My First Fic. gaje? emang hehehehe...
Chapter 1
Summary: ah bagaimana jika Nobi kenapa-kenapa? sudahlah Dora dia sudah besar jangan berprasangka buruk terus. doraemon terus meyakinkan hatinya. namun ternyata sesuatu terjadi pada nobita. mengapa ? siapakah sodara Doraemon yang selama ini disembunyikan dari nobita dan teman-temannya
Genre: tragedy & friendship
That's What Friend Are For, rite?
they do anything for you
they wanna die for you
thats laws of friendship
.
.
.
.
"Konnichiwa Dora ! kamu lagi apa? Liat aku memba
wakanmu Dorayaki lo. Baik kan aku?" kata Nobita yang baru pulang dari perginya. Wajahnya terlihat gembira.
"Wah kamu baik sekali Nobita. Wah dorayakinya enak sekali. Ngomong-ngomong kamu habis dari mana Nobita? Sepertinya gembira sekali." kata Doraemon sambil menikmati dorayakinya.
"Iya nih aku habis dari toko buku. Aku beli komik baru hehehe. Gak sia-sia aku nabung sebulan buat beli komik edisi terbaru ini hehehe" kata Nobita yang sangat terlihat bersemangat.
Setelah itu Nobita langsung berlari ke toilet. Katanya sih perutnya bermasalah. Doraemon hanya merasakan sesuatu yang berbeda dari Nobita. Dia merasa sangat tidak ingin kehilangan Nobita.
"Dora, aku pergi dulu ya aku mau ke taman. Mau memamerkan komik baru ku pada Suneo. Wah dia pasti iri hehehe. Sayonara Dora !" kata Nobita berpamitan pada Doraemon. Dora hanya tersenyum sambil terus memakan Dorayakinya. Dia mengamati perginya Nobita dari jendela. Dia berharap bisa bertemu dengannya lagi..
-000-
"Hey Suneo lihat ini ! Aku baru membelinya tadi. Kamu pasti belum punya kan. Baru datang di Jepang hari ini loh hahaha ." kata Nobita dengan nada bangga dan mengejek Suneo.
"Kamu kemana saja Nobita? Seminggu yang lalu ayahku baru pulang dari Amerika. Dan beliau memberiku oleh-oleh komik itu. Kamu telat sekali Nobita." kata Suneo balas mengejek. Dia merasa bangga sekali.
Tiba-tiba ada Giant yang keluar dari semak-semak di belakang Nobita. Giant merebut komik itu. Nobita berteriak. Dia bingung karena tidak tahu bagaimana cara mengambil komiknya itu.
"Suneo tangkap ini ! Bawa lari dari Nobita cepat." kata Giant sambil melemparkan komik favorit Nobita itu.
"Baik Giant. Biar kuurus hahahaha. Dasar Nobita payah sekali." jawab Suneo sambil berlari pergi.
"Jangan dong Suneo. Aku tidak jajan sebulan untuk membeli itu Suneo." kata Nobita memohon. Dia sudah nyaris menangis.
-000-
Suneo sudah berlari jauh dari Nobita. Tetapi Nobita masih tetap mengejar Suneo. Akhirnya Suneo berhenti di dekat sebuah sumur. Suneo masih terengah engah. Tidak lama kemudian Nobita datang dengan air mata dan keringat yang bercampur jadi satu.
"Kamu mau ini ya Nobita? Coba saja ambil. Hahaha. Dasar pecundang !" kata Suneo sambil menggoyang-goyangkan komik Nobita diatas sumur itu.
"Kembalikan Suneo. Jangan kau lempar. Tolong lah Suneo." kata Nobita sesenggukan.
"ups.. terlambat Nobita hahahaha." kata Suneo sambil melempar komik itu ke dalam sumur. Dia tertawa terbahak-bahak.
Nobita menangis. Dia berteriak. Bagaimana tidak komik yang dia beli dengan penuh pengorbanan, dibuang begitu saja ke dalam sumur oleh Suneo. Namun dia bingung dengan sumur tadi. Seingat dia di daerah situ tidak ada sumur. Apalagi sumur itu terlihat tua dan penuh kesuraman. Nobita mencoba melongok tetapi...
Suneo masih tertawa sampai menangis dan terguling-guling. Ketika dia berhenti dia menatap sekitar. Dia merasa ada sesuatu yang janggal. Dimana Nobita?
"Nobita, kamu kemana? Ayo sini pecundang. Aku hanya melempar komikmu bukan melemparmu kedalam sumur." teriak Suneo sambil sedikit ragu.
-000-
Suneo yang masih kebingungan berlari seperti orang kesetanan ke arah taman. Di tengah tengah perjalanannya dia merasa khawatir. Apakah Nobita diculik UFO? Atau mungkin Nobita bertransformasi menjadi batu? Ah sudahlah nanti pasti ketemu
"Giant.. Nobita hhh..hhh..hh.. hilang." kata Suneo antara terengah-engah, ketakutan dan kebingungan.
"Jangan ngelantur Suneo. Paling-paling dia hanya berlari pulang dan mengadu ke Doraemon agar diberi alat ajaib lagi." kata Giant dengan santai. Ternyata disebelahnya ada Shizuka yang mencari Nobita.
"Benar Giant dia tidak ada. Tadi setelah aku berlari dan sampai di sebuah sumur. Aku berhenti sejenak. Kemudian ketika Nobita sampai aku melempar komiknya ke dalam sumur tepat di depan matanya. Aku tertawa sampai terguling-guling dan Nobita menangis. Sewaktu aku sudah selesai tertawa aku sudah menyadari kalau misalnya Nobita menghilang." jelas Suneo panjang lebar dengan muka khawatir dan nafas yang terengah engah.
"Kau jahat sekali Suneo. Kasian Nobita. " kata Shizuka dengan muka ngeri ke arah Suneo
"Sudah... sudah ayo kita kerumah Nobita saja. Kita buktikan bahwa dia memang sudah ada dirumah." kata Giant menengahi.
"Permisi, kita ingin bertemu Nobita boleh?" kata Suneo dengan sopan meski mukanya menunjukkan raut cemas.
"Oh Nobita belom pulang tadi katanya pergi ke taman. Kalau mau bertemu Doraemon dia diatas. Ayo mari masuk !" jawab ibu Nobita ramah.
"Arigatou" kata Giant,Shizuka dan Suneo bersamaan sambil membungkukkan badan.
Giant yang tadi biasa saja sekarang jadi ikut cemas. Suneo bertambah cemas. Shizuuka yang ikut mencari Nobita jadi ikut khawatir meski pun dia tidak tahu masalahnya.
"Dora.. Dora Nobita hilang. Bagaimana ini? Apa kau bisa membantu kita mencarinya?" kata Suneo dengan panik.
Doraemon, yang saat itu masih mengunyah dorayakinya dengan mata menerawang keluar jendela, langsung kaget mendengar kabar hilangnya Nobita. Dia sudah merasakan perasaan itu sejak Nobita berpamitan kepada Doraemon tadi siang.
"Bagaimana itu bisa terjadi Suneo, Giant, Shizuka ?" kata Doraemon penuh emosi. Dia benar-benar takut sesuatu terjadi pada Nobita.
"Jadi begini ceritanya... " kata Suneo yang mulai bercerita dengan muka takut dan khawatir. Doraemon mendengarkan dengan seksama dan mukanya menunjukkan raut amarah dan dendam. Giant dan Shizuka hanya diam dengan raut cemas juga.
-000-
" Doraevil, sudah kubilang jangan ganggu aku dan teman-temanku lagi " kata Doraemon setelah Suneo selesai bercerita. Mukanya menunjukkan amarah.
"Siapa dia Dora ?" kata Shizuka dengan takut takut.
"Jadi begini ceritanya. Namanya Doraevil. Dulu pencipta ku menciptakanku berpasangan. Namun, saat proses pembuatanku terjadi kesalahan. Ada suatu zat yang terlalu banyak dimasukan ke dalam tubuhku dan kembaranku kekurangan zat tersebut. Ternyata itu berdampak banyak dalam diri kita. Seperti contohnya kantong ajaibku berisi barang-barang ajaib yang sempurna. Sedangkan ia mendapat kantong ajaib yang berisi barang-barang rusak. Dia dendam kepadaku." kata Doraemon terdiam sejenak sambil menguyah dorayakinya.
"Akhirnya dia mengasingkan diri untuk belajar.. belajar dan belajar. Dia menjadi pintar sangat pintar. Dia memperbaiki alat-alatnya menjadi lebih canggih dari punyaku. Dia ingin menghancurkan dan mengambil zat yang tertinggal dalam tubuhku. Dia pernah berhadapan denganku dan aku menang meskipun dengan susah payah. Dia mencoba cara lain dengan memancingku melewati Dorami. Dia menculik Dorami dan mengambil kekuatan Dorami dan mengatakan kalau aku bisa mengambilnya balik dengan cara memberi kekuatanku. Tapi aku berhasil menyelamatkan Dorami tanpa menyerahkan kekuatanku. Namun dia berkata suatu hari dia akan kembali. Tubuhnya menghitam karena dalam dirinya dia tidak punya sisi baik lagi dalam dirinya. Tak kusangka dia mengambil Nobita." kata Doraemon dengan sedikit bersedih. Tapi dia juga tidak memancarkan ekspresi ketakutan atas Doraevil.
"Tapi aku tidak melihat kedatangan Doraevil dan menculik Nobita. Bagaimana itu bisa terjadi ?"kata Suneo kebingungan. Begitu juga dengan Shizuka dan Giant.
"Kamu tadi bilang membuang komik Nobita di sebuah sumur. Apa kau yakin di daerah situ terdapat sumur ?" kata Doraemon terburu-buru.
"Ehmm iyaya.. sepertinya sumur itu tidak pernah ada disana Nobita." kata Suneo sambil sedikit berpikir.
"Dia selalu menggunakan strategi itu ketika menangkap aku dan Dorami. Dia akan memancing korbannya melongok kedalam sebuah lubang. Dan dia akan menyedot nya kedalam lubang itu. Waktu aku dulu ada di dalam lubang itu dia berkata dengan seringainya 'Irrasshaimase Doraemon-kun "
TO BE CONTINUED
