Disclaimer: Harvest Moon punya Natsume

Claire's pov

Hai, namaku Xian Claire Hua. Umurku 15 tahun, aku tinggal di kolong jembatan #PLLAKK! bukan, maksud-ku di hutan #BUUKK! bukan! maksudku, aku tinggal di rumah yang sudah tua, dengan genteng bocor, pembaca baca aja dengan kata jelek.

Keluargaku miskin, tapi aku masih bisa sekolah dari mendapat beasiswa sekolah yang lalu.

Aku hanya berteman dengan Elli. Dia baik hati, tidak meremehkan, dia adalah saudara-nya Jack.

Aku berangkat menuju sekolah dengan jalan kaki.

Apalagi biasa-nya aku tidak dapat waktu bermain. Mengapa? karena ayahku sakit, keluargaku tidak punya biaya untuk merawat ayah di rumah sakit.

Ibuku merawat ayah di rumah.

Karena itu, pulang sekolah, aku selalu bekerja keras, demi mendapat uang.

Aku hanya bisa pasrah menerima kehidupan ini.

Sungguh kehidupanku yang menyedihkan.

~In school~

Di sekolah, belum masuk kelas saja, aku sudah di ejek.

"Ihh..., itu Claire yang katanya anak miskin ya?" bisik Karen.

"tempat tinggal-nya mengerikan banget" kata Ann.

"aku takut dekat-dekat dengan-nya" kata Popuri.

Aku selalu ingin menangis saat itu.

Tetapi, aku takut kalau aku menangis, aku makin di ejek.

Aku tidak seperti Elli, dia baik, cerdas dan kaya.

Tidak seperti aku, maka-nya aku suka di ejek.

Aku terus masuk ke dalam kelas, tak peduli orang lain mengejek-ku.

"halo! selamat pagi, Claire!" sapa seseorang.

Itu Elli, dia mendekatiku dan langsung saja memeluk-ku.

"Ihh...!" semua murid di kelas mulai jijik.

Aku melepaskan pelukan Elli.

"Claire, mengapa kamu melepaskan pelukanku?" tanya Elli.

"maaf, Li, kurasa kita tak bisa berteman lagi" kataku.

Aku berusaha menahan tangisku. Aku tidak ingin menangis.

"lho? memang kenapa? kita kan sudah berteman sejak lama, mengapa harus di putuskan?" tanya Elli.

"kamu seharusnya tau, aku ini orang yang paling di benci di kelas ini! aku tidak bisa berteman denganmu lagi" jawabku.

"Aku tidak peduli! yang penting persahabatan kita tidak boleh putus!" kata Elli.

Saat itu aku benar-benar terharu, Elli benar-benar teman yang paling baik di dunia ini bagiku.

"Elli!" panggil seseorang.

Aku dan Elli melihat ke depan.

"Elli..., seharus-nya kamu jangan bergaul dengan anak miskin ini, apalagi memeluk-nya" kata Karen.

"walau dia miskin, dia tidak sepertimu, egois" kata Elli.

"dengar ya, Elli...! nanti aku akan jadi casapar (calon saudara ipar) mu" kata Karen.

"ihh...! kamu tidak bisa masak, jadi tidak bisa jadian sama Jack, dong" kata Elli.

Aku ingat kalau Karen dan teman-temannya menyukai Jack, sampai-sampai bikin grup Jackniclev.

'nama macam apa itu?' pikirku.

"aku jago masak, jadi aku berhak kan?" tanya Ann.

"tapi, kamu hal sepele saja sudah marah, jadi tidak bisa" jawab Elli.

Ann langsung saja cemberut mendengar kata-kata Elli, memang benar kata Elli.

"memang kamu tau apa soal Jack? kamu kan hanya saudara-nya saja!" kata Karen.

"aku tinggal di rumah-nya, aku sudah seperti saudara kembar, jadi aku berhak memutuskan juga" kata Elli.

"kalau begitu, apa kamu tau ciri-ciri perempuan yang di sukai Jack?" tanya Mary.

"sangat" jawab Elli.

"oh ya? apa?" tanya Popuri.

"Jack suka orang yang rendah diri, baik hati, pantang menyerah, rajin dan bisa pengertian sama dirinya, easy kan" jawab Elli.

"bagaimana caranya bisa menggapai semua itu?" tanya Mary.

"ntah, bila ada orang seperti itu, pasti sekarang sudah jadian dengan Jack" jawab Elli.

Semua mengangguk kecuali aku dan Elli, aku hanya mendengar perdebatan antara Karen dan Elli.

Jack berada di kelas A, sedangkan aku dan Elli di kelas B.

Jujur, aku belum pernah melihat-nya, berkenalan juga belum, Elli hanya menceritakan kepadaku tentang ciri-ciri Jack saja.

Teng! Teng! Teng!

Bel telah berbunyi, kami pun kembali ke tempat duduk kami.

Jadwal pelajaran hari ini adalah Matematika, Inggris dan IPA.

Aku belajar dengan sungguh-sungguh, memahami semua ilmu yang di terapkan guru.

Teng! Teng! Teng!

Bel berbunyi lagi, tanda sudah istirahat. Elli mengunjungiku, pasti mau mengajak aku makan bersama.

"Claire, kita makan bersama, yuk!" ajak Elli.

Aku mengangguk, pembaca, aku benar kan.

~In the cafeteria~

Di kantin, aku duduk di sebuah meja bersama Elli.

"kamu mau pesan apa, Claire?" tanya Elli.

"aku... aku pesan bubur saja-lah" jawabku.

"lho? kok bubur?" tanyaku.

"iya, aku beli 2, 1 untuk ayahku" jawabku.

Elli memebri tatapan sedih kepadaku, aku heran.

"Claire, kamu ini benar-benar anak yang berbakti ya, kamu bekerja untuk ayahmu" kata Elli.

Aku malah tambah heran, apa maksud perkataan Elli? apa dia mengasihani aku?

"maksudmu apa, Elli?" tanyaku.

"eh? ah..., tidak..., tidak apa-apa" jawab Elli.

Lalu datang-lah seseorang yang tidak kukenal, warna rambut-nya sama seperti Elli, tapi memakai topi biru.

Apakah dia saudara Elli yang bernama Jack itu?

"Elli!" sapanya.

"oh, hai, Jack!" balas Elli.

Ternyata memang saudara Elli, Jack duduk di sebelah Elli.

"Elli, ini temanmu?" tanya Jack.

"iya, ayo, kalian berkenalan" jawab Elli.

"halo, namaku Vien Li Jack, panggil aku Jack" kata Jack sambil mengulurkan tangannya.

"Na-namaku, Xian Claire Hua, panggil aku Claire" kataku.

Aku dan Jack saling bergandengan tangan.

"ini pesanan kalian" kata seorang pelayan.

"terima kasih" kataku dan Elli.

"lho? kok bubur-nya ada 2, Claire?" tanya Jack.

"Ini... ini untuk ayahku" kataku.

"memang ayahmu kenapa?" tanya Jack.

"ayahku sakit, yang merawat ayahku dirumah adalah ibuku" jawabku.

"memang kamu tinggal di mana?" tanya Jack.

"aku tinggal di jalan Harvest, di rumah yang sangat sederhana, itulah tempat tinggalku" jawabku.

Aku sebenarnya malu memberi tahu hal itu, aku takut aku di ejek lagi sama saudara Elli.

"ayahmu penyakitan ya?" tanya Jack.

Aku mengangguk, tapi sebenarnya aku bingung, ayah sakit atau semacam apalah.


[Chapter finished]

Salam dari author: Terima kasih yang sudah baca fic ini, kali ini kita pakai perkataan singkat aja ya, dari pada ngomong yang GaJhe-GaJhe

Please review, author will wait for your review~!