Title : Heartstring

Autor : Array'ryeowook always

Rated : T

Cast : Kim ryeowook, Cho kyuhyun, Kim yesung, and other

Pair : yewook (?) kyuwook (?)

Disclaimer : semua cast adalah milik mereka sendiri dan Tuhan YME

Warning : GS, typo, alur berantakan, obat penambah galau

Summary : ketika penantian hanyalah mengukir luka, akankah kau tetap bertahan tanpa menyesalinya?

.

.

Happy reading

.

Yesung POV

Kepada semua penumpang, dengan tujuan penerbangan Austria, diharapkan segera bersiap siap memasuki pintu nomer 9, terimakasih...

Ku dengar suara itu sekali lagi, betapa sakit menggerogoti hatiku ini, secepat itukah? Sampai detik ini aku masih belum percaya, secepat itukah aku harus berpisah dengannya? Aku masih tersenyum padanya, menggenggam tangannya, berharap ia takkan terluka, berharap airmataku takkan pernah jatuh dan pertahananku takkan runtuh, yang berakhir membuat ia menghentikan impiannya. Ya impiannya, impian untuk menjadi pianis berbakat telah memaksanya untuk melangsungkan study di Austria, membuatku harus berpisah dengannya...

"oppa...! gwenchanna?"ucapnya lembut, kulihat nanar di pelupuk matanya, aku tahu iapun berat meninggalkanku, tapi bagaimana bila keadaanlah yang memaksa, perlahan ku gerakkan kedua tanganku untuk menangkup pipi tirusnya, menatap lembut ke manik matanya.

"ne, oppa gwenchanna.. jangan berfikir yang tidak tidak, kau harus belajar dengan rajin ne, buatlah oppa dan orang tuamu bangga, arra? Berjanjilah kau akan pulang dengan sukses, menjadi seorang pianis besar yang memimpin banyak konser di negeri ini ne,"

"ne oppa..."angguknya pasti, kini kulihat bening mulai membasahi pipinya, lekas kuraih tangan kanannya menyatukan kelingkingku dan kelingkingnya

"janji..."

"ne oppa..."

Kepada semua penumpang, dengan tujuan penerbangan Austria, diharapkan segera bersiap siap memasuki pintu nomer 9, terimakasih...

Sekali lagi suara itu terdengar, spontan kurengkuh tubuh mungilnya ke dekapanku, membiarkan airmatanya membasahi kemejaku. "uljima wookie... jangan khawatir oppa pasti menunggumu ne, pergilah...!"ucapku pelan melonggarkan pelukanku, agar bisa kulihat jelas wajahnya, dia tersenyum, pelan ku kecup keningnya membiarkan ia memegang kedua tanganku erat.

"oppa... gumowo... saranghae..."ucapnya tulus, perlahan melepas tanganku, seiring badannya yang menjauh mudur masih ia menatapku, melambaikan kedua tangannya yang memegang tiket dan pasport.

"nado, saranghae.."ucapku pelan, entah di dengarnya atau tidak, tapi sejenak mata kami masih bertemu, sampai akhirnya ia membalikkan badan dan hilang di tengah kerumunan orang sampai detik itulah aku masih memandangnya.

Array'ryeowook always

Perlahan ku hentikan mobilku di pinggir padang ilalang, menurunkan kaca mobil menatap langit luas, sebuah pesawat melintas jauh di langit sana "wookie, oppa gwenchanna, oppa akan selalu menunggumu ne, dan kau harus cepat pulang..!" ucapku lebih pada diri sendiri, kembali ku naikkan kaca mobil, mulai mengemudikan mobilku kembali.

Mobil yang ku tumpangi berhenti di parkiran YR gallery, sebuah gallery kecil yang berhasil ku kelola 2 tahun terakhir ini. Dengan langkah yang cepat akupun masuk ke ruanganku, di sana sudah duduk Choi Siwon sahabat sekaligus assistanku.

" hai hyung kau terlambat.."

"mianhae siwon-ah, hari ini wookie berangkat ke austria, tadi aku mengantarnya ke bandara..." ucapku, langsung saja ku duduk di kursiku, dan mulai meneliti dokument di atas meja.

"cepat sekali ya hyung, apa kau benar-benar siap, pacaran long distance itu banyak resikonya, kau yakin tak ingin menyusulnya?" canda Siwon padaku, sejenak ku tatap matanya, mencari letak kebenaran ucapan itu. Seakan ketakutan menyusup di hatiku

"aniyo, aku percaya pada wookie siwon-ah... karna dia disana untuk belajar, bukan untuk mencari penggantiku... hehhee"ucapku pasti, walau sesungguhnya rasa ketakutan di hatiku pasti ada, perlahan kulihat senyum merekah di wajahnya.

"good job, hyung... kau memang tak boleh meragukan wookie, bukankah selama ini dia sangat setia padamu.."ok... aku ada janji dengan klien khalke,"ucapnya dan setelah itu berlalu, aku sejenak terdiam, Austria itu memang tak dekat, tak seperti jarak korea jepang yang tinggal menyebrang, bahkan kami berbeda benua, berbeda peradaban, disana ia pasti bertemu dengan banyak orang-orang hebat, dan mungkin... akh tidak, ku coba untuk membuang segala keraguanku tentangnya. Dia setia, aku yakin ia akan setia, dia mencintaiku dan aku mencintainya, dia percaya padaku, maka aku pun harus percaya padanya. Bukankah itu adil? Sejenak kuraih bingkai foto di mejaku, foto dimana aku dan wookie saling merangkul di waktu SMA.

"wookie... oppa sudah janji akan menunggumu, kau jangan nakal ne, kau harus tetap setia pada oppa, tak perduli nanti kau akan bertemu dengan ratusan laki-laki hebat, pandai bahkan lebih keren dan tampan, kau tidak boleh tergoda, harus tetap setia pada oppa ne,..."ucapku pada foto itu, sejenak akupun tersenyum dan meletakkan foto itu kembali.

Array'ryeowook always

Ryeowook POV

Ku rentangkan kedua tanganku, menghirup udara segar ketika aku telah sampai di bandara international Austria, aku sengaja tak meminta adik sepupuku Henry untuk menjemputku, karna aku memang ingin berjalan jalan sendiri, toh aku takkan hilang, karna biarpun begini, aku sudah pernah menetap di wina.

Langkah ku bawa menyusuri ring boulevard, sebuah jalan yang sangat indah di kota ini, sesekali memotret setiap bangunan tinggi bergaya romawi itu. "oppa, aku sampai dengan selamat, setelah ini aku akan pergi ke karntner strasse, akan ku cariakan oleh oleh untukmu.."gumanku dalam hati, terus ku menyusuri jalan ini hingga sampailah aku di karntner strasse, di sana sangat ramai, berbagai macam pedagang yang menyediakan cinderamata berjajaran rapi. Mulai topi, syal gelang, ataupun kerajinan lainnya.

"apa yang harus ku berikan pada oppa ya?" ucapku bingung, melirik kanan kiri, hingga sesaat mataku memandang sebuah kalung couple yang cantik.

"wow its beautiful.."ucapku ketika melihat kalung itu dari jarak dekat, si pedagangpun tersenyum, kebetulan dia juga warga negara korea, sepertinya. lekas kuraih kalung itu, tapi bersamaan dengan itu pula seseorang juga menariknya. Hingga kami berdua sama-sama memegang kalung itu.

"eh aku lebih..."

Deggg

Jantungku terasa bergetar ketika mata kami bertemu, membuat lidahku kelu, yang merebut kalung tadi adalah seorang pemuda, yang kini memandangku lekat, masih memegang kalung itu yang juga masih ku pegang, hingga jarak tanganku dan dia hanya sepanjang setengah kalung itu.

3 detik

5 detik

10 detik

Akhirnya ku sadar, lekas ku tarik kalung itu, membuatnya tersentak dan mengalihkan pandangannya.

"maaf tuan, tapi aku lebih dulu melihat kalung itu.."

"kau baru melihat, tapi aku sudah lama mengincarnya.." jawabnya kesal membuatku mengucrutkan bibirku

"tapi aku..."

"eh kau orang korea juga ya, sesama warga negara tak boleh berebut, berikan padaku..." ucapnya langsung merebut kalungku. Akupun merebutnya kembali

"tidak bisa, aku sudah melihatnya, dan aku ingin membelinya, berapa pak?"ucapku sembari mengeluarkan uang, namun langsung di tepisnya

"mana bisa, aku sudah lama mengincar kalung ini, kau tak bisa membelinya begitu saja.."ucapnya merebut kalung itu. Kali ini menggenggamnya erat. Membuatku memandang kesal

Dasar laki-laki ini seperti anak-anak. Dumelku dalam hati yang hanya di balas dengan seringaian di bibirnya. Hingga pedagang itu hanya geleng-geleng melihat kami.

"nona apa kau sudah punya pacar?"tanya pedagang itu tiba-tiba, membuatku tersentak namun kemudian mengangguk, bapak itu tersenyum."kyu berikan kalung itu pada nona ini ne, dia akan memberikannya pada pacarnya.."ucap si bapak pada pemuda itu, kelihatannya mereka sudah saling kenal

"ani, aku juga ingin memberikan kalung ini untuk pacarku..."tolaknya, memalingkan muka

"pacar yang mana?aku tahu kau tak punya pacar, ayolah cepat berikan kalung itu, bukankah kita sudah buat perjanjian.?"ucap bapak itu, membuatku semakin menatap heran, pemuda yang di panggil kyu itupun melemparkan kalung itu kearahku, bisa ku tangkap. Perlahan ku lihat ia tanpa bicara apapun kembali menaiki motornya dan pergi.

"bapak mengenalnya?"tanyaku, pedagang itu mengangguk dan tersenyum

"sebenarnya aku ingin memberikan kalung itu pada kyu, tapi sampai sekarang dia belum punya pacar, sedang itu adalah kalung couple bersejarah yang bisa di gunakan sepasang kekasih.."

"oh..."

"ini pasangannya nak..."ucapnya menyerahkan satu lagi kalung padaku, aku tersenyum menerimanya, lekas ku berikan jumlah uang yang sesuai di nota itu.

"kamshamida.."ucapku, dan mulai meninggalkan tempat itu, kembali melanjutkan langkahku menyusuri kota ini

"oppa...!" aku merindukanmu, sabarlah aku akan cepat pulang, dan kita bisa memakai kalung ini bersama sama..."gumanku dengan senyum yang mengembang dan terus menyusuri jalan itu.

tbc atau end aja?

mind to review chingu...

gumowo :)