Heho, semuanya! *teriak-teriak di malam hari – dilempar panci tetangga sebelah yg lagi tidur* Saia kembali lagi! Inilah fict gaje yg telah saia hadirkan untuk anda semua! Saia harap anda semua puas dengan fict aneh ini. Selamat membaca!

Sakdurunge, tak andhani, yen sampean ora seneng, ora sah diwaca!

Summary:

Sasuke terlanjur menyakiti hati Sakura. Amarah, kekesalan, dan kesedihan Sakura tak dapat dibendung lagi, sampai pada akhirnya, Sakura memutus hubungannya dengan Sasuke. Berulang kali Sasuke memohon maaf kepadanya tapi maaf itu tak dapat diterima oleh Sakura. Akankah semua ini akan tetap berlanjut? Inilah jawaban yang tak kita ketahui…..

Why You Must Do It For Me?

Naruto by: Masashi Kishimoto

-Chapter 1-

"Sakura, tunggu!" panggil Sasuke. Gadis yang memiliki nama Sakura itu pun hanya diam sambil terus berjalan.

"Sakura!" panggil Sasuke lagi sembari meraih tangan kanan Sakura. Tetapi dengan cepat ia melepaskan tangannya. Ia menatap sang bungsu Uchiha dengan tatapan amarah, tatapan kekesalan, tatapan kesedihan, dan tatapan penyesalan atas apa yang telah Sasuke lakukan padanya. Air mata Sakura yang sejak tadi terbendung akhirnya meleleh juga.

"Kenapa? Kenapa, Sasuke? Kenapa? Kenapa kau menyakiti hatiku? Kenapa kau tega melakukan semua itu padaku? Kenapa kau mengkhianati cintamu padaku? Kenapa kau membuang banyak air mataku? Kenapa, Sasuke?"

Pertanyaan yang betubi-tubi dari Sakura membuat hati Sasuke semakin sakit. Sakit dengan apa yang telah perbuat pada orang yang sangat ia cintai. Ia sangat menyesal dengan perbuatannya. Seakan-akan apa yang telah ia perbuat itu adalah perbuatan yang selamanya tidak akan pernah bisa dimaafkan.

"Sasuke…" Sakura angkat bicara di tengah isak tangisnya. Sasuke yang namanya disebut mengangkat wajahnya yang sejak tadi tertunduk.

"Kita putus."

Selesai. Semuanya sudah selesai. Hubungan yang sempat tejalin antara Sasuke dan Sakura kandas di tengah jalan. Kalimat 'kita putus' yang dilontarkan Sakura pada Sasuke membuat hati sang Uchiha itu terbakar. Ingin rasanya hati kecil Sasuke berteriak. Tetapi, apakah mungkin?

"Sa… Sakura, kau bercanda kan?" tanya Sasuke yang masih belum bisa menerima kenyataan.

"Mana mungkin aku bercanda? Semua yang kau lakukan itu menyakitkanku! Selamat tinggal, Sasuke," bentak Sakura yang kemudian pergi menjauh dari Sasuke.

Diam. Tak ada suara panggilan untuk Sakura dari Sasuke. Sasuke juga tidak mencoba untuk menghentikan Sakura. Ia kembali menundukkan kepalanya. Apakah Sasuke akan berhenti sampai di sini saja? Apakah kau sudah menyerah, Uchiha?

'Sial! Semua ini gara-gara perempuan menjijikkan itu!' ucap Sasuke kesal dalam hati.

-Flashback-

Hari pertama….

"Sasuke-kun!" panggil Sakura dengan ceria. Pemuda yang memiliki nama Sasuke itu pun menoleh. Senyum tipis terukir indah di bibir Sasuke.

"Ada apa, Sakura-chan?" tanya Sasuke sambil mengacak-acak rambut Sakura.

"Ah, Sasuke-kun! Jangan diberantakan!" ucap Sakura keanak-anakan kemudian kembali merapikan rambutnya.

"Hihihi…. Iya, iya. Memangnya ada apa, sih?" tanya Sasuke mengulang.

"Sasuke-kun nanti temani aku ke toko buku, ya! Sasuke-kun mau, kan?" ajak Sakura.

"Eh… Bagaimana, ya, Sakura? Soalnya nanti aku ada latihan basket. Jadi, aku tidak bisa mengantarmu. Mata kondo onegai shimasu," jawab Sasuke menegcewakan. Tetapi perkataan Sasuke itu tidak membuat senyum Sakura memudar.

"Tidak apa-apa kok kalau Sasuke tidak bisa. Nanti aku bisa pergi dengan Ino," kata Sakura.

"Benar, nih? Sekali lagi aku minta maaf ya?" Sasuke memohon

"Iya! Tidak apa-apa kok!" balas Sakura.

Lima hari berikutnya…..

"Sasuke-kun, nanti kita jalan-jalan, yuk! Mumpung malam minggu, nih!" ajak Sakura lagi.

"Mm… Gomenasai, Sakura. Tapi nanti sore aku ada keperluan dengan teman kakakku. Ini sangat penting. Jadi mau tidak mau aku harus datang. Aku sudah janji. Minggu depan saja, ya!" balas Sasuke yang lagi-lagi tidak bisa memenuhi permintaan Sakura.

"Tidak apa-apa kok!" kata Sakura sambil tersenyum lebar.

Sebenarnya dalam hati kecil Sasuke, ia merasa sangat bersalah karena tidak pernah bisa meluagngkan waktunya dengan Sakura sebentar saja. Padahal hanya sekedar jalan-jalan atau kencan,. Tapi entah mengapa Sasuke selalu saja berkata 'maaf aku tidak bisa'. Atau 'maaf, lain kali saja'. Ia juga merasa sangat malu pada Sakura karena setiap kali ia tidak bisa pergi dengan Sakura, Sakura selalu sabar padanya. Mungkin karena cinta Sakura yang begitu besar padanya.

Hari demi hari terus bergulir. Minggu demi minggu terus berlalu. Sudah berkali-kali Sakura mengajak Sasuke pergi bersamanya tetapi Sasuke tidak pernah bisa. Sakura hampir putus asa. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Ia merasa hubungannya dengan Sasuke semakin lama semakin memudar. Akhir-akhir ini Sasuke juga jarang terlihat dengan Sakura. Ada apa, Uchiha?

"Sakura-chan!" panggil pemuda berambut kuning durian dengan penuh semangat. Suara berisik pemuda itu berhasil membuyarkan lamunan Sakura.

"Eh? Sakura-chan kenapa? Kok kelihatan tidak bersemangat sih? Ada masalah, ya?" tanya pemuda bernama Naruto itu.

"Tidak ada apa-apa kok, Naruto. Aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku," jawab Sakura sambil tersenyum tipis.

"Yang benar?" tanya Naruto memastikan.

"Iya. Terima kasih, Naruto-kun," balas Sakura.

"Ya, sama-sama. Oh, ya! Sakura-chan, sekarang aku jadi jarang melihatmu berdua dengan Sasuke. Apa kau putus dengannya? Soalnya akhir-akhir ini dia dekat sekali dengan Ka…."

"Karin?" potong Sakura membentak.

"Eh? Ma… Maaf, Sakura! Aku keceplosan! Yang tadi kukatakan itu tidak benar! Su… Sudah, jangan dipikirkan!" ucap Naruto. Tetapi apa yang dikatakan Naruto itu tidak dipedulikan oleh Sakura. Ia malah pergi menjauhi Naruto dan berniat mencari Sasuke. Tapia pa daya, Sakura sama sekali tidak menemukan Sasuke.

"Sasuke, kau di mana?"

Sore hari di taman kota…..

"Sasuke…" panggil Sakura lirih. Saat ini, ia sedang berada di sebuah taman yang sangat asri yang terletak di tengah-tengah kota Konohagakure. Duduk si kursi panjang taman sendirian. Di otaknya, memori tentang perkataan Naruto sewaktu di sekolah terus berputar,. Di telinganya, kata-kata Naruto terus terngiang hingga saat ini. Di hatinya, ia dipenuhi oleh sejuta pertanyaan mengenai apa yang dikatakan Naruto itu benar atau salah. Kenapa, Uchiha?

"Sudahlah, Sakura. Jangan berpikir itu terus. Belum tentu juga yang dikatakan Naruto itu benar. Lagipula kau tahu kan bagaimana sifatnya Naruto? Sudah, ayo lupakan!" ucap Sakura menenangkan dirinya.

Sakura menghela nafas panjang agar ia bisa lebih tenang. Matanya terus bergerak ke semua sisi dan sudut taman nan indah itu. Tapi kemudian bola mata Sakura berhenti bergerak ketika didapatinya dua orang yang sangat ia kenal sedang berduaan dengan sangat mesra. Seorang wanita berambut merah panjang berkacamata dengan seorang pemuda bertubuh tinggi tegap dengan model rambut emo yang sangat menawan. Sakura membelalakkan kedua matanya. Kemudian ia berdiri dan bermaksud untuk mendekati kedua orang itu. Tapi sudah terlambat. Wanita berkacamata itu sudah terlanjur mencium bibir pemuda itu dengan sangat lembut. Saat itulah, amarah Sakura sudah tak dapat dibendung.

"Sasuke," panggil Sakura pada pria itu, Sasuke. Orang yang sangat ia cintai sekaligus pacarnya.

"Sa… Sakura, aku…"

"Cukup, Sasuke! Jadi ini yang kau lakukan di belakangku? Jadi ini yang kau perbuat padaku? Kau berbohong padaku kan, Sasuke? Jadi ini yang lakukan? Setiap kali aku mengajakmu untuk pergi bersamaku kau tidak pernah bisa hanya karena kau selingkuh? Kenapa kau berbohong? Aku kecewa padamu, Uchiha!" bentak Sakura kemudian ia pergi dari Sasuke. Berulang kali Sasuke memanggil tapi tak dihiraukan oleh Sakura.

-End of flashback-

Kediaman Uchiha, malam hari…..

"Sasuke, ayo makan. Makanannya sudah siap!" panggil Mikoto dari luar kamar Sasuke. Tapi tidak ada jawaban sama sekali dari Sasuke. Suasananya terlihat sangat sunyi.

"Sasuke," panggil Mikoto lagi. '

"Sasuke belum lapar, bu. Ibu kalau mau makan, makan duluan saja. Sasuke bisa makan nanti. Sasuke masih kenyang," jawab Sasuke tidak beresemangat.

"Eh? Belum lapar, ya? Tapi kenapa jawabnya lesu begitu? Sasuke sakit?" tanya Mikoto lembut.

"Tidak. Sasuke hanya kelelahan. Sasuke kurang tidur," jelas Sasuke bohong.

"Oh, begitu? Ya, sudah. Kalau Sasuke butuh sesuatu bilang pada ibu, ya!" kata Mikoto penuh perhatian layaknya seorang ibu.

"Hn," jawab Sasuke singkat.

-Sasuke's POV-

Sakura…. Aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf. Kenapa kau tidak mau mendengar penjelasanku terlebih dahulu? Aku yakin kalau kau mau dengar kau pasti akan lega. Aku melakukan ini juga demi kebaikanmu.

Bukan. Bukan karena aku selingkuh dengan Karin! Kau pikir aku suka dengan wanita menjijikkan seperti dia? Kalau sampai aku suka dengan dia, berarti aku adalah orang tebodoh di dunia! Tentu saja aku masih mencintaimu! Bukan Karin!

Kami-sama, tolong aku! Apa yang harus aku lakukan? Kalau pun aku minta maaf Sakura pasti juga tidak akan memaafkanku. Kalau aku bilang aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Karin, semunya juga sudah terlamabat. Lalu apa yang harus aku lakukan? Tolong aku! Tuhan, tolong aku!

-To be continued-

Wew! Selesaaaaiiii! Maksud Hoshi selesai chapter 1-nya! Maaf ya kalo gak menarik dan kurang panjang! Trus, gak memuaskan pula! Tolong di review ya! Review-nya muluk-muluk juga gak apa-apa! Soalnya saia suka ma orang yang kalo ne-review tuh panjang-panjang (sebut saja banyak omong). Review ya!