MY BELOVED COUPLE, HAEHYUK
TOLONG BEDAKAN ANTARA "TERINSPIRASI"DAN "PLAGIAT"
DON'T LIKE, DON'T READ !
OUT OF CHARACTER
ENJOY
.
.
.
"Ini sudah larut, Hae. Pergilah temui Hyukjae. Aku yakin dia sedang menunggumu dengan wajah masamnya." Ujar pria berpawakan tinggi yang kini tengah menyesap secangkir kopi sembari terus mengotak-atik gunungan berkas yang tepat berada dihadapnya.
"Aku menyukai wajah masamnya." Sedangkan pria lain yang dipanggil dengan sebutan Hae hanya menyahut dengan santai.
"Tsk! Terserah kau saja. Lalu, bagaimana dengan perkembanganya?" Kyuhyun merenggangkan otot-otot lehernya sehingga menimbulkan bunyi yang cukup-sangat- mengerikan.
"Perkembanganya?" Donghae menerawang sesaat.
"Baik, perkembanganya sangat baik."
.
.
.
.
"Donghae-ya!" Panggilan dari seseorang membuat Donghae menghentikan langkahnya dan menatap ke sumber suara.
"Dara? Ada apa?" Tanya Donghae dengan alis menyatu.
"Ini" Dara memberikan satu bucket bunga mawar berwarna merah dengan balutan kertas berwarna soft pink.
Tangan kekar Donghae bergerak menerima bunga itu dengan senyum mengembang.
"Terimakasih Nyonya Park. Tapi lain kali jika ingin memberiku hadiah seperti ini jangan di tempat umum. Bagaimana jika pasien atau dokter lain melihat kita?" Donghae mengedipkan sebelah matanya sebelum akhirnya pergi meninggalkan Dara yang masih sibuk dengan semua umpatan yang ia tunjukan pada sang atasan, Donghae.
.
.
.
.
Ruangan itu tampak sunyi. Hanya ada satu orang pria yang tengah terbaring lemah disebuah ranjang.
KRIEEETTT
Suara pintu yang terbuka itu membuatnya sedikit terusik. Tanpa perlu melihat, dirinya sudah hafal betul siapa yang melakukan hal tersebut.
"Hae? Berhenti mengintip atau kau akan ku teriaki peria cabul" Ucapnya dengan mata kembali terpejam.
"Baiklah, aku ketahuan lagi sepertinya" Donghae segera menunjukan wujudnya dan berjalan mendekati ranjang khas Rumah Sakit tersebut.
"Bagaimana hari ini? Merasa lebih baik hm?"
'Dingin'
Itulah yang Donghae rasakan saat tanganya membelai wajah orang yang sejak lama membuatnya selalu pulang larut guna meracik beberapa obat untuk sebuah penyakit yang bisa dibilang cukup berbahaya.
"Aku baik. Bagaimana pekerjaanmu?" Mata yang tadinya tertutup itu kini mulai terbuka dengan perlahan. Menampakan pancaran sayu namun penuh kasih sayang yang selalu berhasil membuat Donghae enggan mengalihkan pandanganya dari manik hitam itu.
"Tak baik"
Pria manis itu hanya tersenyum lembut saat mendengar jawaban Donghae. Dirinya tau betul apa yang Donghae maksud.
'Tak baik' dalam kamus Donghae berarti 'Aku belum berhasil menemukan obat yang dapat membunuh penyakit sialan itu'
Tangan mungilnya ganti membelai wajah kelelahan milik Donghae.
"Maafkan aku, berhentilah jika kau mau. Lagipula aku tak memerlukanya. Selama kau disampingku, semuanya akan baik-baik saja"
.
.
.
.
TBC
AUTHOR'S NOTE :
TOLONG JANGAN BILANG "KEK PERNAH LIAT FF INI" DIHARAMKAN BAGI KALIAN UNTUK BERFIKIRAN DEMIKIAN. SOALNYA INI FF EMANG UDA PERNAH SAYA PUBLISH JUGA DI ACC SEBELAH SAYA 'pidhaehyu' TAPI APA DAYA LUPA PASS T-T
.
.
.
.
RNR?!
