SOMEWHERE OUT OF THE RAINBOW
.
PROLOG
.
Dedicated to everyone in order to appreciate any time missed
BASED ON TRUE FEELINGS
.
Written by Verdhelatte
.
.
.
Seberkas cahaya mentari mencuri celahnya di balik awan abu-abu yang bergelung di langit. Awannya semakin pekat, hujan deras mungkin akan datang dan mengguyur seisi kota Jeongeup pagi ini.
Temaram kota menyudutkannya di satu flat sederhana miliknya, tak ada aktivitas apapun yang terjadi seperti biasanya, mobil yang lalu lalang pun bisa terhitung oleh jari-jari tangan. Pohon-pohon tertiup angin kencang yang menghantam, menggoyahkan kuat pokok yang menggantungi carang-carang harapan.
Kini ia berdiri dengan segala kekuatan yang tersisa, tokoh pertamaku kali ini berdiri menghadap jendela kecil di kamarnya yang terbuka menghidanginya pemandangan dengan nuansa berkemelut gemuruh, namun ia hanya memandang kosong tanpa niat apapun yang terselubung dalam bisu.
Jendelanya ia biarkan terbuka dan beradu dengan tembok luar rumahnya hingga bunyi benturan terdengar jelas, ia masih terdiam.
Gordyn putihnya berkibar kencang ke arahnya, mendesirkan angin yang menantang kepayahan beralas emosi yang tak mampu diupayakan dalam kemudi yang memengang kendali untuk menghentikan.
Bukan tanpa alasan jika kalian melihat kejernihan itu memanjang membentuk garis, dan terjun ke pipi hingga dagu kecilnya. Ia hanya menangisi ucapan-ucapan milik para komentator yang mengitari tiga ratus enam puluh derajat hidupnya. Jari-jarinya terkepal kuat, bibirnya mulai terbuka memperlihatkan gertakan amarah, dia menunduk dan menarik nafas. Jari-jarinya naik untuk menyentuh rambut hitamnya lekas menarik surai itu dengan kencang.
Tokohku ini, Byun Baekhyun dengan seluruh kegeraman, keputusasaan dan kesakitan ia rasakan tatkala ia kehilangan terangnya.
Baekhyun merosot dan terduduk memeluk lututnya, menenggelamkan semua sinar terang yang sudah mengusam. Tetesan hujan makin terasa kencang, semua lambang kesedihannya berjatuhan melampiaskan ketidaksanggupannya selama ini.
Tangisnya makin kencang sampai akhirnya ia berteriak ke hadapan langit, berharap malaikatnya datang dan mengusir semua ucapan omong kosong orang yang berkata bahwa ia gila.
Baekhyun bangun dari duduknya dan berlari ke luar dari gubuk kecilnya lalu menatap ke atas langit menantang semua ketajaman yang ia rasakan, dan sekali lagi menyadari bahwa kenyataan itu memang sudah hilang dari dirinya.
"PARK CHANYEOLLL!!"
Hembusan angin menjawab teriakannya.
Sekali lagi.
Semuanya hilang,
Lenyap,
Musnah.
Asanya,
Harapannya,
Hidupnya,
Terlebih cintanya.
TO BE CONTINUE..
.
.
.
.
Puji Tuhan, akhirnya bisa balik dengan cerita baru, plot baru, wajah baru, semangat baru, dan segala yang baru-baru!
Ini ide cerita yang masih anget banget, based on true feelings pastinya, sebagai ungkapan dari apa yang pernah waktu tuliskan aja sebenarnya xD
Don't forget to leave your love and review, okay?
