Tittle : Aomine-san to Kagami-kun

Author : rantooll/ rantooll

Disclaimer : Kuroko no Basuke, AoKaga dan Casts lain milik Tadatoshi Fujimaki. Tetapi cerita ini murni milik saya

A/N : Ini fanfic pertama saya di fandom KuroBasu yah walopun sudah lama menjadi reader disini xD. Fanfic ini terinspirasi dari manga yaoi yang berjudul Yamada to Shounen. Ini masih super pendek karena aku pikir ini hanya prolog
Hope You All Like It

"Baiklah Kagami-kun, kita berpisah sampai disini" ujar Kuroko memcah keheningan

"Hm. Jaa, hati-hati di jalan"

"Hn. Jaa ne"

Kagami dan Kuroko saling melambaikan tangan mereka. Setelah kemenangan tim basket SMA Seirin di Winter Cup melawan SMA Rakuzan, pelatih mereka yaitu Aida Riko, mengajak para pemain basketnya untuk makan-makan bersama dalam rangka merayakan kemenangan mereka di turnamen tersebut. Nah, mereka ini ceritanya baru pulang dari acara makan-makan tersebut, dan pula ini sudah larut malam maka dari itu Kagami terburu-buru pulang. Kalau Kuroko sih biasa aja, secara rumah dia udah dekat, sedangkan rumah Kagami masih agak jauh lagi. Karena saking terbur-burunya ia tidak melihat sekitar, tidak sengaja ia menabrak anak berandal, yah yang sebelas dua belas lah sama Haizaki Shougo.

"Brengsek, kalo jalan liat-liat dong" bentak anak berandal itu.

"Maaf.. maaf.." Kagami berungkali membungkukkan badannya tanda ia meminta maaf berulang kali. Tapi si anak berandal itu tidak akan melepaskannya.

"Maaf, maaf, pokoknya gue gak terima, oi temen-temen hajar dia" Kagami kaget, ternyata si anak berandal tadi tidak sendirian. Dua temannya datang menghampiri, duh mana mukanya serem semua. Dan Kagami pun terlbat dalam pertarungan melawan 2 teman si anak berandal tersebut. Jelas dia menang, gini-ginikan dia macho. Nah pas tau temennya kalah, si anak berandal tadi langsung kabur dari tempat kejadian. Meskipun Kagami menang, tapi dia terlalu mengeluarkan banyak darah. Setelah lama berjalan terhuyung-huyung karena kehilangan banyak darah, akhirnya Kagami ambruk di trotoar yang sepi tanpa ada seorang pun yang lewat, mungkin.


"Sial! Pulang telat karena lembur lagi" umpat Aomine di dalam mobilnya sambil mengendarai mobil tersebut, tentu saja. Ia pulang telat lagi hari ini karena lembur lagi, dan dia benci itu. Beberapa hari yang lalu kejadian serupa pernah terjadi dan hasilnya ia mengumpat sampai di rumah, marah-marah gak jelas. Yah tapi mau bagaimana lagi, yang namanya pekerjaan harus dilakoni, kalau tidak bagaimana uang bisa cair?

Aomine mengendarai dengan cepat, tapi tidak ngebut. Tetapi tiba-tiba ia mengerem mobilnya mendadak menghasilkan suara decitan yang keras. Dia lalu memundurkan mobilnya perlahan-lahan dan menghentikannya di depan trotoar tempat dimana ada anak yang tergeletak tak berdaya di situ. Aomine pn keluar dari mobil dan menghampiri anak itu.

"Oi, bocah! Bangun! Ngapain tidur disini?" percuma Aomine ngajak bicara orang pingsan, dan lagi dia itu tidak tidur tetapi dia pingsan

"Oi!" panggilnya sekali lagi

"Bagaimana ini? Aku tidak tahu rumahnya, apa sebaiknya aku bawa ke rumahku dulu saja?" Dan akhirnya Aomine membopong anak tersebut masuk kedalam mobilnya dan menidurkannya di jok belakang. Dan sekarang mereka sedang menuju ke rumah Aomine.

"Wah anak ini benar-benar punya luka yang banyak dan parah" ujar Aomine sambil merawat luka-luka anak tersebut dengan telaten. Setelah selesai merawat luka-lukanya, Aomine bermaksud menunggui anak itu sampai ia terbangun, tetapi ia malah jatuh tertidur karena saking capeknya habis kerja lembur tadi. Tak lama setelah kepergian Aomine ke alam mimpi, anak itu pun terbangun.

"Nggh.." lenguhnya. Khas seseorang yang baru bangun tidur.

'Dimana ini? Dan apa yang terjadi denganku?' innernya. Dia bingung kenapa terdapat banyak bekas luka di tubuhnya bahkan ada yang di perban. Setelah mengingat-ingat apa yang telah terjadi sebelumnya ia pun ingat bahwa ia tadi diserang oleh beberapa anak berandal yang sebelas dua belas dengan Haizaki Shougo, anak SMA sebelah. Dia menang tapi dia terluka dan kehilangan banyak darah.

'Rupanya orang ini yang menolongku. Lumayan ganteng untuk ukuran om-om' batin anak itu sambil melirik Aomine yang sedang tidur dalam posisi duduk. Awas lo nak.

Dan anak itu pun mengikuti Aomine pergi ke alam mimpi, berharap agar besok luka-lukanya sudah sembuh.

-TBC-

Please give me your review, Minna-san~