hai... *sambil lempar bunga*
Uzumaki hime namikaze hadir di sini
panggil saja Author Hime
Jadi mohon maaf kalau ceritanya kurang berkenan
Yosh, mari kita simak cerita Hime
For even banjir TomatCherry
Shikashi, ryōhō no
warning
gaje
gak nyambung
sedikit romance
Disclaimer: Naruto belong to hime~ttebayo (ditimpuk pakek kopiah*
Summary : sasuke mengidap kanker, bagaimana reaksi semua orang disaat-saat terakhir sasuke.
Someone P.o.V
Aku berjalan gontai di koridor aku bertegur sapa dengan para sahabatku,oh iya, aku Uchiha sasuke, 16 tahun. aku duduk di kelas XI konoha high school. aku melamun sambil berjalan gontai menuju gerbang tetap menatap kosong kearah jalanan sampai kakakku, Uchiha Itachi, tipe kakak yang sangat pengertian dan mengerti perasaanku.
"Sasuke, tou-san memanggilmu di rumah."Ucap kakakku.
"hn."
"sasuke, kau terlihat apa denganmu?"Tanya kakakku khawatir.
"ah, aku tidak apa-apa."Ucapku
Aku berbohong.
Sekitar 1 tahun belakangan, kepalaku sering sakit dan kondisi tubuhku bulan yang lalu aku telah check-up ke dokter, ternyata aku terkena kanker otak stadium akhir. aku selalu menolak pengobatan di rumah sakit .aku tak ingin membuat tou-san dan kakak telah cukup pusing memikirkan keaadaan rumah sepeninggal kaa-san.
Uchiha Mansion.
"kemana saja kalian?"Tanya Fugaku Uchiha, yang merupakan ayahku.
"kami tadi membeli makan sebentar."Ucap itachi kepada tou-san.
"oh. itachi kembalilah ke kamar , sementara kau, sasuke, ikut tou-san sebentar."ucap tou-san dengan raut muka yang kusut.
Uchiha backyard.
"sasuke, tou-san sudah tau tentang penyakitmu."
Aku pun terperanjat mendengar perkataan touchan,tetapi aku tetap tersenyum di depan tou-chan.
"Mengapa kau tak pernah memberitahu tou-chan?"Ucap tou-chan lirih."tou-chan tak ingin kehilangan orang yang tou-chan sayangi untuk yang kedua kalinya."Ucap tou-chan sedih.
Aku pun terdiam.
"Cukup kaa-san-mu saja yang meninggalkan kita."Ucap tou-chan sendu.
Hening untuk pun mencoba membuka percakapan ini.
"Sudahlah, sudah takdir bahwa aku harus menyusul ibu."Ucapku seraya tersenyum."Dan sakura".Ujarku sambil membayangkan wajah sakura, kekasihku yang meninggal 3 minggu yang lalu karena leukimia. sakura adalah sosok gadis yang sangat baik ( walau terkadang menyeramkan ) , Touchan, kaa-san, dan kakakku sendiri telah menganggap sakura seperti keluarga sangat merindukan sosok sakura.
Malam itu, tou-chan menangis disadari, seseorang dibalik pohonn tengah mendengar pembicaraanku dan Tou-chan.
"sasuke, mengapa kau tak pernah memberitahu kakak?" Ucap itachi sambil menahan tak sanggup jika ia akan kehilangan adik kesayangannya.
"sasuke,maafkan kakak selama ini tidak dapat membantumu".
keesokan harinya.
Tes Tes
Cairan merah itu membanjiri hidungku. Aku pun segera membasuh cairan merah segar itu dengan tak mau seorangpun tau bahwa aku mimisan.
Tiba-tiba pandanganku mulai kabur. Perlahan tapi pasti tubuhku menyentuh lantai dan seketika semuanya menjadi gelap.
End sasuke P.O.V
Itachi P.o.V
Brukk
Aku mendengar suara keras dari kamar terburu-buru aku berlari kekamar sasuke.
Ternyata Firasatku benar.
Aku melihat sasuke terjatuh tak sadarkan diri dengan hidung bersimbah darah.
"sasuke, Bangun sasuke!"Teriakku panik."tou-chan…Sasuke pingsan."teriakku sekencang-kencangnya.
End itachi P.o.V
Sasuke P.o.V
Aku terbangun di sebuah rumah yang -kupu bertebaran di sekelilingku, seolah ingin menunjukkanku sesuatu pikir panjang, kuikuti kupu-kupu tersebut.
Kupu-kupu itu berhenti di sebuah taman yang dipenuhi bunga sakura dan taman tersebut terdapat sebuah bangku yang diduduki oleh dua orang wanita yang sangat orang wanita yang selama ini sangat kusayangi dan kurindukan.
Dua orang itu adalah ibuku, Mikoto Uchiha dan kekasihku, Sakura Haruno.
"kaa-san, sakura?"Ucapku tak percaya ketiak melihat dua sosok yang sangat kurindukan ada di hadapanku.
"sasuke?"ucap ibu dan sakura bersamaan.
Sakura pun berlari aku menyangka ia akan memelukku. Refleks aku pun membentangkan tanganku. Tapi, dugaanku salah...
Buakkkkk
"baka! sedang apa kau disini. Jangan bilang kau bunuh diri hanya untuk menyusulku dan bibi."Ucap sakura setelah melayangkan tinju mautnya itu ke perutku.
"hey, aku tidak bunuh diri, Jidat!"
"Apa kau bilang, PANTAT AYAM?"
"Jidat"
"Pantat Ayam"
"jidat"
"pantat ayam"
"STOOOPPPPP"Teriak kaa-san sambil menahan amarah.
"Kalian berdua tak pernah berubah ya! selalu saja bertengkar. dimana sisi romantis kalian sebagai sepasang kekasih!"Bentak kaa-san.
"Maaf, kaa-san/Bi"Ucapku dan sakura bersamaan.
"ngomong-ngomong bagaimana kau bisa sampai di sini, sasuke?"Ucap iibuku mmengalihkan pembicaraan.
"A-aku T-Tidak T-tau."Ucapku gelagapan.
"Sasuke, ternya kau belum berubah, tidak pandai berbohong di depan kaa-san-mu."ucap sakura mendengus kesal."Bi, sebelum aku meninggal, sasuke pernah bercerita denganku bahwa ia terkena kanker otak stadium yang waktu itu ingin memberi tau tentang penyakitku langsung mengurungkan niatku. Sasuke juga memintaku untuk tidak mengatakannya kepada siapapun."Ucap sakura yang sukses membuat ibu terkejut.
"Aku kesini untuk menyusul kalian , aku tak tahan lagi dengan penyakit kepalaku sakit dan hidupku tak tenang."Ucapku sambil mendengus kesal."Lagipula, mangapa kau menuduhku bunuh diri jika kau tau tentang penyakitku ini, SAKURA-chan?"Ujarku sambil memberikan penekanan kepada kata menuduh dan suffix -chan.
"aku lupa, SASUKE-kun."Ucapnya
"Tapi sasuke, bagaimana dengan Paman dan kak itachi?Apa kau sudah berpamitan?"Tanyakaa-san
Aku menggelengkan kepalaku pelan.
'sasuke,kaa-san tak keberatan jika kau ingin bergabung bersama kau harus berpamitan dulu kepada tou-chan dan itachi."Ucap ibu dengan bijaksana.
"Kami berjanji akan menunggumu di bangku taman ini, dan kita akan memulai hidup baru bersama-sama, dengan bibi mikoto juga."sambung sakura yang berhasil membuat aku dan ibu terharu.
"begitu aku berpamitan kepada tou-chan dan itachi, aku akan kembali kesini.'Ucapku
Aku pun memeluk sakura lama kemudian tubuhku terangkat ke udara.
"sasukeeeee, sampaikan salam kami kepada paman fugaku, Tou-chan-ku, kaa-san-ku, dan kak itachi."teriak sakura sebelum angin membawaku kembali ke rumah sakit.
Perlahan tapi pasti, aku pun membuka mataku. Tou-chan dan kakakku mnghampiriku dengan tatapan lega.
"Tou-chan, K-kakak, aku tadi bertemu ibu dan sakura."ucapku denga suara parau.
Tou-chan dan kak itachi terperanjat mendengar perkataanku.
"Mereka titip salam kepada kakak, tou-chan, tou-chan dan kaa-san-nya sakura, serta kakak."Ucapku seraya tersenyum pahit.
"Mereka bilang aku boleh bergabung jika aku sudah berpamitan dengan Tou-chan dan kakak."ujarku sambil membayangkan kejadian tadi.
Tou-chan yang tampaknya telah mengerti maksudku langsung menatapku, begitu juga kakakku.
"sasuke, jika kau ingin bergabung dengan mereka, kami tidak nanti kalian bertiga menunggu kami di sana."Ucap Tou-chan berwibawa.
"Maafkan aku,sasuke, kakak belum membahagiakanmu."Ucap itachi menahan tangis.
"maafkan tou-chan karena tou-chan tak pernah mempehatikanmu."Ucap tou-chan yang seprtinya telah menahan air matanya agar tak terjatuh.
"Kalian tak perlu minta hidub bahagia dengan kalian saja sudah membuatku senang. aku yang harus meminta maaf karena telah membuat kalian khawatir."Perlahan mataku terasa pun menjadi damai.
"tou-chan,sampaikan salam sakura,ibu dan aku kepada keluarga sakura ya."Suraku mulai parau.
"Ya sasuke, kami akan menyampaikannya."Ucap itachi sambil menggenggam tangan kanan ku.
"Sasuke, berjanjilah untuk menuggu kami di alam sana."Ucap tou-chan sambil menggenggam tangan kiriku.
"ya tou-chan,aku berjanji akan menunggu aku telah meningalkan kalian."Mataku mulai terpejam."maafkan aku"
"ya sasuke kami memaafkanmu."ucap kakak dan tou-chan sambil mengeratkan genggaman mereka.
"Selamat tinggal yah, kak."Ucapku sambil memejamkan mata untuk yang terakhir kalinya.
Bersamaan denga itu kulihat kakak dan ayah menagis sambil memeluk jasadku yan sudah ta pun menerbangkanku ke surga, membawaku menemui ibu dan sakura.
Omake
Itachi P.o.V
Sudah 1 tahun berlalu semenjak kematian sasuke. tou-chan sering mengunjungi makam sasuke yang terlatak disamping makam sakura dan kaa-san.aku yakin, sasuke dialam sana pasti sangatlah bahagia
Tou-chan membangun yayasan penderita kanker tak ingin ada korban kanker otak seperti sasuke. -teman sasuke sering mengunjungi makamnya. Terutama Naruto, Hinata, Ino, Sai, dan kakashi -sensei juga sering mengunjungi makam sasuke.
Sasuke, walaupun kau tak ada lagi di dunia ini,kau akan selalu menjadi adik kesayanganku dan kami semua akan tetap mengingatmu.
Owari
Hime :jadi, bagaimana ~ttebayo?
naruto : Eh, hime, sejak kapan kau meniru gaya bicaraku ~ttebayo?
Hime : Sejak saya lahir ~ttebayo
sasuke : eh, kok gue jadi mati sih? *Nge-deathglare Hime*
hime : suka suka saya dong ~ttebayo
Sasuke : Awas kau, hime * nyiapin chidori*
Hime ; Aku tak takut denganmu~ttebayo ( Nyiapin rasengan )
naruto : sejak kapan kau bisa memakai rasengan~ttebayo?.
sakura : Ah sudahlah, mari kita tinggalkan orang-orang bodoh ini ( minus sasuke )
Hime : Baiklah, *sambil bersihin luka-luka* Yang terpenting sekarang
Review Please *sambil pasang puppy eyes*
