa Phillip tajam
Phillip yang tidak menyadari apa yang akan ia katakan langsung mencerocos "KARENA AKU TIDAK MAU PUNYA ISTRI!—Yang sama mengerikannya dengan Ibu dan Adik Perempuanku yang cerewet! Dan aku ingin menjadi RAJA SINGLE! SINGLE ITU BEBAS!"
Twitch…
"Jadi… Kau… Pikir… Ibumu ini cerewet dan mengerikan begitu, Phillip…" tanya Karen dengan aura hitam menyelubunginya
Phillip dengan spontan langsung menutup mulutnya—sepertinya ia sudah berbicara terlalu lepas dan tidak memikirkan kosekuensi yang akan terjadi pada dirinya nanti. Kini sang Ibu sudah lebih mengerikan daripada malaikat pencabut nyawa yang ada di Neraka. Ia tidak mau nyawanya habis sekarang jadi…
"B—Bukan begitu… M—Maksudku aku hanya menirukan apa yang pernah Ayah ceritakan…" dalih Phillip sambil menunjuk-nunjuk figure Ayahnya yang menatapnya tidak percaya
Karen menatap Jack dengan murka dan amarah "Jack… Jadi aku ini Istri yang menyeramkan dan mengerikan begitu menurutmu hah…" sahut Karen tidak terima sepertinya ingin meremas-remas Jack saat ini layaknya kertas
Jack menelan ludah sebelum kemudian mulai memikirkan alasan untuk kabur dari Amarah berbahaya sang Istri tercinta "M—Mana mungkin aku berkata begitu kan Karen… Aku kan terlalu mencintaimu sampai aku tidak bisa mengenal dunia ini lagi… J—Jadi itu semua tidak mungkin—!" ucapan Jack terputus
"Ayah—Berbohong itu pertanda buruk lho…" sahut Phillip sambil berdecak santai
Jack memutar bola mata sebelum kemudian "…Berbohong demi kebaikan itu lebih baik…"
"Tapi itu melanggar prinsip Kerajaan bagian I bab XII yang megatakan setiap Anggota ataupun Raja Penguasa Kerajaan Hyrule itu tidak boleh berbohong—Berbohong itu tindakan bodoh yang akan menyebabkan bencana Ayah, wah—Ayah sudah melanggar peraturan…"
"Tenang saja Phillip—urusan Pemerintahan mana mungkin Ayah melakukan tindakan rendah seperti itu, tangan Ayah bersih dari segala kebohongan saat memerintah…Kecuali masalahnya berkaitan dengan Ibumu..." ujar Jack keceplosan tidak menyadari Karen masih berada diantara kedua orang yang sedang bercakap-cakap itu
Dengan senyuman yang miris dan mata yang berkilat Karen langsung buka bicara "…Memangnya maksudnya berbohong kalau berkaitan dengan Ibu—hmm…"
"…Tentu saja karena Ibu itu mengerikan…" sahut Phillip manggut-manggut "Ternyata sifatnya sama saja menurun ke Lilian—sepertinya Dirk sama seperti Ayah yang akan menderita dibawah perlakuan Istri nanti…"
Jack menyetujui "Entah kenapa, Ibumu terlihat jauh lebih seram dari Malaikat maut bahkan sampai sekarang…"
Twitch…
"KALIAN BERDUAA!" seru Karen mencapai puncak amarah menggebrak meja makan membuat baik para Pelayan yang berdiri di sudut ruangan dan para Pengawal langsung tertegun kaget mendengar suara sang Ratu yang menggema itu, malang nasib Phillip dan Jack yang langsung jatuh dari kursi mereka lantaran shock dengan sikap Ibu/Istri/Ratu yang kini sudah meledakan amarahnya "SUDAH CUKUP! AKU AKAN MEMBALAS UCAPAN KALIAN BERDUA…DENGAN SANGAT—SANGAT MENGERIKAN SAMPAI KALIAN TIDAK BISA MELUPAKANNYA!"
Glek!
Dan beberapa saat setelahnya kita dapat mendengar..
PRANG!
BRUK!
BRAK!
TRANG!
PRAK!
BLEDAKKK!
"A—AMPUNNNI KAMII~" seru rintihan yang memelas kini tampak jelas terdengar dan menggema kedalam lorong-lorong Istana
Dapat terlihat situasi saat ini, Phillip sedang berdiri menyandar tembok dengan kaki satu yang terangkat dan tangan yang diletakan diatas kepala, wajahnya mengekspresikan ketakutan karena disekelilingnya kini sudah dipenuhi oleh garpu dan pisau makan yang menancap dengan sempurna di tembok—untungnya tidak satupun dari mereka yang melukai dirinya walaupun cukup sulit untuk bisa menghindari serangan beruntun barusan.
Sementara Jack sang Raja kini harus menahan napas sambil terduduk di depan sebuah lemari kayu dengan sebuah pedang tepat menancap diatas kepalanya dan dua pedang lainnya menancap disebelah kanan dan kirinya.
"…Jadi…" ucap Karen sambil membersihkan tangannya dengan sapu tangan menunjukan senyuman cerah kehadapan Putra dan suaminya—Jack dan Phillip hanya menelan ludah ngeri mengetahui senyuman apa yang ditampilkan oleh sang Ibu saat ini.
"…A—A…" ucap Phillip terbata-bata
"K—Kami menyetujui diadakan Perjodohan untuk Phillip…" ucap Jack memulai dengan pasrah sebelum kemudian menundukan kepala "…Dan perjalanan keliling Dunia setelah masa Pensiun nanti…"
Karen tersenyum puas sebelum kemudian beranjak meninggalkan ruang makan—Ia harus membuat daftar para Putri dan para undangan kerajaan lain yang akan ia undang besok meninggalkan Phillip dan Jack langsung terkulai lemas dengan roh mereka kini dipastikan sedang melayang-layang keluar setelah siksaan maut yang mereka dapatkan beberapa saat yang lain. Siapa yang menduga meskipun sudah 19 tahun menjadi Ratu—kemampuan Dewi Pertempuran Karen von Hyrule masih belum berkurang sampai saat ini, kasihan nasib kalian Phillip dan Jack ckckckck…
~Late in Night~
Tap! Tap! Tap!
"RAJA!" seru salah seorang Pengawal berlari menghadap sang Raja yaitu Jack yang saat ini masih setengah sadar ditemani oleh Karen, keduanya masih mengenakan pakaian tidur
"Hoammh—Ada apa malam-malam begini…" ucap Jack melindur sambil menggosok-gosok matanya
Sementara Karen menatap kearah sang Pengawal "Apa yang terjadi? Apa ada penyusup di dalam Istana atau ada pemberontakan dari Kerajaan lain?" tanyanya
"B—Bukan Ratu, Hamba ingin mengatakan bahwa Pangeran Phillip melarikan diri dari Istana…" ucap sang Pengawal sambil menyerahkan gulungan surat kepada Karen "Hamba menemukannya di Kamar Pangeran saat memeriksa, sepertinya pedang dan juga pakaian perang sudah ia kemasi sebelum melarikan diri dan dugaan hamba, Pangeran sudah mengambil kudanya di Istal Istana…"
"Jack!" seru Karen menggoncangkan tubuh Jack—disituasi seperti ini Jack harus disadarkan agar bisa berpikir dengan jrnih menanggapi semua masalah yang terjadi "Phillip melarikan diri! Mungkin dia melarikan diri karena tidak mau dijodohkan! Bagaimana ini!"
Jack tertegun sejenak memproses apa yang terjadi sebelum kemudian—Ia bersorak bahagia "YES! Kalau begitu kesepakatan keliling Dunia setelah pensiun batal!—Anakku memang benar-benar hebat—!" ucapnya sambil manggut-manggut sebelum kemudian tersadar "T—Tunggu, Phillip melarikan diri?"
"B—Benar Tuanku Raja, Pangeran sudah menghilang mungkin sudah 3 jam yang lalu.." sahut sang pengawal memberitakan
"Bagaimana ini—Dasar Phillip!" gerutu Karen sebelum kemudian membuka gulungan kertas yang diterimanya
Ayah, Ibu…
Mungkin saat ini aku sudah tidak ada di Istana lagi…
Kepergianku bukan semata untuk melarikan diri dari Perjodohan paksa yang Ibu rencanakan ataupun menyelamatkan Ayah yang terpaksa akan membawa Ibu keliling Dunia setelah pensiun nanti.
Aku ingin menjelajahi tempat baru dan berkelana seorang diri—Istana pasti akan selalu aman tanpa ada apapun untuk dilakukan, Jangan khawatir aku akan baik-baik saja kalau kalian mengkhawatirkanku…
Phillip von Hyrule
"Hmmm—!"
"Ini bukan saatnya untuk bergumam SUAMI-ku!" seru Karen "Kerahkan seluruh pengawal! Armada angkatan darat maupun laut! Untuk menemukan—!" ucapan Karen terputus
"Tidak apa, Karen…" sahut Jack menanggapi sebelum kemudian memandang sang Pengawal "Ini bukan masalah serius, aku harap kau bisa menjaga rahasia ini dan mengatakan bahwa Pangeran sedang ditugaskan di Kerajaan lain.."
"B—Baik, Yang Mulia.." sahut snag pengawal sebelum kemudian melangkah meninggalkan Jack dan Karen
Karen melirik Jack "Tapi Jack—Phillip ada di luar sana! Dan disana sangat berbahaya! Kau mau terjadi sesuatu dengan Putra kita! Hey!"
"Yah—Kalau itu sudah keputusannya meninggalkan Istana kita bisa berbuat apa Karen untuk mencegahnya, lagipula Phillip sudah dewasa dan sudah sewajarnya ia mandiri…" sahut Jack smabil tersenyum puas sebelum kemudian "…Lagipula, mungkin saja Phillip bisa bertemu dengan Putri-Putri Kerajaan yang ia singgahi nanti dan menjadi calon menantu kita…"
Karen menghela napas "Ha—Ah! Aku tidak percaya Phillip akan nekat begitu saja meninggalkan Istana—anak itu benar-benar sulit dipercaya…" gumam Karen
"Hoaammhh—Sebaiknya kita kembali tidur lagi…" ucap Jack melangkah kembali memasuki Kamar diikuti Karen dibelakangnya
~On The Boat~
Seorang anak muda dengan rambut coklat mengenakan jubah berwarna cream kini tengah menuntun kuda putih yang begitu gagah dan elegannya memasuki sebuah Kapal kecil bersama dengan para Pedagang yang biasanya akan berpergian menuju Kerajaan di Benua lain. Wajahnya tertutup oleh poni coklatnya dan kepalanya masih tersembunyi dengan aman dibawah tudung jubahnya, tangannya sibuk membelai pelan kuda putih miliknya sambil memandangi perlahan tapi pasti Kapal mulai bergerak meninggalkan daratan—meninggalkan Kerajaan Hyrule yang besar dan Berjaya di depan mereka.
"…Mulai hari ini, hanya ada kau dan aku Fladimire…" ucapnya sambil membelai sayang sang kuda yang mendengus pelan menikmati sentuhan sang pemilik menyanyanginya "Kita akan berpetualang berdua…" tambahnya tersenyum puas
Selamat tinggal, Ayah-Ibu dan juga Kerajaan Hyrule…
